Mata perawan Pipit ternodai

Sungguh suatu hal yang sangat menyakitkan melihat orang yang kita sayangi terpuruk. Itulah yang di rasakan Fitria. Meskipun ia berusaha untuk tegar dan membuatnya seperti tidak terjadi apa-apa, tapi hatinya tetap sedih melihat kakak yang sangat ia cintai seperti itu.

Usaha Pipit dan Bryan untuk membuat kakak iparnya mengisi perutnya siang tadi berhasil. Meskipun dengan sedikit kesal tampang Seno saat kembali setelah bertemu dengan Bryan, tapi so far berjalan sesuai rencana.

📩 Om, gimana tadi usahanya? Berhasil nggak? Kok bang Seno kembali ke kamar kayak kesal gitu?

Tak lama, hp Pipit bergetar.

📩 Beres...Siapa dulu dong eksekutornya... Bryan gitu loh ..

📩 Tapi kok Abang terlihat kesal gitu. Emang apa yang om dokter lakukan?

📩 Mau tau aja, apa mau tahu banget? Tapi sebelum gue cerita, ada syaratnya lah.

📩 Syaratnya apaan?

📩 Kencan

Di seberang sana, Bryan membalas pesan Pipit dengan senyuman yang melengkung. Sungguh asyik menggoda bocah ABG ini. Pikir Bryan.

Tring

Sebuah pesan masuk di ponsel Bryan. Ia segera membukanya. Padahal saat itu, ia sedang bersama seorang pasien yang sedang konsultasi.

📩 OGAH😡😡😡

" Ha ..ha ..ha..." Bryan tertawa terbahak-bahak. Ia lupa jika sedang ada seorang pasien di hadapannya.

Pasien itu mengernyitkan dahinya melihat sang dokter yang malah tertawa terbahak-bahak, padahal ia sedang konsultasi masalah penyakit kronisnya.

" Dok .." panggil suster menyadarkan Bryan jika sedang ada pasien di hadapannya. Suster menunjuk ke arah pasien dengan kepalanya.

Bryan langsung menutup mulutnya kala ia menyadari kelakuan gilanya. " Maaf, tuan. Ehm ..." ucapnya ke pasien.

Lalu ia meneruskan sesi konsultasinya dengan pasien tadi. Ia nampak kembali serius.

💫💫💫

Hari berganti. Sore hari itu, seperti yang telah di ucapkan Bryan ke Pipit dalam pesannya siang tadi, bahwa ia telah meminta dokter Ratna untuk mencoba mengajak Armell untuk komunikasi. Dan sore ini, dokter Ratna datang mengunjungi Armell bersama dengan asistennya. Bryan meminta maaf ke Pipit karena ia tidak bisa menemani dokter Ratna berkunjung.

Dokter Ratna mencoba berbicara dengan Armell dari hati ke hati. Semua yang ada di ruangan menunggu hasilnya dengan hati berdebar. Begitu juga dengan Pipit. Sambil memperhatikan kakaknya, mulutnya komat-kamit merapalkan doa semoga kondisi kakaknya ada perubahan.

Dan sepertinya usaha Bryan, Pipit, dokter Ratna membawa hasil. Armell terlihat merespon apa yang di katakan oleh dokter Ratna. Semua tersenyum merasa lega akhirnya ada secercah harapan. Pipit juga berucap syukur.

Sepeninggal suster, ibu mulai menyuapi Armell. Sedikit demi sedikit perut Armell mulai terisi oleh nasi. Meskipun hanya tiga suap, sudah mending daripada tidak sama sekali.

" Mell mau pulang Bu. " tiba-tiba Armell berucap. Semua yang ada di situ menoleh ke arah Armell. Mereka sangat senang Armell sudah mau mengeluarkan suaranya.

" Iya, baby. Nanti sore kita pulang. Aku akan segera urus administrasi dan membawamu pulang. " ujar Seno dengan suara bahagianya sambil mengelus pipi Armell.

" Ibu..." panggil Armell. Ibupun mendekat. Setelah ibu berada di dekatnya, Armell memeluknya. " Mell mau pulang ke kampung kita, sama ibu dan Pipit. " ujarnya.

" Baby, kita akan pulang ke rumah kita nanti sore. Sama ibu dan Pipit juga. Kalau kamu mau, ibu dan Pipit, kita ajak pindah ke rumah kita. Kamu masih sakit, baby. Kamu belum sembuh total. Nanti kalau kamu sudah benar-benar sembuh, aku janji, akan mengajak kamu pulang ke kampung kamu. Kita akan menginap beberapa hari di sana kalau kamu mau. " sahut Seno.

Jujur, saat Armell mengatakan ingin pulang ke kampung dengan ibu dan adiknya, Pipit melihat perubahan raut wajah kakak iparnya yang tadinya sudah agak cerah, kini mendung kembali. Ia merasa istrinya itu ingin menjauh darinya. Dan dia tidak bisa jika itu terjadi.

