Setelah Wenda dan Dara sampe di rumah bertepatan itu juga Sena pulang dari kuliah dan kebetulan di antar oleh Vian.
"Vian mampir dulu ya bentar aku kenalin sama mamaku" ujar Sena yang ingin mengenalkan Vian kepada mamahnya.
"Iya boleh sayang."
Vian dan Sena adalah teman kampus tapi beda jurusan, Rena juga satu kampus sama Sena satu jurusan malah tapi mereka tak berteman dekat.
"Mah.....mamah Dari mana sama Dara?" tanya Sena yang baru turun Dari mobil bersama Vian.
"Kita Dari Mall habis shopping" jawab Wenda.
"Owh iya mah kenalin ini vian" ujar Sena memperkenalkan Vian.
"Sore tante perkenalkan saya vian teman kampus Sena" ujar Vian sambil mengulurkan tangannya.
"Iya saya mamahnya sena, teman apa teman nih" goda mamahnya dengan menjabat tangan Vian.
"Ih mamah apaan si namanya juga anak muda, oh ya kenalin juga ini Dara" ujar Sena memperkenalkan Dara.
"Vian" Vian mengulurkan tangan ke arah Dara dan di sambut oleh Dara.
"Dara"
"Ya gak pa pa sayang mamah juga pernah muda tapi inget ya harus tau batasannya" peringat Wenda kepada putrinya itu.
"Iya tante Vian ngerti dan Vian akan jagain anak tante yang cantik ini"
"Oke tante pegang ya kata kata kamu, ya udah silahkan masuk dulu nak vian" wenda mengajak Vian untuk masuk ke dalam rumah pasalnya mereka berempat masih berada di halaman rumah
"Gak usah tante lain kali aja soalnya Vian harus segera pulang." ujar vian dengan menyalami dan mencium punggung tangan wenda.
Setelah berpamitan Vian langsung pergi dengan mengendarai mobilnya.
"Dara kamu cantik banget tadi aku hampir gak ngenalin kamu lho" ujar Sena yang paling melihat Dara yang semakin cantik dengan menggunakan dress dan make up.
"Kak Sena bisa aja, maaf ya kak Dara pinjem baju kakak gak bilang bilang habis Dara gak ada baju ganti"
"Iya gak pa pa kok Ra kamu cocok pakai baju itu, baju itu buat kamu aja gak usah di kembaliin lagian kamu cantik kalo dandan gini" pujinya.
"Iya kak ini tante Wenda yang dandanin kaya gini, Dara mana bisa dandan"
"Ya sudah kita masuk dulu yuk" ujar Wenda, dan ketiga orang itu langsung masuk untuk membongkar blanjaannya.
"Nah ini sepatu buat kamu sena" ujar mamahnya sambil memberikan sepatu yang tadi di beli di mall.
"Beneran mah mana sini Sena lihat" Sena segera mencoba sepatu yang sudah di belikan mamahnya. "Bagus mah ini cocok buat Sena"
"Ini mamah juga beliin baju buat kamu loh" ujar Wenda dengsn memberikan beberapa baju kepada Sena.
"Wah mamah memang terbaik deh makasih mamahku tersayang, ya udah ah Sena bawa aja ke kamar mau langsung di coba" ujar sena yang langsung pergi ke kamarnya.
"Dara kamu ikut ke kamar tante yuk, tante mau minta pendapat kamu tentang gaun yang tante beli kan belum sempet di coba tadi" ajak Wenda yang langsung di iyakan oleh Dara.
"Iya tante"
Setelah sampai kamar wenda langsung mencobanya, sedangkan Dara malah mengagumi interior kamar Wenda yang terlihat luas dan mewah.
"Wah kamarnya bagus banget mewah luas bener bener sultan" batin Dara dalam hati.
Setelah wenda keluar dari ruang ganti Wenda melihat Dara seperti sedang mengagumi kamarnya dan wenda melihat di dekat Dara ada laptop kesayangannya yang wenda sendiri mungkin yang naroh nya asal kaya hampir jatuh, seketika wenda punya ide dia segera mendekati Dara yang belum sadar dari kekagumannya.
"Dara gimana gaunnya bagus gak?" tanya Wenda sambil sedikit mendorong Dara ke arah laptopnya yang hampir jatuh itu dan tepat sasaran laptop itu pun jatuh
BRAKK
Wenda pura pura kaget dan marah. "ya ampun laptop kesayangan ku" wenda langsung mengambil laptop dan mengeceknya, sementara Dara kaget dengan kejadian itu.
"Maaf tante Dara gak sengaja tadi" ujar Dara yang merasa bersalah karena sudah menjatuhkan laptop milik Wenda.
"Haduh mana rusak lagi laptopnya gak bisa nyala, kamu gimana sih Dara gak hati hati banget kan jadi rusak laptopnya"
Sebenernya Wenda gak tega melihat Dara yang di salah kan tapi demi menjalankan rencananya dia harus tega.
"Tapi Dara bener gak sengaja tante"
"Ini itu laptop kesayangan tante, tante gak mau tau kamu harus ganti laptop tante Ra, ini udah rusak gak bisa di pakai mana banyak data penting lagi di sini"
"Iya tante Dara bakal ganti berapa harganya tan?" tanya Dara takut karena melihat Wenda yang marah.
"Harganya 50 jt."
"A....apa? 50 jt, tapi Dara gak punya uang sebanyak itu tante" Dara bingung gimana cara menggantinya apalagi sekarang dia udah di pecat dan belum dapat kerjaan lagi.
"Ya tante gak mau tau kamu harus ganti laptop tante"
"Mmm.... Dara cicil boleh tante"
"Ya gak bisa dong Dara, ya udah gini aja sebagai gantinya kamu harus mau menikah sama Bima" ujar Wenda yang berharap Dara akan mau menikah dengan anaknya.
"Apa menikah? .......tapi Dara baru lulus SMA tante, dan gak mungkin juga mas Bima mau sama Dara"
"Ya udah kalo gitu kamu harus ganti sekarang juga atau menikah sama Bima, kalo kamu mau menikah sama Bima tante anggap lunas gimana?" Wenda masih berusaha kekeh supaya Dara menerima tawarannya untuk menikah dengan Bima.
"Mmmm......tapi mas Bima apa mau sama Dara tante, Dara takut mas Bima jadi benci sama Dara karena Tante sudah memaksanya untuk menikah denganku"
"Kamu tenang aja Bima urusan tante yang penting kamu setuju tidak?" tanya Wenda.
"Iyaa tante Dara nurut tante aja Dara gak ada uang buat ganti laptop tante" jawab Dara pasrah.
"Yes berhasil" gumam wenda dalam hati yang tersenyum senang akhirnya rencananya berhasil juga.
"Nah gitu dong sayang, ya sudah kamu jangan nagis kok malah nangis tante udah maafin kamu kok" ujar Wenda yang melihat Dara menangis, gimana gak nangis coba kalau harus ganti rugi sebanyak 50 jt uang sebanyak itu dari mana Dara bisa mendapatkannya.
"Beneran tante makasih ya tan" Dara sedikit lega karena gak usah ganti rugi laptop itu tapi sekarang yang Dara fikirkan adalah dia harus menikah dengan Bima, padahal impiannya dia ingin menikah dengan orang yang sangat mencintainya sementara Bima kenal aja baru begitu fikirnya.
"Iya asal kamu tepati ucapan kamu"
"iya tante"
"Eh gimana bagus gak gaunnya di pakai sama tante?" ujar Wenda meminta pendapat, padahal tadi habis marah marah tapi sekarang sudah senyum senyum
"Iya bagus tante, mmm....tante Dara mau pamit pulang sekarang ya lagian ini sudah sore"
"Owh ya sudah tante anter ke bawah tapi bentar ya tante ganti baju dulu"
"iya tante"
Wenda segera keruang ganti untuk mengganti bajunya dan setelah itu wenda mengambil beberapa paber bag yang berisi beberapa baju hasil Shooping tadi untuk di kasih ke Dara calon mantu idaman.
""ni buat kamu Ra" ujar Wenda dengan memberikan paper bag ke Dara dan Dara pun menerimanya.
"Ini semua buat Dara tante?" tanya nya
"Iya sayang"
"Tapi tante inikan...." belum selesai Dara bicara udah di potong sama Wenda.
