Yu Chen, "Kakak suatu hari nanti aku akan membuat sebuah kebun bunga yang indah dan kakak yang akan mengelolanya,sedang aku akan merawatnya. "
Yu Ching tersenyum mendengarnya,begitu juga Ibu dan Ayahnya.
Lalu Celin mendekati mereka, "Lalu bagaimana dengan Ayah?"
Yu Chen menjawabnya, "Ayah...?"
Que San pun datang dengan membawa teh," Tentu saja ayah dan ibu yang menikmatinya,iya kan?"
Yu Chen menjawab," Iya bu , betul sekali! "
Yu Ching menyaut," Kau ini.Semakin besar semakin cerewet ya! "
Yu Chen , "Kakak lihat saja nanti!"
Semuanya tertawa.
Lalu Que San berkata,"Sudah-sudah. Lebih baik kita minum teh dulu."
Que San memberikan tehnya untuk suaminya dan anak-anaknya,lalu setelah itu ia seperti biasa memasukkan jeruk nipis ke dalam tehnya.
Yu Chen yang melihatnya berkata, "Ibu aku juga mau . '
Que San menjawab, "Hmm..baiklah. "
Yu Ching, "Aduh ayah sekarang ada 2 orang aneh di rumah kita."
Celin tersenyum," Apa kau tahu Yu Ching,saat muda dulu ayah juga merasa aneh pada kebiasaan ibumu itu."
Yu Chen menyela, "Tapi justru karena keanehan itulah ayah jadi menyukai ibu,iya kan ayah??"
Semuanya terkejut mendengarnya,setelah itu merasa geli dan tertawa.
Saat malan natal tiba,di desanya ada sebuah gereja.
Seperti biasa mereka semua datang kegereja.
Dan setelah selesai hendak kembali,di depan gereja ada sebuah pohon natal besar dan diatasnya ada bintang yang besar.
lalu Yu Chen berkata pada kakaknya, c
"Kakak aku ingin mengambil bintang itu kak. "
Yu Ching," Yu Chen,tentu saja tidak boleh. "
Lalu merekapun pulang dan makan bersama.
Yu Chen, "Aku paling suka masakan mie buatan ibu."
Semuanya tersenyum.
lalu Yu Chen berkata lagi, "Ibu,aku ingin bintang yang ada diatas pohon natal di depan gereja tadi bu,tapi kata kakak tidak boleh,kenapa? "
Sang ibu tersenyum, "Hmm..begini saja suatu hari nanti ibu akan berikan bintang padamu,tapi kau harus bersabar. "
Celin menatap istrinya,ia tahu maksud istrinya itu.
Tapi saat malam tiba dan semuanya sudah tidur, Yu Chen masih belum tertidur.
Akhirnya dia pergi diam-diam sampai di depan gereja tepat di depan pohon natal.
Sementara itu Yu Ching yang terbangun karena haus,terkejut adiknya yang seharusnya berada di sampingnya tidak ada.
Dia segera membangunkan ayah dan ibunya,lalu memberitahu mereka bahwa adiknya tidak ada bersamanya.
Akhirnya merekapun keluar untuk mencari YuChen.
Yu Chen yang berada di depan pohon natal,dia mengambil sebuah tangga didekat tembok gereja.
Dan dia pun naik pelan pelan ,dan akhirnya ia sampai di atas,lalu ia mnegambil bintang itu.
Setelah itu dia turun pelan-pelan.
Sesampainya dibawah dia memeluk dengan erat bintang itu.
Sementara itu Yu Ching terpikir,dia ingat kata-kata adikya yang menginginkan bintang diatas pohon natal di depan gereja.
Dia langsung berlari sampai di depan gereja dan ternyata benar .
Yu Chen menoleh ," Kakak !...bintang ini sudah aku dapatkan dan aku akan berikan pada orang yang aku sayangi,ayah , ibu , dan kakak. "
Yu Ching mendekati sambil menangis , dia memukul kepala adiknya dengan pelan dan berkata, "Bodoh ! Kenapa kau pergi sendirian malam-malam begini?! Kami semua mencemaskanmu! "
Yu Chen, "Kakak. "
Lalu Yu Ching memeluk adiknya.
Sang Ayah yang akhirnya datang memukul Yu Chen dengan keras , "Anak Nakal ! Ayah sangat marah! Ayah tidak suka pada anak nakal sepertimu! "
Que San , "Sudahlah."
Lalu Que San menggandeng tangan suaminya untuk kembali ke rumah,sebelumnya dia menoleh kebelakang dan tersenyum lalu mengangguk.
