Hari pertama

Jika ada kesempatan, Aku ingin melakukan yang terbaik untuk kehidupan Ku selanjutnya ...

Hari ini adalah hari pertama Evelyn masuk bekerja, meski belum benar-benar di terima tapi Personalia bilang, hari ini adalah hari penandatanganan kontrak.

Evelyn pov on

Aku melihat lagi pantulan Diriku di dalam cermin, yang ada di kamar kost-an kecilku.

Hari ini Aku memakai kemeja sifon, dengan bawahan celana dasar berwarna hitam, serta sepatu pantopel dengan tinggi 5 cm.

Pakaian rapih ini adalah pakaian andalanku, sejak Aku bekerja di perusahaan lamaku.

"Oke, sebaiknya cepat berangkat. Kalau tidak bisa-bisa telat datang, masa hari pertama sudah kena marah," Gumamku.

Aku tersenyum sekali lagi kepada pantulan wajahku sendiri.

"Semangat Lyn, kamu pasti bisa!"

Aku pun melangkah kan kakiku, menuruni tangga kost-anku. Berjalan menuju gerbang, lalu membuka gerbang dan seketika Aku kaget, saat melihat penampakan orang di samping mobil audi a4 berwarna hitam tersebut.

"Pagi cantik, sudah siap di hari kerja pertama?" sapa-Nya dengan senyum tipis.

"Ya Tuhan, kok bisa pagi-pagi Dia sudah ada di sini!" Batinku heran.

Evelyn pov end

Normal pov

"Kamu jemput Aku?" tanya Evelyn kaget.

"Iya, sekalian lewat. Emang kenapa, nggak boleh?" balas Laki-laki tersebut.

"Boleh lah, Kamukan Kakak Aku!" seru Evelyn semangat.

Jleb!

"Meski Aku meyakinkan diri, kenapa bisa masih sakit yah," batin Laki-laki tersebut.

"Tapi Rik, kantor kamu dan Aku kan arahnya berlawanan, apa tidak masalah?" tanya Evelyn tidak enak. Kepada seseorang yang ternyata adalah Riki, sahabat yang sudah di anggap kakak sendiri.

Riki tersenyum kecil lalu mengusap rambut Evelyn sayang. Usapan yang di artikan Evelyn sebagai usapan kakak terhadap adik.

"Aku Bosnya, kenapa Aku harus khawatir. Emang ada yang berani marahin Aku, heum?" tanya Riki menggoda.

"Hehe ... Iya deh yang Bosnya, yuk Kita berangkat!" seru Evelyn semangat.

"Yuk!!"

Riki pun membuka kan pintu mobil di bagian depan, dengan tangan menutupi bagian ubun-ubun kepala Evelyn.

"Terima kasih, seharusnya Kamu lakuin itu terhadap pacarmu Rik, bukan kepada Aku," ujar Evelyn polos. Tidak tahu saja, jika Riki sudah mulai ingin melancarkan pendekatannya.

Tidak banyak yang tahu, jika sebenarnya Ia menyukai Teman wanita yang sudah Ia anggap adik sendiri. Selama di kampus Ia menahan diri agar bisa membatasi diri, karena Ia sadar, Ia masih belum cukup mampu berdiri dengan kaki-nya sendiri.

Tapi saat ini beda, Ia sudah memiliki usaha kecil sendiri. Ia berharap perasaannya bisa sampai, kepada Evelyn Si cantik yang terkadang tidak peka ini.

"Repot punya pacar, Kamu juga sudah cukup bagi Aku," balas Riki santai. Membuat Evelyn mencebikkan bibirnya lucu, nggak suka dengan jawaban Kakaknya.

"Nggak boleh gitu, emang Kamu mau jadi jomblo forever, heum?" ujar Evelyn meledek.

"Yang penting kamu selalu ada di samping Aku, cukup deh," balas Riki cuek.

"Pakai dulu sabuk pengamannya," lanjut Riki. Membantu Evelyn memakaikan sabuk pengaman, baru kemudian miliknya sendiri.

Ia mulai memasukkan perseneling, melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan kost-an tempat Evelyn tinggal.

"Bleee ... Dasar!" seru Evelyn meledek. Membuat Riki terkekeh, lucu dengan tingkah Natural dari wanita di samping-nya.

30 menit kemudian, mereka sampai di halaman gedung PT. TRI TUNGGAL. Gedung perkantoran mewah ini adalah milik keluarga Widiyo, salah satu keluarga kaya di kota B.

Riki turun dari mobilnya, memutar lewat depan membukakan pintu penumpang untuk Evelynnya.

"Sudah sampai!" ujar Riki singkat. Tangannya Ia ulurkan, yang di terima Evelyn dengan segera.

"Terima kasih Rik, maaf sudah merepotkan," ujar Evelyn tidak enak.

"Apa yang merepotkan? Biasa aja Lyn, kamu semangat yah di hari pertama ini," balas Riki dengan senyum kecil.

"Tentu dong, kamu juga semangat kerja yah," seru Evelyn semangat. Bibir-nya menampilkan senyum lebar, dengan lesung pipi sebelah. Membuat-nya tampak manis, serta cantik di saat bersamaan.

"Tentu, tapi kamu ingat kan pesan aku waktu di kafe?" ujar Riki mengingatkan. Menatap sungguh-sungguh, tepat di kedua bola mata Evelyn.

"Ngaco Kamu Rik, nggak mungkin juga Dia suka sama Aku," balas Evelyn terkekeh kecil. Lucu dengan pemikiran Sang sahabat, tapi saat melihat sorot mata tegas dari sahabat-nya, membuat Ia mendengus pasrah.

"Oke, Tuan Riki yang tampan. Aku akan ingat ucapan Kamu waktu itu, aku janji," ujar Evelyn mengalah.

"Good, kalau gitu Aku pergi, Kamu hati-hati yah. Ingat jangan lupa makan siang, lalu kasih Aku kabar," balas Riki setelah menepuk sekali kepala Evelyn.

"Iya, hati-hati di jalan yah, Riki!" balas Evelyn ceria.

"Heum," gumam Riki pelan. Ia memasuki kembali mobil miliknya, meninggalkan area gedung perkantoran milik sepupu-nya menuju kantor miliknya sendiri.

Evelyn menatap mobil sahabatnya, yang pergi dengan kecepatan biasa. Ia merasa ada yang aneh dengan Riki, semenjak Dia merekomendasikan Ia bekerja di kantor ini.

Tidak ingin terlalu memikirkannya, Evelyn pun mengangkat bahu acuh, membalikkan tubuh menghadap gedung tinggi di depannya.

"Semangat Lyn!" Gumamnya dengan senyum tipis.

Ia melangkahkan kaki memasuki lobby kantor, dengan langkah gugup saat di tatap oleh beberapa pegawai yang berpapasan dengannya.

"Ya Tuhan, tatapannya seram sekali," batin Evelyn takut.

Kedatangannya sebagai pegawai baru, menuai bisik-bisik di sekitar Evelyn. Yang saat ini sedang duduk di lobby, setelah bertanya kepada bagian Reseptionist, tentang dirinya yang bekerja sebagai pegawai baru di bagian PA.

Tatapan mata menilai dari setiap pegawai, membuatnya risih. Tapi untunglah Si mba Reseptionist dengan Name tag Rania ini, memanggilnya, memberitahukan untuk ke kantor Presdir yang ada di lantai 19.

"Terima kasih!" ujar Evelyn ramah.

"Sama-sama, semoga bisa menjadi teman yah, kamu Evelyn kan?" ujar Rania ramah.

"Eh, Kamu tahu Aku?" tanya Evelyn kaget. Balik bertanya, kepada Rania yang tersenyum simpul.

"Bunga kampus, siapa yang tidak tahu, oke nanti saja penjelasannya. Sekarang kamu pergi ke atas, Pak Presdir paling nggak suka pegawai lelet," balas Rania mengingatkan. Membuat Evelyn tersenyum canggung, buru-buru meninggalkan Rania setelah berjanji ketemu saat makan siang.

Ting!

Lift terbuka, Evelyn berjalan menuju pintu satu-satunya di lantai ini dengan degub jantung kencang, Ia berharap orang yang akan menjadi Presdirnya bukan orang galak dan suka marah-marah seenaknya.

"Huft ... Semoga berhasil," Gumamnya. Menyemangati diri sendiri, Ia mengetuk dan membuka pintu ganda terbuat dari Jati ini dengan dorongan pelan setelah mendengar suara dari dalam.

Gerakan darinya menimbulkan adegan slow motion, di iringi bunyi jantung saat melihat Sang Presdir mengangkat wajah perlahan, dengan ekspresi kening berkerut seakan menngingat.

Deg! Deg! Deg**!

"Kamu!!!"

Bersambung 

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Slow motion adalah gerakan lambat, menimbulkan efek dramatis.

Perseneling atau nama lainnya girboks adalah sistem roda gigi dan hidraulik yang menghantarkan tenaga mekanis dari penggerak ke roda dengen kecepatan lebih rendah tetapi gaya putar lebih tinggi.

Salam manis semuanya ....

Mohon dukungannya yaaaahhhhh.....

 

Terpopuler

Comments

🎲mier ✠ⱽᶜʳ💖

🎲mier ✠ⱽᶜʳ💖

karena memang ....tak ada yang tahu rahasia hati 🤗🤗

2021-04-11

0

reni

reni

note: tidak ada persabatan yang murni antara laki laki dan perempuan,akan ada perasaan yg bermain cantik ditengahnya ... wkwkwk....
sok tau banget (tepok jidat )😁😂

2020-08-07

3

Kayla

Kayla

Up

2020-06-02

0

lihat semua
Episodes
1 Begining
2 Visual
3 Awal Mula
4 Arlan Cahya Widiyo
5 Hari pertama
6 Peraturan
7 Asisten Saya harus menarik
8 Si Cassanova reseh
9 Penampilan baru
10 Asisten (Real) Pribadi
11 Sudah Mulai Biasa
12 Emang kenapa?
13 Tania Pratama Brata
14 Pesta Bisnis
15 Riki Apriandi Gandhi
16 Bertemu Dia
17 Khawatir
18 Kamu Tampan, Tapi sayang ...
19 Penolakan
20 Asisten Rasa Musuh
21 Baik-baik Saja
22 Jemputan Modus
23 Perjalanan Bisnis 1
24 Perjalanan Bisnis 2
25 Perjalanan Bisnis (Modus)
26 PB(Jalan-jalan berdua atau kencan?)
27 PB (Evelyn Yang satunya)
28 PB (Pura-pura Tidur)
29 Rencana perjodohan
30 PB (Meeting dan Lembah Yarra)
31 PB (Terima Aku, Lyn)
32 Ich liebe dich uber alles
33 Bukan Seperti Yang Kamu Fikir
34 Sorry, Aku Juga Suka Dia
35 Izinkan Aku Menjaganya
36 Senyum Menyimpan Luka
37 Kencan Hutang ....
38 Kencan Merakyat
39 Kencan Dengan Kesederhanaannya
40 Dua-duanya Mulai Bergerak
41 Makan Siang Bertiga
42 Kesembuhan Ibu
43 Sayang Kamu, Kakak
44 Cari Perhatian
45 Jadikan Aku Sandaranmu
46 Akhirnya Dapat Izin
47 Bertemu kembali Nyonya Brata
48 Dilema
49 Kesepakatan Di Atas Syarat
50 Menyembunyikan Kenyataan
51 Hampir Ketahuan
52 Hati Yang Tersakiti
53 Siapa Dia Dimatamu?
54 Ada Sela Di Balik Kesedihannya
55 Kesenangan Sebelum Kenyataan
56 Rencana Tania
57 Kenyataan Sesungguhnya
58 Kesedihan Evelyn
59 Keputusan Evelyn
60 Hati Lain Yang Tersakiti
61 Kemarahan Riki
62 Hari Pertunangan
63 Kenyataan lainnya
64 Siapa Yang Akan Mencintaiku?
65 Kacau Semua
66 Tetaplah Jadi Sahabat dan Kakakku
67 Haruskah bercerita?
68 Bisakah Lupakan Aku
69 Lepaskan Aku
70 Sahabat
71 Hasutan
72 Siapa yang Bully kamu?
73 Salah Paham
74 Benar-benar Marah
75 Hari Sebelum Musibah
76 Hari Musibah
77 Kematian Tiang Hidupku
78 Pemakaman
79 Kelabu ....
80 Terima Kasih ...
81 Perlahan Bangkit
82 Kejadian Tersembunyi
83 Rasa Amarah
84 Cemas
85 Awal Permainan
86 Evelyn Carla Reborn
87 Balas Satu Per Satu
88 Perubahan Yang Mulai Disadari
89 Ikut Dalam Permainan
90 Verlass mich nicht
91 Kenapa?
92 Kasihan
93 Schatz es tut mir leid
94 Syarat Pernikahan
95 Kode Dari Seorang Arlan
96 Foto Spesial Untukmu
97 Jangan Sebut Namanya
98 Bukan Salahku
99 Kronologi Sebenarnya
100 Pesta Dan Pernyataan Cinta Keduanya
101 Kebohongan Yang Sudah Diketahui
102 Cinta Karena Ketulusannya
103 Cinta Sejati Arlan
104 Khawatir
105 Permainan Tania
106 Nikmat Di Pagi Yang Berbeda
107 Lamaran Yang Tidak Dijawab
108 Selamat tinggal, Arlan.
109 Ikuti Saja Dulu
110 Kejelasan Semuanya
111 Hari Pernikahan Palsu
112 Pembalasan Terakhir
113 Happy Ending
114 Bonus Chapter ~ Kelahiran Arlan Junior
115 Ending Again
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Begining
2
Visual
3
Awal Mula
4
Arlan Cahya Widiyo
5
Hari pertama
6
Peraturan
7
Asisten Saya harus menarik
8
Si Cassanova reseh
9
Penampilan baru
10
Asisten (Real) Pribadi
11
Sudah Mulai Biasa
12
Emang kenapa?
13
Tania Pratama Brata
14
Pesta Bisnis
15
Riki Apriandi Gandhi
16
Bertemu Dia
17
Khawatir
18
Kamu Tampan, Tapi sayang ...
19
Penolakan
20
Asisten Rasa Musuh
21
Baik-baik Saja
22
Jemputan Modus
23
Perjalanan Bisnis 1
24
Perjalanan Bisnis 2
25
Perjalanan Bisnis (Modus)
26
PB(Jalan-jalan berdua atau kencan?)
27
PB (Evelyn Yang satunya)
28
PB (Pura-pura Tidur)
29
Rencana perjodohan
30
PB (Meeting dan Lembah Yarra)
31
PB (Terima Aku, Lyn)
32
Ich liebe dich uber alles
33
Bukan Seperti Yang Kamu Fikir
34
Sorry, Aku Juga Suka Dia
35
Izinkan Aku Menjaganya
36
Senyum Menyimpan Luka
37
Kencan Hutang ....
38
Kencan Merakyat
39
Kencan Dengan Kesederhanaannya
40
Dua-duanya Mulai Bergerak
41
Makan Siang Bertiga
42
Kesembuhan Ibu
43
Sayang Kamu, Kakak
44
Cari Perhatian
45
Jadikan Aku Sandaranmu
46
Akhirnya Dapat Izin
47
Bertemu kembali Nyonya Brata
48
Dilema
49
Kesepakatan Di Atas Syarat
50
Menyembunyikan Kenyataan
51
Hampir Ketahuan
52
Hati Yang Tersakiti
53
Siapa Dia Dimatamu?
54
Ada Sela Di Balik Kesedihannya
55
Kesenangan Sebelum Kenyataan
56
Rencana Tania
57
Kenyataan Sesungguhnya
58
Kesedihan Evelyn
59
Keputusan Evelyn
60
Hati Lain Yang Tersakiti
61
Kemarahan Riki
62
Hari Pertunangan
63
Kenyataan lainnya
64
Siapa Yang Akan Mencintaiku?
65
Kacau Semua
66
Tetaplah Jadi Sahabat dan Kakakku
67
Haruskah bercerita?
68
Bisakah Lupakan Aku
69
Lepaskan Aku
70
Sahabat
71
Hasutan
72
Siapa yang Bully kamu?
73
Salah Paham
74
Benar-benar Marah
75
Hari Sebelum Musibah
76
Hari Musibah
77
Kematian Tiang Hidupku
78
Pemakaman
79
Kelabu ....
80
Terima Kasih ...
81
Perlahan Bangkit
82
Kejadian Tersembunyi
83
Rasa Amarah
84
Cemas
85
Awal Permainan
86
Evelyn Carla Reborn
87
Balas Satu Per Satu
88
Perubahan Yang Mulai Disadari
89
Ikut Dalam Permainan
90
Verlass mich nicht
91
Kenapa?
92
Kasihan
93
Schatz es tut mir leid
94
Syarat Pernikahan
95
Kode Dari Seorang Arlan
96
Foto Spesial Untukmu
97
Jangan Sebut Namanya
98
Bukan Salahku
99
Kronologi Sebenarnya
100
Pesta Dan Pernyataan Cinta Keduanya
101
Kebohongan Yang Sudah Diketahui
102
Cinta Karena Ketulusannya
103
Cinta Sejati Arlan
104
Khawatir
105
Permainan Tania
106
Nikmat Di Pagi Yang Berbeda
107
Lamaran Yang Tidak Dijawab
108
Selamat tinggal, Arlan.
109
Ikuti Saja Dulu
110
Kejelasan Semuanya
111
Hari Pernikahan Palsu
112
Pembalasan Terakhir
113
Happy Ending
114
Bonus Chapter ~ Kelahiran Arlan Junior
115
Ending Again

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!