5. GAGAL

Keduanya kembali berciuman hingga lum***n bibir itu beralih kepada yang lebih menggairahkan. Daffa bangkit ingin menanggalkan baju istrinya. Namun tangannya dicegah oleh Nadia.

"Maaf tuan saya sedang haid." jawab Nadia lirih.

"Astaga, Nadia!" pekik Daffa kesal.

Baiklah, tidak apa-apa sayang. Mulai malam ini kamu tidur disini bersamaku, sudah saatnya kita tidur bersama." ucapnya lalu memeluk tubuh istrinya seperti memeluk bantal gulingnya.

Nadia hanya mengangguk senang, iapun kemudian berbaring disebelah suaminya. Daffa memeluk istrinya dan memejamkan mata mereka.

Keesokan harinya, Nadia sudah membuat sarapan pagi untuk suaminya, sebelum berangkat ke Jepang. Suaminya yang sudah merasa segar menyambut istrinya dengan senyuman. Nadia sudah berani memakai baju ten top membuat Daffa semakin meriang. karena hari ini libur, jadi Nadia tidak berangkat mengajar ke sekolahnya.

Ketika keduanya sarapan pagi, Daffa tidak lepas memandang wajah cantik istrinya, rambut Nadia yang diikat asal, sehingga sebagian rambutnya masih terjuntai menghiasi leher jenjangnya. Andai saja Nadia tidak sedang haid, ingin rasanya dia menikmati tubuh istrinya itu, karena selama lima bulan ini mereka belum melakukan malam pertama karena keangkuhan Daffa.

Daffa yang tidak tahan dengan penampilan Nadia, mencoba mendekati istrinya.

"Sayang, cepatlah selesaikan sarapanmu, ada yang ingin aku sampaikan sesuatu padamu." titah Daffa yang sudah terlebih dahulu menyelesaikan sarapannya.

Nadia mengangguk dan buru-buru menyantap sarapannya. Daffa berlalu menuju kamarnya. Nadia ikut masuk ke kamar di mana suaminya sedang menunggu dirinya. Setibanya di dalam kamar, Nadia dengan polosnya menanyakan apa yang ingin suaminya sampaikan padanya.

"Tuan, apa yang ingin kamu katakan padaku?" tanya Nadia seraya duduk di samping suaminya.

"Nadia, hari ini aku akan berangkat ke Jepang, tapi sebelumnya aku ingin meminta sesuatu darimu, bolehkah sayang?" tanya Daffa yang sudah duduk berhadapan dengan istrinya ini.

"Minta apa tuan, aku tidak punya apapun yang bisa aku berikan padamu." jawabnya dengan perasaan bingung.

"Nadia, aku tidak akan menyentuh bagian bawah perutmu, tapi aku hanya ingin melihat tubuhmu tanpa sehelai benangpun, bolehkah?" pinta Daffa sambil menatap wajah istrinya.

"Bagaimana kalau tuan menginginkanku?" itu haram dalam agama." jawab Nadia yang merasa gelisah, jika suaminya nekat menggaulinya ketika ia sedang dalam keadaan haid.

"Tidak sayang, aku tidak akan menyentuhmu, aku hanya ingin melihat tubuhmu saja, sebagai bekal perjalananku yang akan aku simpan di dalam benakku." ucap Daffa meralat prasangka buruk istrinya.

Nadia, merasa bimbang, tapi Daffa yang sudah tidak sabar menunggu persetujuan dari Nadia menarik tangan Nadia, merapatkan tubuh gadis itu ke tubuhnya. Ia mencium lagi bibir istrinya yang sudah menjadi candunya. Dengan kedua tangannya, ia menanggalkan dress Nadia dan terpampanglah tubuh indah itu, tubuhnya terhuyung ke belakang dua langkah, ketika melihat pemandangan indah dihadapannya. Nadia yang mengenakan pakaian dalam berwarna hitam dengan warna senada tampak kontras dengan kulitnya yang putih.

Dua gundukan montok itu menyembul sedikit diantara b*a yang dipakai oleh Nadia. Dengan cepat Daffa meraih pengait yang mengikat dua bukit kembar itu.

Daffa yang sudah mengubun birahinya, meraih dua gundukan itu dengan mulut dan tangannya. Nadia menahan des**anya, betapa ia sangat malu untuk memperlihatkan gairahnya. Kenikmatan ini sungguh menyiksanya, dengan lembut ia mendorong tubuh suaminya menjauhi dari belahan dadanya.

"Cukup tuan, jangan diteruskan, nanti saja kalau tuan sudah balik dari Jepang baru kita melakukannya. Kalau melakukannya sekarang, itu sama saja, kita menyiksa diri kita karena terperangkap oleh hasrat yang membuncah." ucap Nadia mengingatkan suaminya.

"Baiklah kalau begitu aku berangkat dulu sayang, persiapkan dirimu secantik mungkin menyambut kepulanganku dari Jepang." ucap Daffa sambil memegang pergelangan tangan istrinya.

"Insya Allah tuan, tolong kabarkan pada saya kalau anda sudah pulang," jawab Nadia menyanggupi permintaan suaminya dengan tubuh gemetar yang masih menahan malu di depan suaminya.

Dengan hati- hati, Nadia merapikan kembali jas suaminya, sedangkan ia sendiri belum mengenakan lagi pakaiannya. Daffa menahan hasratnya sedemikian rupa, tubuh istrinya sudah membuatnya mabuk kepayang. Ia lalu memakai lagi bajunya dan mengantar suaminya sampai di depan pintu kamar apartemen milik mereka.

Daffa mengecup lagi bibir istrinya, hatinya merasa sangat sedih meninggalkan istrinya dalam kurun waktu satu minggu. Biasanya ia selalu cuek, pulang pergi seenaknya tanpa memperdulikan perasaan istrinya. Perasaan menyesal mulai menghinggapi pikirannya, atas sifatnya yang sangat kasar pada Nadia selama mereka menikah hampir lima bulan ini.

"Ya Allah, aku bukan orang baik, tapi aku juga ingin sekali menjadi orang yang lebih baik untuk istriku, ijinkan hambaMu ini untuk membahagiakannya." pinta Daffa kepada Tuhannya dalam relung hatinya yang terdalam.

"Tuan, baca doa dulu sebelum melangkah dari pintu ini." pinta Nadia kepada suaminya yang mau berangkat ke luar negeri setelah mereka berada di depan pintu utama.

"Aku tidak tahu baca doa keluar rumah sayang. Tolong ajarkan aku melafalkannya." pinta Daffa kepada istrinya.

Nadia mengajarkan suaminya doa keluar rumah, tiga kali diulang terus oleh Daffa hingga akhirnya suaminya bisa menghafalkan doa tersebut. Nadia tersenyum senang, wajahnya makin berbinar bisa melepaskan kepergian suaminya dengan bekal doa yang ia ajarkan barusan. Senyum Nadia membuat Daffa kembali merasa ketar ketir sendiri karena masih merasa betah di berlama-lama dengan istrinya yang mulai ia cintai ini dalam sekejap.

"Mudah bukan kalau tuan berusaha." ucap Nadia seraya tersenyum manis menatap wajah tampan suaminya.

Daffa keluar dari pintu apartemennya sambil menarik kopernya. Sesekali ia menengok ke belakang, melihat lagi ke arah pintu apartemennya. Nadia tidak bisa berdiri di depan pintu kamar apartemennya untuk melepaskan suaminya pergi, karena baju yang dipakainya tidak memperbolehkan dirinya untuk keluar dari pintu utama kamar apartemennya.

Setelah Daffa pergi, Nadia mulai merapikan kembali apartemennya. Baru sekitar sepuluh menit ia berkutat dengan pekerjaannya, tiba-tiba terdengar bunyi bel apartemennya.

Nadia, melihat di layar kamera yang dekat pintu utama dan ternyata suaminya kembali lagi. Nadia kembali membuka pintu dan Daffa langsung memeluk tubuhnya.

"Tuan, mengapa anda kembali, apakah ada yang ketinggalan?" tanya Nadia yang bingung dengan Daffa.

"Ada sayang!" jawab Daffa.

