...[Status Pengguna :...
...Nama : Khazinun Katsiran...
...Usia : 18 tahun...
...Level : 4 (0/30000 EXP)...
...Poin Kebaikan : 16.000...
...Poin Status : 5...
...\=\=\=\=\=\=\=...
...Kecepatan : 7...
...Kekuatan : 7...
...Daya Tahan : 7...
...Kecerdasan : 7...
...Pesona : 6 ]...
Zinu mendengar status yang dibacakan oleh Sistem, lalu ia berkata, “Tolong jadikan kecepatanku 10 dan kekuatanku 9, serta aktifkan kartu beladiri!”
[Kartu Ahli Beladiri Sukses diaktifkan, akan berlaku selama 30 menit!]
Ada 4 motor dan 1 sedan hitam yang mengepung sebuah mobil putih milik seorang wanita. Kini Zinu menatap sekelompok orang bersetelan hitam lengkap dengan topeng, tapi ada salah satu dari yang masih menggunakan helm, ia sudah mengetahui jumlah mereka ada 11 orang.
Keberadaan Zinu kini diketahui oleh sekelompok orang yang menatap tajam ke arahnya. “Siapa kau?!” ucap keras salah seorang yang melihat kehadiran Zinu.
Zinu tidak memperdulikannya dan melesat ke arah kelompok bersetelan hitam.
Dorr.. Dorrr.. Doorrr..
Beberapa peluru yang melesat ke arah Zinu berhasil dihindarinya. Ini membuat kelompok itu begitu tertegun. Bagaimana ada seorang yang mampu menghindari timah panas? Siapa dia? Itulah yang sekarang ada dipikiran 11 orang itu.
Di sisi lain, bukan hanya mereka, tapi Zinu juga tak lepas dari keterkejutan karena tubuhnya seolah bergerak sendiri. ‘Apakah ini karena kartu-kartu kemampuan yang aku gunakan? Apakah kemampuan bela diri dari Sistem seajaib ini, hingga bisa menghindari peluru?’
[Pengguna harus segera melumpuhkan mereka sebelum efek dari kartu kemampuan menghilang!]
Zinu kembali melesat, ke arah mereka.
Dorr.. Dorr.. Dorr..
Mereka masih berusaha melepaskan tembakan. Suara pistol itu tidak begitu memekakkan telinga karena mereka menggunakan peredam. Sayangnya Zinu begitu gesit menghindari peluru, ketika sudah tepat di hadapan salah seorang dari mereka ia melepaskan pukulannya. Mereka mencoba menghadapi serangan Zinu, sayangnya ia seperti seorang master bela diri kuno yang sulit mereka tandingi.
Brakkk..
Tendangan Zinu berhasil bersarang di dada seorang di antara mereka. Mereka kini ada yang sudah mengeluarkan senjata tajam untuk menyerang Zinu. Namun ia tidak gentar menghadapi mereka yang mencoba mengeroyoknya.
Pukulan demi pukulan yang Zinu berikan semua tertuju pada titik vital lawannya, ini bukan kemauannya, tapi tubuhnya itu seperti memempunyai keinginan sendiri. Taekwondo, Karate, Jijutsu, Boxing, Capoera, dan beberapa teknik bela diri lainnya kini bercampur dalam serangan yang Zinu berikan kepada lawannya. Ada juga di antara mereka yang mampu mengimbangi satu hingga tiga gerakan dari Zinu, akan tetapi tetap saja dia masih tidak mampu menandingi Zinu. Bukannya mereka ini lemah, justru Zinu sadar orang-orang ini begitu terlatih, hanya saja kemampuan dari Sistem begitu di luar nalar.
Brakk.. Brakk... Brakk..
Tiga orang yang tersisa terdorong dan terhempas ke tanah, mereka langsung dibuatnya tidak sadarkan diri menyusul rekan mereka.
...[Waktu penggunaan Kartu Stamina Berganda berakhir!]...
...[Waktu penggunaan Kartu Ahli Parkour berakhir!]...
Zinu mendengar perkataan dari Sistem, ia menghela nafasnya, untung saja musuhnya ini sudah berhasil ia lumpuhkan semuanya.
***
Seorang wanita muda hanya bisa terbengong di dalam mobilnya, pasalnya ia baru saja menyaksikan suatu yang amat luar biasa. “Di-dia mengalahkan mereka seorang diri?!”
Wanita ini memang dari tadi sudah mengamati pertarungan antara kelompok yang mencegatnya dengan seorang pemuda. Dia sadar pemuda itu berusaha menolongnya.
“Nona baik-baik saja?” Zinu melambaikan tangannya di depan kaca pintu mobil.
Wanita itu mencoba memberanikan diri untuk menurunkan kaca mobilnya. “I-iya.. Terima kasih sudah menolongku.,” ucap wanita itu terlihat gugup karena ia sudah menyaksikan aksi dari Zinu, termasuk menghindari timah panas, ada sedikit pertanyaan di dalam benak wanita ini, apakah dia manusia? Kecepatan sebuah peluru berkisar 120 m/s (390 ft/s) hingga 370 m/s (1200 ft/s), manusia mana yang bisa melihat pergerakan secepat itu?.
“Oh ya, perkenalkan aku Zinu, tadi aku melihat nona di kepung sekelompok orang mencurigakan, eh mereka justru menyerangku..” ucap Zinu tersenyum simpul. Ya Zinu tidak berbohong dia memang melihat sekelompok penjahat itu, lalu mereka menyerangnya, hanya saja Zinu tidak menceritakan detailnya bahwa ialah yang mendatangi penjahat itu dengan sengaja.
Melihat wanita itu membuka pintu mobil, Zinu menepi agar tidak menghalanginya. Wanita itu keluar dari mobilnya, dia lalu mengacungkan tangannya sambil tersenyum. “Rosa..”
Zinu menyambut tangan wanita yang bernama Rosa itu, tangan itu begitu putih dan mulus, mereka berjabat tangan.
...[Misi Sukses!]...
...[Pengguna mendapatkan 50.000 Poin Kebaikan!]...
...[Pengguna mendapatkan Kotak Kekayaan!]...
Zinu mendengarkan perkataan dari Sistem, ia tersenyum puas, ia mencoba membayangkan berapa uang yang akan ia dapatkan ketika membuka kotak kekayaan yang baru saja ia dapatkan.
“Zinu..” panggil Rosa pelan.
Zinu sadar dari lamunannya dan segera melepaskan tangannya dari tangan Rosa. “Ma-maaf..”
Zinu menatap wanita yang ada di hadapannya. Ia baru sadar wanita ini begitu cantik. Entah mengapa Zinu merasa mengenali wanita ini sebelumnya, lalu tidak lama kemudian ia mengkerutkan jidatnya. “Kak Rosalinda yang di Cinta Makan kan?”
Zinu mulai mengenali siapa wanita yang ada di hadapannya ini. Dia adalah seorang Konten Kreator wanita yang cukup terkenal di Indonesia. Akun YouTube 'Cinta Makan' yang dikelola Rosalinda atau sering disapa Kak Rosa tak hanya berisi konten-konten kuliner, tapi juga sering memberikan sedekah kepada pedagang pinggir jalan dan memasak makanan dengan skala besar untuk dibagikan.
Zinu sebenarnya salah satu penggemar dari Rosa, ia tak menyangka bahwa wanita yang diselamatkannya itu ialah orang yang sangat dikaguminya. Pernah dalam hati Zinu, ia ingin seperti Rosa yang bisa membantu banyak orang.
Rosa tersenyum dan mengangguk. “Benar..”
Ingin sekali Zinu meminta tanda tangan atau nomor teleponnya Rosa, tapi ia malu untuk melakukannya.
Zinu ingat sesuatu. “Kak, sepertinya kita harus segera menghubungi pihak berwajib sebelum mereka sadarkan diri!” ucap Zinu dengan melirik ke arah orang-orang bertopeng yang sudah ia buat pingsan.
“Oh, aku sudah hubungi Papi. Papi bilang nanti orang-orangnya akan mengurus semuanya..”
Zinu menganggukkan kepalanya, ia merasa tugasnya sudah selesai.
Rosa melihat ke sekeliling, lalu berkata, “Zinu bawa kendaraan?”
Zinu menggeleng, “Enggak kak..”
“Oh, kalau gitu bareng aku aja, Papi mau ketemu, nanti aku antar pulang sekalian..”
Zinu tiba-tiba merasa gugup, ia menundukkan kepalanya.
“Eh, ayo!” ucap Rosa yang langsung menarik pergelangan tangan Zinu.
***
Rosa melirik ke arah Zinu yang ada di sampingnya, ia sadar pemuda itu sedang gugup. Rosa tersenyum, “Santai aja Papi cuman mau ketemu dan berterima kasih kok karena udah nyelamatin aku..” ungkap Rosa yang sedang menyetir.
Sebenarnya Rosa juga punya suatu niat dengan Zinu. Ia ingin Zinu menjadi bodyguardnya karena ia sadar setelah kejadian ini Papinya tidak akan membiarkannya pergi seorang diri. Daripada harus dikawal oleh seorang yang terlihat tua, lebih baik ia meminta Zinu saja untuk mengawalnya, lagian ia sudah melihat jelas kemampuan Zinu.
\=\=\=\=
Ini novel pertama aku Si Cumi Putih, jadi mohon berikan dukungan berupa Like, saran dan masukan di kolom Komentar, serta agar tidak ketinggalan jadikan novel ini Favorit-mu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-09-24
0
Sang M
secankirr kopi untukmu. awas crita yg benar, tokih crita harus menDominasi. bukan sampah. Understand?!?!
2023-04-22
0
Sang M
sayang ketrampilan sekali pake harusnya permanen. Jgn payah kau Thor. pukul pala lu
2023-04-22
0