Yu Ching dan Yu Chen yang melihatnya ikut berjalan dibelakang .
Lalu sesampainya di rumah Yu Ching menyelimuti adiknya .
Yu Chen menatap kakaknya dan berkata, "Kakak, ayah sangat marah padaku.Apa Ayah benar-benar tidak suka padaku?"
Yu Ching menatap adiknya,"sudahlah .Tenang saja Ayah tadi marah karena mencemaskanmu. Sekarang kau istirahat.Besok Ayah pasti sudah tidak marah lagi."
Lalu Yu Chen mengangguk dan tidur.
Beberapa saat kemudian sang Ayah dan yang mengintip dari luar kamar.
Celin pun masuk dan mendekati mereka berdua.
Lalu ia bertanya pada Yu Ching," dia sudah tidur?"
Yu Ching menjawab," Iya Ayah.Oh iya ini bintang yang diambilnya tadi,katanya dia ingin memberikan pada orang yang dia sayangi.Ayah,ibu dan aku. "
Celin yang mendengar terkejut dan terharu.
Lalu ia mencium kepala Yu Chen.
Setelah itu ia keluar,saat hendak keluar ia berkata pada Yu Ching, "Yu Cing,kau juga istirahatlah.Kau kakak yang baik."
Yu Ching yang mendengar,dia langsung berdiri dan memeluk ayahnya, "Ayah aku sangat menyayangi ayah dan juga ibu. "
Sang ayah mengusapkan tangannya di atas kepala anaknya, "Baiklah kau istirahatlah."
Yu Chingpun mengangguk.
lalu diapun pergi tidur.
Celin menutup pintu kamar dan keluar.
Lalu Que San menghampirinya , "Kau ayah yang baik Celin. "
Celin memeluk istrinya," Kau juga ibu yang baik dan juga istri yang baik. "
Que San tersenyum.
Lalu ia teringat ayahnya, "Celin , sebentar lagi ayah akan ulangtahun. Aku ..."
Celin menoleh, "Kau benar.Kalau kau ingin menemui ayah,pergilah untuk mengucapkan selamat. "
Que San menjawab," Baiklah. "
Sementara itu Que Nan, dia selalu ingin mengetahui keberadaan adiknya.
Ia terus mencari tahu keberadaan adiknya selama bertahun-tahun tanpa sepengetahuan ayahnya.
Akhirnya malam itu ia mendapatkan informasi tentang keberadaan adiknya yang ternyata tinggal di Shanghai di sebuah desa kecil di Hang Chou.
Keesokan paginya seperti biasa Que San menyiapkan sarapan pagi.
Dan Yu Ching yang sudah selesai menyelesaikan perlengkapan sekolahnya ,lalu ia membantu ibunya menyiapkan bekal adiknya dan juga untuknya.
Setelah mereka semua sarapan.
Yu Chen terus melihat ke arah ayahnya.
Yu Ching menyenggol tangan ayahnya.
Lalu sang ayah tiba-tiba mengeluarkan sebuah hiasan,ternyata hiasan bintang pohon natal yang telah diambil Yu Chen kemarin malam.
Yu Chen terkejut dan tersenyum.
Celin pun berkata, "Lihat ! Ayah,ibu, dan kak Yu Ching mendapatkan bintang keberuntungan yang sudah dipetik oleh Yu Chen. "
Semuanya tersenyum.
Yu Chen pun mendekati ayahnya lalu ia memeluk ayahnya.
Que San tersenyum melihatnya.
lalu ia berkata, "Ya baiklah.Sekarang kalian harus segera berangkat sekolah dan Ayah juga harus segera berangkat kerja. "
Saat hendak berangkat seperti biasa,Yu Chen meminta tolong kakaknya untuk menalikan sepatunya.
Yu Ching yang langsung menalikan sepatu adiknya sambil berkata," kau ini.Apa akan selalu menyuruh kakak untuk menalikan tali sepatumu sampai kau besar nanti?! "
Yu Chen menjawab, "Biarkan saja.Aku suka kakak yang selalu menalikan tali sepatuku. "
Yu Ching tersenyum,setelah selesai menalikan tali sepatu adiknya merekapun berangkat bersama," Kami Berangkat! "
dan mereka pergi.
Que san hanya menggelengkan kepala.
Celin pun menyusul berangkat kerja.
tidak lupa ia mencium kening istrinya dengan lembut dan ia pun pergi.
Sementara itu Que Nan yang datang dari Teipei dengan jam penerbangan pagi.
Ia menaiki mobil bersama sopirnya mencari-cari rumah yang ditinggali adiknya.
