Mahes menghidupkan rokok, menyesap dalam dalam, dan mengeluarkanya. Pikirannya agak tenang.
Selama ini dia masih tak bisa mengetahui jalan pikiran Nura istri pertamanya.
Nura mendadak ingin dia menikah dengan Evelin. Namun setelah menikah dirinya melarang untuk menemui Eve. Dengan segala alasan Nura menghalangi Mahez.
Bahkan Nura secara terang terangan mengatakan keburukan Evelin. Nura mengatakan jika Evelin pernah merayu Bastian saat menjadi tunangan nya dulu.
Nura bercerita seolah Evelin adalah wanita yang sangat murahan. Dia memohon pada Mahez untuk tidak menemui Evelin tanpa dirinya.
Mahez teringat saat Nura memohon padanya untuk menikahi Evelin. Dia hanya ingin Evelin merasakan sakit, seperti yang di rasakan dulu. Tadinya Mahez menolak. Karena di awal pertemuan mereka, Mahez menaruh simpati pada Evelin. Dia tidak ingin tambah menyakiti wanita itu. Karena dia menyakini Evelin juga mencintainya.
Namun Nura memfitnah Evelin, jika dia pernah merayu Bastian dan pernah melihatnya keluar dari hotel berdua. Hingga Bastian meninggalkan dirinya dan lebih memilih Evelin. Padahal Evelin sering gonta ganti pasangan juga di belakang Bastian. Nura mengatakan jika pada setiap lelaki dia bersikap manis dan menggoda, tidak hanya pada dirinya saja.
Tadinya Mahez berpikir apa yang di katakan Nura benar adanya. Saat Aldo memberitahukan jika Evelin sedang berada di luar dengan mengirimkan sebuah foto saat Eve dan Bastian bertabrakan, seolah mereka sedang berpelukan. Namun sebenarnya Aldo juga sudah memberitahukan jika mereka jalan berdua dengan sahabat wanitanya dan hanya sebuah kebetulan bertemu dengan laki laki itu.
Entah karena apa Mahez begitu marah. Entah karena masih ada rasa cinta dan cemburu atau harga dirinya sebagai seorang suami yang mendapati istrinya bermain dengan lelaki di belakangnya. Sampai dirinya meninggalkan Nura begitu saja, tanpa memberitahu kepergiannya.
Mahez sengaja mematikan ponselnya, sesampai di kota A. Dia menunggu ke datangan Eve di dalam rumah. Hatinya bertambah memanas saat mendapati lelaki itulah yang mengantar Evelin pulang. Dengan bercampur emosi Mahez menunggu Evelin yang tak kunjung masuk. Pikiran buruk tentang ucapan Nura pun terlintas.
Dirinya bertambah marah saat melihat Eve pulang dengan membawa banyak belanjaan, hingga dirinya kalap dan melakukan kekerasan pada Evelin.
Namun kini Mahez benar benar menyesal telah melakukan itu semua. Apa yang di katakan Nura tidaklah benar semuanya. Karena dialah orang pertama yang mengambil kesucian Evelin. Walaupun sesungguhnya itu sudah menjadi haknya.
Rasa cinta Mahez kembali hadir, bahkan semakin dalam untuk Evelin. Bahkan pada Nura dia tak pernah se kacau ini, saat mendapati sedang bersama lelaki lain.
Mahez kembali masuk ke dalam. Dia mencari di seluruh ruangan kamar, namun Evelin tak ada. Terdengar gemericik air, sepertinya Evelin sedang membersihkan diri.
Evelin keluar dari kamar mandi. Dia melewati Mahez yang duduk bersandar di ranjang begitu saja.
Evelin ingin keluar, namun pintu kamar terkunci, dia memutuskan tidur di sofa. Dia tidak ingin satu ranjang dengan Mahez. Hatinya benar benar sakit dengan semua yang di ucapkan Mahez, bahkan di benci dengan perlakuan Mahez.
Namun siapa sangka Mahez mendekati Evelin diranjang. Dia tidur di sebelah Evelin dan memeluknya.
Evelin terdiam, dia melepas pelukan Mahez, namun Mahez semakin mengeratkan. Tak ada percakapan dari keduanya. Mereka larut dalam pikiran masing masing, hingga membawa mereka ke alam mimpi.
Mahez bangun terlebih dahulu dia membersihkan diri, Sikap mandiri Mahez, dia selalu bangun pagi dan melakukan apapun sendiri. Bahkan Nura pun tidak pernah menyiapkan pakaian kerja atau sarapan, karena Mahez selalu berangkat pagi saat Nura masih tertidur. Dirinya sangat pekerja keras, wajar saja dia menduduki orang terkaya di negara ini.
Mahez sengaja membuat roti bakar dan segelas susu di bawah. Dirinya tersenyum saat mengingat Evelin, tertidur sangat nyaman dalam pelukanya. Karena sofa yang sempit membuat keduanya berdekatan tanpa jarak dan tanpa sadar Evelin memeluknya seperti guling.
Evelin terbangun, dia melihat sekeliling tidak mendapati mendapati Mahez. Evelin berpikir Mahez sudah pergi meninggalkan dirinya. Dia mencoba bangun, namun seluruh badannya sakit. dia merasakan pegal karena hanya tidur di sofa. Akhirnya dia terduduk kembali. Masih ada rasa nyeri di bagian intinya mengingatkan kembali tentang kejadian semalam.
Evelin tersadar dari lamunan, saat Mahez menghampirinya dengan membawa nampan berisikan roti bakar dan segelas susu.
" Makanlah..kamu harus terbiasa sarapan pagi, supaya tubuhmu tidak kurus seperti ini " kata Mahez sambil menatap kedua mata Evelin dan di lihat banyak tanda di leher istrinya. Dirinya tak menyadari ternyata dia yang melakukan itu semua.
Evelin ingin beranjak pergi tanpa menjawab. namun lagi lagi dia terduduk karena bagian intinya kesakitan saat dirinya langsung beranjak bangun dengan cepat.
Mahez duduk di samping Evelin dengan memangku nampan. Menyelipkan rambut Evelin yang menutupi wajah.
" Maafkan aku Eve, aku khilaf." kata Mahez
Evelin bergeming seolah tak mendengar penuturan suaminya.
" Aku minta maaf melakukan ini semua, walau sebenarnya itu juga adalah kewajibanmu " kata Mahez
Evelin menatap Mahez, ada penyesalan di sana. Dan karena rasa cinta yang begitu dalam atau hatinya yang mudah tersentuh, hati Evelin mulai menghangat saat mendengar permintaan maaf dari seorang Mahez.
Mahez mulai menyuapkan sepotong roti pada Evelin, namun di tolak.
" Aku ingin membersihkan diri dulu " kata Evelin
Namun Mahez memegang pergelangan tangan Evelin, pertanda dirinya melarang. dan mau tak mau Evelin kembali duduk. dia memakan roti yang di suapkan Mahez sampai habis dan meminum susu yang di buatkan untuknya.
Mahez mengelap sisa susu di bibir Evelin dengan ibu jarinya. Melihat tak ada penolakan dari Evelin Mahez mendekatkan bibirnya. Dia mencium bibir tipis istrinya terasa manis, lama dia mencium tak mendapat balasan dari Evelin membuatnya terhenti.
" Bolehkah? " tanya Mahez karena tidak ingin membuat Evelin bertambah membencinya jika dia memaksa.
Dan entah karena apa, Evelin begitu dengan mudahnya memaafkan dan menganggukan kepalanya tanda setuju.
Mahez kembali mencium bibir istrinya tak ada balasan, dia menatap kedua mata Evelin. Dia mengisyaratkan Evelin mau membalasnya.
Evelin mengalungkan tangannya di pundak Mahez, dia mencium bibir suaminya dan langsung di sambut oleh Mahez keduanya saling berpagut bertukar saliva, ciuman yang tadinya sangat lembut berganti sebuah ciuman yang menuntut.
Mahez tak mengindahkan nampan yang jatuh begitu saja dari pangkuannya. Karena sekarang dia sudah berada diatas Evelin. Mahez menidurkan Evelin dengan tidak melepaskan ciumanya. Dia menciumi leher istrinya dan menyesapnya hingga tertinggal tanda biru di sana. Tangannya tak tinggal diam, dia melepaskan pakaian Evelin hingga tak tersisa. Terlihat tubuh mulus istrinya membuat gejolak dalam diri Mahez. Dia mencium setiap inci dari tubuh istrinya, sungguh Mahez benar benar lepas kendali di depan istrinya, dia bermain main di seluruh tubuh istrinya. Hingga akhirnya Mahez melakukan penyatuan sangat pelan dan lembut. Semula Evelin yang merasa kesakitan namun karena Mahez begitu pintar mengalihkan dengan mencium bibir istrinya, membuat Evelin merasakan kenikmatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Mahez adalah orang pertama yang mengajarkan seperti ini. Hingga melewati pagi yang panas di temani ******* dari keduanya memadu cinta yang tersimpan dalam di hati masing masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Fitriyani
bukannya ev tidur d sofa y,,,🤔
2022-10-22
0