Episode 1

...Jarak Dan Waktu...

Jangan berbisik, bunyinya di langit hening terdengar langkah kaki seseorang berjalan. Aku menengok ke arah kanan dan kiri ku, seperti ada seseorang yang memperhatikan diriku hanya saja aku mencoba untuk berpura-pura tak tahu.

"Kamu egois Ra!" Ujar Rian

"Udah jauhin gue" ungkap Ara sambil melepaskan tangan Rian

Suatu perjalanan hidup saat kamu mencoba melupakan setiap masa lalu yang udah terjadi tapi yang kamu alami adalah saat kamu melihat sosok orang yang ada di depan mata kamu ternyata tak lain dan tak bukan adalah sosok orang yang berbeda dari yang kamu kenal.

Aku bukan pilihan, tapi aku juga tak sanggup untuk memilih. Rasanya ini tak adil bagiku, namun juga melewati setiap batas dalam hidupku. Aku yang berusaha untuk melupakan setiap hal yang ada dalam hidupku, aku yang hanya bisa mencoba untuk melupakan setiap masalah dalam hidupku.

***

Entah kenapa lambat lain waktu berganti, sang detik juga berbicara pada waktu, hati tak mampu tuk dipisahkan namun kita juga tak mampu tuk memilih.

" It’s all about falling in love with yourself and sharing that love with someone who appreciates you, rather than looking for love to compensate for a self love deficit.” — Eartha Kitt. 

(Itu semua tentang jatuh cinta pada diri sendiri dan berbagi cinta dengan seseorang yang menghargaimu, daripada mencari cinta untuk mengimbangi kekurangan cinta terhadap diri.)

Pernah dengar gak kisah Rangga dan juga Cinta, kenapa ya ini kayak kisah cinta kita. Kenapa ya kamu kayak menguji aku padahal aku sendiri berusaha buat ngelupain kamu, didal hati aku bernyanyi berharap suatu saat kamu bisa melihat ku kembali. Aku bertahan tapi aku juga tidak tahu harus bagaimana, dalam hidup aku hanya bisa berusaha dan berdoa meski terkadang harapan tidak sejalan dengan kenyataan.

"Kenapa si Ra Lo jauhin gue?" Ucap Rian

Tiba-tiba Raisa muncul di tengah-tengah kita.

Kemudahan Rian melepaskan tangannya dariku, begitu pula dengan aku yang kaget.

"Kalian?" Ujar Raisa

"Raisa, ada apa?" Tanya Ara tenang

"Sepertinya Ara dan Rian menutup-nutupi sesuatu, tapi apa ya?" Ungkap Raisa

Aku gak bisa berfikir dan aku terlalu puitis buat berkata-kata.

"Jangan berujar, jika kamu tak mau berfikir!" Ujar Ara sembari meninggalkan Rian dan kemudian mengajak Raisa pergi

"Apaan si Ra?" Ujar Raisa

"Udah ikut gue ajah!" Ujar Ara sambil memegang tangan Raisa

"Hei, kalian berdua mau kemana? Kok ninggalin gue begitu aja sih!" Ujar Rian

"Tau ah" Jawab Ara

"Kenapa ya? Apa mungkin karena gue terlalu mengekang dia" ungkap Rian

Dia mencengkeram tangan ku dengan erat tanpa melepaskan genggaman tangannya begitu kokoh dada bidangnya sampai aku gemetar dan tak berani melihat wajahnya, bahkan untuk berbicara saja aku tak mampu. Sampai aku menahan Hela nafasku dan kemudian jantung ku berdeyup dengan kencang, aku seperti berada di sebuah rollercoaster yang sangat tinggi dan menakutkan. Dia cuma melihat ke arah ku sambil terus menggenggam tangan ku, jari jemari ku pun tak gentar untuk melawan kerasnya genggaman tangannya.

Dia seperti bukan dia, nampak bukan seperti orang yang aku kenal, dia memang baik dan perhatian padaku tetapi dia memang terlalu berlebih-lebihan.

"Kenapa kamu ngeliatin aku?" Ujar Raisa

Dia hanya diam seribu bahasa, tapi tidak berbicara sama sekali padahal aku sudah bilang, sambil aku melepaskan genggaman tangannya yang erat tetapi dia sama sekali tidak mau melepaskan tangannya dari diriku.

Selalu saja seperti ini, yang jadi korbannya tak lain dan tak bukan adalah aku. Karena aku sama sekali tidak tahu apa-apa.

Dwi Arya Dhika: biasa dipanggil Arya

Cowok cool tetapi juga lucu namun sikapnya yang nyebelin terkadang malah membuat semua teman-temannya menjauhinya, meski begitu dalam hal pelajaran matematika dia yang nomor satu walaupun sebenarnya dia sedikit pandai tapi dia agak lugu dan polos. Padahal tampangnya keren tetapi jiwanya yang polos malah membuat dia terlihat manis, aku sebenarnya tidak terlalu akrab dengan dia tapi karna peristiwa waktu itu saat kami hendak ke sekolah dan hampir kehujanan, dia malah satu payung dengan ku. Entah kenapa kejadian itu malah membuat aku awkward banget, tapi itu kenangan yang lucu juga sih.

Adrian Martadinata: biasa di panggil Rian

Sejak dia berpacaran dengan Ara dia selalu saja berantem padahal mereka berdua terlihat sangat cocok tapi mereka selalu bertengkar, ditambah lagi Ara selalu saja curhat sama aku. Kuping aku jadi capek dengerin dia tapi ya karna dia teman aku jadi mau apa lagi, demi sahabat. Sedangkan Rian tipe cowok yang konyol terkadang dia suka mencari perhatian sama cewek-cewek padahal dia sudah punya pacar. Meski sifatnya yang kekanak-kanakan tetapi dia termasuk cowok yang ganteng tingginya saja 170cm dan dia juga termasuk salah satu anggota tim basket di sekolah, berkat Rian CS tim basket sekolah kita akan masuk ke tim nasional basket.

Keiziara Cynthia Bella: atau yang akrab di panggil Ara

Cewek cantik blasteran yang sangat terkenal dan populer di sekolah bukan hanya sebagai cewek yang cantik tetapi dia juga termasuk salah satu anggota Cheerleaders yang terkenal bukan hanya karena postur tubuhnya yang tinggi semampai tetapi dia dia juga mempunyai visual yang cantik maka dari itu banyak sekali cowok-cowok yang dekat dengannya, entah kenapa dia sekarang jadi dekat dengan ku dan sering curhat tentang pacarnya yaitu Rian.

Aku teringat tentang dirinya yang mengajakku untuk mendekat, namun lambat lain dia menjauh, apakah aku terlalu egois jika aku hanya mengharapkan dirinya saja sementara cintanya bukan untuk diriku. Aku selalu memandang wajahnya di kejauhan, aku memang tak terlalu mengingat semua masa-masa itu tetapi saat dia menyatakan itu rasanya aku keluh dan bergetar namun aku sadar dia bukan siapa-siapa bagiku. Andai saja dia tahu meski dalam kejauhan aku akan selalu tetap menjaganya dalam kesendirian dan juga kesedihannya. Tetapi bila dia mengingatku maka dia akan menjadi kembali ke sosoknya yang dahulu namun sementara itu aku merasa tak terlalu suka dengan sifatnya yang dahulu.

Aku Bianca Raisa Andriana biasa di panggil Raisa entah kenapa dalam cerita ini aku dinobatkan sebagai pemeran utamanya padahal dalam cerita ini aku hanya berada di tengah-tengah cerita, gak banyak sih yang aku ceritakan tapi di setiap cerita aku lebih banyak sebagai pencerita. Aku bukan siapa-siapa bukan pupa seorang produser atau sang pembuat naskah cerita, kalau saja aku sang pembuat cerita aku juga tak mau dengan cerita yang menyedihkan ini. Tapi mau bagaimana lagi semuanya memang ada disini, aku anak pertama dan satu-satunya di keluarga ku.

Mamaku Adilla Dimitri dia adalah seorang pengajar di salah satu sekolah negri yaitu di SD Negeri 1 Bandung, iya aku dan mama tinggal di Bandung sementara Papa ku bekerja di Semarang Jawa Tengah. Jarak memang memisahkan kita, tetapi untungnya antara kami sekeluarga selalu bisa berhubungan satu sama lain lewat handphone dan juga laptop yang aku punya, terkadang papa suka mengajakku berbicara via laptop untuk saling melepaskan kerinduan kami.

***

Terpopuler

Comments

Rini

Rini

sumpah ini keren

2021-12-14

1

Rini

Rini

keren banget

2021-12-14

1

Rini

Rini

keren

2021-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!