BAB. 15

Aldo mengetuk pintu ruangan kantor Mahez, tak ada jawaban. Dia masuk begitu saja karena melihat Mahez termenung.

" Dimana Evelin, jangan bilang kamu tak bisa membawanya kehadapan ku. " kata Mahez berat

" Maaf Tuan, Nona Evelin sudah pergi di jemput seorang laki laki. Aku rasa itu adalah Bastian. Tapi saya sudah mengkoordinir semua Bandara, untuk menahan keberangkatan mereka, jika melakukan penerbangan. " kata Aldo menunduk. Dia sangat kasihan melihat tuanya yang sangat frustasi.

" Ternyata benar. Biarkan mereka pergi. Jangan halangi mereka. " kata Mahez

" Tapi Tuan " kata Aldo

" Keluarlah " kata Mahez dingin

" Tapi Tu " kata Aldo terhenti

" Keluar aku bilang " kata Mahez lagi

Aldo memilih keluar ruangan, dia tidak mau membuat Mahez semakin marah.

" Kenapa kamu memilih dia Eve, Kenapa kamu tidak bisa menunggu perceraianku Eve, Kenapa ?? " Mahez membuang dokumen yang di meja.

Aldo yang di luar ruangan pun, hanya bisa diam. Dia tidak berani mendekat. Baru kali ini Aldo melihat Mahez sangat terpukul, melebihi saat di tinggalkan ibunya.

Semakin hari, Mahez semakin dingin. Bahkan dia berubah menjadi kejam, dia tak segan segan memecat karyawan yang melakukan kesalahan sekecil apapun.

Dia memutuskan tinggal di apartemen sendiri sekarang. Dia sudah tidak perduli dengan segala yang di lakukan Nura.

Bahkan sekarang Mahez berani menegak minuman terlarang. Sehabis pulang kantor dia kembali ke apartemen. Mahez menuang wiski dari botolnya ke dalam gelas kecil. Aldo hanya melihatnya. Dia tidak bisa berbuat apa apa kecuali hanya setia mendampingi.

Tak lama pintu di ketuk, Aldo bangun segera membuka pintu.

" Mahez, apa yang kamu lakukan. Aku bisa terima kamu tak pulang. Tapi kenapa kamu sekarang juga mabuk mabukan. Ibumu pasti menangis melihatmu seperti ini. " kata Nura yang mendapati Mahez meminum wiski.

" Jangan campuri urusanku, jika kamu masih ingin menyandang status Nyonya Erlangga Nura. " kata Mahez dingin

" Mahez, kamu sedang mabuk. Biar aku bantu kamu membersihkan diri. " tawar Nura yang melihat tubuh Mahez berantakan. Bahkan sekarang Mahez tak merawat diri, hingga wajahnya banyak di tumbuhi jambang kumis yang panjang. Sehingga siapa yang melihat, pasti akan tidak mengenali wajah Mahez yang sekarang.

" Menyingkirlah, jangan sentuh aku. Atau kamu tidak akan bisa menikmati fasilitas mewah Nyonya Erlangga lagi. " bentak Mahez menyingkirkan tangan Nura dari tubuhnya.

Nura terdiam dengan perkataan Mahez. Dia tidak menyangka jika Rencananya mendekatkan Mahez dengan Evelin supaya jadi benci berantakan. Semula Nura ingin Mahez dekat dengan Evelin, tapi dia akan membuka keburukan Evelin. Tapi kenapa malah Mahez jadi tergila gila pada Evelin. Dan menjadi rapuh saat ditinggalkan Evelin. Padahal Nura sudah mulai memberitahukan jika Evelin suka ganti ganti pasangan, dan hanya mengincar hartanya saja. Tapi sejak kapan Mahez jadi perduli pada Evelin, bukankah dia tidak pernah menemui Evelin, hanya keburukannya saja yang ia ceritakan.

Nura tersadar dari lamunannya saat Aldo memegang tangannya mengisyaratkan untuk keluar, karena Mahez sudah berteriak menyuruhnya pergi.

Nura keluar dari apartemen Mahez dengan kebencian.

" Untuk kesekian kalinya Evelin, kamu merebut orang orang yang kucintai. Aku akan mencari dan menghancurkanmu Evelin. " batin Nura dengan mengepalkan kedua tangannya. Dia berjalan cepat meninggalkan tempat itu.

Mahez terus menegak minuman yang memabukan itu. Hingga dia muntah mengeluarkan semua yang ada di dalam perut. Aldo lah yang harus bertanggung jawab membersihkan semua kotoran itu, karena Mahez dalam keadaan mabuk.

Hingga pagi hari Mahez harus terbangun karena rasa mual dalam perutnya. Dia berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Karena kepalanya masih terasa berat dan pusing karena pengaruh alkohol semalam.

Dia memuntahkan semua yang ada di perutnya lagi. hingga tenggoraknya terasa sangat pahit. Aldo yang mendengar Tuannya sudah terbangun pun segera membantunya berjalan.

Dia kedapur membuatkan segelas susu hangat, untuk memberi Tuannya energi, namun saat Aldo mendekat Mahez menyuruhnya berhenti.

" Berhenti disitu, aku semakin mual mencium bau susu itu. " kata Mahez yang sudah bersiap ke kamar mandi lagi.

