Bertemu dengan Client

"Sial!, Teleponnya tiba-tiba terputus."

Diki merasa kesal. Dirinya lalu menatap Tiara dan Arzan dengan wajah yang memelas.

"Maafkan aku, ini semua gara-gara aku yang belum bisa apa-apa."

"Kenapa kau meminta maaf, yang terpenting sekarang kau harus menyelesaikan misi ini." ucap Tiara.

"Sekarang pergilah, nyawa kita berdua berada di tanganmu saat ini," Pungkas Tiara.

Diki pun pergi untuk menjalankan misi yang diberikan Sbastian. Perlahan dirinya berjalan keluar sambil menundukan kepalanya.

"Daerah itu memamg cukup dekat dengan tempat ini. Tapi tetap saja aku masih merasa ragu melakukannya sendiri," Gumam Diki.

Tetapi Macan putih menyemangati Diki supaya ia bisa percaya diri untuk melakukan misi resmi pertamanya ini.

"Kenapa kau merasa cemas begitu?, Kau bisa mengandalkanku kapanpun itu," ucap Macan putih untuk meyakinkan Diki.

Macan putih juga mengingatkan bahwa situasi seperti ini adalah kesempatan Diki untuk tidak bergantung pada orang lain.

"Kemana saja kau?!, Baru keluar sekarang!, Bukannya bantu aku melawan jin khodam Banaspati itu?" Ucap Diki kesal.

Macan putih pun menjelaskan alasan dirinya tidak keluar saat Banaspati menyerang tadi.

Yang pertama, Macan Putih memang merasakan aura Banaspati sebelum masuk ke dalam rumah, tapi dirinya diam saja karena dirinya tahu, Banaspati adalah jin Khodam milik Sbastian, jadi pikir Macan Putih mana mungkin ia akan menyerang.

Dan yang kedua, Macan Putih memilih untuk diam terlebih dahulu. Tetapi, jika Banaspati sampai berbuat macam-macam kepada Diki, Macan Putih yang akan bertindak.

"Dan pada akhirnya, itu semua adalah rencana Sbastian agar kau lebih mandiri dan dapat diandalakan," tambah Macan Putih.

Diki mulai merafalkan mantera, dan dirinya sekarang sudah berada di dimensi ghoib.

Saat berada di dimensi ghoib, macan putih menyuruh Diki untuk menaiki punggungnya.

"Naiki pungguku, dan pegang erat-erat. Aku akan segera ke tempat tujuan," perintah Macan Putih pada Diki.

Diki pun melakukan apa yang Macan Putih lakukan. Setelah itu Macan Putih berlari dengan sangat cepat.

Tidak sampai 5 menit, mereka sudah sampai di daerah Cigugur dekat jembatan.

"Sepertinya kita sudah berada di titik lokasi tujuan. Tinggal kita mencari rumah dengan cat warna biru saja," ucap Macan Putih melirik ke semua arah.

"Tapi sepertinya kita tidak perlu mencari rumah tersebut, karena rumah yang akan kita cari sudah tepat berada di depan mata kita," tambah Macan Putih.

Melirik ke segala arah untuk memastikan tidak ada orang disekitar mereka berdua, Diki merafalkan mantera untuk kembali ke dimensi dunia manusia.

Langkah demi langkah dirinya berjalan menuju rumah dengan cat yang berwarna biru.

Pintu diketuknya beberapa kali, tiba-tiba pintu sedikit terbuka dan terlihat setengah wajah sesorang yang terlihat lesu juga menyedihkan.

"Ia mas, ada yang bisa saya bantu?" tanya seseorang dengan nada suara yang sangat lemas.

Melihat wajah dan mendengar suara orang tersebut membuat Diki sedikit terkejut, karena mengingatkan dirinya saat kehilangan satu-satunya keluarga tercinta yaitu bi Elis.

"Tenangkan hatimu, dan tetap fokus," ucap Macan putih untuk menenangkan hati Diki.

Kemudian Diki menarik nafas dan mengeluarkannya dengan perlahan, ekspresinya pun menjadi ceria seolah-olah dirinya tidak memiliki beban hidup apapun.

