Kisah Cinta Evelyn
Evelin masih tak percaya, dirinya akan berada dalam sebuah pesta. Dimana dirinya lah yang jadi mempelai wanita nya.
tak pernah terbesit dalam benak Evelin untuk menjadi istri kedua, secara materi Evelin terlahir dari keluarga terpandang. Tapi kenapa takdir seolah menghukum dirinya.
Semula Evelin sudah berniat akan pergi jauh dari kehidupan Mahez, dia akan mengubur rasa cintanya, walau itu akan sulit.
Eveline menerima pesan singkat dari Mahez yang menginginkan pertemuan terakhir kalinya, akhirnya Evelin menyanggupi.
Satu jam berlalu Evelin memandang kosong sebuah danau di taman, sampai akhirnya dia memutuskan untuk beranjak pergi.
" Nona Evelin....."
Langkahnya terhenti saat seseorang memanggil namanya.
Seseorang sedikit berlari menghampiri. dan menyodorkan sebuah tangan untuk berjabat.
" Saya Nura istri dari Mahez " kata Nura
" Evelin ." jawab Evelin sambil berjabat tangan kaget
" Maafkan kelancangan saya Nona,, saya yang mengirimkan pesan untuk anda " kata Nura
Evelin diam saja, dia seolah malu pada Nura karena telah mencintai suaminya. Walaupun sebelumnya Evelin tak pernah tau jika Mahez sudah memiliki istri.
" Bisa kah kita berbicara sebentar ? " tanya Nura
Evelin hanya mengangguk sambil duduk di sebuah kursi panjang.
" saya ingin anda menikah dengan Mahez Nona " kata Nura langsung ke inti permasalahan
Evelin terkejut dengan permintaan Nura. "Bagaimana bisa seorang istri membiarkan suaminya menikah, dan dirinya lah yang meminta nya". Itu yang terbesit dalam pikiran Evelin.
Nura mengerti arti tatapan Evelin yang seolah tak percaya padanya, mulai tersenyum dan menggenggam kedua tangan Evelin.
" Saya mengidap penyakit leukimia Nona, saya tidak tahu berapa lama lagi saya akan bertahan. Jadi saya ingin disisa hidup saya, Mahez bersama dengan wanita yang tepat,, dan itu adalah anda Nona " kata Nura dengan mata berkaca kaca.
Evelin masih terdiam, mencerna setiap ucapan Nura. Bagaimanapun Evelin tak ingin menyakiti hati seseorang.
" Saya tahu anda mencintai Mahez dengan tulus Nona. Maka dari itu saya ingin menyatukan kalian " kata Nura lagi
" Maafkan saya Nura, saya disini memang bersalah. Telah hadir diantara kalian.
" Tapi saya telah bertekad, akan pergi jauh dari kehidupan Mahez. Saya tidak ingin satu diantara kita terluka.
Karena bagaimanapun, saya juga seorang wanita. Saya bisa merasakan bagaimana jika suami kita mendua " jawab Evelin sambil menghapus airmatanya
" Lagi pula Mahez sangat mencintai dirimu, dia sama sekali tidak tertarik dengan ku " lanjut Evelin getir
" Mahes juga memiliki rasa pada anda Nona, hanya karena dia menghargai saya, maka dia tidak berani mengungkapkan. Percayalah anda akan mendapatkan Mahez seutuh nya" kata Nura menyakinkan
" Saya tidak ingin menjalani kehidupan yang rumit Nura, biarkan kalian hidup bahagia. Saya akan menerima dengan lapang, karena disini, saya lah yang bersalah " ucap Evelin bijak.
" Tidak ada yang salah Nona, saya lah yang meminta anda hadir. Biarkan Mahez bahagia Nona.. saat saya sudah tidak ada kelak " kata Nura
" Tolonglah saya,,anggaplah ini adalah kebaikan hati anda menerima permintaan terakhir saya " ucap Nura mengenggam erat kedua tangan Evelin
" Saya akan bersujud jika anda memintanya Nona " kata Nura sambil berlutut di kaki Evelin
Evelin meraih tubuh Nura memintanya untuk kembali duduk.