Mahez benar benar lemas, seolah semua tenaganya ikut keluar bersama muntahan itu.

" Buatkan aku segelas teh hangat saja. " kata Mahez yang sudah terbaring di ranjang.

Aldo pun berbalik ke dapur membuat secangkir teh hangat seperti keinginan Mahez.

Aldo pun memberikan teh itu, dan membimbingnya untuk minum.

" Saya panggilkan Sean untuk memeriksa Anda Tuan. Anda terlihat sangat pucat. " kata Aldo

Mahez diam saja memejamkan matanya tapi tidak tidur. Dia sudah tidak kuasa menahan mual yang menyiksa dirinya.

Aldo yang tidak mendapat penolakan pun segera menghubungi dokter Sean. Dokter yang sudah di percaya keluarga Mahez.

Setelah menunggu satu jam, akhirnya Sean datang dengan membawa tas perlengkapan dokter.

" Pagi kakak ipar. " sapa Sean yang selalu memanggil Aldo dengan sebutan kakak ipar. Karena Sean berharap, Aldo menerima dia menikah dengan adik cantiknya Elia.

" Jangan panggil aku kakak ipar, karena aku tak sudi mempunyai adik ipar playboy seperti dirimu. " kata Aldo dingin

" Jika kau tak merestui kami, aku akan mulai mengejar dokter Nihan. Dan jangan salahkan aku jika Elia bunuh diri karena patah hati. " kata Sean memprovokatori.

" Nihan? " Aldo mengerutkan kening, seolah mengingat seseorang.

" Iya dokter Nihan. Dia sangat cantik, tapi sayang dia sangat galak. Mungkin lebih pantas jika bersanding dengan kakak ipar. Kisah cinta Asisten pribadi yang dingin dengan dokter cantik yang galak. " Sean menggoda Aldo dan tertawa.

" Tutup mulutmu. Lihatlah belum direstui saja, kamu sudah memikirkan wanita lain. Itu semakin menambah point tidak sukaku terhadapmu. " celetuk Aldo

" Aku memikirkan dokter Nihan, karena ingin mencarikan jodoh untukmu. Supaya ada yang merawat kakak ipar saat sakit dan lebih aku juga segera menikah dengan Elia, karena kakak ipar sudah menikah. " jawab Sean membela diri.

" Jangan banyak bicara, cepat masuk kamar dan periksa Tuan Mahez. Dari semalam dia muntah muntah. " kata Aldo

" Ternyata Tuan Mahez bisa sakit juga. " gumam Sean.

" Apa katamu? " tanya Aldo

" Tidak ada. " jawab Sean tak ingin membuat marah Aldo.

" Inikah Tuan Mahez yang terkenal Ceo paling kaya dan tertampan di seluruh negeri ini. Yang menjadi Primadona para wanita. Jika mereka melihatmu seperti ini, jangankan para gadis, janda pun tak mau di peristri olehmu. " kata Sean sambil memperisapkan alat untuk memeriksa.

" Tutup mulutmu, jika tidak ingin aku berhentikan secara tidak hormat dari kepemimpinan Rumah sakit. " jawab Mahez dengan masih memejamkan matanya. Dirinya sangat lemah dan malas meladeni gurauan Sean, karena dia tahu karakter Sean humoris.

" Kalian ini memang benar benar soulmate, Ceo dingin dan Asisten yang kejam. Yang satu mengancam yang satu tak punya hati " jawab Sean dengan memeriksa keadaan Mahez.

" Tutup mulutmu " jawab Mahez dan Aldo bersamaan.

" Wah .. wah ... kan! Jika kalian ini laki laki dan perempuan sangat berjodoh. tapi ini, jangan bilang Kakak ipar ada rasa pada Tuan Mahez, makanya tak mau menikah. Kasian Elia harus menahan diri karena tak ingin melangkahi kakaknya. " jawab Sean yang langsung mendapat tempeleng dari Aldo.

" Apa Nura sedang hamil Mahez ? " tanya Sean. Karena yang ia tahu Nura adalah istri satu satunya.

" Tidak." jawab Mahez mantab.

" Mungkin saja dia belum memberitahumu. " Sean ngeyel.

" Dia tidak mungkin hamil anak ku, karena aku sudah hampir setahun tak pernah menyentuhnya. Memang kenapa? " tanya Mahez

" Kalau melihat kondisi mu, kamu hanya mengalami sindrom cauvade. Karena kamu begitu memikirkan istrimu, maka kamu mengalami apa yang dirasakan istrimu. " jawab Sean.

" Tapi itu hanya kemungkinan, karena aku tak menemukan penyakit serius dari tubuhmu. Jika Nura tidak kau sentuh selama setahun, mungkin ada wanita lain yang kamu sentuh? " tanya Sean yang sebenarnya hanya sebatas bercanda. Namun siapa sangka Mahez membuka matanya dan melihat pada Aldo. Sedang Aldo menganggukan kepala tanda mengiyakan. Sean yang di buat bingung oleh keduanya.

" Evelin pergi dengan membawa anak anda Tuan. " kata Aldo

Mahez yang Frustasi di tinggal Evelin.... Kasian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!