"Apa?" biar aku yang ambilkan untukmu."

"Hatiku yang tertinggal disini, membuatku sulit membawa serta, kamu sudah menaklukkan hatiku dalam satu kedipan mata, aku saat ini sedang jatuh cinta padamu sayang, Nadia, oh istriku, maafkan aku telah menyakitimu selama ini." ucap Daffa sedih sambil memeluk erat tubuh istrinya.

"Aku tidak pernah menganggapnya serius tuan, karena anda belum mengenalku." ucap Nadia menghibur suaminya.

Kali ini Nadia yang terlebih dahulu mengulum bibir suaminya hingga keduanya kehabisan udara. Keduanya tersenyum setelah pagutan bibir mereka terlepas.

"Sayang, mengapa disaat seperti ini, ada saja halangannya untuk kita bersama?" tanya Daffa sedih.

"Tidak semua yang kita inginkan sesuai dengan apa yang kita harapkan tuan!" balas Nadia dengan tersipu malu.

"Baiklah, kalau begitu aku berangkat dulu." ucap Daffa yang sudah tidak mau lagi mengulur waktu keberangkatannya.

"Nggak balik lagikan?" ledek Nadia pada suaminya.

"Entahlah, kamu yang sudah membuatku tergila-gila padamu, bagaimana bisa aku kuat berjauhan denganmu." ucap Daffa balas menggoda istrinya.

"Berangkatlah tuan, jangan terlalu menuruti hawa na**umu." pinta Nadia lalu mengusap pipi suaminya.

Daffa memeluk erat tubuh istrinya lagi, setelah itu ia meninggalkan Nadia dengan berat hati. Nadia mengetahui jika suaminya sangat menginginkan dirinya, ia juga tidak ingin berpisah dengan suaminya, namun tugas suaminya yang harus membuat mereka berpisah untuk seminggu ke depan. Kali ini Daffa benar-benar pergi. Nadia sempat diam terpaku menatap pintu kamar apartemennya. Matanya terasa sangat panas, bulir bening itu jatuh seketika diwajah cantiknya tanpa ia minta.

"Ya Allah, apakah saat ini aku sudah jatuh hati kepada suamiku?" ujarnya lirih.

🌷🌷🌷🌷

Di dalam pesawat jet pribadi miliknya, Daffa hanya duduk melamun membayangkan wajah istrinya. Semangatnya seakan kendur untuk melakukan kerjasama perusahaan miliknya dengan perusahaan Jepang.

"Permisi tuan, apakah anda ingin memesan sesuatu," ucap salah satu pramugari yang sedang menawarkan sesuatu yang ingin di pesan Daffa.

"Bawakan aku segelas jus apel dan tiramisu cake." ucap Daffa datar tanpa menatap wajah cantik pramugari itu.

"Baik tuan, saya akan segera menyiapkan untuk anda." ucap pramugari yang bernama Wulan.

Setelah itu Daffa melihat jam tangannya, waktu seakan bergerak begitu lama. Ia menghembuskan nafasnya lembut. Mencoba memejamkan matanya, ia ingin membayangkan wajah cantik istrinya yang sudah terbingkai dalam angannya.

"Ya Tuhan, semoga waktu cepat berlalu, supaya rinduku pada istriku cepat tercapai." mohon Daffa kepada Tuhannya.

Tidak lama pesawat tersebut landing di bandara setempat. Perbedaan waktu dua jam antara Tokyo dan Jakarta. Daffa yang sudah dijemput oleh salah satu petugas hotel dimana tempat yang ia akan menginap. Setibanya di kamar hotelnya, Daffa melakukan panggilan video call dengan Nadia. Nadia yang baru selesai mandi meraih ponselnya, ia melihat dilayar ponselnya adalah suaminya. Nadia sangat senang campur gugup menerima panggilan video call dari Daffa.

Ia melambaikan tangannya kepada suaminya. Daffa menyapa istrinya dengan mengerucutkan bibirnya, memberikan kissbye dari layar ponselnya. Nadia terlihat sangat malu melihat tingkah suaminya.

"Assalamualaikum tuan!" sapa Nadia lembut melalui layar ponselnya.

