Familiar

Pagi yang sangat cerah, membuat senyuman mengembang di wajah. Berharap hari ini menyenangkan dan semua urusan berjalan dengan lancar.

Saat memasuki gerbang, seorang gadis menarik napas sedalam dalamnya lalu menghembuskan nya secara perlahan. Melangkahkan kaki kanan seraya membaca lafadz basmalah dalam hati. Ia terus berjalan menyusuri koridor untuk pergi ke kelas X-A.

"Assalamualaikum," ujar gadis itu lalu menuju meja paling depan dekat jendela. Penghuni kelas tersebut melirik lalu menjawab salam.

"Hei Sha! apa kabar lo hari ini?"

Ya, gadis itu adalah Shaletta. Orang populer

di sekolah ini.

"Udah lama lo datang ta?" tanya Shaletta pada perempuan yang menyapanya.

"Belum kok, palingan baru 10 menit yang lewat," jawab Sinta dan gadis tersebut hanya ber"oh"ia saja.

Bel pun berbunyi, guru masuk kedalam kelas masing masing sambil membawa buku paket dan kertas kertas.

Hari ini kelas X-A belajar PKN, sungguh pelajaran yang membosankan bagi sebagian siswa.

Saking ngantuk nya, mereka tertidur mendengar penjelasan guru. Karena asik bercerita dengan salah seorang muridnya, guru PPKN itu tidak tahu kalau muridnya yang lain telah tertidur nyenyak.

"Baiklah Ananda, kerjakan tugas halaman 48 ya!" perintah bu Lina kemudian keluar dan pergi ke kelas lain.

Namun, tidak disangka siswa kelas X-A yang tadinya tertidur pulas langsung jantungan mendengar teriakan bu Rita, guru MTK yang terkenal akan kegalakannya dikalangan warga sekolah.

"Apa yang kalian lakukan ha?! apa kalian pikir ini rumah kalian bisa tidur enak-enakan?" teriak guru matematika.

Penghuni kelas tersebut langsung duduk

dengan rapi. Untung saja guru MTK itu membawa anaknya yang berusia 3 tahun, jadi suasana kelas menjadi tidak terlalu mencekam. Agar kemarahan Rita tidak bersambung, Shaletta mengumpulkan tugas yang dibuatnya semalam.

"Maaf bu, ini tugas yang ibu beri semalam,"

ucap Shaletta.

"Ouh ya, yang lain bagaimana?" tanya guru galak tersebut.

Para siswa/i maju ke depan meletakkan PR mereka. Semuanya dapat bernapas lega karena tidak ada satupun yang lupa mengerjakan tugas. Jadi tidak ada lagi kata untuk kemarahan bu Rita.

***

Teng teng teng

"Huft, untung aja udah istirahat," ucap Sinta menghela napas yang sempat terhenti selama bu Rita mengajar.

"Serius loh, gue aja tadi jantungan saat Bu Rita teriak," kata Reno yang sedang berdiri

di depan Ila.

"Lo nya aja sih pake acara tidur segala. Emang lo nggak ingat kalau kita hari ini ada pelajaran MTK?"

"Heh emang lo pikir gue aja yang tidur? yang lain juga tidur keles," kawab Reno tak terima disalahkan.

"Semua orang juga tahu kalau pelajaran PKN itu membosankan. Palingan yang dibahas Peraturan, Undang Undang, Pancasila, Nusantara."

Shaletta menengahi mereka berdua yang ribut hanya karena hal sepele.

"Dari pada kalian pada ribut, mending ikut gue ke kantin!"

"Ouh ya, teman lo mana Ren?" tanya gadis tersebut namun ternyata orang yang ditanyainya telah datang secara tiba-tiba.

"Hmmm, ternyata udah pada nyariin gue nih ya?" terdengar suara cowok dengan nada tengil dari pintu yang membuat Sinta memutar bola matanya dengan malas.

"Rindu ya kalian ama gue?"

Sinta melotot. Nih anak baru datang udah kepedean aja.

"Idih narsis, siapa juga yang rindu ama lo?"

"Yang nanya ama lo siapa? gue aja nanya ama Liasha kali," ujar Adam seenak jidat mempersingkat nama orang.

"Dah, kalian bisa nggak mengisi hari tanpa pertengkaran?" kali ini Reo yang bersuara.

"Yok ke kantin! takutnya nanti kita malah keburu masuk."

***

"Kalian mesan apa? biar gue yang pesanin," tawaran Adam membuat Sinta dan Reno melongo. Apa Adam demam ya?

"Lo nggak papa kan? apa lo sakit?" tanya Sinta.

"Tumben," cicitnya.

"Isss, apo seh? dah cepat apa yang ingin kalian pesan?"

"Kalau kami terserah lo aja yang penting free."

Pinta Reno seenak hatinya aja.

"Heh pakai uang lo! enak aja minta traktirin. Uang gue dah tinggal sedikit," ujar cowok itu menggebu-gebu sambil melotot pada manusia yang ada dihadapannya saat ini.

"Sabar bro! nggak usah ngengas!"

"Udahlah! gue mo pergi ha."

"Tunggu Dam!" teriak Sinta.

Mereka berdua pergi dan kini tinggal lah Shaletta dan Reno.

Saat Shaletta memandang penghuni kantin, tiba-tiba ia melakukan eyes contact dengan seseorang yang rasanya familiar.

Ketika akan melihatnya kembali sosok itu menghilang dari tempat tersebut.

gadis itu berpikir kemana ia pergi.

***

"Semangkuk bakso hangat telah datang," ujar Adam meletakkan mangkuk dihadapan Shaletta dengan senyuman sumringah.

"Thanks."

"Untuk gue mana nih?" tanya Reno nyolot, iri dengan perlakuan baik Adam pada Shaletta.

"Tuh, ambil sendiri!"

Mereka makan tanpa ada yang bersuara, hanya terdengar bunyi sendok dan garpu di mangkuk.

Malas dengan suasana seperti ini Adam mulai membuka suara.

"Woy, kalian tau nggak? katanya besok ada murid baru."

"Jadi benar yang gue dengar tadi? dari mana lo tau?" tanya Reno.

"Gue tadi nggak sengaja dengar kabar ini dari guru."

"Cepatin habisin makanannya, bentar lagi mau masuk," Pinta Shaletta.

***

"Ananda, silakan buka buku halaman 30!ringkas materi dalam bab tersebut!" perintah

bu Rina, sang guru IPA.

"Yah lagi-lagi meringkas, gue capek deh."

Sinta membaringkan wajahnya di atas meja, secara tidak sengaja ia melihat Reno.

"Kalau dilihat-lihat lumayan ganteng juga nih anak," batin Sinta.

Sadar karena dipandangi, Reno langsung berkata dengan percaya diri.

"Apa lihat-lihat hah?! gue tau kok kalau gue tu ganteng."

Sinta menegakkan kepalanya.

"Sepertinya lo udah ketularan sifat narsisnya si Adam."

Shaletta telah siap membuat ringkasan materi IPA tersebut. Kini ia berpikir tentang yang terjadi di kantin.

"Siapa dia? rasanya wajah itu nggak asing deh."

"Sha! Sha!" panggil seseorang membuat Shaletta menoleh kebelakang dan sudah ia duga kalau Sinta yang memanggilnya.

"Apa?"

"Lu udah siap tugasnya?"

"Udah."

Sinta memperlihatkan deret giginya. Entah mengapa, Shaletta sudah tau apa yang ada dipikiran gadis itu.

"Hmmm gini Sha, kamu taukan kalau meringkas itu butuh banyak waktu? belum lagi...."

"Aelah, bilang aja kalau lo ingin minjam catatannya si Shasa, ribet banget sih ngomongnya," ucap Reno yang masih fokus dengan bukunya.

"Nih."

Sinta menyalin tugas tersebut dengan ligat dan mengembalikan catatan temannya.

"Thanks."

"Hmmm."

Sedang berbicara dengan Shaletta, tiba-tiba seorang teman disampingnya memanggil dirinya.

"Bssst, Ta!" panggil seseorang.

"Hmmm, ada apa?"

"Lo tadi dengar nggak? katanya ada murid yang mau pindah ke sini."

"Dari mana lo tau Ran?"

Rani menepuk dahinya. Biasanya kalau info-info sekolah, Sinta bisa dibilang sebagai sumber.

"Kok lo sampai ketinggalan berita sih? semua murid di sini ngebilang kalau yang mau pindah itu kaya loh, anaknya konglomerat,"

Mendengar hal itu Sinta langsung memberi tahu orang di depannya.

"Sha!"

"Apa?"

"Tadi gue dengar murid yang mau pindah kesini tu anaknya konglomerat loh."

"Kok gue berfirasat buruk ya?"

"Ah, sudahlah mungkin itu hanyalah perasaan aja," kata Shaletta dalam hati. Ia tersenyum.

***

"Kita akhiri pembelajaran hari ini dengan membaca hamdalah!"

"Alhamdulillaahirabbil'aalamiin."

"Assalaamualaikum Wr. Wb."

"Waalaikumussalaam Wr. Wb."

"Woy! tolong petugas piket nyadar diri!" teriak si ketua kelas dengan nyaring. Bahkan lokal sebelah saja mendengar teriakannya.

"Oke."

"Ren, lo sekarang piketkan?" tanya gadis manis itu.

"Sinta juga."

"Gue duluan," ujarnya lalu keluar dari kelas.

Shaletta duduk di bangku depan perpustakaan, dan lagi-lagi ia melihat orang itu sedang berjalan dengan temannya.

Ternyata, tanpa disadari cowok itu juga curi pandang pada Shaletta, sebab ia pun berpikir kalau gadis itu rasanya sudah tidak asing baginya.

Bersambung...

Terus baca ceritanya dan tunggu kelanjutannya ya!

Jangan lupa tekan tombol like, beri vote and coment serta kasih bintang 5 ya!

Thanks

Terpopuler

Comments

senja

senja

"lho" nya bikin salfok Ka, kenapa bukan pakai "loe"?

2022-04-04

1

senja

senja

salfok, lho=loe ternyata

2022-04-04

1

senja

senja

gimana sama yg lain?

2022-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Familiar
3 Hallo everyone!
4 Iri
5 Pembully
6 Tos ria
7 Undangan
8 Grup Gosip
9 Ngapain ngumpul?
10 Kena marah
11 di DO
12 Paling Lambat Malam Ini?
13 Menemukan bukti
14 Dalang
15 Pengumuman
16 Merasa aneh
17 Memastikan
18 Ternyata Emang Benar...
19 Siapa Kalian Sebenarnya?
20 Masa Kecil
21 Penunggu Gudang Sekolah
22 Tur
23 Camping
24 Makhluk Kerinci part 1
25 Makhluk Kerinci Part 2
26 Satu Misi
27 Buat Onar
28 Kesurupan Massal
29 Aura Negatif
30 Kapal Pecah
31 Tebar Pesona
32 Gubuk tua
33 Wanita Gubuk
34 Ratu Drama!
35 Negosiasi
36 Nungguin
37 Salting (1)
38 Bukan demam?
39 Hantu mahasiswi
40 Panik
41 Janggal
42 Jamkos
43 Nia
44 Misi dimulai!
45 Cari keributan
46 Di belakang rak
47 Portal
48 Dejavu
49 Aksi bodoh
50 Marvel
51 Bertemu pendekar
52 Warkop
53 Mengujiku?
54 Ketabrak
55 Tersesat Part.1
56 Tersesat Part. 2
57 Mencari Ila
58 Lapar
59 Siluman
60 Hah?
61 Apalagi ini?
62 Mencoba mengingat
63 Mengintip
64 Akhirnya makan!
65 Curhat
66 Gombal
67 Sesosok
68 Menabrak
69 Sebuah pesan
70 Adu Mulut
71 Jurus Puppy Eyes
72 Azan
73 SMK (Salah Masuk Kamar)
74 Suara Gaib
75 Rindu
76 Yakin?
77 Menuduh?
78 Dibatalkan?
79 Meninggalkan di hutan?
80 4 tahun silam
81 Cahaya putih
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Prolog
2
Familiar
3
Hallo everyone!
4
Iri
5
Pembully
6
Tos ria
7
Undangan
8
Grup Gosip
9
Ngapain ngumpul?
10
Kena marah
11
di DO
12
Paling Lambat Malam Ini?
13
Menemukan bukti
14
Dalang
15
Pengumuman
16
Merasa aneh
17
Memastikan
18
Ternyata Emang Benar...
19
Siapa Kalian Sebenarnya?
20
Masa Kecil
21
Penunggu Gudang Sekolah
22
Tur
23
Camping
24
Makhluk Kerinci part 1
25
Makhluk Kerinci Part 2
26
Satu Misi
27
Buat Onar
28
Kesurupan Massal
29
Aura Negatif
30
Kapal Pecah
31
Tebar Pesona
32
Gubuk tua
33
Wanita Gubuk
34
Ratu Drama!
35
Negosiasi
36
Nungguin
37
Salting (1)
38
Bukan demam?
39
Hantu mahasiswi
40
Panik
41
Janggal
42
Jamkos
43
Nia
44
Misi dimulai!
45
Cari keributan
46
Di belakang rak
47
Portal
48
Dejavu
49
Aksi bodoh
50
Marvel
51
Bertemu pendekar
52
Warkop
53
Mengujiku?
54
Ketabrak
55
Tersesat Part.1
56
Tersesat Part. 2
57
Mencari Ila
58
Lapar
59
Siluman
60
Hah?
61
Apalagi ini?
62
Mencoba mengingat
63
Mengintip
64
Akhirnya makan!
65
Curhat
66
Gombal
67
Sesosok
68
Menabrak
69
Sebuah pesan
70
Adu Mulut
71
Jurus Puppy Eyes
72
Azan
73
SMK (Salah Masuk Kamar)
74
Suara Gaib
75
Rindu
76
Yakin?
77
Menuduh?
78
Dibatalkan?
79
Meninggalkan di hutan?
80
4 tahun silam
81
Cahaya putih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!