Zinu masih menatap ponsel yang ia pegang itu, sementara raut wajahnya menunjukan seribu tanya. Zinu beralih menatap ke arah Bee, sebenarnya siapa roh ini? Apa dia Malaikat atau sebangsa Jin?
“Siapa sebenarnya kamu?” tanya Zinu yang tidak bisa lagi menahan rasa penasarannya.
“Aku Bee tuan, Roh Kebaikan!”
“Kamu Malaikat atau Jin? Mengapa bisa memberikan semua ini?” tanya Zinu kembali.
Zinu menggunakan “kamu” sebagai kata ganti orang kedua sehingga terdengar begitu formal karena ia merasa belum mengetahui siapa makhluk yang di hadapannya ini. Bukankah ia harus sopan jika ternyata Bee ini seorang Malaikat?
“Maaf, Bee tidak bisa menjawab pertanyaan tuan..”
Zinu menghela nafas dan tidak memaksakannya untuk menjawab. Mungkin saja dia punya alasan sendiri, itulah yang Zinu pikirkan.
“Ingat, tuan tidak boleh memberitahukan keberadaan Sistem kepada siapapun, jika tuan membocorkan ini maka keberadaan Sistem akan menghilang!” pesan Bee kepada pemuda yang ada di hadapannya.
Zinu masih terdiam. Dia saja masih sulit percaya apa lagi orang lain? Zinu sadar paling-paling ia akan dianggap berkhayal jika memberitahukan hal ini kepada orang lain.
“Tugas Bee sudah selesai tuan, maka Bee undur diri dulu, sampai berjumpa di lain kesempatan, baybayyy...”
Bee menghilang begitu saja dari hadapan Zinu, membuat pemuda itu mematung beberapa saat
“Auuu!” teriak Zinu ketika mencubit dengan keras tangannya sendiri.
***
Zinu sudah sampai di rumahnya yang tidak terlalu besar, ia langsung masuk ke kamarnya.
“Apakah ini benaran bisa ya?”
Zinu masih belum begitu percaya, ia langsung saja mengeluarkan ponselnya. Ketika aplikasi Sistem Menjadi Kaya sudah terbuka Zinu langsung saja masuk ke fitur Konversi di Sistem.
“Baik, kita coba dulu 1000 poin saja..”
...[Konversi :...
...1000 Poin Kebaikan \= Rp. 100.000,00....
...
Ding...
Setelah Zinu memilih setuju ponselnya langsung berbunyi dan berbarengan dengan itu tiba-tiba saja di hadapannya sekarang muncul pecahan uang 100 Ribu Rupiah.
“Haa??”
Zinu langsung mengambil uang itu dan ia mendekatkannya tepat di depan matanya. Zinu ingat untuk memastikan keaslian selembar
uang adalah dengan dilihat, diraba, diterawang.
“Ini asli?”
Zinu bahkan mengendus-ngendus uang tersebut untuk lebih memastikan keaslian uang yang didapatnya. “Ini benar bau selembar uang..,” gumam Zinu.
“Syukurlah..." Zinu terlihat begitu bahagia ketika mengetahui keaslian uang itu.
“Dia pasti Malaikat yang diutus Tuhan!” ucap Zinu meyakinkan diri.
Ketika melihat uang tersebut, Zinu langsung mengingat adiknya. “Aku harus segera membayar SPP Rani kalau begitu..”
“Eh tapi sebelumnya aku harus beli lauk dulu, kasihan Rani sudah beberapa hari ini hanya makan nasi putih dan minyak jelantah..”
Zinu ingat ia dan adiknya beberapa hari ini hanya makan nasi putih dicampur minyak jelantah saja, hatinya merasa iba melihat adiknya berulang kali makan tanpa lauk yang memadai.
“Kalau suatu saat Rani bertanya asal uangku bagaimana ya? Apa aku harus bohong? Berbohong itu perbuatan tidak baik, tapi jika aku mengatakan yang sebenarnya Sistem akan hilang!” Zinu ingat ucapan Bee sebelum dia menghilang.
Zinu menghela nafasnya. “Maafkan aku Tuhan..”
Ia sebenarnya dilema karena begitu menghindari dari ucapan bohong. Namun bagaimana lagi, jika Sistem-nya hilang, ia akan terus melihat adiknya makan nasi hanya dengan minyak jelantah. Selain dari Sistem dari mana lagi ia bisa dapat uang, sedangkan pekerjaan saja belum jelas kapan didapatnya?
***
Zinu tersenyum setelah melihat adiknya makan dengan lahap. Ia membelikan adiknya nasi bungkus dengan lauk kesukaan adiknya itu.
“Oh ya, kakak udah siapkan uang SPP Rani juga ya..”
“Benarkah kak?”
Zinu mengangguk dan tersenyum kecil.
“Kakak udah dapat kerjaan?”
Zinu kembali mengangguk, walau hatinya merasa tidak enak untuk berbohong.
“Kalau gitu Rani harus rajin belajarnya ya, kakak maunya Rani nanti bisa lanjut kuliah...”
“Kayaknya Rani lulus SMA langsung kerja bantuin kakak aja ya..,” ujar Rani menatap kakaknya itu.
“Eh enggak boleh, Rani harus jadi orang hebat! Rani pengen jadi Dokter kan? Kakak mau adik kakak bisa mencapai cita-citanya!”
Gadis manis itu tidak berdaya, ia tidak ingin membuat kakaknya itu kecewa, sehingga ia hanya bisa menganggukkan kepalanya.
***
Zinu menatap layar ponselnya, ia sadar sekarang semua keperluannya bisa terpenuhi dengan Sistem yang ia dapat. Namun ia berfikir harus mendapatkan pekerjaan juga, jika ia tidak ingin dicurigai tetangga. Akan aneh bila ia tidak jelas kerjanya, tapi bisa terlihat hidup berkecukupan, ini juga kemungkinan akan dipertanyakan oleh adiknya, ia tidak ingin adiknya itu salah paham nantinya.
“Bagaimana jika aku usaha saja ya? Benar, aku buka usaha saja, uang dari Sistem bisa jadi modalnya!” pikir Zinu.
Terlintas dipikiran Zinu untuk berdagang agar aliran uangnya tidak dipertanyakan. Kan jika ia membuka usaha, jelas bisa menjadi alasan dari mana pemasukan uangnya. Zinu memikirkan 2 kemungkinan, ia akan mengatakan bekerja dengan orang lain atau usaha sendiri. Jika usaha sendiri dari mana asal modalnya karena ini pasti juga akan dipertanyakan? Gampang saja, sekarang ini sudah banyak akses peminjaman untuk modal usaha, mulai dari Koperasi Simpan Pinjam, sampai pinjaman online yang berlisensi maupun tidak, banyak yang berlomba-lomba meminjamkan uang. Namun ketahuilah pinjaman tidak sesimpel yang dipikirkan, pinjam lalu ganti, tidaklah semudah itu karena ini jasa peminjaman uang, jadi pasti juga ada keuntungan dari memberikan pinjaman itu, tentu setiap peminjaman ada bunganya, total dari seluruh pembayaran cicilannya akan jauh lebih besar dari uang awal yang dipinjam bahkan bisa jauh berlipat bila menunggak.
Nah inilah mengapa sebenarnya ia begitu menghindari peminjaman uang walau untuk modal usaha, kalau usahanya lancar memang membayar cicilannya akan mudah, tapi bagaimana jika dalam usaha itu terdapat banyak hambatan hingga kerugian? Siap-siap akan terbebani hutang dan hidup tidak akan tenang karena terus diganggu oleh pihak peminjam hutang dengan preman suruhannya. Nenek Zinu sendiri dulu juga sudah berpesan kepada cucunya agar apapun yang terjadi berusahalah untuk tidak berhutang.
“Aduh, tapi aku harus berbohong lagi dong untuk membuat alasan?!”
Zinu merasa jika begini ia akan terus dan terus berbohong, bagaimanapun berbohong itu perbuatan yang tidak dibenarkan. Zinu sadar, sekali berbohong akan berusaha berbohong lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Hanya karena tidak ingin dicurigai, lalu ia membuat suatu alasan yang tidak benar adanya, jika begitu ia sudah melakukan suatu perbuatan yang tidak diperbolehkan, tentu ia tidak mau melakukan ini. “Tidak.. tidak.. aku tidak mau terus berbohong, ini salah!”
“Eh, tapi bagaimana caraku untuk menjelaskan asal uang yang kudapat? Mungkin Rani nanti akan bertanya dari mana aku dapat uang banyak..”
Zinu benar-benar kebingungan sekarang, bahkan ketika sudah memiliki uang pun masih akan mengalami kesulitan. Uang yang didapatnya bukanlah uang haram, tapi sulit baginya untuk menjelaskan asal uang ini pada adiknya karena jika berterus terang Sistem akan menghilang. Jadi ia hanya bisa menutupi keberadaan Sistem dengan kebohongan. Namun Zinu sangat berat bila harus terus berbohong, memang ada istilah “bohong demi kebaikan”, tapi ia khawatir sekali berbohong akan keterusan. Zinu akhirnya menghela nafas dan menatap layar ponselnya, melihat aplikasi Sistem yang dimilikinya.
