"Jangan lupakan apa yang kakak bilang tadi yaa." ucap Almira saat hendak ke kelasnya. Elisa mengangguk pelan dan melambaikan tangannya kearah kakaknya, "daah kak."
Almira hanya tersenyum tipis menatap Elisa,ia pun segera berlari kecil memeluk Elisa, "jaga dirimu okee." ucapnya pelan lalu melepaskan pelukannya dan berjalan ke kelasnya tanpa menoleh ke belakang. Sikap kakaknya membuat Elisa semakin tidak tenang,kakaknya seolah-olah akan pergi jauh tetapi tidak tau kemana.
Elisa menghembuskan napas pelan,mencoba menepis pikiran negatif yang sempat menggerogoti otaknya. Dengan langkah pelan ia masuk ke kelasnya.
Bruuk.
Untung saja Elisa dapat menjaga keseimbangannya, "maaf." ucapnya lalu mendongak kearah seseorang didepannya itu.
"yaa." ucap Pria itu tanpa menoleh kearah Elisa lalu melenggang pergi mendahului Elisa. Elisa yang masih terdiam ditempat hanya menyerngit heran lalu masuk ke kelasnya.
Sedangkan pria yang baru saja bertabrakan dengan Elisa, kini ia mengunjungi kelas kekasihnya. Dengan senyum tipis yang membuat aura tampannya terpancar membuat siapapun kaum hawa terpana menatapnya.
"Al!" panggil pria itu yang tak lain adalah Gazza diambang pintu,Almira yang melihat Gazza dengan cepat menghampiri pacarnya.
"haii Zaa,"sapa Almira tersenyum hangat pada Gazza. Pria ini yang berhasil merebut perhatiannya walau dulunya banyak orang yang menyatakan perasaan pada Almira tetapi Almira selalu menolaknya.
"haii,hari ini kita kencan lagi yok." ajak Gazza semangat,entah kenapa saat bersama Almira, Gazza terlihat bahagia.
"okee,kita emangnya mau kemana beb?" tanya Almira bingung.
"ada deh,nanti tunggu aja di parkiran yaa." ucapnya sambil mengacak rambut Almira lalu pergi sambil melambaikan tangannya pada Almira.
Almira membalas dengan senyuman hangatnya,saat Gazza sudah mulai hilang dari pandangannya senyuman itu mulai memudar memandang kosong didepannya.
Kenapa aku merasa seperti ada yang aneh yaa??. gumam Almira lalu masuk ke kelasnya.
***
Gazza menunggu Almira di parkiran dengan tenang sambil melirik jam tangannya sesekali celingak-celinguk mencari seseorang.
"Za!" panggil seseorang membuat pria tampan itu menoleh kearah sumber suara, "Napa?" tanyanya sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
"kau dipanggil Mr.Allen ke kantor." seru Dhefin itu,Gazza menghela napas pelan lalu melirik jam tangannya.
Ya ampun Al,kau lama sekali keluar. gerutu Gazza dalam hati.
"okee thanks infonya." ucapnya pada Dhefin dan berjalan menuju kantor gurunya. Tak lupa Gazza mengirim pesan pada Almira jika dirinya akan sedikit terlambat menemui Almira.
Tepat setelah Gazza pergi, barulah Almira keluar dari kelasnya. Ia tidak mengecek ponselnya dan berjalan kearah Elisa yang tengah membeli makanan dikantin tak jauh dari pandangannya.
"ya ampun anak itu." gumam Almira menggeleng-geleng melihat kelakuan adik kesayangannya itu,lalu matanya menyapu mencari seseorang. Tetapi,tidak kunjung menampakkan batang hidungnya membuatnya ia menyusul ketempat Elisa.
"eh kak?" kejut Elisa terkejut mendapati kakaknya ada didepannya saat ini.
"kau pulang jam tiga kan?" tanyanya menatap adiknya yang asyik mengunyah makanannya.
Elisa mengangguk sebagai tanda jawaban, "kakak kapan pulang?"
"nanti. Kakak mau ketemu sama seseorang dulu." ucap Almira tersipu malu.
Elisa memberengut, "cih,siapa sih orangnya kak? kenapa aku tidak pernah liat?" tanya Elisa penasaran.
"ada deh." ledek Almira langsung merampas mangkuk milik Elisa,ia pun dengan tanpa permisi menyeruput mie ayam milik Elisa.
"hei kak itu punyaku!" gerutuku pelan, sedangkan Almira terkekeh pelan.
"ish pelit kali,bagi dikit lah." gerutu Almira. Aku memberengut kesal menatap kearah kakakku. Disekolah mereka,tidak ada yang tau jika mereka saudara kandung, bagaimana bisa?
Walaupun mereka bersaudara kandung, Elisa dan Almira memiliki paras yang berbeda-beda. Almira mempunyai paras seperti Papanya yang memiliki mata berwarna kecoklatan,dan rambut lurus. sedangkan Elisa mempunyai paras seperti mamanya yang memiliki hidung mancung rambut sedikit bergelombang. Banyak orang yang menganggap jika mereka hanyalah sekedar adik kakak kelas yang sering berkumpul bersama bukan memandang sebagai adik kakak kandung.
"jangan cemberut dong,nanti kalau kau cemberut kau akan menyesal nantii." seru Almira lagi.
Deg.
Lagi-lagi ucapan Almira membuat perasaan Elisa semakin tidak nyaman. Elisa tidak suka dengan perasaannya sekarang,ia ingin segera menepis pikiran yang tidak-tidak.