" Saya hanya wanita biasa Nura,, kamu jauh lebih sempurna dibanding ku, pantas saja Mahez sangat setia padamu. Jadi berikan dia kebahagiaan. dan itu bersamamu bukan bersamaku " kata Evelin
" Saya mohon Nona,,saya akan sangat tenang melepaskan Mahez jika itu bersama anda " kata Nura kembali berlutut
" Saya akan sangat menyesal, jika saya tidak bisa menyatukan kalian Nona " kata Nura dengan menangis
" Baiklah Nura..saya kan mencobanya.. " kata Evelin sambil memeluk Nura. Dibelakang punggung Evelin, Nura tersenyum yang sulit diartikan.
**
*
Evelin terkejut dari lamunan nya saat ponsel nya berbunyi. Selesai bercakap, Evelin bergegas merapikan diri pergi menuju sebuah kafe.
Terlihat Mahez dan Nura sudah menunggu nya.
Nura tersenyum menyambut Evelin.
Ketiganya terdiam dalam pikiran masing masing
Hingga Nura mengawali pembicaraan.
" Saya ingin Kalian segera menikah " ucap Nura langsung pada inti pertemuan nya.
Baik Evelin maupun Mahez terdiam.
Mahez menatap Istri nya,, walaupun sudah dibicarakan sebelumnya,, Mahez masih terasa berat untuk menerimanya.
" Saya akan menikah denganmu tapi dengan syarat, saya tidak akan menceraikan Nura. Saya ingin kamu menjadi istri kedua ku kelak". kata Mahez tegas menatap Evelin
Evelin terdiam dengan keputusan Mahez. dada nya bergemuruh. sungguh jauh dari kehendaknya kenyataan ini.
Nura mengenggam tangan Evelin dan mengangguk kan kepala mengisyaratkan agar Evelin menerimanya.
Evelin terdiam menatap Nura,matanya berkaca kaca, sungguh dia tidak ingin seperti ini.
Dia tidak mungkin membiarkan Nura pergi dalam keadaan sakit nya, karena dirinya yang hadir di tengah mereka.
" Sungguh Egois jika aku menginginkan Nura pergi, sedang dirinya sudah berkorban perasaan untuk menyatukan ku dengan Mahez " batin Evelin menghapus airmatanya
Sedang Mahez diam saja,, sejujurnya dia pun tidak ingin melukai perasaan wanita. Tapi ini adalah permintaan nya sendiri. Nura yang menginginkan pernikahan ini.
" Baiklah ...saya akan mencobanya ,,," kata Evelin sambil meneteskan airmata.
Nura memeluk Evelin dengan erat.
" Terima kasih " ucap Nura.
Karena rasa cintanya begitu dalam, Evelin menerima syarat dari Mahez untuk menjadi istri kedua. Sungguh jauh dari impian Evelin menjadi duri dalam rumah tangga orang. Tapi karena istri pertamanya lah yang meminta dirinya, membuat Evelin melangkah memperjuangkan cintanya. walaupun belum terpikir hubungan seperti apa kelak. Evelin sudah mempersiapkan hati untuk menjalaninya. Karena diri nya sendiri yang membuat keputusan ini.
Hingga pada acara ini,, atas permintaan Nura pernikahan mereka hanya sebatas nikah siri.
Evelin menetes kan airmata begitu saja saat para saksi mengucapkan Sah.
Begitu pun dengan keluarga Evelin yang sebenarnya tak merestui hubungan ini. Namun karena rasa sayang mereka terhadap anak nya, mereka menghargai keputusan Evelin.
" Selamat Evelin...kuharap kita bisa saling menjaga " Kata Nura halus sambil memeluk Evelin.
" Selamat datang dalam jurang permainan ku Eveline, mungkin kamu lupa siapa diriku.. namun sampai di neraka pun aku akan selalu mengingat mu, sampai kamu merasakan seribu kali lebih menderita dan malu dari apa yang kurasakan " batin Nura
" Mahes... aku sedikit pusing bisa kah kamu mengantar ku pulang, mungkin aku terlalu lelah " ucap Nura
" Iya...aku akan mengantar mu " jawab Mahes tanpa bertanya persetujuan Evelin.
Mahes pergi begitu saja meninggalkan acara, dengan memapah Nura yang berjalan sempoyongan. Tanpa mendengarkan omongan tamu undangan yang hadir mempertanyakan siapa wanita yang sedang bersamanya saat ini.
Evelin berusaha mempertahankan airmatanya agar tak jatuh, dan terlihat tamu undangan yang hadir. Apalagi dia tidak ingin orang tuannya tahu, jika hatinya sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments