"Tambah cantik saja kamu, Ki!" celetuk salah satu dari ibu-ibu itu
"He he, masa sih!"
"Iya Ki, beneran!"
"Terima kasih Nya kalau begitu mari Nya. Kami mau ke sawah dulu!"
Syakila langsung pamit karena dia tau tak akan ada habis-habisnya, para rombongan ibu-ibu itu berbicara
"Mari!" ucap Emak
____
"Mak, duluan saja ya! Jika Mak, nunggu takut lama,."
"Emangnya kamu mau kemana Yuk?"
"Aku mau ke warung dulu Mak,"
"Mau beli cemilan untuk kita nanti.."
"Baiklah, Mak duluan ya!"
Syakila menganggukan kepalanya, gadis itu berjalan menyimpang ke gang sedikit untuk sampai ke warung
"Assalamu'alaikum, Wak!"
"Waalaikumsalam," jawab orang dari dalam
Wanita paru baya itu tersenyum saat melihat pelanggan yang datang itu
"Ehh Kamu, Ki.."
"Iya Wak," jawabnya dan langsung masuk warung melihat-lihat cemilan apa yang enak untuk berbagi nanti
"Kapan sampainya Ki?"
"Kemarin Wak," masih fokus memilih
"Banyak sekali Ki?" tanya Wak
Syakila tersenyum mendengar berbagai pertanyaan dari Wak Ade. Ya nama wanita paru baya itu Adeli, tapi di panggil Ade
"Ini untuk cemilan di sawah Wak," jelasnya
"Kenapa, Mak sudah mulai bercocok tanam?"
"Iya Wak,"
Inilah yang membuat Syakila lebih memilih belanja di warung miliknya Wak Ade, orangnya selalu ramah dan sedikit cerewet. Walaupun letak warungnya jauh
Padahal masih banyak warung yang tadi dia lalui
____
Syakila berjalan sendiri menuju sawahnya, sambil menenteng belanjaannya tadi di sepanjang perjalanan, Syakila hanya tersenyum saja menanggapi godaan-godaan yang di ucapkan oleh pemuda desa
"Assalamu'alaikum," teriaknya
"Waalaikumsalam," jawab mereka dengan serempak
Gadis itu meletakan kantong plastik tadi di dalam gubuk sawah
Gadis cantik itu mengambil peralatan untuk turun menengahi sawah juga
Setelah memakai pakaian yang khusus ke sawah. Kini dia tinggal memakai caping
Kini kaki gadis itu telah berbaur dengan tanah lembut yang bercampur kan dengan air. Dia mulai mengambil serumpun padi untuk di pecah kecil-kecil dan di tanam kembali ke tanah
Sungguh, pekerjaan inilah yang dia rindukan saat duduk di bangku kuliah. Mungkin inilah dia tak dapat melanjutkan kuliah karena bukan terhalang oleh biaya, tapi mungkin juga jiwanya adalah seorang petani hehe
Sampai di jam sepuluh, Mak pun mengajak para rombongan pekerja untuk istirahat sejak
"Ayo Ki, istirahat dulu.." ajaknya Mak dang Yiyin
"Iya Mak dang, sebentar lagi.."
____
Banyak sekali para ibu-ibu yang sangat suka dengan kepribadian yang dimiliki oleh Syakila, mulai dari pekerja keras. Apalagi dia memiliki sifat yang sopan santun serta ramah tamah menjadi nilai plus baginya karena di jaman sekarang semua anak muda, pada banyak yang suka acuh dengan yang tua. Bahkan tak segan bersifat kurang ajar kepada yang tua
"Enak bener kamu Lin dapat anak kayak Syakila.." ucap Mak dang Yiyin dan para rombongan juga mengangguk membenarkan perkataan darinya
"Alhamdulillah Yuk," ucap Mak bersyukur karena diberikan titipan yang begitu indah di hidupnya ini
"Nanti Lin, jika Syakila sudah mau menikah. Nikahkan saja dengan anakku," celetuk Mak Bian Karen dia juga memiliki seorang putra yang bernama Bian Sandra yang memiliki umur satu tahun lebih tua dirinya daripada Syakila
"Ah kamu, aku enggak mau menjodoh-jodihkan anakku. Lebih baik dia saja yang memilih," ucap Mak
"Benar itu Lin,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Alwani Yunita
panjangin dikit kak
baca nya cepat amat jadinya.
2021-12-05
0
Zia
saling dukung ya kak, jangan lupa mampir diceritaku "my husband is his uncle"
2021-12-02
2