"Saya kesini untuk membantu menenangkan hati kakak yang sedang depresi," ucap Diki penuh keceriaan.

"Apa masalahmu hingga mencampuri urusan orang lain?"

Mendengar bahwa Diki akan membantunya menangani depresinya membuat orang tersebut langsung menutupkan pintunya.

"Sebaiknya kau pergi saja, aku tidak butuh dengan hal yang seperti itu!" ucapnya di dalam rumah.

"Tapi ini adalah pekerjaan pertamaku," Jelas Diki menggedor pintu dengan pelan.

"Pekerjaanmu hanyalah memoroti uang targetnya, aku tahu itu. Jika kau ingin uang sebutkan saja berapa nominalnya dan berapa nomor rekeningmu?!"

"Maaf aku tidak butuh bayaran seperti itu!"

Diki kesal mendengar bahwa dirinya disebut pemorot uangnya. Dirinya langsung pergi meninggalkan rumah dengan cat warna biru tersebut.

Berjalan dengan cepat dengan suasana hati kesal, Diki menjauhi rumah targetnya. Tetapi, tiba-tiba hp miliknya berbunyi cukup kencang. Dan tanpa basa-basi dirinya langsung mengangkat telepon tersebut.

"Diki, tolong selesaikan dengan cepat misimu. Ikatan ini semakin mengecil!" Teriak Tiara dari balik hp milik Diki.

"Aw!" ucap Arzan datar.

Mendengar Tiara dan Arzan kesakitan akibat ikatan dari kekuatan Banaspati, membuat Diki panik dan kebingungan.

"Kenapa kau panik dan bingung begitu?" Tanya Macan Putih datar.

"Aku tidak tahu harus bagaimana," Jelas Diki panik sambil modar mandir tidak jelas.

"Kenapa kau bingung, bukannya sudah jelas jawabanya. Kau harus kembali ke tempat orang tadi!" Jelas Macan putih datar.

Dan tanpa pikir panjang lagi, Diki langsung berlari menuju rumah dengan warna cat biru tersebut.

Tetapi saat melewati jendela rumahnya, Diki melihat orang tersebut sedang naik kursi dan sedang memegang gantungan tali yang di ikta dari atas rumah.

Sontak Diki sangat kaget, dan langsung pergi ke pintu depan rumah.

Tetapi saat akan membukanya, pintu tersebut terkunci dengan kata lain Diki tidak bisa membuka pintu begitu saja.

Tidak kehabisan akal, Diki langsung mendobrak pintunya. Namun tetap tidak bisa terbuka.

"Sekarang coba tenang, dan pikiran kau bisa mendobrak pintu tersebut," ucap Macan Putih pada Diki.

Diki pun mengikuti arahan Macan Putih. Dirinya kemudian memejamkam matanya dan memikirkan bahwa ia bisa membuka pintu tersebut dengan cara didobrak.

Dan benar saja, pintu langsung terbuka saat didobrak olehnya. Dirinya langsung berlari masuk ke dalam rumah.

Tidak terduga oleh Diki, orang yang hendak bunuh diri tersebut ternyata di dampingi oleh Mahluk astral yang telah menggodanya.

"Tidak heran ada mahluk astral yang mendekati dirinya," ucap Macan Putih.

"Apa maksudnya ini, Macan Putih?" tanya Diki, dirinya masih kebingungan.

"Seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, mahluk astral sangat suka jiwa dan darah manusia, apalagi yang masih segar. Dan orang-orang yang sedang stres atau deperesi sangat mudah untuk digoda oleh mahluk astral. Apalagi menyuruh manusia untuk mengakhiri hidupnya sangat mudah ia lakukan. Karena hati orang sters sangat tidak stabil," jelas Macan Putih.

Mendengar penjelasan Macan Putih, Diki sedikit mengerti. Tetapi, tanpa diduga wanita yang hendak bunuh diri langsung memalingkan wajahnya ke hadapan Diki.

.

To Be Continued.

.

.

.

___________________________________

Gambar 18.1 (Gambaran Khodam Kandita / Sc : info namina)

___________________________________

PENGENALAN KARAKTER

KHODAM : KANDITA

PARTNER : TIARA

TIPE KHODAM : ZODIAK (AQUARIUS)

KEKUATAN UTAMA : ANGIN

KEKUATAN PENDUKUNG : AIR

KEKUATAN TAMBAHAN : (BELUM DIKETAHUI)

.

___________________________________

.

.

.

JANGAN LUPA DUKUNG TERUS NOVEL "KHODAM" DENGAN CARA LIKE, SHARE VOTE DAN JADIKAN NOVEL FAVORIT. JANGAN LUPA JUGA TINGGALKAN JEJAK DENGAN CARA BERKOMENTAR DI KOLOM KOMENTAR.

.

DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT BAGI KAMI

Episodes
1 PROLOG
2 Munculnya Sang Khodam
3 Menginapnya Sohib
4 Kerja?
5 Penculikan
6 Mengenang masa Lalu
7 Awal Bekerja
8 Ancaman Mahluk Astral
9 Penyebab Kematian
10 Keputusan Sepihak
11 Penghuni Baru
12 Sebuah Misi
13 Jin Tomang
14 Serangan Dadakan
15 Penghuni Baru
16 Bertengkar
17 Pesan Misi
18 Bertemu dengan Client
19 Bunuh Diri
20 Rani
21 Hantu Banyu
22 Evolusi
23 Bala Bantuan
24 24
25 Kuatnya Iblis Banyu
26 Sbastian vs Iblis Banyu
27 Akibat Pertarungan Kemarin
28 Berkunjungnya Ivan dan Agnia
29 Latihan Meditasi
30 Masih Meditasi
31 Dimana Rani
32 Latihan Tahap Dua
33 Batu
34 Dimensi Lain
35 Iblis Logam
36 Iblis Es
37 Iblis Lava
38 Emosinya Erina
39 Suasana Hati
40 Bertemu Bocah
41 Pusat Perbelanjaan
42 Pertemuan Yang Tidak Terduga
43 Awal Kebencian
44 Mengantar Pulang
45 Genderuwo : Unlock New Skill
46 Ingatan Dulu
47 Kandita : Unlock New Skill
48 Macan Putih : Unlock New Skill
49 Pengobatan Ayu & Hantu Bengkek
50 Organisasi Pemburu Jin Khodam Zodiak
51 Pingsan
52 Kekuatan Jelangkung
53 Tertangkap
54 Sundel Bolong
55 Bertemu Gilang
56 Rencana Licik
57 Capricorn
58 Hantu Kambe Vs Mariaban
59 DiBalik Rasa Benci
60 Pertarungan Menggunakan Otak
61 Akibat Kehabisan Energi
62 Mengobati Gilang
63 Membasmi Jenglot - Penyambutan Hangat
64 Membasmi Jenglot - Awal Mula Kedatangan Jenglot
65 Membasmi Jenglot - Santai
66 Membasmi Jenglot - Keliling Desa
67 Membasmi Jenglot - Jenglot Raksasa
68 Membasmi Jenglot - Kemampuan Unik
69 Membasmi Jenglot - Pelaku Sebenarnya
70 Membasmi Jenglot - Pergi Ke Rumah Madam L
71 Membasmi Jenglot - Interogasi
72 Membasmi Jenglot - Pembelaan
73 Membasmi Jenglot - Akhir
74 Curahan Hati Ivan
75 Kecewa
76 Final Arc : Gelisahnya Leena
77 Final Arc : Berpencar
78 Final Arc : Bantuan
79 Final Arc : Lagi-Lagi 1vs1
80 Final Arc : Apakah Itu Kau, Kakak?
81 Final Arc : Menolak Pemberian Orang
82 Final Arc : Pingsan
83 Final Arc : Penyabeb Menjadi Kulkas 10 Pintu
84 Final Arc : keegoisan Arzan
85 Final Arc : Ace dan Mariaban Vs Tiara dan Kandita
86 Final Arc : Dikejar Selena