Dan tidak lama kemudian dia menemukan rumah adiknya,karena dia melihat adiknya Que San yang sedang memetik bunga-bunga di halaman rumahnya.
Mobilpun berhenti dan Que Nan turun dari mobilnya dengan perlahan dia berjalan sampai di depan rumah adiknya dan mengetuk pagar rumah dengan tangan bergetar.
Sementara itu Que San yang mendengar ketukan pagar didepan rumahnya,dengan cepat dia menoleh dan berkata, "Iya.Tunggu..."
Saat menoleh dan melihat orang yang ada di depan pagar rumahnya,kata-katanya tiba terhenti.
Ia begitu terkejut karena ternyata kakaknya yang sudah lama berpisah dengannya tiba-tiba ada di depan rumahnya.
Que San pun meneteskan airmata.
ia segera membukakan pintu pagar rumahnya dan berkata," Kakak ..."
Que Nan segera memeluk adiknya yang begitu dia rindukan selama bertahun-tahun.
Setelah itu mereka masuk ke dalam dan berbincang bincang.
Que San pun menuangkan teh untuk kakaknya,setelah itu ia memasukkan jeruk nipis ke dalam tehnya sendiri.
Que Nan yang melihatnya tersenyum dan ia berkata, "Kau masih seperti yang dulu,kebiasaanmu tidak pernah berubah.Meskipun kau sudah menjadi istri dan ibu kau masih tetap seperti yang dulu. "
Que San tersenyum, ia pun berkata,"Kakak, bagaimana kau bisa tahu aku tinggal di Hang Chou? "
Que Nan menunjuk tangannya ke kepalanya," Aku pasti akan selalu bisa menemukanmu.Apa kau lupa dengan janji kita,meski kita berpisah aku akan selalu menemukanmu. "
Mereka tertawa bersama.
Lalu Que Nan berkata, "Sepertinya kau hidup bahagia.Adikku dulu yang begitu manja,dan sekarang aku senang kau lebih dewasa. Selama ini aku selalu memikirkanmu. Apakah kau hidup baik-baik saja? Bahagiakah kau selama ini? Tapi ternyata berbeda sekali dengan pemikiranku ."
Que San menyaut kakaknya, "Kakak, aku tidak pernah kecewa dan sedih terhadap keputusanku dulu. Sekarang aku hidup bahagia,begitu nyaman dengan kehidupanku sekarang. Meskipun rasa bersalah terus ada dan aku juga sadar aku bukan anak yang baik. "
Que Nan, "Sudahlah Que San. Sebenarnya Ayah begitu menyayangimu,walaupun selama ini ia berpura-pura kaku dan membencimu,tapi dalam hatinya dia begitu menyayangimu dan selalu mengkhawatirkanmu."
Sementara itu Celin yang sedang bekerja di kebun, tiba-tiba dia terjatuh.
Temannya yang juga adalah pemilik dari perkebunan itu langsung menolong Celin.
Dia membawa masuk ke rumahnya," Kau masih belum memutuskan untuk operasi Celin? "
Celin , "Operasi? Kau tahu biayanya begitu mahal.Lagipula aku tidak mau menyiakan-nyiakan waktuku hanya untuk di rumah sakit, aku ingin menghabiskan waktuku bersama keluargaku . "
Lalu temannya berkata lagi, "Jangan-jangan kau masih belum memberitahu keluargamu tentang penyakitmu itu?"
Celin, "Mereka tidak boleh tahu.Aku tidak ingin mereka cemas dan sedih karena aku."
Temannya menjawab, "Kau ini benar-benar keras kepala Celin! "
Akhirnya Yu Ching dan Yu Chen sudah kembali dari sekolah.
Que San dan Que Nan yang masih berbincang-bincang jadi terhenti karena kedatangan mereka.
Yu Chen ," Ibu kami sudah pulang ! "
Que San menyambut mereka dan berkata, "Ibu punya kejutan buat kalian.Lihat siapa yang datang? "
Que Nan menoleh ke arah mereka dan tersenyum ramah.
Yu Ching dan Yu Chen terus menatap Que Nan.
Yu Chen pun berkata," DiaSiapa bu?"
Ibunya tersenyum, "Dia bibi kalian.Bibi Que "
Yu Chen, "Bibi Que? "
Sang ibu berkata lagi, "Cepat beri salam pada bibi Que."
Yu Ching dan Yu Chen membungkukkan badan dan berkata," Apa kabar?"
Que Nan tersenyum dan mendekati mereka lalu berkata, "Kalian anak-anak yang manis. Bibi senang bisa bertemu dengan kalian.Oh iya bibi membawa hadiah untuk kalian.Ayo sini ! "
Que Nan memberikan beberapa hadiah.
Que San berkata, "Kakak, tidak perlu repot-repot sampai membawa hadiah sebanyak itu. "
Que Nan, "Tidak apa-apa.Lagipula aku senang sekali bisa bertemu dengan kedua ponakanku ini.Mereka mirip kau, juga ada kemiripan dari Celin."
Lalu Celin datang dari kerja, "Que San aku sudah pulang. Di luar aku lihat ada mobil, apa ada tamu yang ..."
Que San dan Que Nan menoleh. Celin terkejut melihat mereka.
Lalu mereka minum teh bersama.
Celin berkata," Sudah bertahun-tahun berlalu-lalu. Bagaimana kau bisa menemukan kami ?"
Que Nan tersenyum, "Kalian ini memang pasangan yang kompak .Tadi Que San juga menanyakan hal yang sama.Aku diam-diam terus mencari tahu keberadaan kalian tanpa sepengetahuan ayah.Dan akhirnya aku dapat menemukan kalian.Tenang saja ayah tidak tahu."
Yu Ching yang menemani adiknya bermain diam-diam mendengarkan pembicaraan orang tua dan bibinya.
Lalu Que Nan berkata," Beberapa hari lagi ayah akan ulang tahun..."
Que San, "Aku tahu itu, dan aku tidak akan pernah lupa selama bertahun-tahun ini. Aku merasa tidak layak untuk menginjakkan kakiku ke rumah, walau hanya untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada ayah."
Celjn pun memegang pundak istrinya.
Gue Nan menghela napas, "Ya, aku mengerti. Tapi Que San, itu sudah lama terjadi. dan aku yakin ayah sebenarnya tidak pernah bisa marah padamu. "
Que San dan Que Nan saling bertatapan.
Que Nan melihat adiknya yang terlihat sedih di raut wajahnya.
Ia pun mengakhiri percakapan mereka. Dan ia berkata," Baiklah, sepertinya aku harus kembali. Hari sudah hampir malam. Aku takut saat aku belum kembali, ayah sudah pulang bersama Liu Jiang. Lagipula putriku juga pasti sudah menungguku di rumah. "
Que San menatap kakaknya dan berkata, "Kakak, aku jadi lupa untuk menanyakan tentang kau sekarang. Kau sudah mempunyai seorang putri?"
Que Nan mengangguk dan ia berkata, "Setelah kau pergi, beberapa bulan kemudian aku menikah dengan orang kepercayaan ayah, Manager Zuang. Lagipula kami juga sudah saling mencintai. Dan kami melahirkan seorang putri."
Que San memegang tangan kakaknya dan berkata, "Kakak, maafkan aku. Aku tidak bisa menemanimu saat kau sedang dalam kesulitan, dan bahkan saat kau menikah aku tidak bisa turut mengucapkan selamat untukmu. "
Que Nan, "Que San, jangan berkata seperti itu. asal kau hidup bahagia kakak ikut senang melihatnya. "
Que San," Kakak..."
Que Nan, "Baiklah, kakak harus pulang."
Saat Que Nan hendak berjalan keluar, dia memeluk adiknya.
dan setelah itu tersenyum pada Celin.
Ia pun mendekati Yu Ching dan Yu Chen.
sambil ia sedikit jongkok dan berkata," bibi pulang dulu. tapi lain kali, bibi akan sering bermain kemari dan membawakan hadiah yang banyak untuk kalian. "
Que Nan tersenyum pada 2 keponakannya dan ia berkata lagi, "boleh bibi memeluk kalian?"
Yu Chen menatap kakaknya, lalu mereka berdua menatap ibunya.
Sang ibu tersenyum sambil mengangguk.
Lalu Yu Chen dan Yu Ching pun menatap bibinya dan mengangguk.
Que Nan tersenyum, dan ia memeluk 2 keponakannya itu.
sebentar kemudian dia melepaskan pelukannya.
Dan ia berkata, "bibi pulang dulu. sampai jumpa."
Yu Chen pun mengangguk.
Sedang Yu Ching hanya diam sambil menatap bibinya.
Lalu Que Nan berdiri dan berjalan keluar. sambil Que San, Celin dan 2 anaknya mengantarnya sampai di halaman rumah.
Sebelum masuk ke mobil, Que Nan melambaikan tangannya sambil tersenyum.
Que San pun membalas juga dengan melambaikan tangannya.
Lalu Que Nan pun pergi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments