Part 5

"Ho'om"

Gadis itu langsung bangun dari tidurnya dan mengucek mata untuk segera menyadarkan dirinya akibat kekurangan tidur tadi malam dengan gerakan cepat

Dia melaksanakan shalat subuh sebelum habis waktunya

"Emak kemana ya, Bapak juga kemana.." tanyanya pada diri sendiri karena mendapati rumah yang sepi. Padahal masih jam setengah enam

Seketika Syakila ingat bahwa hari ini adalah hari Sabtu merupakan pekan atau pasar bagi desanya

Jadi dapat disimpulkan kalau Emak dan Bapaknya ke pasar

"Eh! Hei jangan berebut dong!" gerutunya kepada para ayam dan bebek yang berebut makanan yang baru di hamburkan nya itu

"Haduh! Susah banget ya ngomong ke kalian.."

Sungguh jika orang lihat sekali lintas pasti mengira Syakila itu agak kurang ya. Marah-marah enggak jelas pada hewan peliharaan

Setelah selesai memberi pakan ternak. Kini dia berpindah tempat menyiram tanaman kangkung Emaknya yang ada di halaman depan rumah (Maklum ya, halaman depan rumah masih luas)

Gadis itu membawa selang panjang untuk memudahkannya menyiram kangkung tersebut

"Eh! Ki seger banget tanamannya!" ucap Wak Ren

"Iya Wak, mampir dulu Wak.."

"Ah! Kalau mampir Wak mau minta minum deh!" candanya

"Iya enggak apa-apa kok, sini Wak.." dengan gerakan cepat Syakila langsung mematikan kran airnya dan masuk kedalam untuk membawa teko air ke teras rumah

"Ini Wak,"

Setelah menuangkan air minum kedalam gelas

"Terima kasih Ki" ucapnya dan langsung meminum air putih itu sampai tandas

"Haduh! Capek banget. Habis dari pekan" ujarnya setelah meletakan gelas

"Habis dari pasar ya Wak, emang enggak minta di antar sama Abang Rendi?"

"Ah, kamu enggak tau aja. Anak Wak itu masih molor di kasur Ki, mana mau dia menemani Wak belanja.." iya emaknya Rendi itu adalah seorang janda dan dia hanya tinggal berdua dengan Rendi. Sejak suaminya meninggal, emaknya Rendi tak lagi mau menikah

Rendi adalah pria tampan yang baik hati. Dia dua tahun lebih tua dari Syakila.

Setelah tamat dari kuliah, Rendi langsung melamar kerja. Kini dia telah bekerja sebagai petugas kesehatan di puskesmas desanya

"Loh, bukannya Abang Rendi kini sudah bekerja ya Wak?"

"Iya Ki, kini dia bekerja sebagai petugas di Puskesmas desa kita.."

"Ya sudah deh, capeknya udah hilang. Mending Wak jalan lagi.." ucapnya dan menenteng dua kantong plastik besar di sebelah tangan kanan dan kirinya

"Sini biar aku bantu Wak. Sebentar ya, aku ngunci rumah dulu Wak,"

Syakila merasa kasihan melihat wanita paru baya yang ada di depannya ini. Bagaimana tidak berjalan dari rumah ke pasar sekitar setengah jam lebih dan di tambah berjalan ke rumah

Berarti paling tidak hampir habis satu jam an waktu yang habis di pakai untuk berjalan. Ditambah dengan belanjaan dua kantong besar penuh

"Enggak nyusahin kamu Ki?"

"Enggaklah, sekalian keliling desa. Udah lama enggak keliling hehe"

Selesai mengunci rumah, Syakila menaruh kunci rumahnya di bawah keset kaki. Biarlah nanti Emak dan Bapaknya tau dimana tempat kunci rumah

Butuh waktu sepuluh menitan, akhirnya sampailah mereka di rumah yang lumayan besar dan cantik dari rumahnya Syakila

"Wah! Udah banyak sekali perubahan rumah Wak," ujarnya menggoda Wak saat melihat tampilan luar rumah

"Ah! Kamu bisa saja Ki, ini mah kerajinannya Rendi!"

Pintu terbuka, menampilkan sosok pria tampan yang keadaannya masih acak-acakan dengan keadaan menguap

"Assalamu'alaikum,"

"Ha!" ucapnya dengan kaget

Terpopuler

Comments

octorita

octorita

aku mampir juga ya kak..
mari saling dukung..
salam dr my reincarnation

2022-01-09

0

Thoheer Soleman

Thoheer Soleman

Lanjutkan dong 🙏

2021-12-04

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!