Sesampainya di ruang tamu, Bagas langsung menghampiri Ramon.
“Semenjak keluar dari rumah kosong itu, gue jadi gelisah banget, Mon," Jelas Bagas.
“Gelisah kenapa, Gas?" Tanya Ramon.
“Gue merasa gerak gerik gue seperti ada yang ngawasin"
“Ah, itu perasaan loe aja kali, Gas" jelas Ramon.
“Oh ya, si Bella nelepon gue, katanya kemarin malam dia ngelihat Pocong di rumahnya"
“Terus, loe percaya..?” Tanya Ramon.
"Mungkin si Bella lagi halu, Mon. Buat gue Pocong cuma mitos belaka,",
“Kalau siang ini loe ketemu sama Pocong, gimana?”
“Mana ada sih, Mon. Pocong keluar siang-siang gini, mustahil banget. Pocong cuma mitos" Jawab Bagas dengan penuh percaya diri.
“Jangan salah loe, Gas. Jaman sekarang Pocong keluar gak kenal waktu, malam atau pun siang dia bisa keluar" Jawab Ramon.
"Kalau pun Pocong itu nyata. Siang-siang Pocong keluar ngapain, Mon. Loe ada-ada aja. Yang namanya setan dan sejenisnya, pasti malam-malam keluar nya, Mon'' Jelas Bagas dan saat itu juga si Kribo datang menghampiri mereka berdua.
“Bukannya loe lagi tidur, Mon. Barusan gue bangunin, loe gak bangun-bangun, deh. Kok, udah ada disini aja?” Tanya Kribo heran, Ramon tak menjawab sepatah kata pun, dia hanya terdiam sambil terus memainkan laptop miliknya.
“Loe kenapa, Bo?” tanya Bagas.
“Si Ramon disini, terus yang lagi tidur di kamar siapa?” tanya Kribo heran.
"Loe kenapa sih, Bo. Jelas-jelas si Ramon ada di depan mata loe,"
"Sumpah, Gas. Gue yakin banget, si Ramon masih tidur," Jelas Kribo. Saat itu juga
Bagas dan Kribo langsung pergi ke kamarnya Ramon untuk memastikan siapa sebenarnya yang sedang tidur itu. Sesampainya di dalam kamar.
“Tuh kan, Gas. Gue bilang juga apa, dia lagi tidur!” Jelas Kribo.
“Kalau ini benar si Ramon. Terus yang di ruang tamu siapa?" Tanya Bagas heran.
"Iya, Bo. Masa setan, sih" Jelas Bagas. Mereka berdua pun kembali lagi ke ruang tamu dan anehnya di sana tidak ada siapa-siapa. Bagas dan Kribo benar-benar bingung. Namun, saat itu juga si Ramon lewat di hadapan mereka dengan hanya mengenakan handuk.
“Loe berdua pada kenapa?” Tanya Ramon heran.
“Loe bukan setan, kan…?” Tanya Kribo.
“Ya bukan lah, Bo. Memang kenapa sih?"
“Loe habis dari mana, Mon?” Tanya Bagas penasaran.
“Gue habis mandi. Biasa lah, gue kalau di mandi pasti lama" Jawab Ramon.
“Kalau loe Ramon, terus yang lagi tidur siapa, Gas..?” Tanya Kribo heran. Bagas dan Kribo kembali lagi ke kamar si Ramon untuk memastikannya kembali.
“Loe berdua pada kenapa sih?” Tanya Ramon. Bagas dan Kribo cuma bisa kebingungan. Karena mau memakai baju, Ramon pun mengusir mereka berdua dari dalam kamarnya dan langsung menutup pintu kamarnya serapat mungkin.
“Loe berdua ngapain di depan pintu kamar gue?" Tanya seseorang. Setelah menoleh, Bagas dan Kribo semakin terheran-heran.
“Kok, loe bisa di luar, Mon. Bukannya, loe lagi di dalam kamar?” tanya Kribo heran.
“Memang di luar, gue kan habis mandi.” Jawab Ramon
"Serius, Mon?" Tanya Kribo.
"Loe berdua, ngapain di rumah gue, udah kayak maling aja dateng gak bilang-bilang,"
"Gue mau ngajak loe ke kampus bareng, kebetulan pintu rumah loe gak di kunci. Ya, gue masuk aja" Jawab Bagas.
"Oh yaudah, tunggu sebentar, gue mau rapih-rapih dulu" Jawab Ramon yang langsung masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Bagas dan Kribo.
"Sumpah, gue jadi bingung," Ucap Kribo. Kribo langsung pergi ke kamar mandi karena kebelet pipis sedangkan Bagas pergi ke ruang tamu untuk menikmati secangkir kopinya. Sesampainya Kribo di dalam kamar mandi.
“Kok, bau bangke?” Tanya Kribo, Kribo pun mulai mencari asal muasal bau tak sedap itu. Setelah di cari, ternyata bau tak sedap itu, berasal dari dalam bak kamar mandi. Perlahan-lahan Kribo pun melongok ke dalam bak kamar mandi tersebut.
“Pooooocooong!” Teriak Kribo. Ternyata, di dalam bak kamar mandi, ada satu sosok Pocong kurcaci.
“Gas, ada Pocong…!” ucap Kribo ketakutan.
“Siang-siang gini, setan mana ada yang berani keluar, Bo" Jawab Bagas dengan santainya.
“Benar, Gas. Gue gak bohong, Pocongnya ada di dalam bak kamar mandi."
"Mungkin loe lagi halu, Bo,"
"Yaudah, coba kita cek bareng-bareng," Jawab Kribo. Dan sesampainya di dalam kamar mandi.
“Mana Pocongnya?" Tanya Bagas.
“Serius, Gas. Tadi ada Pocong!” Jawab Kribo.
“Bo, Bo! Pocong itu cuma mitos, gak ada di dunia nyata. Lagi pula, mana ada sih setan keluarnya siang-siang” Jawab Bagas dan mereka berdua pun langsung pergi meninggalkan kamar mandi. Baru lima langkah mereka berjalan meninggalkan kamar mandi.
"Gas, loe ngerasa ada yang lagi ngikutin kita, Gak?" Tanya Kribo.
"Iya, Bo. Dalam hitungan ke tiga. kita noleh kebelakang bareng-bareng," Jelas Bagas.
"1.2.3" Ucap Bagas dan Kribo yang langsung menoleh ke arah belakang.
“Gila loe, Mon. Ngapain di belakang gue, ngagetin aja?" Tanya Bagas.
“Kita berangkat ke kampus sekarang aja, udah siang nih, nanti telat..,” Ucap Ramon. Siang itu, Mereka bertiga pun langsung pergi ke kampus mengendarai mobilnya Bagas, saat itu Kribo duduk di depan, sedangkan Ramon duduk di belakang. Tak lama, setelah mereka berangkat, tiba-tiba handphone miliknya Kribo berdering.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments