Menikah

"Aku terima nikahnya Layla Putri Sinara binti Atmaja Bagaskara dengan mahar tersebut Tunai."

Sah!

Sah!

Sah!

Kalimat itu mampu mengubah hidup Lala dengan seketika, bahkan ia belum pernah satu kali pun melihat calon suaminya. Sampai akhirnya namanya di sebut dan ia di bawa keluar dari kamar. Sarika membantu Lala untuk duduk di samping Alexander Dimitri, dengan wajah tertunduk air mata Lala jatuh begitu saja.

"Lala, cium tangan suami mu," kata Sarika yang seketika menyadarkan Lala dari rasa sedihnya.

Lala perlahan mendongkak dan melihat jelas siapa itu Alexander Dimitri, pria yang usianya seumuran dengan Ayahnya itu terlihat masih cukup muda. Usia mereka memang terpaut cukup jauh, tapi Dimitri masih terlihat bergairah dan cukup muda.

Perlahan Dimitri memakaikan cincin di jari manis Lala, dan Lala juga demi kian. Setelah itu barulah Lala mencium punggung tangan Dimitri.

Di sinilah kini Lala berada di sebuah rumah yang sangat mewah, selepas ijab Kabul Dimitri langsung membawa Lala. Air mata Lala dari tadi tidak hentinya menetes, ia duduk di sisi ranjang dengan kebaya putih yang masih melekat pada tubuhnya. Tidak lama kemudian pintu terbuka dan seorang pria bertubuh tegap, tinggi, lengan berotot masuk. Walaupun pria itu masih memakai kemeja dan jas tetap saja lengan berotot nya masih terlihat.

Lala hanya diam tertunduk, tanpa berani melihat wajah pria yang kini berdiri di depan nya. Perlahan tangan pria itu memegang dagunya, hingga kedua manik mata Lala menatap Dimitri. Mata hitam pekat itu terlihat rapuh, bahkan berkaca-kaca, sedetik kemudian cairan bening menetes dari mata nya.

Dimitri tersenyum miring, ia melepaskan tangannya dari dagu Lala, "Kau sangat tidak mirip dengan Sinara, wajah mu itu yang ada seperti Ayah brengsek mu itu!" ujar Dimitri dengan santai.

Lala tidak mengerti dengan maksud perkataan Dimitri, namun di sini Lala dapat menyimpulkan jika Dimitri pria yang sedikit aneh.

"Kenapa menatap ku begitu?" tanya Dimitri.

Perlahan Dimitri mendekati Lala, ia semakin menatap bibir merah merekah itu dan sedetik kemudian melahapnya. Lala tidak menolak, ia pasrah saja. Lala ikhlas dengan menjalani rumah tangganya, walaupun pernikahan ini tanpa cinta. Tapi ia akan berusaha untuk mencintai Dimitri.

"Sssssttt....." Lala merintih takkala tangan Dimitri mulai meremas gundukan nya, Lala bahkan kini sudah berbaring dengan tubuh Dimitri yang menindihnya.

Namun tiba-tiba Dimitri bangun, ia berdiri dan menjauhi Lala.

Lala tentu saja bingung, kenapa Dimitri tidak menyelesaikan permainan nya. Ia menatap Dimitri penuh tanya. Bahkan beberapa kancing kebaya, yang di pakainya sudah terlepas karena Dimitri, dengan gerakan cepat Lala juga mendudukan dirinya.

"Jangan berharap lebih," ujar Dimitri sambil berkacak pinggang, "Di sini aku yang membuat peraturan, jangan bermimpi menjadi seorang ratu," kata Dimitri lagi.

"Maksud Mas apa?" tanya Lala.

Tidak ingin menghina Dimitri yang lebih tua darinya, bagaimana pun mereka adalah pasangan suami istri. Lala memanggil Mas, tanpa di minta sekalipun. Tujuan nya lagi-lagi sama ikhlas di nikahin, dan ingin membangun rumah tangga yang bahagia.

Namun tiba-tiba wajah Dimitri berubah mengerikan, bahkan Lala sampai merinding melihat Dimitri maju selangkah demi selangkah lagi. Hingga Dimitri setengah berjongkok dan mengarahkan tangannya pada Lala, tanpa basa-basi Dimitri mencengkram dagu Lala dengan sangat kuat.

"Sakit...." rintih Lala, sambil memegang tangan Dimitri, bahkan matanya berkaca-kaca.

Dimitri tersenyum miring, "Kau itu adalah anak Atmaja, dan kau tahu? Atmaja adalah orang yang sudah merebut Ibu mu dari ku," Dimitri menghempaskan Lala. Sehingga Lala terjatuh di atas ranjang, "Seharusnya aku yang bahagia menikah dengan Sinara, tapi Ayah mu tiba-tiba merampasnya dari ku! Dan kau harus merasakan sakit hati dan hinaan yang di berikan Ayah mu!" tegas Dimitri.

Lala tercengang, karena ternyata tujuan Dimitri menikahi dirinya hanya demi membalaskan sakit hati pada Ayahnya. Takdir seperti nya sedang bermain-main dengannya, karena ini cukup mengagetkan Lala.

"Ingat! Kalau kau ingin Ayah mu tetap memakai peralatan medis di rumah sakit, maka kau harus menuruti aku!" kata Dimitri lagi.

"Sayang," tiba-tiba pintu terbuka, dan seorang wanita masuk ke kamar Lala dan Dimitri.

Lala cukup kaget, karena orang itu adalah Ibu Sarika. Ataupun Ibu sambungnya sendiri, "Ibu," kata Lala, ia turun dari ranjang dan ingin sekali memeluk Sarika. Namun sayang hal yang tidak terduga justru terjadi, Sarika terlihat acuh padanya. Yang ada Sarika langsung bergelayut manja di tengkuk Dimitri.

"Sayang, kau sedang apa?" tanya Sarika dengan manja.

"Sayang?" Lala semakin bingung dan bertanya-tanya.

"Kenapa?" tanya Sarika. Tidak ada lagi kelembutan, tidak ada lagi senyuman dan kasih sayang yang selama ini di tunjukan oleh Sarika. Yang ada wajahnya hanya terlihat angkuh.

"Ini maksudnya apa?" tanya Lala semakin bingung.

"Dimitri ini kekasih ku, dan kau hanya istri yang tidak di inginkan di sini!" jelas Sarika.

"Kekasih?" air mata Lala meluncur begitu saja, begitu banyak kejutan di malam ini. Malam pengantin yang seharusnya indah dan di impikan banyak orang, tapi justru menjelma bagaikan neraka.

Dimitri tersenyum, dan tanpa malu ia menunjukan kemesraan nya dengan Sarika di hadapan Lala. Keduanya bercumbu mesra layaknya pasangan pengantin baru, bahkan yang anehnya Sarika menggunakan lingerie. Ini sungguh sangat menakjubkan sekali. Sepertinya takdir sedang bercanda, hingga Lala hanya menjadi penonton saja.

"Sedang apa kau di sini?" bentak Sarika.

Lala hanya diam tanpa kata, mengapa bisa Sarika mengatakan itu padahal ia yang istri sah dari Dimitri.

"Bu, Lala yang seharusnya tanya.....Ibu sedang apa di sini?" tanya Lala dengan memberanikan diri.

"Dia kekasih ku, terserah pada ku, kau hidup di sini dengan aturan ku!" kata Dimitri tersenyum miring. Bahkan ia yang menjawab pertanyaan yang di ajukan Lala pada Ibu tirinya Sarika.

"Kekasih?" tanya Lala.

"Keluar dari sini, dan selamat menikmati penderitaan yang selama ini sudah menanti mu," kata Sarika tersenyum bahagia.

Lala kini mengerti, karena ternyata Ibu Sarika juga turut adil dalam rencana yang mengerikan ini. Bahkan kini Lala tahu jika Dimitri menikahinya hanya karena ingin membalas sakit hati pada Ayahnya. Sungguh sangat mengerikan sekali, sepertinya bom waktu yang memang sudah di siapkan. Hidup bahagia dengan berusaha saling menerima ternyata hanya iming-iming saja, ia hanya dijadikan boneka saja oleh Sarika. Sungguh sulit di percaya di saat Ayahnya tengah terbaring lemah, justru Sarika dengan bangganya bersama dengan Dimitri.

Perlahan tubuh Lala di dorong keluar dari kamar itu oleh Sarika, dan ia hanya terduduk di depan pintu yang tertutup rapat. ******* demi ******* ia dengar dari dalam sana, kedua manusia itu seperti nya begitu menikmati malam itu, sedangkan Lala hanya menangis sambil tertunduk pilu.

Terpopuler

Comments

Asphia fia

Asphia fia

mampir

2023-03-08

1

Winarti 151

Winarti 151

nyesek rsaku 😢 yg sabr lala

2022-11-28

2

🅟🅡🅔ᒍᑌ🌼ᵇᵃˢᵉ

🅟🅡🅔ᒍᑌ🌼ᵇᵃˢᵉ

Gila ini namanya 🤧🤧🤧🤧
Suaminya Lala ternyata adalah kekasih dari Ibu tirinya Lala sendiri 😳😳😳😳

2022-08-30

4

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Menikah
3 Tersiksa
4 Zira Anak Dimitri
5 Kembali Kuliah
6 Bertemu Dimas
7 Kasar
8 Bersenang-senang
9 Curiga
10 Apa Sudah Terjadi?
11 Info giveaway (Hadiah)
12 Ayah Sadar
13 Demi Ayah
14 Luka
15 Kehilangan Ayah
16 Pemakaman Ayah
17 Robot
18 Overdosis
19 Trauma
20 Istri Ku
21 Rumah Kedua Orang Tua Dimas
22 Sahabat Selamanya
23 Main Cantik
24 Ingin Pergi
25 Berdebar
26 Visum
27 Surat Cerai
28 Di Kepung
29 Tertembak
30 Sah bercerai
31 Trauma
32 Waktunya bangkit dari keterpurukan
33 Nyaman
34 Cemburu
35 Pulang dengan Pak Bimo
36 Ketakutan
37 Memalukan
38 Tidak tergenggam
39 Apa harus sesakit ini
40 Jangan Dia
41 Direnggut paksa
42 Kecewa
43 Pil
44 Korban
45 Pengen Khilaf
46 Pengakuan Zea
47 Kebaya milik Mama Yeni
48 Sah!!!!
49 Makanlah biar kuat
50 Panas
51 Morning kiss
52 Bocah Lebih menarik
53 Dasar Bucin
54 Kontrak Pernikahan
55 Ngadem?
56 Perjuangan Di mulai
57 Makan Malam Romantis
58 Aa Dimas
59 Selamat pagi Cinta
60 Pawangnya
61 Pencuri
62 Liburan
63 Kau harus di hukum dulu
64 Sendiri
65 Senyuman mu
66 Nasib
67 Berdebar
68 Jangan Adik ku
69 Kesal
70 Sama saja
71 Ketemu diam-diam
72 Memohon
73 Gemas
74 Demi adik ipar
75 Asisten dadakan
76 Cinta pertama tidak seindah bayangan ku
77 Maaf
78 Selamat
79 Maksudnya
80 Berkunjung
81 Mode Lola
82 Kita bukan sahabat lagi
83 Salah
84 Bukti
85 Yakin
86 Terpaksa
87 Tidak Tenang
88 Kawin lari
89 Pasrah
90 Keputusan
91 Di Titik Terendah
92 Berakhir
93 Dimitri
94 Sesal
95 Pisah
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100 skip aja, kalau ngotot dosa di tanggung pembaca.
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147 pengumuman
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
Episodes

Updated 159 Episodes

1
Part 1
2
Menikah
3
Tersiksa
4
Zira Anak Dimitri
5
Kembali Kuliah
6
Bertemu Dimas
7
Kasar
8
Bersenang-senang
9
Curiga
10
Apa Sudah Terjadi?
11
Info giveaway (Hadiah)
12
Ayah Sadar
13
Demi Ayah
14
Luka
15
Kehilangan Ayah
16
Pemakaman Ayah
17
Robot
18
Overdosis
19
Trauma
20
Istri Ku
21
Rumah Kedua Orang Tua Dimas
22
Sahabat Selamanya
23
Main Cantik
24
Ingin Pergi
25
Berdebar
26
Visum
27
Surat Cerai
28
Di Kepung
29
Tertembak
30
Sah bercerai
31
Trauma
32
Waktunya bangkit dari keterpurukan
33
Nyaman
34
Cemburu
35
Pulang dengan Pak Bimo
36
Ketakutan
37
Memalukan
38
Tidak tergenggam
39
Apa harus sesakit ini
40
Jangan Dia
41
Direnggut paksa
42
Kecewa
43
Pil
44
Korban
45
Pengen Khilaf
46
Pengakuan Zea
47
Kebaya milik Mama Yeni
48
Sah!!!!
49
Makanlah biar kuat
50
Panas
51
Morning kiss
52
Bocah Lebih menarik
53
Dasar Bucin
54
Kontrak Pernikahan
55
Ngadem?
56
Perjuangan Di mulai
57
Makan Malam Romantis
58
Aa Dimas
59
Selamat pagi Cinta
60
Pawangnya
61
Pencuri
62
Liburan
63
Kau harus di hukum dulu
64
Sendiri
65
Senyuman mu
66
Nasib
67
Berdebar
68
Jangan Adik ku
69
Kesal
70
Sama saja
71
Ketemu diam-diam
72
Memohon
73
Gemas
74
Demi adik ipar
75
Asisten dadakan
76
Cinta pertama tidak seindah bayangan ku
77
Maaf
78
Selamat
79
Maksudnya
80
Berkunjung
81
Mode Lola
82
Kita bukan sahabat lagi
83
Salah
84
Bukti
85
Yakin
86
Terpaksa
87
Tidak Tenang
88
Kawin lari
89
Pasrah
90
Keputusan
91
Di Titik Terendah
92
Berakhir
93
Dimitri
94
Sesal
95
Pisah
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100 skip aja, kalau ngotot dosa di tanggung pembaca.
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147 pengumuman
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!