Pesona Si Gadis Desa
"Hufttt..."
Gadis itu ke sana kemari menyusun baju dan barang-barangnya di tas yang besar tersebut dan di bantu oleh sahabatnya
"Kau beneran mau berhenti kuliah Sya?" ucapnya sambil melipat baju
"Iya Ji, keputusanku sudah bulat"
Ya nama sahabat Syakila adalah Fuji. Gadis yang bernama Fuji adalah orang yang cukup berada. Syakila merasa sangat bersyukur mendapatkan sahabat seperti Fuji karena tidak ada yang mau dekat dengannya. Entahlah
"Apakah kau enggak merasa rugi gitu?"
Syakila berhenti dari aktivitasnya. Dia menatap wajah gadis yang ada di depannya kini
"Loh, kenapa nangis"
Syakila langsung duduk di sampingnya. Agar dapat melihat mata sahabatnya itu yang sudah berlinang air mata
"Kenapa sih harus berhenti. Mama dan Papaku bisa membiayai kuliah mu, Sya!"
"Maka dari itu, aku enggak mau menyusahkan kau dan kedua orang tuamu karena kalian sudah banyak sekali membantu diriku,"
"Tapi kami tidak pernah keberatan Sya," memegang tangan gadis itu
"Iya aku tau itu, sudah-sudah jangan sedih dong. Kita bisa kok sering bertemu!" Bujuknya karena Syakila tau jika sahabatnya ini harus di bujuk jika merajuk
"Kapan?"
"Ya, kamu datang saja ke Desaku!" ucapnya dengan enteng dan kembali menyusun barang. Agar kosan itu kosong
"SYAKILA!"
Syakila tertawa didalam hati karena berhasil membuat sahabatnya tak menangis, tapi kini malah berganti kesal kepadanya
_____
"Nanti telpon aku ya kalau sudah sampai di Desamu,"
"Iya sahabatku. Jangan lupa belajar ya. Agar nanti jika kamu wisuda. Aku main lagi ke kota ini" ucapnya tersirat nada sedih didalamnya
"Iya, kau akan menjadi orang kedua yang aku beritahu sesudah kedua orang tua ku,"
"Mari Dek, masuk!" ajak sang supir taksi menyelam pembicaraan yang keduanya
"Iya Pak, sebentar lagi!" jawab Syakila
"Ji, ingat jangan dulu pacaran ya, kau harus jadi sarjana agar bibi dan paman bangga kepadamu. Biarlah aku yang berhenti kuliah kamu jangan ya!" ucapnya diiringi dengan senyuman yang menampilkan lesung Pipit yang begitu dalam jarang terlihat kecuali orang-orang yang dekat dengannya saja karena Syakila tak senyum jika orang itu baru di temuinya
"Jangan nangis ya di kampus atau di rumah!"
Fuji hanya mengangguk saja karena lidahnya terasa keluh untuk sekedar mengeluarkan kata-kata singkat
"Aku masuk ya, kasian supirnya nanti aku ditinggal," candanya
"Ya sudah, enggak apa-apa. Jadi kau akan tinggal di sini kembali,"
"Ha Ha Ha," mereka tertawa
Syakila masuk kedalam mobil itu, dia duduk di bagian tengah untung saja orang yang menumpang juga banyak perempuan. Apalagi di sampingnya
"Dadah, Assalamualaikum" ucapnya melambaikan tangannya sembari mengucap salam
"Hati-hati, waalaikumsalam..." teriaknya karena posisi mobil sudah agak menjauh
Di sepanjang perjalanan Syakila hanya memandang jalanan saja. Tak lama kemudian matanya tertuju pada tulisan yang di pajang dengan bentuk yang besar 'Kota Bengkulu'
"Ah aku pasti sangat rindu dengan semua ini. Fuji," ucapnya dengan sangat pelan
Sudah dua tahun setengah dia menimbah ilmu di kota perantauan, berfikir untuk mengaduh nasib, tapi ternyata takdir tak bisa dia rubah
Akhirnya, dia berhenti juga di tengah jalan karena terhalang oleh biaya
Bukannya Syakila tak mau kerja. Bahkan dia sudah sangat sering ke sana kemari naik angkot untuk mendatangi setiap toko demi toko siapa tau ada yang mau menerima dia sebagai karyawan
Ternyata tak semudah yang difikirkan, setiap bos toko yang dia datangi selalu menolaknya karena status Syakila masih mahasiswa sebab katanya takut jika pekerja yang masih kuliah nanti tidak akan fokus kerja
Akhirnya, dia memilih pulang Desa untuk membantu pekerjaan Emak dan Bapaknya untuk sementara waktu. Sebelum kembali lagi ke kota
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Epin Lia Wati
wahhh baru Nemu ini novel cerita nya seru
2022-11-19
0
Sari Acho
mudah2an bgus ceritanya.
2022-04-01
0
Gemini ♊
baru baca masih nyimak.. semoga ceritanya bagus...salam kenal thor semoga sehat selalu
2022-01-19
1