"Mumpung hari ini libur aku kemana ya ? cari tempat yang bagus ah buat melukis. Udah lama banget ni gak melukis pemandangan. atau lukis tembok kek sama-sama anak yang sering melukis di pinggir jalan. Kayanya cuman satu tempat deh yang ada orang melukiskan tembok. Apa ya namanya ? mmmm aaa aku ingat soerondong. Iya aku ke soerondong aja".
"Halo Yen kita ke soerondong yuk ? udah lama ni gak ngelukis. Sekalian refreshing pikiran dan mumpung weekend. Kita bisa main sepuasnya".
"Oke boleh tu lid. Yaudah kita ketemu di halte bus ya".
Begitulah Yeni dan Lida pergi ke soerondong untuk menghabiskan weekend mereka dengan melukis.
"Uhhhh akhirnya kita sampai juga ya Lid. Jauh banget ya soerondong. Rasanya pinggang ku mau patah. Oh adinda tolong dukung aku dong. Kaki sungguh leleh. Apakah kau tega sama daku ini wkwwkkwkw".
"Ih ih ih jijik ya uweeek. Gila nya keluar lagikan si Yeni ini. Kayaknya obat mu sudah habis. Mau aku temankan ke dokter gak ? dasar gila hahaah".
"Hiks hiks hisk dasar Lida jahat. Gak mau berteman lagi".
"Hahaha yaudah yuk. Kita samparin mereka, sekaligus siap bertempur" !
"Ehh kak Dimas. Lida datang hari ini mau bantu-bantu lagi disini. Bolehkan kak" ?
"Apaan sih lid. Kak malah seneng kalau kamu bantuin. Udah lama banget ya gak ketemu. Lida makin cantik dan bertumbuh besar".
"Kak dimas bisa aja. Kak dimas juga makin ganteng. Pasti banyak deh cewek yang ngantri ni buat jadi pacar kak dimas. Ayo ngaku ayo" ?
Sreeet deg deg deg muka Dimas memerah.
"Hahaha sudah pintar ngomong ya sekarang Lida. Sayangnya kak masih sendiri. Benarkah kak ganteng dan bakalan banyak yang ngantri ? kalau gitu Lida aja yang jadi pacar kak mau gak ? hahaa"
"Deg deg deg jantung ku, rasa apa ini. Apa gara-gara aku belum pernah pacar jadi aku mudah bergetar begini ya ? tapi kak Dimas tadi bilang mau jadi pacarnya ? aduh aku bisa gila batin Lida".
"Ah kak Dimas bisa aja. Bercanda nya kebangetan. Kalau Lida salah paham gi mana nanti hehehehe".
"Ternyata dia mengira itu bercandaan. Sudahlah aku jangan terburu-buru, Nanti Lida kaget batin Dimas"
"Eheeeem suasana apa ini antara kak Dimas dan lida ? apakah aku jadi nyamuk nya disini. Mama aku ingin pulang. Aku jadi nyamuk disini wkwkwkw".
Hahahaha suara tawa Dimas dan lida mendengar ucapan Yeni. Yeni memang selalu menggemaskan, selalu ada saja tingkah konyolnya yang iya lakukak. Mereka pun mulai mengambil kuas dan melukis cat tembok nya. Tanpa di sadari mereka larut dalam candaan dan melukis. Tangan yang melentur ke kanan kiri dan atas bawah untuk membentuk suatu lukisan yang indah. Berbeda kali ini dengan Lida ia tak lagi melukis senyuman pahit atau senyuman di balik luka. Namun kali ini dia benar-benar melukis senyum sesungguhnya. Ia benar bertahan lah sedikit karna semuanya akan berlalu. Jika kau mampu bertahan sedikit lagi, maka kau akan benar-benar menemukan senyum itu. Itulah yang terlintas di kepalanya tanpa ia sadari, pertemuan nya dengan senior nya telah memberikan kesan dan membekas didalam kepala nya. Perbincangan yang sebentar namun memiliki kesan yang mendalam baginya saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments