Setelah Bima sampai di rumah ternyata sudah di tunggu oleh mamahnya. "Kok baru pulang sayang habis jalan jalan dulu ya tadi?" tanya mamahnya.
Bima langsung duduk di samping mamahnya karena posisi mereka sekarang sedang berada di ruang keluarga. "Enggak mah, aduh Bima rasanya capek banget mah" keluhnya.
"Makanya cepetan nikah biar ada yang mijitin kalo capek"
"Belum ada calonnya" jawab Bima yang membuat Wenda jengah selalu itu aja alasan Bima bila di tanya soal pernikahan oleh mamahnya
"Kan ada Dara tuh" ujar Wenda sengaja memancing Reaksi Bima bila di singgung tentang Dara.
"Ngaco mamah ini dia masih kecil baru juga lulus SMA"
"Ya gak masalah emangnya kenapa? oh ya kamu dari mana aja kok sampai selarut ini baru pulang?" tanya Wenda penasaran pasalnya anaknya itu baru pulang padahal sudah sejak sore tadi Bima pergi mengantar Dara pulang.
"Tadi pas ngaterin Dara Bima lihat Dara dimarahin habis habisan sama paman dan bibiknya bahkan sampai menggunakan kekerasan"
"Apa ?...... yang bener kamu Bim, Dara di apain sama mereka" tanya mamahnya terkejut.
"Barang barang yang mamah kasih di rampas sama mereka, dia di maki maki bahkan sampai di tampar" adu Bima kepada mamahnya.
"Ya ampun tega banget mereka, terus Dara sekarang di mana? kamu gak nolongin Bim?"
"Ya terpaksa Bima bawa pergi aja gak tega lihatnya dan mamah tau gak siapa pamannya Dara?"
"Emang siapa bim, mamah kenal kah?"
"Dia itu pak Arya rekan bisnis Bima, kok bisa ya Dara di perlakukan seperti itu padahal kan dia orang berada kalaupun Dara kuliah juga pak Arya sanggup kalau cuma biayain kuliahnya Dara" ujar Bima bercerita.
"Apa? jadi pamannya itu rekan bisnis kamu Bim? kirain orang gak punya, ternyata ....." Wenda mengira keluarga Dara bukan dari kalangan orang berada karena Wenda tau Dara sekolah sambil bekerja, eh ternyata dari keluarga sangat berada gimana gak keterlaluan banget membiarkan Dara yang berstatus pelajar itu bekerja.
"Iya mah Bima juga gak nyangka tapi tenang saja sekarang Dara sudah aman kok"
"Terus kamu bawa kemana Dara?" tanya Wenda penasaran.
"Aku bawa Dara ke apartemen dan aku suruh Dara buat tinggal di situ aja dulu dari pada di rumah pamannya" jawab Bima dengan jujur bahwa Bima membawa Dara untuk tinggal di apartemennya.
"Ya ampun Bima kok kamu tega banget si menyuruh Dara di apartemen sedirian gak kamu temani" kata Wenda sambil memukul bahu anaknya.
"Aduh mah sakit tau main pukul aja masak Bima temenin sih mah, kata mamah itu gak boleh kalo laki laki sama perempuan tinggal bareng tanpa setatus" jawaban Bima langsung membungkam mulut mamahnya.
"I....iya sih, ya udah tunggu apa lagi langsung nikahin aja Bim Daranya"
"Tuh kan mamah ngomongnya nglantur"
"Siapa yang nglantur lagian Dara udah mamah jodohin sama kamu dan Daranya mau tuh nikah sama kamu" ujar mamahnya yang membuat Bima sedikit terkejut benarkan Dara mau menikah dengannya.
"Memang Dara bilang mau nikah sama Bima mah?" tanya nya.
"Iya Dara bersedia kok"
"Tapi Dara gak da bilang apa apa tuh sama Bima, mmmm......Bima jadi curiga sama mama" ujar Bima dengan menyelidik, sementara mamahnya jadi kikuk dengan tatapan menyelidik dari Bima.
"Curiga apaan orang mamah gak ngapa ngpain"
"Bima bukan orang bodoh mah, mamah ngomong apa sama Dara kok Dara bisa langsung mau di jodohin sama Bima?" tanya Bima.
"Ya.....ya ....gitulah pokoknya Bim" jawab Wenda ambigu.
"Bima gak percaya"
"Iya ya deh mamah ngaku, emang mamah suka sama Dara, mamah pengen Dara jadi menantu mamah dan awalnya Dara menolak karena dia merasa gak pantes jadi mamah paksa aja" jelas Wenda.
"Memang mamah memaksanya dengan cara apa? " tanya Bima.
"Tadi mamah dorong Dara sampai laptop mamah jatuh terus mamah suruh ganti 50 jt, tapi karena dia gak da uang segitu sebagai gantinya mamah minta dia bersedia untuk menikah sama kamu" jawab Wenda dengan jujur.
Mendengar jawaban dari mamahnya Bima langsung mengusap wajahnya kasar. "ya ampun mamah"
"Pokoknya mamah gak mau tau mamah udah kepengen punya cucu lagian menurut mamah Dara cocok sama kamu dia cantik baik sopan lagi, apa kamu gak mau karena dia miskin?" tanya Wenda.
"Bukan begitu mah tapi Dara masih kecil baru juga lulus SMA"
"Lalu apa masalahnya? Dara masih bisa kuliah setelah menikah bahkan kehidupan Dara jadi terjamin karena ada kamu yang menjaganya jadi dia gak merasa sendiri lagi, kasian dia Bim gak da orang tua harus mikir mencukupi kebutuhannya sendiri lagian sebagai gadis remaja Dara gak ada yang melindunginya" tutur Wenda.
"Tapi mah Bima...." Bima tidak melanjutkan bicaranya karena mendadak melihat mamahnya kesakitan.
"Auuuhhh dada mamah sakit" keluh Wenda dengan memegang dadanya.
"Mah, mamah kenapa?" tanya Bima panik karena melihat mamahnya yang tiba tiba saja kesakitan.
"Da....dada ma...mah sa....kit Bim" jawab Wenda sambil menahan sakit.
"Mah jangan bikin Bima takut, kita kerumah sakit sekarang ya mah"
"Pah, papah ...Bik..... bibik" Bima berteriak memanggil papah dan seorang pelayan.
"Nyonya........nyonya kenapa tuan?" tanya seorang pelayan yang baru datang karena mendengar teriakan dari tuan mudanya.
"Cepetan bik panggil papah" ujar Bima yang langsung di angguki oleh pelayan itu.
"Ada apa ini kak? mamah......mamah kenapa kak?" Tanya Sena yang baru turun dari lantai atas karena mendengar suara teriakan dari kakaknya.
"Gak tau sen tiba tiba mamah kesakitan gini" jawab Bima.
"Mah...... mamah kamu kanapa bim ?" tanya Rendi yang baru datang setelah di beritahu seorang pelayan dirumahnya.
"Bima gak tau pah, kita bawa kerumah sakit aja sekarang" ujar Bima
"Ya udah ayo cepetan Bim"
Akhirnya Rendi dan Bima dengan cepat membawa wenda ke rumah sakit.
"sena ikut pah" ujar Sena yang langsung berlari mengikuti Bima dan Rendi.
Sesampainya di rumah sakit wenda langsung di periksa oleh dokter, Rendy, Bima dan Sena mondar mandir di luar ruangan dengan panik karena mengakhawatirkan mamahnya.
Sementara di dalam ruangan Wenda bertanya dengan dokter yang sedang memeriksanya. "Dok gimana keadaan saya kok tiba tiba dada saya terasa nyeri dan sakit?" tanya wenda.
"Iya nyonya anda mengalami tanda tanda penyakit jantung jadi mohon jangan banyak fikiran dan jangan terbawa emosi dan kalo bisa lebih banyak bersabar nyonya" ujar dokter memberi peringatan kepada Wenda
"Iya dok tapi saya gak papa kan?"
"Tenang saja nyonya tidak apa apa besok sudah boleh pulang kok" jawab sang dokter yang membuat wenda lega.
"Iya terima kasih dok"
"Iya sama sama nyonya kalau begitu saya permisi dulu"
"Iya silahkan Dok"
"Aku bisa menggunakan kesempatan ini untuk membujuk Bima biar mau menikahi Dara" Gumam Wenda dalam hati saat Dokter itu sudah keluar.
Sementara setelah dokter yang memeriksa Wenda keluar Bima, sena serta papahnya langsung menanyakan keadaan Wenda.
"Gimana keadaan mamah saya dok?" tanya Bima dengan panik.
"Pasien mengalami tanda tanda penyakit jantung jadi pasien gak boleh banyak pikiran dulu dan jangan membuatnya emosi atau memberi kabar yang membuat pasien kaget atau shok" ujar dokter menyampaikan.
"Iya dok, apa itu termasuk berbahaya dok bagi pasien?" tanya Rendi.
"Untuk sekarang masih aman tuan dan besok juga sudah boleh pulang"
"Apa kami sudah boleh bertemu dengan pasien dok?" tanya Sena yang ingin melihat keadaan mamahnya.
"Boleh tapi nanti ya kalau sudah di pindah ke ruang perawatan"
Setelah menyampaikan itu dokter itu langsung pergi karena masih ada pasien lain yang harus diperiksa.
"Mamah, mamah gak pa pa kan ?" tanya Bima setelah Wenda sudah di pindah ruangan, tapi Wenda bukannya menjawab malah mengacuhkan Bima.
"Mah sena takut mamah kenapa kenapa, mamah kenapa bisa sampai gini sih mah?" tanya Sena dengan sedih.
"Mamah gak pa pa Sayang cuma dada mamah tadi tiba tiba sakit" jawab mamahnya.
"Apa sekarang masih sakit mah?" tanya Rendi.
"Masih nyeri pah" jawab Wenda dengan manja.
"Ya sudah mamah istirahat dulu ya biar cepat sembuh" ujar papahnya sambil mengelus rambut istrinya dengan sayang.
"Mah Bima minta maaf ya" ujar Bima yang merasa bersalah dengan mamahnya.
"Bim mamah takut mamah gak bisa melihat anak anak mamah menikah hik....hik mamah takut umur mamah gak panjang"
"Mamah jangan bilang gitu dong Bima sayang sama mamah"
"Iya mah Sena juga sayang sama mamah dan Sena juga masih butuh mamah"
"Mamah jangan bicara yang tidak tidak ya mamah harus nemenin papah disini"
"Bener Bim kamu sayang sama mamah?" tanya wenda sambil menangis dan pura pura kesakitan.
"Iya mah Bima sayang sama mamah" jawab Bima yang tidak tega melihat mamahnya kesakitan.
"Mamah punya satu permintaan Bim sama kamu kalo kamu sayang sama mamah kamu mau kan mengabulkan permintaan mamah ini"
"Apa itu mah? asal mamah sembuh Bima kabulin"
"Bener ya sayang kamu janji sama mamah" ujar Wenda dengan berbinar.
"Iya mah Bima janji"
"Kamu mau ya nikahin Dara please Bim mamah mohon" ujar mamahnya dengan mengiba.
"Iya Bim kamu turutin saja ke inginan mamah kamu lagian papah setuju kok kalau kamu menikah sama Dara, papah yakin nanti lama lama juga kamu bisa mencintai Dara" sahut papahnya ikut menimpali. "Dara itu gadis yang baik dan sopan" tambah papahnya.
"Okey Bima bersedia menikahi Dara kalau itu memang ke inginan mamah, tapi Bima butuh bicara dulu sama Dara" jawab Bima yang membuat senyum mengembang di bibir mamahnya.
"Iya Bim besok pagi kamu jemput Dara ya bilang kalo mamah ingin bertemu"
"Iya mah sekarang mamah istirahat jangan banyak fikiran dulu" kata bima yang gak mau mamahnya tambah sakit.
"Sena, Bima ini udah larut malam sebaiknya kalian pulang saja biar papah yang jagain mamah"
"Tapi pah sena ingin nemenin mamah di sini" ujar Sena yang ingin bersama mamahnya.
"Tapi besok kamu harus kuliah sayang" kata papahnya mengingatkan.
"Papah bener sayang besok kamu harus kuliah lagian mamah udah mendingan kok, Sena gak perlu khawatir, kamu juga Bim pulang dulu gih istirahat dari pulang kantor kamu belum istirahat kan" ujar Wenda yang merasa kasihan karena melihat Bima yang kecapekan.
"Ya udah pah, mah kalo gitu Bima sama Sena pulang dulu mamah istirahat ya biar cepat sembuh"
"Iya sayang kamu pulangnya hati hati ya" kata mamahnya.
"Iya mah " jawab Bima dan Sena bersamaan.
BERSAMBUNG
#AYO DONG MANA DUKUNGANNYA BUAT AUTHOR BIAR MAKIN SEMANGAT NULISNYA LIKE KOMEN VOTE YA?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Isti Qomah
si mamah jitu banget nyuruh Bima nikah
2022-07-28
0
Ashika ruhab
mama wenda jago ni acting nya...😅🤭 gercep ni mama...q mendukungmu mama Wenda...😁👍👍👍😍😍😍
2022-07-20
0
Vivi kisaran
lanjut thor....
2022-06-09
0