"heii kenapa kau melamun lagi??" tanya Almira menyadari Elisa tengah melamun. Almira menangkap raut yang tidak baik-baik saja dari wajah Elisa.
"El,kau baik-baik saja kan?" tanya Almira mulai khawatir.
Elisa menghela napas, "fyuuh mungkin aku hanya kelelahan kak." kilahnya lagi. Dirinya sendiri pun tidak tau kenapa tiba-tiba menjadi lemas begini. Almira tampak mencemaskan keadaan Elisa.
"kau yakin? tetapi kenapa kakak melihatmu seperti gelisah gitu?" tanya Almira pelan,ia berharap adiknya mau bercerita masalah yang adiknya alami bukannya dipendam sendiri.
"tidak ada kak,hmm aku ada kerja kelompok dikelas. Aku masuk dulu ya kak." pamit Elisa,Almira hanya diam tanpa mencegah adiknya pergi dari pandangannya.
"semoga kamu bahagia trus El." ucapnya pelan,lalu merogoh ranselnya mencari ponsel. Almira menepuk jidatnya saat mengetahui sang kekasih tidak bisa kencan lantaran ada tugas baru yang harus diselesaikan dengan Mr.Allen. Almira berjalan kearah lorong kelas dengan niat mengikuti adiknya pergi tadi.
"permisi,apa kalian ada melihat Elisa?" tanyanya pada teman-teman kelas adiknya.
salah satu dari mereka menggeleng tidak mengetahui keberadaan sang adik, "kami tidak tau kak."
"bukannya kalian ada kerja kelompok?" tanya Almira lagi.
"iyaa kak,tapi nggak jadi."
"hah? nggak jadi? kenapa bisa?" tanya Almira penasaran.
"kami tidak tau kak,tadi Elisa ngirim pesan lewat ponsel. Katanya ada urusan mendadak." terang anak itu lagi.
"ooo okee okee,makasih yaaa." ucap Almira lalu bergegas menuju parkirannya.
"aduh,pasti ada yang nggak beres dengan Elisa. Ya Tuhan dia ada dimana sih??" tanya Almira sedikit frustasi,ia pun mencoba menghubungi nomor adiknya berkali-kali namun tidak ada sahutan dari sang pemilik nomor.
Tanpa basa-basi Almira langsung menancap gas keluar dari parkiran sekolah,tepat saat itu Gazza berlari kecil menuju parkiran.
"tunggu,bukannya itu mobil Al. Kemana dia? bukannya tadi aku suruh tungguin." gumam Gazza,ia pun penasaran dengan cepat mengikuti Almira menggunakan motor besar kesayangannya.
Almira celingak-celinguk mencari Elisa. Perasaannya begitu cemas dan khawatir dengan adiknya. Sesekali menelpon adiknya sambil menyetir. Setelah pencarian adiknya selama satu jam barulah ia bernapas lega melihat adiknya tidak jauh berdiri disana. Almira melambaikan tangannya kearah Elisa. Ia pun bergegas keluar dari mobil dan berlari kecil kearah Elisa.
"Elisaa!!!" teriaknya pada adiknya. Elisa terkejut mendapati kakaknya ada disini.
"kak?!"
"kau ini kemana aja sih? buat khawatir kakak. Kalau memang kau ada masalah,cerita dong. Jangan dipendam gini. Kau tidak tau seberapa cemasnya kakak,kau hilang. Untung kakak belum ada beri kabar orang rumah." celoteh Almira panjang lebar.
"nggak ada kok kak." tolak Elisa lagi. Entah kenapa dirinya hari ini begitu tidak mood. "bagaimana kakak bisa tau aku disini?" tanya Elisa bingung menatap kakaknya. Almira hanya menghela napas dan tersenyum pada adiknya, "firasatku El,dan ternyata benar kau ada disini. Ya sudah ayo pulang." ajak Almira menggenggam tangan Elisa. Elisa pun mengangguk dan menggenggam tangan Almira.
Tetapi,entah kenapa dijalanan yang sepi itu ada truk melaju kencang tanpa berniat ingin mengerem. Tanpa berpikir panjang Almira spontan langsung mendorong Elisa saat truk itu nyaris mengenai mereka berdua.
Braaak
Deg. Elisa yang tadi memegang lututnya sakit akibat didorong kakaknya,dan terkejut membulat matanya sempurna. Memandang nanar apa yang barusan dilihatnya. Seolah tidak percaya apa yang barusan terjadi hari ini,jam ini, menit ini,dan detik ini juga melihat kakaknya sudah tergeletak.
kakak!!!" teriak Elisa
Sekujur tubuh Elisa membeku menatap nanar kakaknya sudah bersimbah darah dan yang lebih parahnya lagi tubuh sang kakak sudah tidak berbentuk lagi.
"KAKAAAK!!!" teriaknya lagi sambil menangis histeris mendekati mayat kakaknya.
"hiks...hiks Kak Almira jangan tinggalkan aku!! maaf kak!! maaf!!" teriak Elisa lagi,ia pun bersimpuh didekat kakaknya. Ia benar-benar menyesal berkelana tidak jelas,membuat kakaknya cemas sekaligus merenggut nyawa gadis cantik itu. Elisa langsung tidak sadarkan diri setelah menangis kencang sambil terus meminta maaf kepada kakaknya yang sudah tiada.
.
.
.
~PleaseForgiveMe~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
FUZEIN
Ingat Elisa penyebab..rupanya hanya kemalangan'..fuhhhh
2023-05-12
0