Bab 3 Revan Alexi Mahendra

...Di dalam mobil mewah Cadillac Escalade ESV warna hitam metalik yang sedang melaju membelah jalanan ibu kota suasana hening tercipta antara Saina dan juga dady nya. Tidak ada yang berbicara antara kedua nya Saina terlanjur marah pada dedy nya itu karena selalu bersikap semena-mena dan mudah marah....

...Dia adalah Revan Alexi Mahendra seorang pengusaha muda sukses dalam berbagai bidang. Kepiawaiannya dalam bekerja dan sifat perfeksionis membuatnya slalu dipercaya rekan bisnisnya dalam menangani setiap proyek. Tidak hanya dalam bidang properti bahkan hotel, pusat perbelanjaan, taman wisata dan masih banyak lagi bidang lain tidak luput dari perhatian Revan....

...Revan sukses mengantarkan perusahaan MD enterprise menuju kesuksesan tidak hanya dalam negeri perusahaan ini bahkan sudah melalang buana ke mancanegara, bukan kah itu hebat? diumur yang masih terbilang muda yaitu 28 tahun Revan sudah mampu mencapai kesuksesannya....

...Namun sayang sifat Revan yang mudah marah dan arogan membuatnya ditakuti orang orang tidak hanya rekan bisnis bahkan tidak pernah ada wanita yang berani mendekatinya, sekalipun ada itu hanya berjarak kurang lebih 1 meter tidak ada yang berani menyentuhnya sedikitpun tanpa persetujuan Revan sendiri....

"Bukankah dedy sudah bilang, jangan bicara dengan orang asing Sain" ucap Revan yang memecah keheningan yang terjadi di dalam mobil.

" Dedy jahat, kakak tantik itu sudah menolong Saina, kakak tantik baik pada Saina. "

rengek Saina yang tidak mau kalah dengan dedy nya.

Mendengar itu Revan hanya menampilkan mimik muka datar tanpa melanjutkan percakapan lagi.

" Kita pulang Wil "

...ucapan Revan di balas anggukan oleh Wili. Mobil berjalan menyusuri jalan sampai tibalah di sebuah perumahan di kawasan elit dengan gerbang tinggi menjulang. Gerbang itu perlahan terbuka setelah satpam mengenali si empunya mobil sehingga mobil bisa langsung memasuki kawasan rumah itu....

...Sampai dihalaman rumah terpapar halaman luas yang indah dengan air mancur ditengah dikelilingi bunga yang indah nan cantik menambah kesan elegan rumah itu yang siap menyambut siapa saja tamu yang datang berkunjung....

...Setelah pintu mobil terbuka Saina berlari masuk kedalam rumah mencari glany nya untuk mengadu segala hal yang terjadi hari ini....

" Glany.... glany.." terdengar suara Saina sangat nyaring memekakkan telinga.

...Dari atas turun wanita paruh baya dengan pakaian elegan dan berwajah cantik meski terdapat beberapa keriput di wajahnya namun tidak menutupi kecantikan wanita itu. Dia adalah nyonya Lila Mahendra ibu dari Revan. Nyonya Lila perlahan turun dan menghampiri cucunya yang terus memangilnya....

" Ada apa sayang, glany disini."

ucap nyonya Lila sambil melambaikan tangan ke Saina.

" Glany dady jahat tadi kakak tantik nyelamatin Sain tapi dady malah malah dan pelgi." mendengar hal itu membuat nyonya Lila langsung menatap Revan dengan penuh tanda tanya. Revan yang mendapat tatapan itu hanya mengangkat bahu dan berlalu naik ke atas ke ruang kerjanya dengan Wili yang terus mengekor dibelakangnya . Anak itu tidak pernah berubah batin nyonya Lila menanggapi sifat anaknya yang acuh itu.

.........

Di ruang kerja suasana hening kembali terjadi dengan Revan yang duduk di kursi singgasananya sedang Wili dengan serius menatap tablet pintar ditangannya.

" Sudah kau temukan siapa penjahat yang membawa Saina?" tanya Revan dengan to the poin tanpa basa basi.

" Sudah tuan, bisa dipastikan bahwa dua pria yang akan menculik nona Saina hanya penjahat kelas teri yang kebetulan melihat mangsa yang empuk. " jawab Wili dengan nada yakin.

" Lalu apa gadis itu komplotannya? "

" Setelah saya cek CCTV di tempat, nona itu hanya kebetulan ada di sana dan menolong nona Saina tuan." jawab Wili dengan lugas sambil menyerahkan tablet pintar nya dan menunjukkan rekaman CCTV tersebut.

" Untuk dua pengawal yang teledor itu saya sudah memecatnya dan mengganti dengan yang lebih berpengalaman serta profesional di bidangnya tuan. " Sambung Wili yang mendapat anggukan dari Revan.

" Bagus Wil aku suka dengan cara kerjamu "

...Ya jangan diragukan lagi Wili memang sangat cekatan dan profesional dalam pekerjaannya, itu lah yang membuat Revan mempertahankan Wili disampingnya cukup lama dengan gaji yang fantastis tentunya, dibanding dengan asisten sebelumnya....

...........

...Reina kembali ke toko dengan wajah yang ditekuk bete atas apa yang dialaminya. Fina yang melihat itu langsung menyusul sahabatnya naik ke atas....

tok tok tok

...Suara decitan pintu terbuka terdengar, nampak Fina perlahan berjalan masuk menghampiri, Reina yang semula hanya senderan merebahkan diri di kursi membenarkan posisi duduknya....

" Apa yang terjadi? bukankah biasanya setelah pulang dari taman wajahmu akan fresh, lah ini kenapa malah mirip ikan ****** monyong aja."

sindir Fina yang disambut dengan lemparan bantal kursi yang melayang ke arah Fina.

" Lagi bete nih, masak aku udah nolongin anak kecil yang hampir diculik eh pas bapaknya dateng malah datar aja tuh muka. Malah mau ngasih gue kompensasi lagi, nanya gue apa ada yang gue inginkan? apaan coba dasar gila."

celoteh Reina yang ditanggapi dengan wajah serius Fina yang sedang berfikir.

"Berarti tajir dia woy, terus elu minta apa? "

tanya Fina yang semakin bersemangat mendengar cerita sahabat sekaligus atasannya itu.

" Ya kagak lah, gue aja bisa beli sendiri ngapain harus minta dia coba."

Mendengar jawaban sahabatnya itu Fina langsung menepuk jidatnya sendiri dan menggeleng geleng kan kepala melihat betapa bodoh bosnya satu ini.

" Reina.... bukannya aji mumpung elu malah menyianyiakan kesempatan emas, kalau gue jadi elu gue bakal minta tas, sepatu, baju, perhiasan pokoknya semuanya deh."

jawab Fina yang langsung membuat Reina terperangah tak percaya dengan sahabatnya ini.

" itu elu permintaan atau mau ngerampok, banyak amat udah kayak mau buka toko. "

...Seketika tawa kedua nya pecah menggema di ruangan Reina. Ya itu lah mereka bisa tertawa bahkan hanya dengan hal garing sekalipun, ini lah yang membuat Reina nyaman berada bahkan bercerita dengan Fina....

...Tak terasa waktu menunjukan pukul 7 malam, waktunya Reina untuk menutup toko. Toko milik Reina memang tidak buka sampai malam, Reina sengaja hanya buka sampai pukul 7 malam agar ia dan pegawainya memiliki waktu yang cukup untuk istirahat....

" Fin waktunya pulang, saatnya berkemas dan menutup toko yuk " ajak Reina yang mendapat anggukan dari Fina.

.........

...Di kediaman keluarga Mahendra sedang berlangsung makan malam dengan suasana hening hanya suara sendok dan garpu yang beradu suara terdengar di meja makan, tidak ada seorang pun yang bersuara meski ada si kecil Saina suasana tetaplah hening tak ada celoteh riang layaknya anak usia 5 tahun sebaya nya. Saina memang anak dengan pribadi pendiam dan sulit untuk bersosial dengan orang orang sekitar, itulah yang menyebabkan Saina tidak bersekolah di TK atau bahkan di play group. Revan secara khusus mendatangkan guru privat untuk Saina belajar di rumah....

...Namun pikiran Revan kembali terlintas pada kejadian tadi siang di taman, benarkah itu anaknya? kenapa Saina bisa tertawa begitu lepas? bukankah Saina baru bertemu dengan wanita itu? pertanyaan demi pertanyaan terus memutar di kepala Revan sampai kemudian nyonya Lila membuka obrolan dan membuyarkan lamunannya....

"Siapa gadis yang sudah menolong Saina van?"

tanya nyonya Lila penasaran memecah keheningan di meja makan.

" Tidak ada yang sepesial, hanya seseorang yang kebetulan ada di situ. "

Mendapat jawaban santai dari sang putra membuat nyonya Lila mengerutkan kening. Nyonya Lila benar benar menyerah dengan sikap acuh putranya itu.

" kakak itu tantik gleny, baik sekali dengan Sain."

celetuk Saina menimpali jawaban Revan yang berbanding terbalik itu.

" Sain kita sedang makan, jika sudah selesai sebaiknya kamu atas. "

...Saina yang mendapati dady nya lagi lagi marah hanya bisa cemberut dan melangkah naik ke kamarnya, Mahendra yang melihat anaknya seperti itu hanya bisa menghela nafasnya....

" Tidakkah kamu terlalu keras dengannya van, dia masih kecil santai saja biarkan Sain berkreasi. " tegur papa Revan dengan halus menasehati anaknya.

" Sudahlah pa, jangan terlalu memanjakan, Saina juga harus disiplin... Aku selesai, Revan keatas dulu ya pa ma." ucapan Revan di balas anggukan oleh keduanya.

Lagi lagi Mahendra dan Lila harus bisa lebih bersabar menghadapi putra mereka. Sebenarnya Revan yang dulu tidak seperti saat ini, Revan yang sekarang hanya ada Revan yang tidak berperasaan, datar, dan pendiam. Terkadang mereka merindukan sosok Revan yang hangat hadir kembali diantara mereka.

kira kira apa penyebab Revan seperti itu ya? ikuti terus kisahnya .. see you...

Terpopuler

Comments

Riana

Riana

pasti gara" di tinggal sama momy nya Saina

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Reina mentari
2 Bab 2 gadis kecil itu dalam bahaya
3 Bab 3 Revan Alexi Mahendra
4 Bab 4 tuan angkuh bermulut tajam
5 Bab 5 pria misterius
6 Bab 6 calon menantu idaman
7 Bab 7 bolehkah aku mencium mu?
8 Bab 8 Dia datang kembali
9 Bab 9 Iblis tetaplah iblis
10 Bab 10 Mami ?
11 Bab 11 Kenapa hatiku berdesir melihatnya?
12 Bab 12 Orang tua jaman sekarang
13 Bab 13 Paket misterius
14 Bab 14 Menikahlah dengan ku
15 Bab 15 Persyaratan yang gila
16 Bab 16 Terlalu berharap
17 Bab 17 Aku hancur kamu juga harus hancur
18 Bab 18 Rahasia?
19 Bab 19 Hari pernikahan
20 Bab 20 Aku dan dia sama?
21 Bab 21 Satu kamar?
22 Bab 22 Tendangan pagi hari
23 Bab 23 Kamar rahasia
24 Bab 24 Rumah tangga Revan
25 Bab 25 Memang kalau aku kenapa?
26 Bab 26 Cemburu ?
27 Bab 27 Iriana kembali ?
28 Bab 28 Rahasia yang disimpan lama
29 Bab 29 Iriana ?
30 Bab 30 Mabuk
31 Bab 31 Apa bedanya aku dengan j*l**g?
32 Bab 32 Dia darah dagingmu
33 Bab 33 Baju tidur Hello Kitty
34 Bab 34 Hari ibu
35 Bab 35 Wajahnya dan Saina mirip?
36 Bab 36 Ibu kandung Saina
37 Bab 37 Rencana ke dua
38 Bab 38 Sikap manis Revan
39 Bab 39 Ngadon?
40 Bab 40 Cinta memang membutakan mata
41 Bab 41 Memutar balikkan fakta
42 Bab 42 Gagal
43 Bab 43 Tua dan keriput
44 Bab 44 Makan siang
45 Bab 45 Tidak bisakah kamu membukannya
46 Bab 46 Parfum musim semi
47 Bab 47 Sebuah barang
48 Bab 48 Tanpa sadar
49 Bab 49 Jangan mencintainya
50 Bab 50 Puzzle
51 Bab 51 Aku kecewa
52 Bab 52 Khawatir
53 Bab 53 Memujanya adalah sebuah kesalahan
54 Bab 54 Tikus masuk perangkap
55 Bab 55 Aku tidak akan menceraikanmu
56 Bab 56 Siluet
57 Bab 57 Kepergok
58 Bab 58 Manja
59 Bab 59 Manusia serakah
60 Bab 60 Apa aku mainan mu?
61 Bab 61 Bukan pelakor
62 Bab 62 Move on
63 Bab 63 Cowok apa cewek?
64 Bab 64 Sultan
65 Bab 65 Pancaran cinta
66 Bab 66 Biji kacangku
67 Bab 67 Berbuat mesum
68 Bab 68 Anda keren di mata saya
69 Bab 69 Bodoh
70 Bab 70 Iblis dalam dirimu
71 Bab 71 Asisten pribadi
72 Bab 72 Pelakor
73 Bab 73 Apa hubungan keempatnya?
74 Bab 74 Egois
75 Bab 75 Khawatir
76 Bab 76 Terima kasih
77 Bab 77 Pria itu ....
78 Bab 78 Ibu yang hebat
79 Bab 79 Buat dia terjatuh
80 Bab 80 Hilang tak berbekas
81 Bab 81 Aku lepaskan semua
82 Bab 82 Putri om dan tante
83 Bab 83 Putra
84 Bab 84 Rencana tuan besar
85 Bab 85 Pendosa
86 Bab 86 Dasar cewek
87 Bab 87 Kecewa
88 Bab 88 Gelisah
89 Bab 89 Hotel Kenanga
90 Bab 90 Percaya padaku
91 Bab 91 Reina
92 Bab 92 Hamil di luar nikah
93 Bab 93 Aku kotor
94 Bab 94 Menghapus tanda
95 Bab 95 Selembar surat
96 Bab 96 Menuai hasil
97 Bab 97 P&R ?
98 Bab 98 Mama juga membencinya
99 Bab 99 Erika
100 Bab 100 Semua orang pernah terpuruk pada masanya
101 Bab 101 Berhati iblis
102 Bab 102 Kabar burung
103 Bab 103 Mengulang masa lalu
104 Bab 104 Bukan dia pelakunya
105 Bab 105 Beban yang kau tanggung pasti berat kan?
106 Bab 106 Kenapa aku tidak bisa lepas dari anak itu?
107 Bab 107 Tidak berguna?
108 Bab 108 Mencari bukti
109 Bab 109 Penyelamatan Revan
110 Bab 110 Bukankah aku selalu di sini bersamamu?
111 Bab 111 Hadiah dariku
112 Bab 112 Kemana Revan yang dulu?
113 Bab 113 Kecewa
114 Bab 114 Tidak akan kehilangan ibu untuk yang kedua kalinya
115 Bab 115 Bayi besar
116 Bab 116 Memberi tahu Erika
117 Bab 117 Bagai di tusuk berpuluh puluh pisau tajam
118 Bab 118 Perkara siomay
119 Bab 119 Perkara siomay 2
120 Bab 120 Kejutan dinner mewah
121 Bab 121 Siomay berkelas
122 Bab 122 Aku akan mendapatkan mu kembali
123 Bab123 Apa kamu masih sanggup menggendongku?
124 Bab 124 Reina sudah tahu segalanya?
125 Bab 125 Usaha yang sia sia
126 Bab 126 Ini tidak mungkin
127 Bab 127 Kenapa harus dia?
128 Bab 128 Kenapa hatiku merasa tidak tenang?
129 Bab 129 Aku anak yang tidak di inginkan
130 Bab 130 Bukankah hanya serpihan kaca?
131 Bab 131 Menunggu sampai pagi? apa kau sudah gila?
132 Bab 132 Bukti apa yang Revan miliki?
133 Bab 133 Bahkan hewan pun lebih mempunyai hati ketimbang dirimu
134 Bab 134 Mereka pasti sedang menungguku di sana
135 Bab 135 Apa kamu baik baik saja nak?
136 Bab 136 Aku akan menantikan karma yang datang padaku
137 Bab 137 Kau bilang memperbaiki segalanya?
138 Bab 138 Kenapa harus sekarang?
139 Bab 139 Apa aku boleh menjadi tidak tahu diri?
140 Bab 140 Maria?
141 Bab 141 Berbeda pendapat
142 Bab 142 Paket?
143 Bab 143 Apa kau pikir kau Tuhan?
144 Bab 144 Reina...
145 Bab 145 Aku menemukannya
146 Bab 146 Aku tidak sama dengannya
147 Bab 147 Tenanglah, dia baik baik saja
148 Bab 148 Memaafkan juga membutuhkan sebuah proses
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Bab 1 Reina mentari
2
Bab 2 gadis kecil itu dalam bahaya
3
Bab 3 Revan Alexi Mahendra
4
Bab 4 tuan angkuh bermulut tajam
5
Bab 5 pria misterius
6
Bab 6 calon menantu idaman
7
Bab 7 bolehkah aku mencium mu?
8
Bab 8 Dia datang kembali
9
Bab 9 Iblis tetaplah iblis
10
Bab 10 Mami ?
11
Bab 11 Kenapa hatiku berdesir melihatnya?
12
Bab 12 Orang tua jaman sekarang
13
Bab 13 Paket misterius
14
Bab 14 Menikahlah dengan ku
15
Bab 15 Persyaratan yang gila
16
Bab 16 Terlalu berharap
17
Bab 17 Aku hancur kamu juga harus hancur
18
Bab 18 Rahasia?
19
Bab 19 Hari pernikahan
20
Bab 20 Aku dan dia sama?
21
Bab 21 Satu kamar?
22
Bab 22 Tendangan pagi hari
23
Bab 23 Kamar rahasia
24
Bab 24 Rumah tangga Revan
25
Bab 25 Memang kalau aku kenapa?
26
Bab 26 Cemburu ?
27
Bab 27 Iriana kembali ?
28
Bab 28 Rahasia yang disimpan lama
29
Bab 29 Iriana ?
30
Bab 30 Mabuk
31
Bab 31 Apa bedanya aku dengan j*l**g?
32
Bab 32 Dia darah dagingmu
33
Bab 33 Baju tidur Hello Kitty
34
Bab 34 Hari ibu
35
Bab 35 Wajahnya dan Saina mirip?
36
Bab 36 Ibu kandung Saina
37
Bab 37 Rencana ke dua
38
Bab 38 Sikap manis Revan
39
Bab 39 Ngadon?
40
Bab 40 Cinta memang membutakan mata
41
Bab 41 Memutar balikkan fakta
42
Bab 42 Gagal
43
Bab 43 Tua dan keriput
44
Bab 44 Makan siang
45
Bab 45 Tidak bisakah kamu membukannya
46
Bab 46 Parfum musim semi
47
Bab 47 Sebuah barang
48
Bab 48 Tanpa sadar
49
Bab 49 Jangan mencintainya
50
Bab 50 Puzzle
51
Bab 51 Aku kecewa
52
Bab 52 Khawatir
53
Bab 53 Memujanya adalah sebuah kesalahan
54
Bab 54 Tikus masuk perangkap
55
Bab 55 Aku tidak akan menceraikanmu
56
Bab 56 Siluet
57
Bab 57 Kepergok
58
Bab 58 Manja
59
Bab 59 Manusia serakah
60
Bab 60 Apa aku mainan mu?
61
Bab 61 Bukan pelakor
62
Bab 62 Move on
63
Bab 63 Cowok apa cewek?
64
Bab 64 Sultan
65
Bab 65 Pancaran cinta
66
Bab 66 Biji kacangku
67
Bab 67 Berbuat mesum
68
Bab 68 Anda keren di mata saya
69
Bab 69 Bodoh
70
Bab 70 Iblis dalam dirimu
71
Bab 71 Asisten pribadi
72
Bab 72 Pelakor
73
Bab 73 Apa hubungan keempatnya?
74
Bab 74 Egois
75
Bab 75 Khawatir
76
Bab 76 Terima kasih
77
Bab 77 Pria itu ....
78
Bab 78 Ibu yang hebat
79
Bab 79 Buat dia terjatuh
80
Bab 80 Hilang tak berbekas
81
Bab 81 Aku lepaskan semua
82
Bab 82 Putri om dan tante
83
Bab 83 Putra
84
Bab 84 Rencana tuan besar
85
Bab 85 Pendosa
86
Bab 86 Dasar cewek
87
Bab 87 Kecewa
88
Bab 88 Gelisah
89
Bab 89 Hotel Kenanga
90
Bab 90 Percaya padaku
91
Bab 91 Reina
92
Bab 92 Hamil di luar nikah
93
Bab 93 Aku kotor
94
Bab 94 Menghapus tanda
95
Bab 95 Selembar surat
96
Bab 96 Menuai hasil
97
Bab 97 P&R ?
98
Bab 98 Mama juga membencinya
99
Bab 99 Erika
100
Bab 100 Semua orang pernah terpuruk pada masanya
101
Bab 101 Berhati iblis
102
Bab 102 Kabar burung
103
Bab 103 Mengulang masa lalu
104
Bab 104 Bukan dia pelakunya
105
Bab 105 Beban yang kau tanggung pasti berat kan?
106
Bab 106 Kenapa aku tidak bisa lepas dari anak itu?
107
Bab 107 Tidak berguna?
108
Bab 108 Mencari bukti
109
Bab 109 Penyelamatan Revan
110
Bab 110 Bukankah aku selalu di sini bersamamu?
111
Bab 111 Hadiah dariku
112
Bab 112 Kemana Revan yang dulu?
113
Bab 113 Kecewa
114
Bab 114 Tidak akan kehilangan ibu untuk yang kedua kalinya
115
Bab 115 Bayi besar
116
Bab 116 Memberi tahu Erika
117
Bab 117 Bagai di tusuk berpuluh puluh pisau tajam
118
Bab 118 Perkara siomay
119
Bab 119 Perkara siomay 2
120
Bab 120 Kejutan dinner mewah
121
Bab 121 Siomay berkelas
122
Bab 122 Aku akan mendapatkan mu kembali
123
Bab123 Apa kamu masih sanggup menggendongku?
124
Bab 124 Reina sudah tahu segalanya?
125
Bab 125 Usaha yang sia sia
126
Bab 126 Ini tidak mungkin
127
Bab 127 Kenapa harus dia?
128
Bab 128 Kenapa hatiku merasa tidak tenang?
129
Bab 129 Aku anak yang tidak di inginkan
130
Bab 130 Bukankah hanya serpihan kaca?
131
Bab 131 Menunggu sampai pagi? apa kau sudah gila?
132
Bab 132 Bukti apa yang Revan miliki?
133
Bab 133 Bahkan hewan pun lebih mempunyai hati ketimbang dirimu
134
Bab 134 Mereka pasti sedang menungguku di sana
135
Bab 135 Apa kamu baik baik saja nak?
136
Bab 136 Aku akan menantikan karma yang datang padaku
137
Bab 137 Kau bilang memperbaiki segalanya?
138
Bab 138 Kenapa harus sekarang?
139
Bab 139 Apa aku boleh menjadi tidak tahu diri?
140
Bab 140 Maria?
141
Bab 141 Berbeda pendapat
142
Bab 142 Paket?
143
Bab 143 Apa kau pikir kau Tuhan?
144
Bab 144 Reina...
145
Bab 145 Aku menemukannya
146
Bab 146 Aku tidak sama dengannya
147
Bab 147 Tenanglah, dia baik baik saja
148
Bab 148 Memaafkan juga membutuhkan sebuah proses

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!