Part 3

"Tambah cantik saja kamu, Ki!" celetuk salah satu dari ibu-ibu itu

"He he, masa sih!"

"Iya Ki, beneran!"

"Terima kasih Nya kalau begitu mari Nya. Kami mau ke sawah dulu!"

Syakila langsung pamit karena dia tau tak akan ada habis-habisnya, para rombongan ibu-ibu itu berbicara

"Mari!" ucap Emak

____

"Mak, duluan saja ya! Jika Mak, nunggu takut lama,."

"Emangnya kamu mau kemana Yuk?"

"Aku mau ke warung dulu Mak,"

"Mau beli cemilan untuk kita nanti.."

"Baiklah, Mak duluan ya!"

Syakila menganggukan kepalanya, gadis itu berjalan menyimpang ke gang sedikit untuk sampai ke warung

"Assalamu'alaikum, Wak!"

"Waalaikumsalam," jawab orang dari dalam

Wanita paru baya itu tersenyum saat melihat pelanggan yang datang itu

"Ehh Kamu, Ki.."

"Iya Wak," jawabnya dan langsung masuk warung melihat-lihat cemilan apa yang enak untuk berbagi nanti

"Kapan sampainya Ki?"

"Kemarin Wak," masih fokus memilih

"Banyak sekali Ki?" tanya Wak

Syakila tersenyum mendengar berbagai pertanyaan dari Wak Ade. Ya nama wanita paru baya itu Adeli, tapi di panggil Ade

"Ini untuk cemilan di sawah Wak," jelasnya

"Kenapa, Mak sudah mulai bercocok tanam?"

"Iya Wak,"

Inilah yang membuat Syakila lebih memilih belanja di warung miliknya Wak Ade, orangnya selalu ramah dan sedikit cerewet. Walaupun letak warungnya jauh

Padahal masih banyak warung yang tadi dia lalui

____

Syakila berjalan sendiri menuju sawahnya, sambil menenteng belanjaannya tadi di sepanjang perjalanan, Syakila hanya tersenyum saja menanggapi godaan-godaan yang di ucapkan oleh pemuda desa

"Assalamu'alaikum," teriaknya

"Waalaikumsalam," jawab mereka dengan serempak

Gadis itu meletakan kantong plastik tadi di dalam gubuk sawah

Gadis cantik itu mengambil peralatan untuk turun menengahi sawah juga

Setelah memakai pakaian yang khusus ke sawah. Kini dia tinggal memakai caping

Kini kaki gadis itu telah berbaur dengan tanah lembut yang bercampur kan dengan air. Dia mulai mengambil serumpun padi untuk di pecah kecil-kecil dan di tanam kembali ke tanah

Sungguh, pekerjaan inilah yang dia rindukan saat duduk di bangku kuliah. Mungkin inilah dia tak dapat melanjutkan kuliah karena bukan terhalang oleh biaya, tapi mungkin juga jiwanya adalah seorang petani hehe

Sampai di jam sepuluh, Mak pun mengajak para rombongan pekerja untuk istirahat sejak

"Ayo Ki, istirahat dulu.." ajaknya Mak dang Yiyin

"Iya Mak dang, sebentar lagi.."

____

Banyak sekali para ibu-ibu yang sangat suka dengan kepribadian yang dimiliki oleh Syakila, mulai dari pekerja keras. Apalagi dia memiliki sifat yang sopan santun serta ramah tamah menjadi nilai plus baginya karena di jaman sekarang semua anak muda, pada banyak yang suka acuh dengan yang tua. Bahkan tak segan bersifat kurang ajar kepada yang tua

"Enak bener kamu Lin dapat anak kayak Syakila.." ucap Mak dang Yiyin dan para rombongan juga mengangguk membenarkan perkataan darinya

"Alhamdulillah Yuk," ucap Mak bersyukur karena diberikan titipan yang begitu indah di hidupnya ini

"Nanti Lin, jika Syakila sudah mau menikah. Nikahkan saja dengan anakku," celetuk Mak Bian Karen dia juga memiliki seorang putra yang bernama Bian Sandra yang memiliki umur satu tahun lebih tua dirinya daripada Syakila

"Ah kamu, aku enggak mau menjodoh-jodihkan anakku. Lebih baik dia saja yang memilih," ucap Mak

"Benar itu Lin,"

Terpopuler

Comments

Alwani Yunita

Alwani Yunita

panjangin dikit kak
baca nya cepat amat jadinya.

2021-12-05

0

Zia

Zia

saling dukung ya kak, jangan lupa mampir diceritaku "my husband is his uncle"

2021-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!