Siang itu di kantin kampus.
”Oh ya, Mel. Si Bagas sama si Ramon kemana, dari tadi gue gak lihat tuh batang hidung mereka..?” Tanya Bella.
”Mereka lagi survey ke rumah kosong itu, Bell. Perginya belum lama, kok" jawab Kribo
”Siang-siang mana ada penampakan" ucap Bella.
”Mereka mau ngambil video di siang hari aja, Bell" tegas Amel. Selang 10 menit, handphone miliknya Bella berdering. Ternyata Bagas yang neleponnya.
“Kenapa, Gas?" Tanya Bella.
“Gue dapat sesuatu yang aneh dari rumah kosong itu."Jelas Bagas.
“Yaudah loe ke sini aja. Gue sama si Ramon lagi di kantin..” Dan sesampainya mereka di kantin.
”Apa yang aneh, Gas?" Tanya Bella
“Coba, loe lihat deh, Bell” Ujar Bagas, Bella pun langsung melihatkan hasil rekaman videonya.
”Gak ada yang aneh,!”
”Loe lihat yang benar. Setiap gue sama Ramon masuk ke dalam rumah kosong itu buat merekam seisi ruangan. Handycam gue gak berfungsi. Kan, aneh banget, pas gue ke luar dari rumah kosong itu. Handycam gue berfungsi lagi. Sudah gue coba berkali-kali, hasilnya pun sama aja"
”Bener, Mon..?” Tanya Bella penasaran.
“Iya, Bell. Gue aja sampai merinding" jawab Ramon.
“Mungkin itu tanda dari penghuni rumah kosong itu, Bell. Mereka gak suka kita ganggu" Sahut Kribo.
“Perkataan si Kribo ada benarnya juga, Bell.” Papar Amel.
”Terus, loe berdua gak nemuin yang aneh-aneh lagi, selain rekaman ini..,?” Tanya Bella.
”Gak, ada Bell. Tapi, sebelum gue masuk ke salah satu kamar di rumah kosong itu, gue nemuin sesuatu..,” Jawab Bagas yang langsung mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan ternyata itu hanya seuntai tali putih yang kusam.
”Cuma ini yang loe temuin, Gas?" Tanya Bella.
“Iya, Bell. Kalau, gue nemuin duit 10 juta kan, gak mungkin" Sahut Bagas. Bella pun langsung memperhatikan tali yang terlihat kusam itu dengan teliti.
”Gila loe, Gas. Ini kan, tali Pocong, mending loe balikin lagi nih Tali Pocong ke rumah kosong itu!!”
“Tali Pocong, ngawur loe, Bell" Sahut Amel.
“Iya, Gas. Ini Tali Pocong. Ni ah, gue gak mau megang gini-ginian..!” Ujar Bella mengembalikan Tali Pocong itu.
"Sini biar gue yang megang, Abah gue suka ngoleksi gini-ginian," ujar Kribo.
”Gimana kalau nanti malam kita ke rumah kosong itu, sumpah gue penasaran banget”
“Mau ngapain, Bell?” Tanya Amel.
"Gue penasaran aja, Mel. Mungkin, kalau di malam hari handycam si Bagas berfungsi,"
“Memang, loe gak tahu cerita mistis rumah kosong itu, Bell?" Tanya Kribo.
“Yang beredar itu cuma hoax, Bo" Sahut Bagas.
“Memang kisah mistis apa, sih. Gue sama sekali gak tahu," Jawab Bella.
“Rumah kosong itu bekas kuburan, Bell. Katanya, sering ada penampakan Pocong di rumah kosong itu,"
"Bagus dong, kita bisa dapat penampakan," Jawab Bella dengan santainya.
“Mending batalin aja deh, Bell. Perasaan gue gak enak banget...” Sahut Amel cemas.
Malam pun tiba. Bella, Amel, Bagas, Ramon dan Kribo memutuskan untuk pergi kerumah kosong itu. Sampainya di rumah kosong, terlihat sangat jelas, rumah kosong itu memang tak layak untuk di huni oleh manusia.
“Jangan masuk deh, Bell” ucap Amel cemas.
”Tenang aja, handycam loe mana, Mel!” Pinta Bella. Dengan sedikit rasa takut, mereka berlima memberanikan diri untuk masuk ke dalam rumah kosong tua itu.
“Handycam nya normal dan gak ada masalah!” Ucap Bella.
”Gue bilang juga apa, ini tanda untuk kita..” Sahut Kribo.
“Udahlah, Bo. Loe gak usah bikin suasana jadi mencekam” Papar Bagas.
"Iya, nih. Loe bikin gue takut aja, Bo" sahut Amel.
"Udah, gak usah berpikir yang macam-macam," Ucap Bella.
"Namanya juga si, Kribo. Mentalnya mental tempe" Sahut Ramon.
"Memang kenapa, sih. Gue kan cuma ungkapkan isi hati gue aja" ujar Kribo.
Malam semakin larut, setelah mereka berada di dalam rumah kosong itu. Tiba-tiba, pintu yang baru saja mereka lalui, langsung tertutup dengan keras.
”Tuh kan, kata gue juga apa, jangan masuk..!” ucap Kribo resah.
"Tenang, itu cuma angin," Ucap Bella.
"Mana ada sih angin bisa nutup pintu," ucap Amel ketakutan. Bella pun langsung memulai merekam seluruh ruangan rumah kosong itu satu persatu. Namun, tanpa mereka sadari, mereka berlima sedang di awasi oleh sesosok makhluk halus yang berwujud POCONG dari sudut yang begitu gelap.
”Oh ya, Gas. Loe nemu Tali Pocong itu di mana?” Tanya Bella.
”Loe lurus aja, terus belok kiri, gue mau lihat ruangan yang lain" Jawab Bagas.
"Loe mau ikut, Mel?" Tanya Bella.
"Gak ah, gue mau ikut si Bagas aja, Soalnya beramai-ramai," jawab Amel. Bella pun langsung pergi menghampiri ruangan yang di maksud oleh Bagas seorang diri. Tepat di depan pintu ruangan itu. Bella menemukan sehelai Tali persis seperti yang di temukan oleh Bagas. Di saat mau mengambil Tali itu. Tiba-tiba, Tali itu di injak oleh sesosok makhluk halus. Dengan penuh kecemasan, Bella memberanikan diri untuk melihatnya. Dan ternyata, sesokk Pocong sudah berdiri di hadapannya. Bella pun langsung terkejut sampai-sampai handycam yang di genggamannya terjatuh.
“Poooooooooooooong!” teriak Bella ketakutan yang langsung menarik Tali yang dia temukan. Dengan penuh rasa ketakutan Bella pun langsung pergi dengan tergesa-gesa menghampiri rekan-rekannya.
”Kenapa, Bell?" Tanya Amel cemas.
”Ada Pocong," Jawab Bella.
“Pocong?” Tanya Bagas heran.
“Kata gue juga apa. Loe sih gak percaya” papar Kribo.
"Loe bawa apa, Bell?"
"Gue nemuin tali persis seperti yang loe temuin, Gas,"
"Tali pocong lagi?" Tanya Bagas.
”Buat koleksi Abah loe lagi aja, Bo" ucap Bella sambil memberikan Tali Pocong itu.
”Handycamnya mana, Bell?” Tanya Amel.
”Jatuh, Mel. Habis, gue panik, jadi gue gak sempat ngambil handycam loe..,” Jelas Bella
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments