BAB 3

Sebenarnya Amel, Ramon dan Krybo kurang setuju dengan tema yang di pilih Bella dan Bagas tentang “Penampakan” Setelah perdebatan yang panjang. Menit demi menit telah berlalu. Diantara antara kelompok mereka yang tak ada saat itu hanya Bagas dan Ramon.

”Oh ya, Mel. Si Bagas sama si Ramon kemana, dari tadi gue gak lihat tuh batang hidung mereka..?”

”Mereka lagi ke rumah kosong itu, Bell. Perginya belum lama, kok" ujar Krybo

”Nekat juga tuh anak, siang-siang mana ada penampakan"

”Katanya sih, mereka cuma mau ngambil video luarnya aja, Bell" tegas Amel.

“Yaudah, Mel. kita tunggu aja hasil dari mereka" 20 menit mereka menunggu, handphone miliknya Bella pun berdering.

“Kenapa, Gas?"

“Gue udah dapat gambar dari rumah kosong itu. Tapi, ada yang aneh..”

“Aneh kenapa, Gas?"

“Yaudah ke kantin aja, gue sama si Ramon lagi di kantin..” Sesampainya Bagas dan Ramon di kantin.

”Gimana Gas, dapat gambarnya gak?"

”Udah sih, tapi ada yang aneh, Bell"

”Maksudnya…?” tanya Bella penasaran.

“Coba, loe lihat deh, Bell” Tegas Bagas, Bella pun langsung melihatkan hasil rekaman videonya.

”Gak ada yang aneh, ah…!”

”Coba loe lihat dari ulang..,” Bella pun mengulang kembali rekaman video itu.

”Ini kan di luar, setiap gue sama Ramon masuk ke dalam rumah kosong itu, niat gue sih cuma mau ngerekam seisi rumah kosong itu aja di siang hari. Tapi, tiba-tiba handicam nya berfungsi. kan, aneh banget, pas gue ke luar dari rumah kosong itu. Handicam nya bisa lagi. Udah gue coba berkali-kali, hasilnya sama aja"

”Bener, Mon..?”

“Bener lah, gue aja sampai merinding, Bell" tegas Ramon, Mereka berlima benar-benar merasakan ada yang aneh.

“Mungkin itu tanda dari penghuni rumah kosong itu kali, Bell. Mereka gak suka kita ganggu"

“Loe jangan ngawur deh, Bo"

“Mungkin perkataan si Krbyo ada benarnya juga, Bell.” Papar Amel.

”Terus, loe berdua gak nemuin yang aneh-aneh lagi, selain rekaman ini..,?”

”Gak, Bell. Tapi, sebelum gue masuk ke salah satu kamar di rumah kosong itu, gue nemuin sesuatu..,”

Bagas langsung mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Setelah di ambil, ternyata itu hanya seuntai tali putih yang kotor dan kusam.

“Ini, Bell" Ujar Bagas memberikan penemuannya.

”Cuma ini yang loe temuin, Gas?"

“Iya, Bell. Kalau, gue nemuin duit 10juta kan, gak mungkin" Bella pun langsung memperhatikan tali yang terlihat kusam itu dengan teliti. Setelah di perhatikan lagi, ternyata yang di ambil oleh Bagas sehelai Tali Pocong.

”Gila loe, Gas. Ini kan, tali kafan buat ngikat Pocong, mending loe balikin lagi nih Tali Pocong ke rumah kosong itu!!”

“Tali Pocong, ngawur loe, Bell"

“Iya, Gas. Ini Tali Pocong, ni ah, gue gak mau megang gini-ginian..!” ujar Bella sambil mengembalikan Tali Pocong itu.

“Coba gue lihat, Gas. Kalau di perhatiin sih, memang benar ini Tali Pocong. Tapi, yaudah gak usah terlalu di dramatisir. Nih Bo, buat Abah loe aja, kan Abah loe suka ngoleksi gini-ginian!” ujar Ramon sambil melemparkan Tali Pocong itu ke arahnya Krybo.

”Yaudah, besok malam kita ke rumah kosong itu, sumpah gue penasaran banget”

“Mau ngapain, malam-malam kerumah kosong itu, Bell?”

tanya Krybo cemas.

“Ya ngambil video rumah kosong itu lah, buat riset kita nanti, Bo"

“Loe serius, Bell. Mau ngelanjutin risetnya di rumah kosong itu. Memang loe gak tahu mitos rumah kosong itu?"

“Yang beredar itu cuma mitos, Bo" Papar Bagas.

“Iya nih, ga ada gunanya loe percaya sama mitos begituan, sekarang tahun 2021, Bo” tegas Ramon.

“Memang mitos apa, sih. Gue sama sekali gak tahu...”

“Rumah kosong itu bekas kuburan, Bell. Katanya, sering ada penampakan Pocong, mangkan nya gue gak berani...,”

“Mending batalin aja deh, Bell. Perasaan gue gak enak banget...” ujar Amel cemas.

“Tenang aja, Mel. Semua demi riset kita...,” tegas Bella.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!