Pelangi
"Hei.. tukang roti.. sini! "
"Aku? " Aku menunjuk diri sendiri.
"Ya Iyahlah kamu.. emang yang suka jualan roti disini siapa lagi?"
"Ada apa? " Tanyaku sambil membetulkan tas selendang yang hampir jatuh dari bahuku.
"Kenapa sih kamu harus jualan di sekolah? malu-maluin tau ga! "
"Memang ada larangan ya buat jualan di sekolah? " Aku balik bertanya.
"Kamu harusnya tau diri.. kalau ga mampu sekolah disini jangan maksain diri! disini tuh tempat sekolah orang elite tau ga.. image nya nanti turun karna kamu jualan apa? ju-a-lan ROTI!! " Evelyn sang ketua genk Bunga menggertakku.
"Memang..kenapa dengan roti? yang berhak sekolah di sekolah ini cuma orang kaya aja? apa kabar toleransi? " Kataku geram, karena yang di bahas adalah tentang kasta seseorang.
"Kamu berani ya sama aku! "
"Apa? " Tanyaku sambil melipat ujung kemeja seragamku.
"Awaaas yaa! aku bakalan ngasih kamu pelajaran! " Evelyn berlalu sambil menghentakkan kakinya ke tanah.
"Hhhh.. " Aku mendengus,merasa kesal.
Hari gini masih ada ya yang membeda-bedakan status sosial?
Aku bukan nya ga tau reputasi sekolah ini.memang sangat bagus, karena mayoritas disini adalah anak orang kaya dan berpendidikan semua. Tapi... apakah orang sepertiku ga berhak memiliki impian?
Apakah berjualan roti begitu hina bagi mereka? aku hanya berusaha mencari nafkah untuk sesuap nasi dan mencari tambahan untuk biaya sekolah.
Aku ga pernah meminta-minta pada mereka?karena dengan begitu aku menghinakan diri sendiri..
Kenapa sih pemahaman di masyarakat ,entah itu di kampung atau di kota.. entah itu di Indonesia atau negara manapun. Jika ia orang kaya,maka ia patut mendapat penghormatan karena status sosialnya?Masyarakat cenderung tunduk pada apa yang diinginkan si orang kaya dan abai pada mereka yang miskin.
Semakin seseorang kaya raya, ia akan semakin dikagumi dan dihormati banyak orang. Sementara orang-orang miskin semakin tersingkir dan sering dilecehkan.
Aku memang miskin..
Tapi yang terpenting aku tak meminta-minta.
Aku bukan tipe orang yang akan membiarkan diriku di bully ataupun mendapatkan perudungan.
Jadi siapapun yang merudungku.. aku takkan jadi penakut, dan akan selalu membela diriku sendiri.
Aku pun menghela nafas panjang, dan menetralkan pikiran. Kembali mencoba menghibur diri..
"10...9...8...7...6...5...4...3...2...1.......Semangat Pelangi! Hidupmu indah.. hidupmu bahagia...! "
"Dalam hitungan 10.. sampai 1...Maka kesedihan itu semua menghilang tanpa bekas."
Itulah kalimat yang selalu bapak bilang padaku, disaat aku menangis ataupun bersedih waktu kecil.
Kata bapak,kata-kata yang terucap dari mulut ku adalah do'a. Jadi harus berkata-kata yang baik.. berpikiran yang baik.. dengan hati yang baik, maka hal-hal yang baik pula yang akan datang pada hidupku.
Kata bapak, pikiran bisa menarik alam bawah sadar ke keadaan yang sama pula.
Dulu,saat kecil.. aku tak mengerti apa yang di bicarakan bapak. Tapi sekarang, setiap kali dalam keadaan sulit dan menyedihkan... aku selalu menerapkan apa yang bapak bilang.
Aku sehat..
Aku kuat..
Aku bahagia..
Dan aku baik-baik saja.
***
Angkasa
Tampaknya, Pelangi sedang terkena perudungan dari Evelyn..Ini tak luput dari penglihatanku dan teman-temanku, juga siswa-siswa lain di sekolah.
"Besar juga nyali si Pela.. berani ngelawan si Evelyn!" Celetuk Andi,saat melihat pemandangan itu di depan mata.
"Cewek lo tuh ngelabrak anak orang! " Kata Rangga pada Marvel, dan ia balas hanya dengan senyum sinis.
"Kita taruhan.. siapa yang bisa naklukin tuh cewek, gue kasih nih motor gue! "
Aku mengernyit.
"Maksud lo? "
"Siapa yang bisa jadiin si Pelangi pacar.. gue serahin nih motor !"
"Ogah..." Rangga dan Marvel serentak menolak taruhan yang di usulkan Andi.
"Why not? " Tanya Andi pada Rangga dan Marvel.
"Gue ga demen cewek kaya dia.. ga ada cewek -ceweknya!liat si Evelyn cewek gue, she was perfect... "
"Kalau di make over... dia bakal glow up Vel! cuma dia belum tersentuh skincare aja kaya si Evelyn.. Makanya kulitnya agak gelap.. Tapi gue suka tipe survive kaya dia.. ga gampang di bully."
"Meskipun dia tukang roti... tapi manis juga sih.. ya udah.. gue ikut! " Timpal Rangga.
Aku menoleh ke arah teman-temanku, "Sorry.. gue ga ikut! "
"Yaah ga asiik lo! gue aja ikut.. lumayan.. hiburan saat suntuk dan jenuh dengan rutinitas sama pacar yang gitu-gitu aja.. gue mau tantangan. " Marvel berubah pikiran.
"Lo tuh mau jomblo sampe kapan Sa? jangan-jangan lo ga demen cewek! " Celetuk Andi, dan berhasil membuat emosiku sedikit terpancing.
"Lo kalau ngomong sembarangan lo Ndi! " Ujar Rangga.
"Buktiin kalau lo normal! "
"Sialaaan lo ngatain gue ga normal! lo liat aja nanti siapa yang bakalan dapetin dia! " Ucapku asal tak ingat bahwa aku sudah berjanji takkan pernah mau dekat dengan makhluk bernama perempuan.
"Waktu taruhan ga di tentukan... semua bebas ngedeketin dia dengan cara gimanapun.."
"Kalau dia akhirnya tau.. dan curiga gimana? "
"Let her go... Dan jangan sampai ada yang Fall in atau suka beneran sama dia.. kalau ada, End!! kita cuma jadiin dia taruhan.."
"Deal.. gue kalah.. ambil nih jam tangan limited edition punya gue!"
"Gue kasih 15 juta.. "
Aku terdiam, baji**** juga ternyata teman-temanku ini. Tapi ini menarik...
"Deal.. kalau gue kalah, gue langsung pindah sekolah ke luar negeri! "
Kami berempat mengangguk setuju.
Aku pun memperhatikan langkah Pelangi yang kini sedang berjalan menuju parkiran. Ia membuka kunci gembok sepedanya dan mulai duduk di jok lalu mulai mengayuh sepeda.
Kenapa harus di gembok?
Siapa juga yang bakalan mencuri sepeda butut kaya gitu?
Tanpa sadar, aku menertawakan kelakuan si Bebek yang dulu ceroboh itu.
Jika di pikir-pikir, aku dan dia dulu adalah teman baik. Tapi aku sendiri yang mengikis jarak dengannya.. karna aku benci perempuan. Semenjak...
Hhhh...
Never mind!
***
7 tahun yang lalu.
Flashback on
"Mah.. mamaaaah..." Aku mencari-cari mamah di manapun tapi tak mendapatinya, akhirnya aku berjalan ke ruangan terakhir yang belum ku periksa adalah di lantai 3..
Aku pun menaiki anak tangga dengan riang karena ingin memperlihatkan hasil lomba melukisku yang mendapat nilai 100 di sekolah..dan juara 1.
"Mamah.. look here! aku dapat juara 1 ..." Aku pun berlari menuju ruangan pribadi tempat dimana mamah biasa menghabiskan waktu nya untuk menulis.
Iyah, mamah ku adalah seorang penulis ternama. Karya-karya nya banyak yang di adaptasi dan di angkat ke layar lebar. Karir mamah di awali sebagai aktris dan kemudian setelah menikah dengan papah.. mamah beralih profesi menjadi penulis.
Aku hendak mengetuk pintu ruang kerja mamah,tapi samar-samar terdengar..
"Iyah sayang... maaf, nanti kita jalankan lagi rencana selanjutnya! love you.. "
Aku mengernyit, mungkin mamah sedang menelpon papah Karena saat ini Papah sedang dinas di luar kota.
Ceklek.
"Mamah.. "
Kulihat mamah terperanjat.
"Ehh.. anak mamah sudah pulang.."
"Lihat mah.. aku dapat juara 1..."
"Waaah... anak mamah pintaaar...! "
Sejak saat itu, entah mengapa... sering sekali aku melihat mamah mengurung diri di ruangan nya, berlama-lama menelpon seseorang.. yang ku yakini ternyata bukan papah.
Suatu hari, mamah dan papah bertengkar hebat dan papah meninggalkan rumah dalam keadaan emosi di antar bapaknya Pelangi.. dan yang mengejutkan, pagi-pagi aku melihat di berita bahwa telah terjadi kecelakaan yang menewaskan papah dan bapaknya Pelangi.
Semenjak itulah.. Aku membenci mamahku.Membenci perempuan.
Aku hanya menyayangi satu-satu nya perempuan yaitu nenekku.
End of Flashback.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
🤔🤔 curiga sama mama Angkasa
2022-01-26
0
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
curiga sama mama nya Angkasa 🤭
2022-01-26
0
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
curiga sama mama nya Angkasa 🤭
2022-01-26
0