Kerja?

Pagi yang cerah pun tiba. Matahari bersinar menerangi bumi dan angin sepoi yang berhembus ke berbagai arah membuat suasana kian hidup. Pada saat itu, Diki dan Ivan bersiap untuk pergi ke tempat kerjanya.

"Hati-hati ya kalian berdua. Nak Diki, nak Ivan."

Bibi Elis memberi pesan pada Ivan dan Diki untuk berhati-hati saat berkendara, dirinya juga menasehati mereka berdua agar selalu mengingat sang pencipta dimanapun mereka berada.

"Ya sudah kami berangkat dulu ya Bi,"  ucap Diki sambil mencium tangan bi Elis.

"Doain saja Diki, supaya dia keterima kerja di tempatku kerja," ucap Ivan sambil mencium tangan bi Elis.

"Itu sudah pasti, bibi selalu mendoakan nak Diki yang terbaik, dan semoga nak Ivan pun selalu diberikan kemudahan dalam segala urusannya dan selalu diberikan kesehatan jasmani dan rohani."

"Aamiin, terima kasih bi."

Mereka berdua pun pergi menggunakan kendaraan bermotor milik Ivan.

Tetapi, sesaat setelah keluar dari halaman rumah, Diki melihat sosok mahluk astral berdiri sekitar 20 meter pinggir rumahnya.

Sontak, Diki terkejut saat melihat mahluk tersebut. Mengakibatkan Ivan sedikit hilang kendali mengendarai motornya.

"Kau kenapa Ki?" Tanya Ivan penasaran.

"Tidak, aku hanya sedikit mengantuk."

"Hah seriusan?, Mau mampir ngopi dulu?"

"Tidak usah, lebih baik kita langsung ke tempat kamu berkerja saja."

Ivan pun kembali fokus mengendarai sepeda motornya.

"Apa kau melihatnya?" Tanya macan putih pada Diki yang tiba-tiba muncul.

"Ia aku melihatnya," jawab Diki pada macan putih.

Macan putih menjelaskan bahwa mahluk tersebut, kemungkinan besar sedang mengincar salah satu dari mereka berdua. Dan macan putih kembali menjelaskan bahwa mahluk tersebut bisa juga sedang mengincar bibinya Diki.

Sontak mendengar bibinya sedang diincar oleh mahluk astral tersebut, Diki langsung menyuruh Ivan putar balik kembali ke rumah.

Tetapi macan putih, menjelaskan bibi Elis akan baik-baik saja, asal tidak menginjakan kakinya keluar halaman rumah.

Macam putih telah memberi perlindungan pada rumah bibinya supaya aman dari gangguan mahluk astral.

Setelah medengar penjelasan dari macan putih, Diki memberi tahu Ivan untuk tidak jadi putar balik ke rumahnya.

"Kau kenapa sih Ki?,  Dari kemarin perilakumu sangat aneh," tanya Ivan heran.

" Sepertinya ini efek canggung nanti saat di pekerjaan."

Diki membuat alasan pada Ivan supaya dirinya tidak terlalu penasara apa yang menjadi alasan utama masalah Diki barusan.

Saat di perjalanan Diki terus bertanya pada jin Khodamnya yaitu macan putih terkait mahluk astral yang selalu mengawasi di depan rumahnya.

Dan macan putih menjelaskan bahwa mahluk astral tersebut sedang mengincar darah atau jiwa yang sangat segar.

"Kemungkinan besar di antara kalian dan bibimu itu, memiliki jiwa dan darah yang segar. Jadi mahluk astral tersebut suatu saat akan menyerang," jelas macan putih pada Diki.

Diki masih penasaran dan dirinya kembali bertanya terkait bagaimana mahlut tersebut menyerang manusia.

"Walaupun sebenarnya aku malas menjelaskannya padamu, tapi kau harus memiliki sedikit pedoman tentang dunia lain ini," jelas macan putih dengan gaya melayang sambil tiduran.

"Pada intinya, mereka mahluk astral sangat haus akan jiwa dan darah terutama darah segar. Mereka akan melakukan apa saja demi mendapatkan keduanya. Salah satu cara mereka untuk mendapatkan jiwa dan darah segar adalah dengan menghasut manusia untuk berbuat jahat, seperti membunuh contohnya. Otomatis mereka akan mendapatkan jiwa dan darah dari orang yang telah dibunuh tersebut," jelas Macan putih.

Macan putih pun menambahkan bahwa makhluk-makhluk astral tersebut pasti akan selalu menyesatkan pikiran manusia. Karena menyesatkan manusa juga salah satu peran mereka untuk mendapatkan reward dari pusat.

Kemudiam Diki kembali bertanya, terkait reward atau hadiah yang diterima mahluk astral tersebut jika mereka berhasil menghasut manusia pada macam putih.

"Rewardnya bermacam-macam pula," jelas macam putih.

Dan ketika Diki hendang kembali bertanya, macan putih marah sampai membuat Diki sedikit takut.

"KAU TERUS SAJA MENGOCEH, AKU SANGAT KESAL PADAMU! ROOOAAAR!" Teriak macan putih yang geram dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan Diki.

Macan putih pun masuk ke dalam tubuh Diki karena sangat kesal padanya.

Setelah perjalanan yang panjang, Ivan dan Diki sampai di tempat tujuan. Saat turun dari motornya, Ivan melihat ke arah Diki, dirinya merasa ada yang aneh dari wajah Diki.

"Kenapa kau begitu pucat?"  Tanya Ivan khawatir pada Diki sambil melepaskan helm dari kepalanya.

"Ah, mungkin kau salah lihat," jelas Diki.

"Jelas-jelas kau sangat pucat, apa kau sangat gerogi bertemu atasanku?"

"Sepertinya begitu."

"Ah sudahlah, saat bertemu atasanku kau juga pasti akan kembali rileks, karena beliau orang yang baik," jelas Ivan tenang.

***

Diki disuruh masuk ke ruang atasan. Tetapi, 5 menit kemudian dirinya keluar dari ruangan atasan dengan wajah yang murung.

"Kau kenapa Ki?" Tanya Ivan cemas.

"Aku tidak diterima bekerja di sini," jelas Diki lesu.

"Lah kok bisa, padahal aku sudah memberi tahu om sebelumnya dan beliau pasti akan menerimamu bekerja di sini," jelas Ivan kesal.

"Aku tidak tahu, sudahlah lebih baik aku pulang saja, terima kasih atas semuanya Van."

Diki pergi meninggalkan Ivan. Tetapi langkahnya di tahan oleh Ivan, ia langsung menuntun Diki memasuki ruang atasan.

Pintu di buka dengan kencang oleh Ivan, lalu dirinya langsung memelototi atasan yang berada di depannya.

"Pantas saja kau tidak di terima kerja disini, toh yang duduk di kursi itu hanya beban bagi keluarganya," jelas Ivan dengan nada yang tinggi.

"Hei Agnia, apa maksudmu tidak menerima Diki menjadi karyawan di tempat ini?!" tanya Ivan kesal.

"Ah itu mudah saja, karena dia tidak layak ada dan bekerja di tempat ini" jelas Agnia judes.

"Jijik aku melihat kelakuanmu itu!. Ayo Diki, kau sebaiknya mulai bekerja, aku yakin  Om Andre pasti menerimamu bekerja di sini." Ivan membawa Diki ke tempat kerja dan memperkenalkannya pada karyawan lain.

Pada awalnya semua berjalan dengan mulus, hingga di tengah pekerjaan, Agnia datang dan langsung memberi tahu semua karyawan, bahwa Diki bukanlah karyawan di tempat ini.

"Apa kau tidak malu, masih bekerja tanpa menjadi karyawan di sini?. Percuma kau cape bekerja, pada akhirnya kau tidak akan mendapatkan gaji sepeser pun dariku!" Ucap Agnia sombong.

Mendengar perkataan Agnia, Diki kemudian pergi dengan wajah yang memerah.

Tetapi, lagi dan lagi Ivan menahan Diki pergi.

"Lepaskan!" perintah Diki.

Tetapi Ivan tidak melepaskan genggamannya itu.

"LEPASKAN!!" Teriak Diki

"Tapi Ki."

" Cukup van, kau jangan membuatku tambah malu, aku mohon, lepaskan!" Tegas Diki menahan Amarah.

Ivan kemudian melepaskan genggamannya, dan Diki langsung pergi meninggalkan Ivan dan tempat itu.

.

To Be Continued....

.

.

.

JANGAN LUPA DUKUNG TERUS NOVEL "KHODAM" DENGAN CARA LIKE, SHARE VOTE DAN JADIKAN NOVEL FAVORIT. JANGAN LUPA JUGA TINGGALKAN JEJAK DENGAN CARA BERKOMENTAR DI KOLOM KOMENTAR.

.

DUKUNGAN KALIAN ADALAH SEMANGAT BAGI KAMI

Terpopuler

Comments

Karebet

Karebet

👍👍👍👍

2022-08-08

0

Lord Eclipse Venerable

Lord Eclipse Venerable

mantap

2022-04-28

0

Wiro sableng Sableng 212

Wiro sableng Sableng 212

mkn seru..

2022-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Munculnya Sang Khodam
3 Menginapnya Sohib
4 Kerja?
5 Penculikan
6 Mengenang masa Lalu
7 Awal Bekerja
8 Ancaman Mahluk Astral
9 Penyebab Kematian
10 Keputusan Sepihak
11 Penghuni Baru
12 Sebuah Misi
13 Jin Tomang
14 Serangan Dadakan
15 Penghuni Baru
16 Bertengkar
17 Pesan Misi
18 Bertemu dengan Client
19 Bunuh Diri
20 Rani
21 Hantu Banyu
22 Evolusi
23 Bala Bantuan
24 24
25 Kuatnya Iblis Banyu
26 Sbastian vs Iblis Banyu
27 Akibat Pertarungan Kemarin
28 Berkunjungnya Ivan dan Agnia
29 Latihan Meditasi
30 Masih Meditasi
31 Dimana Rani
32 Latihan Tahap Dua
33 Batu
34 Dimensi Lain
35 Iblis Logam
36 Iblis Es
37 Iblis Lava
38 Emosinya Erina
39 Suasana Hati
40 Bertemu Bocah
41 Pusat Perbelanjaan
42 Pertemuan Yang Tidak Terduga
43 Awal Kebencian
44 Mengantar Pulang
45 Genderuwo : Unlock New Skill
46 Ingatan Dulu
47 Kandita : Unlock New Skill
48 Macan Putih : Unlock New Skill
49 Pengobatan Ayu & Hantu Bengkek
50 Organisasi Pemburu Jin Khodam Zodiak
51 Pingsan
52 Kekuatan Jelangkung
53 Tertangkap
54 Sundel Bolong
55 Bertemu Gilang
56 Rencana Licik
57 Capricorn
58 Hantu Kambe Vs Mariaban
59 DiBalik Rasa Benci
60 Pertarungan Menggunakan Otak
61 Akibat Kehabisan Energi
62 Mengobati Gilang
63 Membasmi Jenglot - Penyambutan Hangat
64 Membasmi Jenglot - Awal Mula Kedatangan Jenglot
65 Membasmi Jenglot - Santai
66 Membasmi Jenglot - Keliling Desa
67 Membasmi Jenglot - Jenglot Raksasa
68 Membasmi Jenglot - Kemampuan Unik
69 Membasmi Jenglot - Pelaku Sebenarnya
70 Membasmi Jenglot - Pergi Ke Rumah Madam L
71 Membasmi Jenglot - Interogasi
72 Membasmi Jenglot - Pembelaan
73 Membasmi Jenglot - Akhir
74 Curahan Hati Ivan
75 Kecewa
76 Final Arc : Gelisahnya Leena
77 Final Arc : Berpencar
78 Final Arc : Bantuan
79 Final Arc : Lagi-Lagi 1vs1
80 Final Arc : Apakah Itu Kau, Kakak?
81 Final Arc : Menolak Pemberian Orang
82 Final Arc : Pingsan
83 Final Arc : Penyabeb Menjadi Kulkas 10 Pintu
84 Final Arc : keegoisan Arzan
85 Final Arc : Ace dan Mariaban Vs Tiara dan Kandita
86 Final Arc : Dikejar Selena
87 Final Arc : Khodam Zodiak Pisces
88 Final Arc : Ahol
89 Final Arc : Akhir Bagi Selena
90 Final Arc : Ungkapan Ace
91 Final Arc : Terungkapnya Identitas
92 Final Arc : Pertengkaran Dimana-mana
93 Final Arc : Sebuah Cahaya
94 Final Arc : Legenda (Promosi Novel)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
PROLOG
2
Munculnya Sang Khodam
3
Menginapnya Sohib
4
Kerja?
5
Penculikan
6
Mengenang masa Lalu
7
Awal Bekerja
8
Ancaman Mahluk Astral
9
Penyebab Kematian
10
Keputusan Sepihak
11
Penghuni Baru
12
Sebuah Misi
13
Jin Tomang
14
Serangan Dadakan
15
Penghuni Baru
16
Bertengkar
17
Pesan Misi
18
Bertemu dengan Client
19
Bunuh Diri
20
Rani
21
Hantu Banyu
22
Evolusi
23
Bala Bantuan
24
24
25
Kuatnya Iblis Banyu
26
Sbastian vs Iblis Banyu
27
Akibat Pertarungan Kemarin
28
Berkunjungnya Ivan dan Agnia
29
Latihan Meditasi
30
Masih Meditasi
31
Dimana Rani
32
Latihan Tahap Dua
33
Batu
34
Dimensi Lain
35
Iblis Logam
36
Iblis Es
37
Iblis Lava
38
Emosinya Erina
39
Suasana Hati
40
Bertemu Bocah
41
Pusat Perbelanjaan
42
Pertemuan Yang Tidak Terduga
43
Awal Kebencian
44
Mengantar Pulang
45
Genderuwo : Unlock New Skill
46
Ingatan Dulu
47
Kandita : Unlock New Skill
48
Macan Putih : Unlock New Skill
49
Pengobatan Ayu & Hantu Bengkek
50
Organisasi Pemburu Jin Khodam Zodiak
51
Pingsan
52
Kekuatan Jelangkung
53
Tertangkap
54
Sundel Bolong
55
Bertemu Gilang
56
Rencana Licik
57
Capricorn
58
Hantu Kambe Vs Mariaban
59
DiBalik Rasa Benci
60
Pertarungan Menggunakan Otak
61
Akibat Kehabisan Energi
62
Mengobati Gilang
63
Membasmi Jenglot - Penyambutan Hangat
64
Membasmi Jenglot - Awal Mula Kedatangan Jenglot
65
Membasmi Jenglot - Santai
66
Membasmi Jenglot - Keliling Desa
67
Membasmi Jenglot - Jenglot Raksasa
68
Membasmi Jenglot - Kemampuan Unik
69
Membasmi Jenglot - Pelaku Sebenarnya
70
Membasmi Jenglot - Pergi Ke Rumah Madam L
71
Membasmi Jenglot - Interogasi
72
Membasmi Jenglot - Pembelaan
73
Membasmi Jenglot - Akhir
74
Curahan Hati Ivan
75
Kecewa
76
Final Arc : Gelisahnya Leena
77
Final Arc : Berpencar
78
Final Arc : Bantuan
79
Final Arc : Lagi-Lagi 1vs1
80
Final Arc : Apakah Itu Kau, Kakak?
81
Final Arc : Menolak Pemberian Orang
82
Final Arc : Pingsan
83
Final Arc : Penyabeb Menjadi Kulkas 10 Pintu
84
Final Arc : keegoisan Arzan
85
Final Arc : Ace dan Mariaban Vs Tiara dan Kandita
86
Final Arc : Dikejar Selena
87
Final Arc : Khodam Zodiak Pisces
88
Final Arc : Ahol
89
Final Arc : Akhir Bagi Selena
90
Final Arc : Ungkapan Ace
91
Final Arc : Terungkapnya Identitas
92
Final Arc : Pertengkaran Dimana-mana
93
Final Arc : Sebuah Cahaya
94
Final Arc : Legenda (Promosi Novel)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!