MEMUTUSKAN KEMBALI

VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏

"Jason siapkan penerbangan ku ke Jakarta lusa nanti. Selama aku di Jakarta kau yang menggantikan aku di perusahaan", perintah Axel pada Jason asistennya.

"Baik tuan. Pesawat siang ini akan di cek tehnisi, diperkirakan hari ini juga akan siap", jawab Jason dengan hormat.

"Semua dokumen kerjasama perusahaan ku dengan rekan bisnis yang baru sudah aku tanda tangani. Kau pelajari jika sewaktu-waktu pihak mereka ingin mengadakan pertemuan dengan kita".

"Baik tuan. Maaf tuan Axel, apakah anda akan lama berada di Jakarta ?".

"Aku belum tahu. Mengingat aku sudah sangat lama tidak kembali ketanah air pastinya keluarga ku akan lebih lama menahan kepulangan ku kali ini", jawab Axel sambil menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Aku ingin penerbangan malam hari, agar saat mendarat di Jakarta siang hari", ujar Axel.

"Baik tuan, saya akan mengaturnya".

"Sekarang kau boleh keluar lanjutkan pekerjaan mu", perintah Axel.

Dengan sopan Jason pamit undur diri sambil membungkukkan badannya.

Setelah asistennya keluar ruangan Axel memejamkan kedua matanya sejenak. "Aku akan kembali ke tanah kelahiran ku, entah untuk berapa lama. Bahkan jika melihat kekerasan hati sang ayah Axel yakin tidak lah muda kali ini ia menolah keinginan orang tuanya.

Axel sudah sangat nyaman tinggal di London. Negara' yang menganut paham fasisme atau kebebasan. Walaupun sebenarnya untuk nya pribadi Axel tidak pernah menyukai kebebasan dalam sebuah hubungan. Di usiannya hampir dua puluh sembilan tahun, tak pernah sekalipun melakukan one night stand. Didikan keras kedua orang tuanya, sangat tepatri dalam benaknya.

Sosok Axel menjelma menjadi pria dingin yang selalu cuek dengan perempuan mana pun. Tak kecuali dengan Kylie yang berprofesi sama seperti Axel sebagai seorang pebisnis muda dengan kerajaan bisnis keluarga yang mentereng. Membuat nama keduanya cepat terkenal.

Namun bagi Axel Kylie tidak lebih hanya sebagai rekan kerja semata. Beda halnya dengan Kylie sendiri ia menasbihkan dirinya sebagai kekasih Axel. Axel memang tidak pernah membantah secara tegas terhadap pemberitaan yang liar bak bola panas di luaran sana. Karena Axel menganggap berita itu sebagai pancingan pemburu berita agar dirinya mau di wawancara. Pada dasarnya Axel tidak pernah mau berurusan dengan pencari berita recehan yang selalu ingin mengetahui kehidupan pribadi seseorang. Buatnya, pribadi dirinya hanya ia yang tahu.

*

Tok tokk tokk

"Maaf nona, asisten tuan Kevin baru memberitahu bahwa ayah nona mengalami serangan jantung", ucap Laura dengan langkah tergesa-gesa masuk keruangan kerja Arianna.

Huhh...

Arianna menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan nya kembali. Jika ayahnya sudah turun tangan seperti ini gadis itu tidak bisa berbuat apa-apa lagi selain menuruti keinginan orang tuanya.

Arianna tahu, berita yang di sampaikan asisten ayahnya adalah sebagai bentuk ultimatum padanya. Agar Arianna segera kembali ke Jakarta.

Arianna yakin sakit yang diderita ayahnya tidak lah parah. Karena Laura memberitahu bahwa ayahnya di rawat di rumah bukan di rumah sakit.

Arianna sangat tahu mamanya pasti akan segera membawa papanya jika mengalami kondisi yang mengkuatirkan. Semua ini bentuk pemaksaan secara halus yang dilakukan kedua orang tuanya agar secepatnya ia kembali ke tanah air.

"Urus penerbangan ku ke Jakarta lusa nanti, Laura! Selama aku tidak berada di kantor ku kau yang menggantikan aku", perintah Arianna pada asistennya yang berdiri dihadapannya.

"Baik nona..

"Aku ingin terbang di malam hari, agar sampai di Jakarta pada waktu matahari masih bersinar cerah", ucap Arianna.

"Baik nona, sekarang juga saya akan mengurus penerbangan anda", jawab Laura dengan sopan dan hormat.

Setelah Laura keluar ruangan itu, Arianna menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi tak henti jemari tangannya memijat-mijat keningnya yang seketika pusing.

Hughh..

Sudah sangat lama aku tidak kembali ke Jakarta. Selama keluarga ku lah yang datang berkunjung ke Amerika. Tapii..pada akhirnya aku tetap di minta kembali ke tanah air", batin Arianna.

Apalagi saat ini papanya sudah turun tangan, pasti ia tidak bisa mengelak lagi.

"Aku harap, papa hanya menginginkan kepulangan ku saja kali ini tapi tidak akan memaksakan kehendak mereka untuk menjodohkan aku dengan laki-laki brengsek itu".

"Musuh bebuyutan ku", batin Arianna.

...***...

KARYA EMILY LAINNYA :

SERPIHAN HATI ELLENA

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***