" Bu, Mell mau pulang sama ibu. " kini Armell menelusupkan kepalanya di perut sang ibu.

Seno menarik nafas berat. " Kamu mau meninggalkan aku, Mell? Kamu mau pulang ke rumahmu dan meninggalkan aku? " tanya Seno yang sudah di liputi emosi.

Nyonya Ruth tidak tega melihat Armell kembali menangis tersedu-sedu. Ia mendekati putranya, lalu menggandeng tangannya dan di ajak keluar dari ruangan itu.

" Bu, bagaimana? " tanya Pipit ketika Nyonya Ruth dan Seno keluar dari ruangan.

" Ibu juga bingung. "

Pipit kembali memperhatikan kakaknya. Pandangan mata kakaknya mengisyaratkan kalau ia sangat ingin pulang bersama Pipit juga ibunya. Pipit jadi tidak tega.

" Bu..." Pipit menarik tangan ibunya untuk sedikit menjauh dari kakaknya.

" Ada apa? "

" Menurut Pipit, nggak ada salahnya kita bawa mbak Mell pulang ke rumah kita. " ujar Pipit dengan suara pelan supaya kakaknya tidak mendengar.

Ibu terlihat mengernyit.

" Mungkin mbak Mell butuh waktu sendiri sebentar. Nanti di rumah, kita akan mencoba bicara dengan mbak Mell sedikit demi sedikit. Siapa tahu mbak Mell bisa kembali seperti dulu secepatnya. " usul Pipit.

Ibu nampak mengangguk-angguk. Beliau sepertinya setuju dengan usul anak bungsunya. " Kita tunggu Abang kamu kembali. Ibu akan bicara dengannya. "

💫💫💫

Malam menjelang

Ibu sudah berbicara dengan kakak ipar Pipit supaya mengijinkan Armell pulang ke kampung halaman sebentar. Dan dengan berat hati, seno mengijinkan.

Karena merasa agak sedikit bosan berada di kamar, Pipit meminta ijin kepada sang ibu untuk jalan-jalan keluar sebentar. Malam itu, ibu dan juga Pipit tidak meninggalkan rumah sakit. Karena Armell meminta mereka untuk tetap di sana menemaninya.

Pipit berjalan keluar dari ruangan. Ia melongok ke kanan dan ke kiri, terlihat sepi. Akhirnya ia memutuskan untuk turun ke lantai dasar. Ia ingin membeli lollipop sambil menikmati malam di taman yang kemarin Bryan mengajaknya.

Ketika ia berjalan menyusuri lorong untuk ke supermarket yang ada di lantai dasar rumah sakit, netranya melihat sesosok laki-laki yang ia kenali.

" Seperti om dokter. " gumam Pipit sambil mencoba melihat dengan jelas. " Sapa dulu ah. Mau bilang makasih karena sudah meminta dokter Ratna bicara sama mbak Mell. " tambahnya berbicara sendiri.

Ia melanjutkan langkahnya dengan sedikit tergesa karena Bryan berjalan sudah jauh di depannya.

" Om ...." panggil Pipit. Tapi sepertinya yang di panggil tidak mendengar. Pipit kembali memanggil Bryan, " Om dok....." panggilannya terpotong karena ia melihat ternyata Bryan tidak sendirian. Ada seorang gadis yang bergelayut manja di lengannya.

Pipit tetap mengikuti Bryan sampai tempat parkir. Ia penasaran siapa gadis yang bersama dengan Bryan. Sambil berjalan cepat dan sesekali bersembunyi di balik dinding kala Bryan menoleh ke belakang atau sedang menoleh ke samping. Bryan dan gadis itu nampak bercanda bersama.

" Siapa sih gadis yang bersama om dokter ya? Pacarnya kah? " gumam Pipit sambil terus fokus mengikuti Bryan. " Eh, kok seperti dokter yang kemarin kita ketemu di kantin. " gumamnya kembali.

Dan dugh....

" Auuu......" Pipit memekik tertahan sambil memegang jidatnya yang terasa sakit. Karena saking fokus melihat Bryan dan pasangannya, sampai-sampai Pipit tidak sadar jika di depannya adalah dinding kaca yang sangat besar.

" Kenapa kaca sebesar ini di taruh di sini sih? " gerutu Pipit sambil memukul dinding kaca itu perlahan. Mana berani dia memukulnya keras. Bisa-bisa ambyar tuh dinding kaca, dan dia bisa kena masalah.

Setelah puas menggerutu, Pipit melanjutkan langkahnya kembali mengikuti Bryan ke tempat parkir sambil mengusap jenongnya.

" Mana tadi si om dokter? Cepet amat ngilangnya. " Pipit berbicara sendiri sambil melongok ke kanan dan ke kiri.

" Nah, itu dia. " ujar Pipit sambil melangkah lebih cepat ke arah bryan. Dan ciiittt.... Pipit mengerem langkah kakinya.

Ia melihat pemandangan yang seharusnya tidak di lihatnya.

" Oh, ya Tuhan....mata perawan Pipit ternodai. " ujar Pipit sambil membalikkan badannya sehingga membelakangi Bryan.

" Bilangnya dokter itu bukan pacarnya. Tapi kok mereka seperti itu....Oooo....Tidak ..tidak .." ujar Pipit sambil kembali berjalan cepat meninggalkan area parkir.

Tadi Pipit melihat pemandangan syurrrr....Bryan sedang memepet Michelle ke body mobil dan Melu**t ganas bibir Michelle. So, mana percaya Pipit jika Bryan bilang kalau dirinya tidak ada hubungan apa-apa dengan Michelle.

***

bersambung

Jangan lupa like, vote, komen ya guys...Bagi kalian yang belum baca cerita othor " My Handsome Police ", baca dulu ya guys....biar mudeng saat baca cerita othor yang ini...😊😊

happy reading...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

UNTUNGNYA BKN KRIMINAL SPRTI ROBERT...

2023-10-27

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TURUNAN BULE, MNA ADA AHKLAKNYA, ISLAM PUN ABAL2 KRN FAKTOR TURUNAN.. GK DIDIDIK AGAMA SAMA KDUA ORTUNYA...

2023-10-27

0

Amanda irmawati

Amanda irmawati

wahwahwah si Casanova gk tau tempat nih , kasihan mata perawan Pipit 😊🤭

2021-12-14

2

lihat semua
Episodes
1 Berkenalan
2 Makan siang bersama
3 Dasar bocah
4 Mata perawan Pipit ternodai
5 Amit-amit
6 Serem
7 Cantik
8 Hareudang
9 Dasar bocah
10 Minta kepastian
11 Rindu itu berat
12 Sesi curhat
13 Not bad
14 Oleng
15 Bimbang
16 Teh celup
17 Ucapan sang ibu
18 Mahar
19 Sah
20 Amazing
21 Jodoh siapa yang tahu
22 Casanova bisa insyaf?
23 Dilemanya Pipit
24 Uncle B
25 Cerita Bryan part 1
26 Cerita Bryan part 2
27 Praktek lapangan
28 Saling curiga
29 Cerita Damar part 1
30 Cerita Damar part 2
31 Galau
32 Jackpot
33 Password
34 Kucing lagi
35 Bersepeda bersama
36 Ketahuan
37 Sandiwara begin
38 Bersolo karier
39 Satu ranjang
40 Apa mulai posesif?
41 Emosinya Damar
42 Mulai resah
43 Maaf
44 Ke rumah ibu
45 Sampai di rumah ibu
46 Kekhawatiran
47 Ungkapan Bryan
48 Gara-gara kecoak
49 Jahilnya Pipit
50 Gara-gara mati lampu
51 Berpamitan
52 Ketahuan
53 Kesel
54 Pengumuman
55 Di kata ikan
56 Nge-date ala ala
57 Ungkapan hati Bryan
58 Bertemu Damar 1
59 Bertemu Damar part 2
60 Pupus
61 Khawatir
62 Salah paham
63 Bertemu
64 Badmood
65 Om Dokter Sarang Hae
66 Suka rambut panjang
67 Di DP
68 Debat pagi
69 Cinta pertama??
70 Kejutan kecil
71 Cemburu pertama kalinya
72 Kegilaan Pipit
73 Berkumpul bersama
74 Ibu sakit
75 Pesan ibu
76 Lancang
77 Berusaha
78 Kabar buruk
79 Ulet Bulu
80 Ejekan
81 Ular Piton
82 I Miss you
83 Bertemu teman lama
84 Lamaran yang tertunda
85 Rencana
86 Walt Disney
87 Dion dan Leora
88 Cantiknya istriku
89 Awas kamu
90 Peliharaan
91 Akhirnya.......
92 Dua putaran lagi
93 Benar-benar buas
94 Rumah baru
95 Damar dan Imel
96 Game cacing
97 Solusi yang solutif
98 Bucin juga
99 Hukuman enak
100 Nge-date ramai-ramai
101 Tersiksa
102 Sosis
103 Mengajak berkomitmen
104 Papa sih iyes
105 Yang gantengnya itu.....
106 Cembokur
107 Hukuman untuk dua alasan
108 Doa Bryan
109 Rakus
110 Masak Abang buleku mati??
111 Kayak perjaka
112 Malam panjang Dion dan Leora
113 Makan katak
114 Kamu hamil
115 Bingung
116 Dia hamil
117 Seneng, sedih, takut dan marah
118 Drama kehamilan di mulai
119 Memang sesuatu
120 Ngidam yang aneh
121 Ujar piton yang karatan
122 Di kandangin
123 Bertemu Athar kembali
124 Nyidam gado-gado
125 Kalau bule pasti gede
126 Are you oke?
127 Siang menjelang sore yang panas
128 Ngidam panjat tebing
129 Aku takut
130 Everything is oke
131 Sedang tidur pulas
132 Bayinya laki-laki apa perempuan?
133 Kucing garong
134 Bermain di kamar mandi
135 Film Mulan
136 Kolor
137 Gesrek
138 Belum gladi
139 Letoy
140 Lapar
141 Membantu melahirkan
142 Baby Paris
143 Kecebong lagi
144 Nggak enak pakai pelapis
145 Ketusuk
146 Akhir
147 Info novel baru
Episodes

