4. Berdebat

🌺🐻🌺

****

Di sekolah

Sandra yang menuju ke kelas nya dengan seorang diri, karna masih sangat sepi dan masih sangat pagi sekali, sandra kira sudah banyak murid yang datang ternyata cuman beberapa orang, tetapi ada untung nya juga datang di pagi hari karna cuaca sangat damai dan sejuk.

"Masih sepi banget gue kira udah pada rame." gumam sandra.

"Ya udah deh nggak apa-apa gue masuk aja, ternyata datang di pagi seperti ini sangat sejuk huh, assalamualaikum." ucap sandra dan tidak lupa memberi salam sebelum masuk ke kelas nya.

Setelah sandra meletak kan tas nya di kursinya, sandra berniat untuk keluar kelas dan mencari udara yang amat sangat sejuk itu.

"Itu kan kak riski, oh jadi kak riski datang nya pagi ya." ujar sandra kepada diri nya sendiri yang dimana ia melihat riski yang sedang berjalan melewati lorong kelas.

Beberapa menit kemudian siswa pun berbondong-bondong datang.

"Eh san tumben lo datang pagi." sapa alia di depan kelas nya yang baru saja datang.

"Kenapa emang salah kah?." sahut sandra sambil memutar bola mata nya.

"Nggak sih cuman kaget aja tumben banget datang nya pagi biasa nya selalu siang melulu, tapi bagus lah biar nggak di marah mulu sama buk mirna." kata alia.

"Ya udah kalo gitu masuk yuk." ajak sandra kepada alia.

Di saat mereka berdua akan masuk ke kelas tiba-tiba ada segerombolan cewek-cewek kelas 12 IPA menabrak kedua gadis itu.

Brukk

"Bisa jalan nggak sih." ujar salah satu cewek tersebut.

"Seharus nya gue yang nanya sama lo bisa jalan nggak sih, kalo jalan itu mata nya di pakai jangan langsung nyelonong saja lewat, emang ni jalan punya nenek moyang lo, bukan kan jadi nggak usah belagu gitu." ujar sandra kepada cewek-cewek tersebut.

Mereka berjumlah 3 orang mereka adalah sunior nya sandra yah begitu lah mereka selalu cari masalah kepada orang lain tetapi tidak ingin di salahkan.

"Apa, lo nyalahin gue hah, seharus nya itu lo yang jalan pakai mata bukan pakai dengkul." jawab salah satu cewek tersebut yang bernam siska.

"Helo kalo gue jalan pakai mata nggak akan bisa, karna mata itu buat melihat bukan buat jalan, gimana sih senior nggak ngotak, secara gue jalan nya kek gini, gitu maksud lo." balas sandra sambil mempraktek kan gimana kalo ia berjalan pakai mata.

"Apa lo bilang nggak ngotak, siapa yang nggak ngotak hah." ujar siska dengan geram.

"Ya lo lah masak gue." balas sandra.

"Seharusnya lo itu hormati gue selaku senior lo, bukan malah ngomong kek gitu, nggak ada sopan santun nya ya lo." bentak siska.

"Ingat ya kalo lo ingin di hormati setidak nya lo bisa menghargai, baru gue akan menghormati lo selaku senior gue, paham." jawab sandra ia pun menarik pergelangan tangan alia dan menarik nya masuk ke kelas.

Sedangkan siska hanya terdiam membeku karna ia merasa di permalukan oleh sandra di depan para murid-murid.

"Awas saja lo gue akan buat lo malu samalu malu nya." gumam siska dan berjalan pergi.

Tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang melihat kejadian tersebut, sambil menyunggingkan bibir atas nya.

"Cewek ceroboh." ujar nya.

****

Kantin

"Liat deh tu mak lampir berulah." ujar alia yang di mana mereka sekarang berada di kantin.

"Siapa?." tanya melinda.

"Cuih, jadi lo menghindarin kak robi cuman gara-gara tu mak lampir, lia ingat kata-kata gue ya, kalo dia bisa dapetin kak robi kenapa lo nggak hem, semangat gue ngedukung lo." ucap sandra yang dimana saat ini ia mengepal tangan nya dan mengangkat nya pertanda ia memberikan semangat ke pada alia.

"Iya lia lo pasti bisa, kita ngedukung lo." sahut melinda.

Mereka melihat cewek tersebut mendekat ke arah robi ya cewek itu adalah salwa ia cewek yang naksir kepada robi.

"Hai rob." sapa salwa sambil tersenyum.

Sedangkan robi hanya melirik saja tanpa ada niatan buat ngeladenin salwa.

"Emm rob, ini buat lo." ucap salwa yang memberikan coklat silverqueen kepada robi.

"Buat gua?." tanya robi, yang menunjuk diri nya sendiri.

"Iya." jawab salwa dengan tersenyum salting.

"Makasih." ucap robi lalu mengambil nya dari tangan salwa.

"Iya sama-sama." ujar salwa tersenyum gembira.

Disisi lain sandra, alia dan melinda yang melihat semua itu langsung memalingkan wajah.

"Semudah itu dia nerima nya." lirih alia dengan kesal.

"Cemburu ya?." goda sandra.

"Nggak kok siapa juga yang cemburu orang nggak merasa cemburu." jawab alia dengan gugup.

Sandra yang melihat robi berjalan mendekat kearah mereka pun langsung menyenggol lengan alia.

"Dek ini buat lo." robi pun memberikan coklat silverqueen yang ia pegang.

"Buat gue?, bukan nya mak lampir itu, eh maksud gue bukan nya tu cewek kasih ini ke lo ya?, terus kenapa lo kasih ini ke gue?." tanya alia dengan heran.

"Iya tapi kan ini udah jadi milik gua, jadi gua berhak kan mau ngasih ini ke siapa aja." ujar robi dengan santai nya.

"Nggak deh, lagian kalo sudah di kasih orang itu di hargai, bukan nya di kasih lagi ke orang lain." sahut alia.

Salwa pun mendekati mereka dan berdiri di samping robi.

"Rob ngapain sih lo ngasih itu ke ni anak, gue kan kasih nya ke lo bukan ke dia." ujar salwa dengan kesal.

"Lo kan kasih ini ke gua, ya minimal kan ini sudah jadi milik gua, jadi terserah gua kan mau ngasih ini ke siapa saja." ujar robi.

"Tapi kan gue kasih nya ke lo." sahut salwa dengan nada tinggi.

"Iya mending lo simpan aja tu coklat, aman kok nggak akan BASI." ujar alia dengan menekan kan kata basi.

Tetapi robi tetap bersikeras memberikan coklat tersebut kepada alia dan berlalu pergi dari kantin.

"Nyebelin banget sih, sini coklat nya." ujar salwa lalu mengambil coklat yang berada di tangan alia.

"Nih ambil lagian gue nggak mau juga kali." ujar alia.

"Di tolak ya mbak, kasihan sekali." ejek melinda dengan nada yang di buat seakan-akan menangis.

"Diam lo nggak usah ikut campur." bentak salwa dan ia pun berlalu pergi.

"Bentar ya gue bayar pesanan dulu." ujar sandra.

"Iya ayok sekalian gue juga mau bayar." kata alia.

BRUKK

Tanpa tidak di sengaja sandra menabrak badan kokoh dan tegap yang berdiri di hadapan nya.

Ia pun menongak ke atas siapa kira-kira yang telah ia tabrak kebetulan tu orang badan nya tinggi sekali.

"Gue nggak mimpi kan, gue nabrak kak riski senangnya eh tunggu dulu seharus nya kan gue takut karna yang gue tabrak balok es tapi kenapa malah sebalik nya ya gue merasa senang dan berbunga-bunga apa kah ini yang dinama kan cinta pandangan pertama." gumam sandra sambil senyum-senyum sendiri.

MAU TAU KELANJUTAN NYA YUK JANGAN SAMPAI KETINGGALAN ALUR CERITA NYA YA😇.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!