Zombie hotel,
Dua puluh tahun setelah Zizi lahir. Satu minggu setelah Ulang Tahun Zizi dilangsungkan bersamaan dengan diresmikannya pembukaan hotel baru milik Zion.
Hotel dengan tema zombie dan juga para bintang dari dunia perhantuan itu ramai dikunjungi anak muda yang sengaja ingin mencicipi tidur di tengah nuansa horor yang mencekam.
Zombie hotel sendiri tak semua kamarnya memiliki tema hantu, hanya dua lantai saja yang benar-benar menyediakan kamar-kamar horor, sedangkan tiga lantai lainnya kamar biasa selayaknya hotel lain.
Hanya untuk lobby, restoran, hingga meja resepsionis dan koridor hotel memang di desain sebagaimana rumah hantu dengan beberapa manekin yang seolah-olah memang ada hantu di sana.
Hotel yang tak biasa itu nyatanya cukup mengundang rasa penasaran banyak orang, terutama anak muda yang sekarang haus akan bahan untuk updet di media sosial.
Hujan turun tak terlalu deras sore itu, sebuah mobil kelas menengah memasuki pelataran hotel zombie dan terparkir tak terlalu jauh dari pintu masuk.
Empat anak muda turun dari mobil dan berlarian menuju bangunan hotel.
Empat anak muda itu terdiri dari dua cowok dan dua cewek.
"Pesan dua kamar Mba."
Kata salah satu cowok yang rambutnya agak cepak.
Si Mbak resepsionis menatap keempat tamunya, dari tatapan mata itu mereka langsung sibuk konfirmasi.
"Dia sama dia, saya sama ini."
Si cowok rambut cepak menunjuk cewek dengan cewek, sementara dirinya akan satu kamar dengan teman cowoknya.
Mbak resepsionis mengangguk seraya tersenyum.
"Pesan kamar apa? Yang biasa atau yang tema?"
Tanya Mbak resepsionis.
"Tema Vampire."
Kata dua cewek yang ada di samping cowok berambut cepak. Mereka antusias memilih vampire karena bayangannya bakal seperti di film Twilight. Hihihi...
Ya kan vampire dari luar negeri, dan bule hampir semuanya ganteng, wkwkwk...
"Dua-duanya vampire?"
Tanya Mbak resepsionis.
Si cowok rambut cepak segera menggeleng.
"No Mbak, saya pilih pocong."
Kata si cowok rambut cepak.
"Eh jangan poconglah, ngga ada seninya."
Kata si cowok satunya.
Tepat saat itu sepucuk pocong lewat, dan dibilang pocong tak ada seninya sudah pasti dia merasa terhina.
Pocong perempuan itu lantas memantul ke dekat si cowok yang tadi mengatakan pocong tak ada unsur seninya, mau nabok tapi tangan nya terbungkus, jadi dia sundul saja.
"Aduh, palaku."
Cowok itu mengusap kepalanya yang kena sundul sang pocong.
Pocong perempuan itu akan membuat kerusuhan lagi saat kemudian ia melihat Nona mudanya sudah masuk ke dalam hotel diiringi hantu bule ajudannya.
Haiiish...
Awas nanti malam, aku bikin kamu ngompol sampe kapok. Tekad si pocong.
"Jadi bagaimana? Mau ambil yang tema apa?"
Tanya Mbak resepsionis.
"Kunti saja deh."
Sahut salah satu cewek.
"Jiaaah seremlah."
Kata si cowok rambut cepak.
"Laaaaah Cemen, kan cocok lah cowok ambil kunti."
Cewek yang memilihkan tertawa cekikikan.
"Jangan ketawa begitu Si, nakutin."
Kata si cowok cepak lagi.
"Lah gimana sih, kamu yang ngajak mau bikin konten di sini malah takut."
"Yaaaa kan bukan yang ekstrem bangetlah."
Kata si cowok cepak.
"Ya sudah yang zombie sajalah Mbak."
"Yang di Indonesia ngga ada."
Kata si cewek.
Cowok cepak tertawa.
Tahu aja nih anak atu.
Setelah kemudian mbak resepsionis mengurus pemesanan kamar mereka dan mereka menyelesaikan pembayaran untuk dua malam, maka Mbak Resepsionis memberikan kunci kamar untuk mereka.
"Lantai tiga ya."
Kata Mbak resepsionis.
"Selamat bersenang-senang."
Ujar Mbak resepsionis ramah.
"Oke Mbak, ini saya belum apa-apa juga sudah senang lihat senyuman Mbak."
Cowok rambut cepak itu malah gombal, membuat ketiga temannya terpingkal.
**------------**
Lanjut lagi nanti ya... Othor kerja dulu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Ray
Maaf Outhor, AQ baru mampir dan mulai baca lagi🙏🙏Semangat💪🙏😘
2022-10-09
1
Anonymous
sepucuk bukanya utk daun,kynya kl pocong itu sesosok ya ga sih..thor
2022-08-10
1
Ayuk Vila Desi
langsung gede yah
2022-07-19
0