Updated 147 Episodes

1
Berkenalan
2
Makan siang bersama
3
Dasar bocah
4
Mata perawan Pipit ternodai
5
Amit-amit
6
Serem
7
Cantik
8
Hareudang
9
Dasar bocah
10
Minta kepastian
11
Rindu itu berat
12
Sesi curhat
13
Not bad
14
Oleng
15
Bimbang
16
Teh celup
17
Ucapan sang ibu
18
Mahar
19
Sah
20
Amazing
21
Jodoh siapa yang tahu
22
Casanova bisa insyaf?
23
Dilemanya Pipit
24
Uncle B
25
Cerita Bryan part 1
26
Cerita Bryan part 2
27
Praktek lapangan
28
Saling curiga
29
Cerita Damar part 1
30
Cerita Damar part 2
31
Galau
32
Jackpot
33
Password
34
Kucing lagi
35
Bersepeda bersama
36
Ketahuan
37
Sandiwara begin
38
Bersolo karier
39
Satu ranjang
40
Apa mulai posesif?
41
Emosinya Damar
42
Mulai resah
43
Maaf
44
Ke rumah ibu
45
Sampai di rumah ibu
46
Kekhawatiran
47
Ungkapan Bryan
48
Gara-gara kecoak
49
Jahilnya Pipit
50
Gara-gara mati lampu
51
Berpamitan
52
Ketahuan
53
Kesel
54
Pengumuman
55
Di kata ikan
56
Nge-date ala ala
57
Ungkapan hati Bryan
58
Bertemu Damar 1
59
Bertemu Damar part 2
60
Pupus
61
Khawatir
62
Salah paham
63
Bertemu
64
Badmood
65
Om Dokter Sarang Hae
66
Suka rambut panjang
67
Di DP
68
Debat pagi
69
Cinta pertama??
70
Kejutan kecil
71
Cemburu pertama kalinya
72
Kegilaan Pipit
73
Berkumpul bersama
74
Ibu sakit
75
Pesan ibu
76
Lancang
77
Berusaha
78
Kabar buruk
79
Ulet Bulu
80
Ejekan
81
Ular Piton
82
I Miss you
83
Bertemu teman lama
84
Lamaran yang tertunda
85
Rencana
86
Walt Disney
87
Dion dan Leora
88
Cantiknya istriku
89
Awas kamu
90
Peliharaan
91
Akhirnya.......
92
Dua putaran lagi
93
Benar-benar buas
94
Rumah baru
95
Damar dan Imel
96
Game cacing
97
Solusi yang solutif
98
Bucin juga
99
Hukuman enak
100
Nge-date ramai-ramai
101
Tersiksa
102
Sosis
103
Mengajak berkomitmen
104
Papa sih iyes
105
Yang gantengnya itu.....
106
Cembokur
107
Hukuman untuk dua alasan
108
Doa Bryan
109
Rakus
110
Masak Abang buleku mati??
111
Kayak perjaka
112
Malam panjang Dion dan Leora
113
Makan katak
114
Kamu hamil
115
Bingung
116
Dia hamil
117
Seneng, sedih, takut dan marah
118
Drama kehamilan di mulai
119
Memang sesuatu
120
Ngidam yang aneh
121
Ujar piton yang karatan
122
Di kandangin
123
Bertemu Athar kembali
124
Nyidam gado-gado
125
Kalau bule pasti gede
126
Are you oke?
127
Siang menjelang sore yang panas
128
Ngidam panjat tebing
129
Aku takut
130
Everything is oke
131
Sedang tidur pulas
132
Bayinya laki-laki apa perempuan?
133
Kucing garong
134
Bermain di kamar mandi
135
Film Mulan
136
Kolor
137
Gesrek
138
Belum gladi
139
Letoy
140
Lapar
141
Membantu melahirkan
142
Baby Paris
143
Kecebong lagi
144
Nggak enak pakai pelapis
145
Ketusuk
146
Akhir
147
Info novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!