Chapter 4 Gaun Dan Undangan

Pelakunya," Tau dikasih tau sama Sagara," UAngkasa santai

" kok Lo gak ngasih tau gue,"

" ini gue kasih tau," balas Angkasa memandang Panggung di depaSiapa tuh orangnya Angkasa, anak sini kelas mana, " tanya Dylan kepo

" Nanti juga Lo tau,"

...••••...

Loli duduk di UKS karena lengannya lecet dan berdarah. kulitnya yang putih bersih tampak luka Tangan dan Kakinya sejak tadi gemetar Bulan mengobati lukanya Tangan Perempuan itu menyentuh tangannya juga yang membuat Bulan termangu. ia menatap wajah Bulan. Lalu bertanya-tanya dalam hati. Pantaskah Perempuan seperti Bulan ia benci ?

" Kenapa Lo yang ngobatin,"

" Semuanya lagi nonton konser,"

" Gue bisa obatin sendiri, " Loli semakin ketus Padahal Bulan sangat baik kepadanya

" Lo Cerewet banget sih Loli Tinggal duduk aja gue yang Obatin, "Omel Loli. Loli semakin termangu Teringat Perbuatan jahat apa saja yang pernah ia lakukan Pada Bulan Perasaan bersalah menghujam Jantungnya

" Kok malah bengong ? sini, ada SamudraNgapain sih, Ma ? Tadi kan Mama mau marah sama aku, kok tiba-tiba mama manis kayak gini sama aku ," Ujar Altajam, " Kenapa kamu nggak bilang kalau kamu lagi sakit kepala sih ? Mama kan nggak harus repot-repot marahin kamu tadi,"

sesaat. Gadis itu melirik ke arah Samudra yang tengah membuka WajaNah, sekarang Alana Udah ada, jadi kalian ngobrol berdua ya, Mama mau ke dapur dulu, " Rani berdiri dan meninggalkan Alana dan Samudraamudra menatap sekilas lalu beralih lagi pada layar HandphonenyAlana berdecak, " Mendadak Bisu Lo,Namun setelahnya Samudra menyodorkan layar handphonenya ke arahnya ," Gue ada Pilihin gaun buat Lo,"Alana meneliti gambar yang tertera di layar handphone Samudra. Gaun itu berwarna Putih seperti kebanyakan Tapi yang menarik Perhatian Alana adalah kenapa gaun itu tertutup sekali ?

" Gue nggak mau, " ujar Alana mutlak

Samudra menatap sinis ke arah Alana, " Tapi gue udah booking yang Itu, "

" Tapi gue nggak mau. Gaun model apaan, nggak ada menarik menariknya sama sekali, "

" Lo Nggak bisa Protes,"

" Kenapa nggak ? itu kan hak gue, Gue masih bisa batalin booking-an Lo. Butik itu Punya tante gue," balas Alana

Samudra menyunggingkan sebelah bibirnya, " silakan kalau bisa. Orang tua Lo udah setuju, "

Alana lagi-lagi dibuat naik Pitam olehnya," Kita belum nikah aja udah berani banget ngatur-ngatur hidup gue. Apalagi lagi kalau udah nikah nanti. sekalian aja gue napas atau nggak Lo yang tentuin, " ujar Alana kesal

Samudra berdiri dan menyampirkan tas ranselnya di bahu, " Gue Pulang, " ujarnya datar

"Terus aja lari dari masalah. Banci, "

Dan setelahnya Alana mendapati Samudra tengah berpamitan mamanya dengan senyuman manis

Dasar bermuka dua

...••••...

Ketika malam minggu tiba, Alana merutuki sifat mamanya yang terlalu berlebihan. Di sinilah ia sekarang duduk berdua dengan Samudra di taman belakang kompleks rumahnya dengan masing-masing tangan memegang undangan pernikahan. Alana mengamatinya dengan tidak antusias sama sekali

" Undangan apaan sih nih Alay banget, Pokoknya gue nggak suka," komentarnya ketika selesai meneliti keseluruhan Permukaan undangan

Samudra diam, masih meneliti isi undangan tersebut

" Pokoknya gue nggak mau semuanya kesebar Termasuk temen Lo, " Celoteh Alana yang hanya direspon anggukan oleh Samudra

" jangan angguk doang, ngomong dong ,"

" iya, "

" Terus, gue nggak mau Lo ikut Campur banyak di kehidupan gue,"

Dan selanjutnya Alana mendapati Samudra menatapnya, " Kenapa ? nggak suka, " tanya Alana

" Nggak, " Samudra mengalihkan tatapannya

" Bagus, " Alana tersenyum Puas, " Di sekolah Lo Pura-pura nggak kenal gue. Kayak biasanya aja,Samudra mengembuskan napas berat lalu berujar mantap, " Oke, gue setuju sama Ocehan Lo,"Alana Tersenyum lebar, " Ada yang perlu gue omongin, Alana menatap Samudra serius, " Setelah nikah kita bakal tinggal serumah," What, "Dan Pada akhirnya, Alana mendapati Samudra Tersenyum Penuh kemenangan

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***