87 Final Arc : Khodam Zodiak Pisces
88 Final Arc : Ahol
89 Final Arc : Akhir Bagi Selena
90 Final Arc : Ungkapan Ace
91 Final Arc : Terungkapnya Identitas
92 Final Arc : Pertengkaran Dimana-mana
93 Final Arc : Sebuah Cahaya
94 Final Arc : Legenda (Promosi Novel)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
PROLOG
2
Munculnya Sang Khodam
3
Menginapnya Sohib
4
Kerja?
5
Penculikan
6
Mengenang masa Lalu
7
Awal Bekerja
8
Ancaman Mahluk Astral
9
Penyebab Kematian
10
Keputusan Sepihak
11
Penghuni Baru
12
Sebuah Misi
13
Jin Tomang
14
Serangan Dadakan
15
Penghuni Baru
16
Bertengkar
17
Pesan Misi
18
Bertemu dengan Client
19
Bunuh Diri
20
Rani
21
Hantu Banyu
22
Evolusi
23
Bala Bantuan
24
24
25
Kuatnya Iblis Banyu
26
Sbastian vs Iblis Banyu
27
Akibat Pertarungan Kemarin
28
Berkunjungnya Ivan dan Agnia
29
Latihan Meditasi
30
Masih Meditasi
31
Dimana Rani
32
Latihan Tahap Dua
33
Batu
34
Dimensi Lain
35
Iblis Logam
36
Iblis Es
37
Iblis Lava
38
Emosinya Erina
39
Suasana Hati
40
Bertemu Bocah
41
Pusat Perbelanjaan
42
Pertemuan Yang Tidak Terduga
43
Awal Kebencian
44
Mengantar Pulang
45
Genderuwo : Unlock New Skill
46
Ingatan Dulu
47
Kandita : Unlock New Skill
48
Macan Putih : Unlock New Skill
49
Pengobatan Ayu & Hantu Bengkek
50
Organisasi Pemburu Jin Khodam Zodiak
51
Pingsan
52
Kekuatan Jelangkung
53
Tertangkap
54
Sundel Bolong
55
Bertemu Gilang
56
Rencana Licik
57
Capricorn
58
Hantu Kambe Vs Mariaban
59
DiBalik Rasa Benci
60
Pertarungan Menggunakan Otak
61
Akibat Kehabisan Energi
62
Mengobati Gilang
63
Membasmi Jenglot - Penyambutan Hangat
64
Membasmi Jenglot - Awal Mula Kedatangan Jenglot
65
Membasmi Jenglot - Santai
66
Membasmi Jenglot - Keliling Desa
67
Membasmi Jenglot - Jenglot Raksasa
68
Membasmi Jenglot - Kemampuan Unik
69
Membasmi Jenglot - Pelaku Sebenarnya
70
Membasmi Jenglot - Pergi Ke Rumah Madam L
71
Membasmi Jenglot - Interogasi
72
Membasmi Jenglot - Pembelaan
73
Membasmi Jenglot - Akhir
74
Curahan Hati Ivan
75
Kecewa
76
Final Arc : Gelisahnya Leena
77
Final Arc : Berpencar
78
Final Arc : Bantuan
79
Final Arc : Lagi-Lagi 1vs1
80
Final Arc : Apakah Itu Kau, Kakak?
81
Final Arc : Menolak Pemberian Orang
82
Final Arc : Pingsan
83
Final Arc : Penyabeb Menjadi Kulkas 10 Pintu
84
Final Arc : keegoisan Arzan
85
Final Arc : Ace dan Mariaban Vs Tiara dan Kandita
86
Final Arc : Dikejar Selena
87
Final Arc : Khodam Zodiak Pisces
88
Final Arc : Ahol
89
Final Arc : Akhir Bagi Selena
90
Final Arc : Ungkapan Ace
91
Final Arc : Terungkapnya Identitas
92
Final Arc : Pertengkaran Dimana-mana
93
Final Arc : Sebuah Cahaya
94
Final Arc : Legenda (Promosi Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!