"Sssstttt......gak ada penolakan kamu kan calon menantu tante sekarang jadi kamu harus terima ini ya, ini ada beberapa gaun dan sepatu kamu pakai ya"
"Iya tante terimakasih" Dara terpaksa menerima pemberian dari Wenda karena Wenda memaksanya sebenernya Dara merasa gak enak karena harga baju itu tidaklah murah, semua barang yang Wenda kasih itu barang branded.
"Iya sayang sama sama, ayo tante antar ke bawah"
Wenda mengantar Dara ke bawah yang katanya ingin pulang, setelah sampai bawah kebetulan Bima baru pulang dari kantor.
"Eh anak mamah udah pulang" ujar Wenda yang melihat Bima turun dari mobil, tadinya Wenda akan menyuruh supir untuk mengantar Dara pulang tapi karena Bima sudah pulang Wenda jadi mengurungkan niatnya, wenda berfikir lebih baik menyuruh Bima aja yang mengantarkan Dara pulang biar mereka bisa ada waktu untuk berduaan.
"iya mah" bima langsung mencium punggung tangan mamahnya dan langsung memeluknya juga.
"Sayang mamah bisa minta tolong gak?" tanya wenda.
"Minta tolong apa mah?" jawab Bima dengan balik bertanya.
"Tolong antarkan Dara pulang ya Bim"
"Gak usah tante lagian Dara bisa pulang sendiri, kasian mas Bima kan baru pulang kerja pasti capek" sahut Dara yang merasa gak enak karena Bima baru juga pulang kerja udah di suruh mengantarnya.
"Bim tolong lah anterin Dara pulang" titah mamahnya dengan memohon.
"Iya deh mah Bima anterin" Bima terpaksa mau buat nganterin Dara karena Bima gak tega juga melihat Dara pulang sendiri.
"Ayo Ra aku anterin"
"Iya mas maaf ya malah ngrepotin pakai di anterin segala"
"Udah gak apa"
Akhirnya Dara pulang dengan di antar oleh Bima, Selama di perjalanan hanya ada keheningan Dara melihat keluar jendela dan Bima pun cuma fokus menyetir, keduanya masih sama sama canggung.
"Dara makin cantik banget ya kalo berpenampilan seperti itu, sexy banget.....eh mikir apa sih aku" Gumam Bima dalam hati yang mengagumi penampilan Dara.
"Kamu lagi nyari kerja Ra?" tanya Bima yang tiba tiba memecah keheningan.
"Iya mas mungkin mulai besok mau nglamar nglamar dulu" jawab Dara.
"Kalau kamu kerja di kantorku aja gimana mau gak?" ujar Bima menawarkan pekerjaan.
"Tapi aku gak ada pengalaman kerja di kantor mas"
"Gak pa pa nanti di ajarin"
"Mmm boleh mas Dara mau" jawab Dara girang akhirnya dia dapat kerjaan juga.
Gak terasa mereka sudah sampai di rumah Dara
"makasih mas udah di anterin mas bima mau mampir dulu?" tawar Dara basa basi.
"Aku langsung pulang ya Ra, oh ya ini kartu namaku di situ ada alamat perusahaanku kamu datang aja ke alamat itu ya besok" ujar Bima dengan memberikan kartu namanya.
"Iya mas" makasih.
Setelah itu Dara langsung turun dan masuk kedalam rumah, sementara Bima masih di situ nunggu Dara masuk rumah dulu, saat mau menjalankan mobilnya tiba tiba Bima melihat ada keributan di dalam rumah Dara jadi Bima mengurungka niatnya untuk pergi, karena penasaran jadi Bima memutuskan untuk turun Bima ingin memastikan ada apa sebenernya.
BERSAMBUNG
#TOLONG DUKUNG AUTHOR YA DENGAN CARA LIKE KOMEN VOTE BIAR NULISNYA MAKIN SEMANGAT#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Isti Qomah
lanjuttttt
2022-07-28
0
Ashika ruhab
mama Wenda cerdik jg ni menjebak calon mantu biar cepat mau nikah sama mas Bima...😅🤭👍👍👍 kayaknya si dara kena Omelan si Tante durjana ni ...😒🙄😔
2022-07-19
3
Rohani Rudi
lanjut
2022-07-01
0