"Waalaikumuslam cantikku!" balas Daffa hangat.

"Tuan sudah berada di hotel sekarang ?" tanya Nadia malu-malu.

"Belum sayang, karena aku sekarang ada di ruang hatimu," jawab Daffa menggoda istrinya. Sekarang kamu lagi apa?" tanya Daffa pada Nadia.

"Ini lagi video call sama suami aku," ucap Nadia membalas godaan suaminya. He..he aku baru kelar mandi tuan."

"Pantas, makin cantik dan segar." puji Daffa membuat wajah Nadia bersemu merah.

Daffa makin gemas melihat Nadia malu-malu seperti itu.

"Sayang, aku kangen sama kamu, pingin cepat pulang."

"Tuan baru saja tiba, kenapa pingin cepat pulang?"

"Kamu yang sudah membuat aku jadi nggak betah di sini. Malam ini kamu tidur di kamar kita ya sayang. Kalau kamu bosan telepon mami supaya ia menjemputmu dan kalian bisa jalan-jalan berdua."

"Iya tuan!"

"Jaga dirimu, jangan bukakan pintu untuk siapapun, kecuali mami dan keluargamu." pesan Daffa mewanti-wanti istrinya yang saat ini sendirian di apartemen tanpa dirinya.

Nadia mengangguk dan melambaikan tangannya pada suaminya.

"Cium aku sayang!" pinta Daffa.

"Nggak ah, malu!"

"Nggak ada orang di sini, sayang."

"Tapi aku malu sama tuan!"

"Aku suamimu sayang mengapa harus malu?" ayolah sayang." desak Daffa setengah merayu istrinya.

Nadia menggelengkan kepalanya, membuat suaminya sedikit kecewa. Ia masih kaku dengan hal-hal seperti itu, ia tidak berani karena memang belum pernah melakukannya. Daffa mengerti apa yang dirasakan oleh istrinya. Sosok alim itu mana mungkin leluasa melakukan apa yang dipintanya.

"Sudah dulu ya, bye..muuacchh!" ucap Daffa lalu mengecup ponselnya seakan itu bibir Nadia.

Nadia hanya terkekeh melihat tingkah laku suaminya yang sedang kasmaran dengan dirinya. Keduanya mengakhiri video call dengan ucapan manis.

Daffa teringat akan maminya, ia belum sempat pamit dengan maminya kalau ia sekarang sedang berada di Jepang. Daffa kemudian menghubungi maminya, dari sana nyonya Laila melihat putranya menghubunginya.

"Assalamualaikum mami!"

"Waalaikumuslam sayang!"

"Tumben putra mami, hubungi mami kalau bukan mami yang duluan hubungi kamu." ucap nyonya Laila pura-pura ngambek pada putranya.

"Maaf mamiku yang cantik, bukan putramu ini mau melupakan mami tapi Daffa akhir - akhir ini sangat sibuk mami." ucap Daffa memberi pengertian kepada maminya.

"Alasan saja kamu, pasti ada maunya deh, kalau sudah hubungi mami." ucap nyonya Laila yang terlihat memahami jika putranya sedang ingin meminta bantuannya.

"He..he.. mami tahu aja, apa yang Daffa mau." ucap Daffa sambil memegang tengkuknya.

"Aku mamimu yang sudah melahirkan dan membesarkan kamu sayang, jelas mami sangat mengenalmu." ujar nyonya Laila sambil tersenyum pada putranya.

"Mami, aku lagi ada di Jepang nih."

"Terus, kamu mau apa dari mami." ucap nyonya Laila langsung ke inti pembicaraan mereka.

"Mami, tolong Daffa mami, Daffa ingin membeli lengerie untuk Nadia tapi nggak sempat, bisakah mami membelikan gaun itu atas namaku, mami, tolong kirim melalui paket saja, ke apartemen Daffa." pinta Daffa dengan nada manja pada maminya.

"Berarti mama juga dapat hadiah dong, dari putra mami." canda nyonya Laila menggoda putranya.

"Daffa akan bawakan pohon sakura untuk mami." ledek Daffa kepada nyonya Laila.

