My Dear Diary...
Hari ini aku sedih. Duduk dikelas sendiri. Rosita sakit, jadi tidak masuk sekolah.
...Hhh... Moga sahabatku itu segera sembuh dari sakitnya. Semoga Tuhan angkat penyakitnya dan kembali bisa bersekolah esok hari. Amin, ya Allah!...
Tapi,... hari ini aku punya banyak kesempatan melihat wajah 'pangeran impian berkudanya' Rosita. Fahmi Ramadhan.
Hmmmmm...! Rosita besok pasti bakalan teriak nyesel deh karena hari ini ga masuk sekolah. Secara si Fahmi itu ngobrol dengan Dudi tepat disampingku. Alias duduk dikursinya Rosita, lhooo!!
Hehehe...bisa kubayangkan hebohnya Rosita bila kuceritakan Fahmi duduk diatas kursinya.
Entah itu anak,(Fahmi maksudnya) kenapa bisa duduk disebelahku ketika jam istirahat. Angin apa yang membawanya tiba-tiba duduk plek disampingku yang terkejut bukan kepalang ketika sedang menyalin tugas yang ada dipapan tulis yang belum kuselesaikan.
..."Sori ya...ikutan duduk!" kata si Fahmi dengan santainya. Aku cuma mengangguk kembali menulis tanpa niatan bertanya atau sekedar menyapa....
Lama dia duduk lho, dear! Sepanjang jam istirahat deh! Cerita heboh kepada BFFnya, kadang rusuh karena kakinya yang tidak bisa diam grusak-grusuk dibawah meja Rosita membuatku menengok kewajahnya dan dia cuma tersenyum cengar-cengir khas anak cowok pada umumnya.
Aku hanya membalas tipis senyumanku. Membayangkan kalau saja Rosita hari ini masuk sekolah.
Waaaaah... Lengkap deh, sepasang duo super heboh! Hehehe...
Diary!
...Aku ingin cerita pada Rosita tapi mulai darimana yaa... nanti awalan pembukaannya?!?...
Hehehe... pusing juga ya, memulai obrolan bila tidak terbiasa. Padahal sama kamu aku bisa cerita banyak hal. Kenapa bila ingin mengatakan langsung, aku sangat sulit mengucapkannya.
Aku merasa perutku bergetar dan jantungku berdetak lebih cepat. Intonasiku takut terlalu tinggi atau terlalu rendah. Aku takut suaraku terdengar aneh dan Rosita tertawa sebelum aku cerita.
Hhhh... Padahal aku sudah terbiasa mendengar celotehan sahabatku itu. Terbiasa senyum-senyum bila ceritanya itu lucu terdengar ditelingaku.
...Oh Tuhaaaan!!! Pleaseeeee...sembuhkan penyakit gugupku ini!...
Aku kadang berfikir, bagaimana aku bisa memulai kisah percintaan sedangkan untuk memulai percakapan pada Rosita saja aku merasa bingung.
...Aaaarrrrrrgh!!!!!! Adakah orang yang seperti aku????...
Oooooh...tersiksa sekali hidup seperti ini! Tapi aku bingung, ingin berubah...bagaimana caranya? Untuk sekedar santai ngobrol dengan Rosita saja aku tidak bisa.
...Hhhhh......
Tadi pulang sekolah aku mampir ke Gramedia. Aku terbiasa pergi kesana ketika hatiku tengah sedih meratapi nasib yang merana ini.
Aku kesepian, sendirian... tak bisa berkawan!
Hanya buku-buku bacaan saja yang bisa menghibur hatiku. Bahkan buku resep kue-kue dan aneka minuman bisa membuatku terhibur. Juga komik-komik lucu dan novel percintaan yang begitu mendebarkan hati membuatku ingin sekali merasakan getarannya seperti cerita yang kubaca.
My Dear Diary!!
...Aku sedih. Papa dan mamaku sepertinya akan bercerai. Mereka sudah terlibat konflik perang dingin hampir setahun ini....
Kenapa seperti itu? Aku pun tak tahu. Masalah ekonomi? Papaku punya usaha percetakan sendiri. Meski termasuk usaha kecil, tapi papa sudah bisa dibilang pengusaha dengan lima orang anak buah yang setia bekerja padanya. Usaha toko kue mama, juga maju pesat meski hanya ditoko kecil disamping sekolahan SD dekat rumah. Anak? Aku satu-satunya anak mereka yang seharusnya mereka syukuri.
...Hhhh... Ternyata orang dewasa itu lebih rumit ya?!?...
...Masa bodo' lah!! Malas aku memikirkan semuanya. Bikin kepala mau pecah saja....
Mikirin diri sendiri saja aku tak bisa, apalagi mikirin urusan kedua orangtuaku yang tidak tahu diri meski Tuhan sudah memberi lebih! Hhhh...
Diary... Lewati ya cerita sedihku ini! Ayo, otak kecil dan otak besar...! Kalian harus bekerja sama untukku menulis skenario apa agar besok bisa menceritakan pada Rosita kalau Iqbal "Fahmi" Ramadhan duduk dikursinya.
Hehehe... Andai aku bisa bercerita dengan benar, kupastikan telingaku bakalan sakit mendengan teriakan histeris epforianya yang tak terduga itu. Rosita pasti bakalan mencium-ciumi kursi dan mejanya.
...Hihihi...apa khayalanku tidak berlebihan ya, Dear! Hehehe...peaceeee!!!...
Aku melihat notice dihapeku. Orang yang sedang kupikirkan mengirimi kupesan. Ya Allah Gustiiiiii! Kenapa tak kuceritakan via wa saja!? Itu lebih mudah bukan, daripada cerita face to face, meluncur lewat bibirku yang kelu. Aiiissssh!
📱Aku : Rosita... Besok sekolah khan?
📲Rosita : Iya, Mar. Tadi ada tugas ga dari Miss Vanya sama pak Baskoro?? Amandelku kumat niiih, susah nelen, sakit tenggorokan
📱Aku : Cepat sembuh yaaa
📲Rosita : PR, woy...ada PR gaaaa????
📱Aku : Alhamdulillah engga'
📲Rosita : Oke, sip. Thanks a lot Martini
📱Aku : Rositaaaaa...
📲Rosita : P?
📱Aku : Mau cerita
📲Rosita : Cerita aje nape!? hehehehe.... nape Maaaar?? Keselek biji kedondong ya, sampe susah banget ngomong
📱Aku : Fahmi tadi duduk dikursi kamu
📲Rosita : What? Beneran luh??? Ga lagi ngarang cerita khan?
📱Aku : Sumpah. Beneran
📲Rosita : Fahmi gue??? duduk dikursi gue???? Mau ngapaiiiin???? Jangan2....naroh surat cinta buat gue, Mar???
📱Aku : Hehehehe cuma duduk aja sepanjang istirahat
📲Rosita : Oncom goreng!!!! Bala-bala!!! Gandasturi!!!! Giliran gue ga sekolah, dia duduk dikursi gue. Giliran gue masuk, tuh cover boy cuma wara-wiri bolak-balik lewat doangan!!!!
📱Aku : Hahaha
📲Rosita : Kutu kupret! Ketawa luh! Seneng yah liat gue belingsatan gini!
...(hahaha) tuh khan Diary...... Itu tuh responnya padahal cuma via japrian wa aja. Itulah Rosita-ku. Sahabat terbaikku!...
Hmmmm... besok kupastikan bibir ini akan terus tersungging sepanjang hari disekolah karena Rosita yang penuh dengan berjuta ekspresi.
Hehehe... Alhamdulillah. Meski kami beda keyakinan, (maksudku beda keyakinan bukan beda agama ya dear... tapi beda pilihan, sikap dan juga sifat) salah persepsi ya aku?!? Hihihi...sori kalo udah bikin diary pusing sama kata perkataku.
Hahaha... mungkin kalau kamu itu makhluk hidup sejenis orang, pasti bakalan bilang "suka-suka lo deh, Mar!" Hahaha...
Sungguh, dear! Setelah chattingan dengan Rosita hatiku jadi lebih hangat. Sedih dihati ini menghilang meski tak sepenuhnya. Setidaknya aku bisa tersenyum melihat kelakuan sahabatku itu bila berbicara tentang cowok incarannya itu.
Diary...!! Udah jam 11 malam. Tapi Papa mama sepertinya belum juga pulang. Masa bodo lah!! Aku ngantuk, mau tidur! Bye diary... Good night, good sleep!!! Semoga Besok hariku bahagia. Aamiin!!
Jakarta, 11 Oktober
💞Martina Salsabila Utari💞
-Bersambung-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Xianlun Ghifa
nyicil baca dulu ya thor
2021-12-22
1
Reo Hiatus
ada dihati tapi sulit diutarakan 😂😂😂😷😷😷
2021-12-16
1
Reo Hiatus
bagian ini belum revisi ya😂😂😂😷😷😷
2021-12-07
2