"Jadi namamu Ali?"
Tanya Belle adik Lori.
Ali mengangguk setelah acara saling menyebut mereka selesai.
Bersamaan dengan itu langit tiba-tiba bergemuruh, awan yang semula berwarna-warni kini berubah menjadi hitam pekat.
"Cepat, kita harus pulang, sebelum hujan air selokan."
Hah, apa tadi? Hujan air selokan?
Ali mendengarnya saja sudah ngeri apalagi membayangkan tubuhnya tersiram air hujan macam itu.
Ah sungguh, dunia yang kini sedang Ali masuki sangat aneh.
Lori meniup seperti bambu kecil yang menjadi liontin kalung yang melingkari lehernya.
Tak lama terlihat mahluk seperti kupu-kupu terbang ke arah mereka.
"Ayo naik."
Lori menarik tangan Ali untuk melompat ke atas mahluk dengan bentuk kupu-kupu.
"Pegangan."
Kata Lori pada Ali yang duduk di belakang Lori dengan gugup.
Ini jelas kali pertama Ali duduk dalam posisi di depannya adalah seorang gadis, dan dia menyuruh Ali berpegangan.
Ah sial, apa yang harus Ali pegang?
Daripada bingung Ali pegangan bahu Lori saja.
"Kenapa pegang bahu? Kamu bisa mencekikku nanti."
Protes Lori.
Haiish gadis ini sangat berisik seperti Kak Zizi. Batin Ali.
Gemuruh di langit kembali terdengar, membuat Lori akhirnya menepuk punggung mahluk macam kupu-kupu yang ia naiki bersama Ali.
Kupu-kupu itupun segera melesat terbang, Ali yang belum sepenuhnya siap nyaris terjatuh jika saja Lori tak segera memegangnya lalu menariknya ke atas.
Sejenak Ali dan Lori saling bertatapan, mata Lori yang bulat, lucu dan menggemaskan itu mengerjap membuat Ali jadi terpaksa mengalihkan tatapannya.
Ah sial, apa sih.
Ali sok cool lagi.
Kupu-kupu yang mereka naiki terus melesat ke arah hutan bunga.
Sementara di bawah sana, Belle menaiki unicorn nya juga sama berlari cepat menuju hutan bunga di mana Lori dan Belle tinggal bersama nenek mereka yang bernama Meri.
Tepat saat kupu-kupu itu akhirnya turun ke bawah, hujan pun turun, anehnya hujan itu berbeda-beda warna, di tempat yang tadi mereka tinggalkan berwarna hitam pekat persis selokan dan baunya sangat menyengat, sedangkan yang ada di hutan bunga air hujan yang turun begitu bening dan sejuk, mirip dengan hujan di dunia manusia.
"Kau ingin pulang bukan?"
Tanya Lori pada Ali.
"Tentu saja, orangtuaku dan semua keluarga ku pasti sekarang sibuk mencariku."
Ujar Ali seolah jadi putus asa.
Lori kemudian mengajak Ali turun.
"Turunlah jika memang kamu mau pulang, kita akan tanya pada Meri."
Kata Lori.
Ali mengikuti Lori turun dari kupu-kupu.
Tentu saja Ali tak ada pilihan lain saat ini selain mengikuti Lori.
Lori berjalan ke arah sebuah rumah yang seperti terbuat dari kayu-kayu tua, dengan atap dari jerami.
Lori membuka pintu rumah kayu itu lalu mengajak Ali masuk.
Dan...
Betapa kagetnya Ali begitu melihat suasana di dalam rumah Lori yang kelihatannya hanya sepetak ternyata begitu masuk sangat luas.
Lori menjentikkan jarinya dan terlihat api menyala di tungku di sudut ruangan.
"Duduklah, Meri sepertinya masih beluk pulang, ia akan segera pulang jika merasakan aku dan Belle ada di rumah."
Ali pun mengangguk dan kemudian duduk di kursi yang bentuknya seperti roti.
Haiish, Ali rasanya jadi lapar.
Lori yang sempat mendengar suara lirih perut Ali yang keroncongan jadi tertawa kecil.
gadis itu kemudian mengambil keranjang kecil di atas meja yang berisi buah-buahan.
"Makanlah, nanti aku buatkan coklat hangat dan kue madu."
Kata Lori.
Ali mengerutkan kening, lalu...
"Benarkah kalian peri?"
Tanya Ali akhirnya, ia sungguh penasaran, selama ini yang ia tahu hanyalah hantu atau kalau kata Kak Zizi ada lagi yang lain yaitu siluman.
Ali menatap Lori yang tiba-tiba tubuhnya seperti melayang dan mengeluarkan seperti cahaya macam kunang-kunang.
"Sebagian manusia menganggap kami hanyalah mitos, adapula yang menganggap kami hanyalah mahluk hasil imajinasi seseorang, padahal kami memang ada, dan kamu melihatnya sekarang."
Kata Lori.
Lori kemudian melayang mendekati Ali, tubuhnya yang melayang itu menjadi seperti transparan.
Lori mendekatkan wajahnya pada wajah Ali, lalu tersenyum sangat manis manakala melihat wajah Ali terlihat sangat gugup dan merah.
"Ternyata benar kata Meri, manusia sangat manis."
Lori cekikikan, lalu melayang menjauh lagi.
"Aku akan membuatkan coklat panas."
"Hey, set... setidaknya jelaskan dulu semua ini."
Kata Ali masih gugup karena kejadian barusan.
Haiish sial, pasti gadis itu langsung tahu jika Ali selama ini belum pernah berpacaran, apalagi mencium seorang gadis.
Wajah Ali pun jadi semakin merah macam tomat yang telah masak.
**----------**
"Ah thank youuuu Ziaaa... Kamu datang."
Di dunia manusia, di rumah orangtua Zion yang kini menjadi milik Zion terlihat Aisyah ibunda Ali menghambur menyambut kedatangan Zia dan Zizi.
Zia memeluk Aisyah untuk menenangkannya karena Aisyah terlihat terus menangis terlalu khawatir dengan kondisi Ali saat ini.
"Bagaimana jika dia celaka? Bagaimana jika dia tidak bisa selamat? Aku takut Zia... Aku sangat takut."
Aisyah tersedu-sedu.
Sementara Ziyan suami Aisyah terlihat langsung menghampiri Zizi bersama Zion.
"Zizi akan langsung ke gudang."
Kata Zizi pada Papa dan Pamannya.
"Zi, duduk sebentar, kondisimu masih lelah."
Kata Zia begitu melihat Zizi berjalan menuju arah samping rumah untuk pergi ke gudang.
"Zizi ngga mau buang waktu Ma."
Sahut Zizi.
Zia menatap Zion yang terlihat masih syok, ia jelas paling merasa bersalah dengan peristiwa ini karena Ali hilang saat tengah berada di rumahnya dan bersama dengan Zion.
"Saya akan dampingi Nona Zizi, Nyonya."
Kata Shane pada Zia sambil kemudian menyusul Zizi, begitu juga dengan Maria dan mbak pocong yang malah asik menikmati suasana Jepang.
"Bukankah di Jepang ada hantu yang legendaris itu? Si kayako dan Sadako, apa kau pernah bertemu dengan mereka mar?"
Tanya mbak pocong penasaran.
Secara keviralan, tentu mbak pocong merasa jika ia adalah hantu paling beken di Indonesia, jadi ia merasa setara dengan Sadako dan Kayako.
"Sempat ketemu tidak sengaja, dulu pas ikut Zizi liburan, ya mereka mirip si kunti lah."
Ujar Maria.
"Cuma mereka serius, kalau si kunti kan agak kurang waras ketawa terus."
Kata Maria lagi sambil terus melayang di belakang Shane yang mengawal Zizi ke arah gudang bersama Paman Ziyan.
"Ali diculik siapa sebetulnya."
Gumam Maria kemudian saat akhirnya Zizi menghentikan langkah di depan pintu gudang yang dibuka oleh pengawal yang berjaga di depan pintu gudang.
"Hasil dari menguping tadi kata Zizi kemungkinan Ali terseret ke dunia dalam cermin."
Kata Mbak pocong.
"Dunia dalam cermin?"
Maria melayang menyusul Zizi masuk ke dalam gudang mendahului Mbak pocong dan kemudian berdiri di samping Shane.
Zizi tampak berdiri di depan cermin tua yang ada di gudang itu.
Zizi menempelkan tangannya ke arah cermin sambil memejamkan matanya dan tiba-tiba...
**---------**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Ray
Semakin suka dan semakin seru 👍Baca terus pokoknya👍😘
2022-10-09
1
Ragil Nisha23
yuh kedunia baru
2022-01-30
1
Lisa Aulia
weeessss....dan tiba2 aku kaget ada nyamuk nemplok dijidat...ini mau dipukul apa gimana ya...klw dipukul aku nggak suka aroma darah...soal nya aku bukan vampire ...tp klw nggak dipukul jidat bisa bentol,trus darah ku banyak dihisap,dan aku kelihatan seperti ogeb nepuk jidat sendiri....lha ini gimana Thor....
2021-12-08
2