RETURN BAB 20 - Jatuh

Belum sempat kembali berucap, terdengar suara tembakan bertubi di lantai bawah. Kemarahan Lord ia luapkan pada seluruh tawanannya.

Ia menembak seperti seseorang yang sudah kerasukan setan, membabi buta bahkan menembaki semuanya secara berulang.

Semua para pelayan mati tak bersisa satupun. Hanya meninggalkan suara teriakan mereka saat meregang nyawa.

Ayasha yang dapat mendengar jerit pedih itu pun menutup mulutnya menggunakan kedua tangan. Sementara kedua netranya membola tak percaya.

Semua pelayan yang sudah ia anggap sebagai keluarga kini mati dengan begitu mengenaskan.

Sesaat pun Ayasha seperti kehilangan kesadaran, merasa gamang dengan apa yang terjadi hari ini. Kesadarannya kembali saat merasa pundaknya di guncang dengan begitu kuat. Gil meraih bahu Ayasha dan membuatnya tersadar.

“Aku akan mengalihkan mereka, lalu setelahnya kamu yang akan menembak,” ucap Gil. Waktu mereka tak banyak, sebelum Lord kembali menyerang mereka harus segera bergerak.

“Ayasha, berikan pistol itu pada Ayah,” ucap Asmeer, ia tak kuasa saat melihat sang anak memegang pistol itu dengan tangannya yang bergetar. Meski tak seahli Ayaha, setidaknya ia bisa menggunakan senjata itu.

Dilihat oleh Asmeer dan Gil, Ayasha yang menggelengkan kepalanya.

“Tidak Ayah, aku akan melakukannya,” jawab Ayasha meski dengan hatinya yang meragu. Gadis berhati lembut ini tak akan mampu melihat sang ayah turun tangan  melawan para musuh.

“Kamu siap?” tanya Gil dan Ayasha mengangguk.

Gil lantas melepaskan genggamannya pada pundak Ayasha dan mulai mengambil langkah. Berlari, menghindar, bersembunyi adalah keahlian Gil.

Menggunakan kecepatan kakinya Gil mulai menyerang. Lord dan 3 anak buahnya yang tersisa pun langsung membidiknya dengan banyak tembakan.

Hingga,  Crash!!

Satu tembakan mengenai lengan Gil, menembus begitu saja dan tak mengenai tulang. Darah langsung mengalir dengan begitu deras.

Ayasha yang melihat itu pun membuat tangannya semakin bergetar tak karuan. Pistol itu nampak tak tenang berada di tangannya.

“Ayasha, jika kamu tidak bergerak pak Gil juga akan mati,” ucap Asmeer, membuat Ayahsa mau tak mau mulai mengambil pergerakan.

Dia berjongkok dan mengambil posisi siap seperti itu. Melihat Gil yang terus memancing para musuh untuk mendekat dan Ayasha yang akan menembak.

Dor Dor!

2 musuh berhasil Ayasha tembak. Hanya bersisa satu lagi dan Lord. Sementara Gil terus menggenggam erat tangan kirinya, menahan perih yang begitu menyiksa di lengan.

“Pak Gil!!” teriak Ayasha. Saat melihat Gil tak mengetahui jika musuh sudah berada di dekatnya.

Mendengar suara Ayasha, anak buah Lord pun langsung mengarahkan pistol ke tubuh gadis cantik itu.

Namun dengan cepat Gil menendang kaki musuh hingga tumbang. Tembakan meleset dan Ayasha balik bersembunyi.

“Bangsaat kau Gil!” umpat Dori, anak buah Lord yang tersiksa.

Pertarungan pun terjadi, memperebutkan pistol Dori yang jatuh tak jauh dari mereka. Namun luka Gil membuat pergerakannya terbatas, berulang kali pukulan Dori mengenai tubuhnya.

Sementara di ujung sana Ayasha mulai membidik, namun sasarannya selalu berubah-ubah antara musuh dan pak Gil.

Sampai akhirnya Ayasha pun tak menyadari jika Lord sudah membidiknya dari kejauhan.

“Gadis cantik yang malang, matilah dengan tenang,” gumam Lord dengan senyum smirk.

Lalu tanpa menunggu lama, ia segera mematik pistol di tangannya.

Dor!

Tembakan itu mengenai tepat di area bidikkannya.

“Ayasha!” pekik Gil dan Asmeer bersamaan.

Saat itu juga Ayasha jatuh.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***