"Dasar anak nakal, ok nanti mami ke pasar raya, membelikan pesananmu untuk menantu mami yang sangat cantik itu."

"Mami, tunggu mami, jangan ditutup dulu." ucap Daffa mencegah maminya yang mau mengakhiri obrolan mereka.

"Ada apa lagi Daffa?" tanya maminya sambil merotasi matanya malas.

"Mami terimakasih sudah memilih bidadari surga dunia untuk Daffa, Daffa sangat berhutang pada mami." ucap Daffa dengan mimik serius lagi haru.

"Pernikahanmu sudah hampir enam bulan dan kamu baru berterimakasih kepada mamimu?" dasar anak kurang ajar." umpat maminya kesal karena putranya baru menyadari pengorbanannya.

"Maaf mami, Daffa lupa, ini baru ingat makanya Daffa langsung ucapin terimakasih banyak untuk mamiku yang terbaik seluruh dunia." ucap Daffa membohongi maminya karena baru menyadari keistimewaan pada diri Nadia.

"Iya sayang, jangan sakiti hati istrimu, Nadia gadis yang hampir sempurna untukmu sayang. Sudah ya, kamu cepat pulang kalau sudah urusan pekerjaanmu selesai di Jepang. Hati-hati dan jangan jajan lagi karena Nadia sekarang sudah menjadi istrimu.

"Ok, mami assalamualaikum."

"Waalaikumuslam."

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2023-10-12

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

wow kejutan lingerie nad🤗

2022-02-11

1

Tuty Tuty

Tuty Tuty

baru nyadar daffa di balik cadar dan baju sar, i sesuatu yg indah hanya suami yg melihat nya jauh dari kata dosa jeren thor 👍👍👍👍👍

2021-12-22

2

lihat semua
Episodes
1 1. PROLOG
2 2. TERASING
3 3. AMARAH
4 4. SEMPURNA
5 5. GAGAL
6 6. KECEWA
7 7. MINGGAT
8 8. MEMAAFKAN
9 9. MALAM PERTAMA
10 10. NIKMATNYA BERCINTA
11 11. SECOND HONEYMOON
12 12. SESI TERAKHIR
13 13. PILIHAN YANG SULIT
14 14. SAKITNYA NADIA
15 15. SANDIWARA
16 16. PENGAKUAN
17 17. KERIBUTAN
18 18. KESEMPATAN BERAKHIR
19 19. DENTING WAKTU
20 20. ANNIVERSARY MENYAKITKAN
21 21. SIDANG PERCERAIAN
22 22. JERITAN HATI
23 23. MENOLAK
24 24. PERNIKAHAN
25 25. PERKENALAN
26 26. KERINDUAN DAFFA
27 27. SURPRISE
28 28. HANYA MIMPI
29 29. PERPISAHAN
30 30. HUJATAN
31 31. PERSELISIHAN
32 32. MAKAN MALAM ROMANTIS
33 33. RUJUK
34 34. ANCAMAN
35 35. KABAR SUKA DAN DUKA
36 36. PERTENGKARAN
37 37. RAHASIA
38 38. RAHASIA 2
39 39. RAHASIA 3
40 40. PURA-PURA TIDAK KENAL
41 41. MURKA
42 42. KACAU
43 43. KOMA
44 44. SIDANG KASUS PEMBUNUHAN
45 45. PUTUSAN SIDANG TERAKHIR KASUS PEMBUNUHAN
46 46. CIUMAN BABY HAFIZ
47 47. MUSTAJABNYA DOA
48 48. PULANG
49 49. TERHARU
50 50. IDE GILA
51 51. PETAK UMPET
52 52. PERTEMUAN PERTAMA BEBY HAFIZ DAN NADIA
53 53. HARI KEMENANGAN
54 54. MENINGGAL
55 55. BAHAGIA
56 56. TERSENYUM
57 57. TOUR MADRID AND SEVILLA
58 58. KEHAMILAN KEDUA
59 59. PERTIKAIAN
60 60. TERSANGKA
61 61. TANGISAN
62 62. PENYELIDIKAN
63 63. CABUT GUGATAN
64 64. UJIAN
65 65. KEHILANGAN
66 66. MASA BERKABUNG
67 67. KESEPAKATAN
68 68. SIASAT
69 69. HIJRAH
70 70. PERTEMUAN
71 71. PENDEKATAN
72 72. PERJODOHAN
73 73. JEBAKAN
74 74. TERUNGKAP
75 75. TERPAKSA
76 76. ARLINI
77 77. PUNCAK KETEGANGAN
78 78.GELISAH
79 79. HAPPINESS
80 80. KEMESRAAN
81 81. INDAHNYA KEBERSAMAAN
82 82. MENDADAK NIKAH
83 83. SEMPURNANYA IBADAH
84 84. HADIAH
85 85. KOMPAK HAMIL
86 86. KESEHARIAN KELUARGA DAFFA
87 87. BABY TWINS
88 88. AKHIR CERITA
89 89. PENGUMUMAN
Episodes

Updated 89 Episodes

1
1. PROLOG
2
2. TERASING
3
3. AMARAH
4
4. SEMPURNA
5
5. GAGAL
6
6. KECEWA
7
7. MINGGAT
8
8. MEMAAFKAN
9
9. MALAM PERTAMA
10
10. NIKMATNYA BERCINTA
11
11. SECOND HONEYMOON
12
12. SESI TERAKHIR
13
13. PILIHAN YANG SULIT
14
14. SAKITNYA NADIA
15
15. SANDIWARA
16
16. PENGAKUAN
17
17. KERIBUTAN
18
18. KESEMPATAN BERAKHIR
19
19. DENTING WAKTU
20
20. ANNIVERSARY MENYAKITKAN
21
21. SIDANG PERCERAIAN
22
22. JERITAN HATI
23
23. MENOLAK
24
24. PERNIKAHAN
25
25. PERKENALAN
26
26. KERINDUAN DAFFA
27
27. SURPRISE
28
28. HANYA MIMPI
29
29. PERPISAHAN
30
30. HUJATAN
31
31. PERSELISIHAN
32
32. MAKAN MALAM ROMANTIS
33
33. RUJUK
34
34. ANCAMAN
35
35. KABAR SUKA DAN DUKA
36
36. PERTENGKARAN
37
37. RAHASIA
38
38. RAHASIA 2
39
39. RAHASIA 3
40
40. PURA-PURA TIDAK KENAL
41
41. MURKA
42
42. KACAU
43
43. KOMA
44
44. SIDANG KASUS PEMBUNUHAN
45
45. PUTUSAN SIDANG TERAKHIR KASUS PEMBUNUHAN
46
46. CIUMAN BABY HAFIZ
47
47. MUSTAJABNYA DOA
48
48. PULANG
49
49. TERHARU
50
50. IDE GILA
51
51. PETAK UMPET
52
52. PERTEMUAN PERTAMA BEBY HAFIZ DAN NADIA
53
53. HARI KEMENANGAN
54
54. MENINGGAL
55
55. BAHAGIA
56
56. TERSENYUM
57
57. TOUR MADRID AND SEVILLA
58
58. KEHAMILAN KEDUA
59
59. PERTIKAIAN
60
60. TERSANGKA
61
61. TANGISAN
62
62. PENYELIDIKAN
63
63. CABUT GUGATAN
64
64. UJIAN
65
65. KEHILANGAN
66
66. MASA BERKABUNG
67
67. KESEPAKATAN
68
68. SIASAT
69
69. HIJRAH
70
70. PERTEMUAN
71
71. PENDEKATAN
72
72. PERJODOHAN
73
73. JEBAKAN
74
74. TERUNGKAP
75
75. TERPAKSA
76
76. ARLINI
77
77. PUNCAK KETEGANGAN
78
78.GELISAH
79
79. HAPPINESS
80
80. KEMESRAAN
81
81. INDAHNYA KEBERSAMAAN
82
82. MENDADAK NIKAH
83
83. SEMPURNANYA IBADAH
84
84. HADIAH
85
85. KOMPAK HAMIL
86
86. KESEHARIAN KELUARGA DAFFA
87
87. BABY TWINS
88
88. AKHIR CERITA
89
89. PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!