...[Status Pengguna :...
...Nama : Khazinun Katsiran...
...Usia : 18 tahun...
...Level : 1 (0/10000 EXP)...
...Poin Kebaikan : 8.000...
...Poin Status : 0...
...\=\=\=\=\=\=\=...
...Kecepatan : 5...
...Kekuatan : 4...
...Daya Tahan : 3...
...Kecerdasan : 7...
...Pesona : 5 ]...
...[Misi]...
...[Toko]...
...[Penyimpanan]...
...[Konversi]...
Zinu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ia sadar sekarang untuk mendapatkan uang tidaklah sulit baginya, hanya tinggal menukarkan poin yang dimilikinya dan untuk mendapatkan poin pun bisa dengan mengerjakan misi yang tersedia. Ia lalu membuka fitur misi dari Sistem. Dari misi inilah ia akan mendapat Poin Kebaikan, yang mana poin ini dapat ditukarkan dengan uang.
...[Misi Harian :...
...1. Siramlah 10 tanaman!...
...(0/10)...
...Hadiah :...
...1500 Poin Kebaikan...
...(Belum Selesai)...
...\=\=\=\=\=\=\=...
...2. Beri makan 3 ekor kucing jalanan!...
...(0/3)...
...Hadiah :...
...2000 Poin Kebaikan...
...(Belum Selesai)...
...\=\=\=\=\=\=\=...
...3. Lakukan Olahraga!...
...~ Push Up (0/10)...
...~ Sit Up (0/10)...
...Hadiah :...
...2000 Poin Kebaikan...
...(Belum Selesai)]...
...[Misi Kekayaan :...
...Agar Pengguna bisa selalu berbuat kebaikan, Pengguna harus tetap hidup!...
...Hadiah :...
...10.000 Poin Kebaikan/Hari]...
...[Misi Pilihan :...
...Buatlah Rekening Bank dan Install Aplikasi Dompet Digital!...
...~ Rekening Bank (0/1)...
...~ Dompet Digital (0/1)...
...Hadiah :...
...~ 15.000 Poin Kebaikan...
...~ Kotak Kekayaan (1)...
...Waktu Penyelesaian :...
...24 Jam...
...Gagal :...
...- 10.000 Poin Kebaikan...
...
Zinu melihat satu persatu misi harian yang diberikan Sistem kepadanya.
“Misi hariannya cukup mudah, baiklah aku coba selesaikan saja,” ucap Zinu sembari meletakkan ponsel miliknya.
Zinu mulai menjalankan sebuah misi yang ada di sana.
“Huu..haa.. Aduh pasti karena aku jarang olahraga jadinya secapek ini,” kata Zinu ngos-ngosan, padahal merasa baru olahraga sedikit.
Olahraga itu baik untuk kesehatan bukan? Inilah kesalahan dari Zinu, ia lupa untuk berbuat baik kepada dirinya sendiri. Memang terkadang seseorang itu ingin selalu berbuat baik kepada orang lain, akan tetapi melupakan dirinya sendiri.
Ding...
Saat sedang mengatur nafas, Zinu mendengar bunyi dari ponselnya. Setelah mengambil ponselnya, Zinu melihat sebuah notifikasi.
...[Misi Sukses!]...
...[Pengguna mendapatkan 2000 Poin Kebaikan!]...
...[Misi Harian :...
...Lakukan Olahraga!...
...~ Push Up (10/10)...
...~ Sit Up (10/10)...
...Hadiah :...
...2000 Poin Kebaikan...
...(Selesai)]...
“Satu misi harian sudah terselesaikan ya.. Ah mumpung masih sore, aku selesaikan saja semua misi harian yang ada!” ucap Zinu dengan penuh semangat.
\=\=\=\=
Ini novel pertama aku Si Cumi Putih, jadi mohon berikan dukungan berupa Like, saran dan masukan di kolom Komentar, serta agar tidak ketinggalan jadikan novel ini Favorit-mu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Harman LokeST
seerriiiiiiiuuuuuuuuuuuuuussssssssssssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-05-06
1
Sang M
jgn goblok2 amat lu....
2023-04-22
0
Sahrul Fadriansyah
hati hati sama uang riba.
takutnya gali lubang tutup lubang.
2023-01-05
1