Cinta hadir tanpa di undang
Cinta datang bagai gelombang
Begitu dasyat ia menerjang
Begitu ingin aku tegar menghadang
Tetapi aku malah tenggelam dalam gelombang
Ku tenggelam dalam pesonamu
Walau aku tak pernah inginkan perasaan itu
Mengapa aku hanyut dalam pesonamu?
Mengapa aku harus jatuh cinta padamu?
Begitu ingin ku sesali perasaanku padamu
......................
Maria duduk di sebuah warung kecil di halaman Rumah Sakit Pembelahbatung sambil menikmati pisang goreng dan secangkir teh. Anak-anak TK Kemala telah pulang pukul 11.00 tadi. Mariapun boleh pulang karena ia hanya guru magang di TK tersebut.
Maria menatap kantor kepolisian yang memang berseberangan dengan rumah sakit tersebut. Ia menunggu Rama keluar dari kantor kepolisian tersebut. Ia berharap bertemu Rama. Ini hari ke dua setelah ia berjanji akan membuat Rama jatuh cinta dalam 14 hari.
" Ah....bodoh, mengapa aku melakukan ini seperti kurang kerjaan saja. Aku yang malah mengejar dia. Tapi tak apa ini bukan karena cinta tapi karena janji. " ucap Maria dalam hati.
Meskipun peluang dan harapan bertemu Rama hanya sekian persen tapi yang namanya PUCUK DICINTA ULAMPUN TIBA, takdirpun berpihak. Nampak Rama keluar dari kantor kepolisian sendiri, tanpa teman disampingnya.
Ah.......kesempatan nih. Tunggu apa lagi Maria, ayo....selagi teman-temannya tidak bersamanya. Kalau kamu mendekati saat ia bersama teman-temannya kamu bakalan malu, jadi ini kesempatan langka untukmu. Cepat buat ia jatuh cinta padamu.
Em......emang semudah itu membuat jatuh cinta ? Apa gampang mendekati seorang cowok yang tidak pernah mengenal kamu? Apalagi cowok itu seorang artis idola.
Maria cepat-cepat membayar minuman dan makanannya. Ia tak ingin kehilangan kesempatan untuk mendekati Rama. " Berapa bu ?" ucap Maria pada penjaga warung tersebut. " Sepuluh ribu neng." ucap penjaga warung. Mariapun membayar dan segera berjalan meninggalkan warung tersebut.
Maria mulai berjalan mendekati Rama. Seharusnya Maria berdandan dulu karena tata rias wajahnya sudah pada luntur. Ia tampak betul-betul sederhana.Tapi Maria malah tak memperhatikannya. Betul-betul dengan modal seadanya, Maria maju mendekati Rama .
Jantung Maria berdetak kencang saat melihat Rama yang tampak berjalan ke arahnya.
" Ya....Allah, apa ini mimpi , Rama berjalan ke arahku." Maria tiba-tiba gugup. " Ku mohon Rama jangan tersenyum kepadaku..., aku takut aku tak sanggup melihat senyummu itu . Rama..." Maria menelan slavina saking gugupnya karena Rama tersenyum manis padanya. Hati Maria langsung berbunga - bunga.
.....................
Detak jantung ini seperti gendang bertalu-talu
Senyumanmu membuat aku terpaku
Rasanya tak kuasa aku menatap matamu
Bisakah kau tak tebarkan pesonamu padaku
Karena aku takut jatuh cinta padamu
......................
Maria betul-betul merasa melayang diudara. Sayang itu tidak berlangsung lama. Ia langsung merasa seperti pesawat yang tiba-tiba jatuh ke tanah, sehingga menimbulkan ledakan yang keras. " DARRR....!"
Bagaimana tidak dan mengapa ? Yah........ini karena ternyata Rama bukan mendekatinya, senyum Rama yang manis bukan untuknya tapi untuk wanita separu baya yang menggendong anak perempuan kecil berumur 2 tahun. Wanita itu tampaknya seorang pengemis, bajunya lusuh. Anak kecil yang ia gendong juga berpakaian lusuh. Begitu miris, hingga mengundang rasa kasihan.
Malu dan sangat malu, sungguh tak terlukiskan rasa malu itu. Maria yang begitu malu akhirnya menjauh. Rama memang sama sekali tak memperhatikannya. Meski menjauh namun Maria masih mencoba mengawasi Rama. Ia melihat Rama membelai kepala anak kecil itu dan kemudian mengeluarkan uang berwarna merah dari dompetnya. Uang seratus ribu rupiah, mungkin bagi orang kaya jumlah uang itu tak seberapa tapi bagi mereka yang miskin uang itu sangat berarti dan besar. Maria mendengar berkali- kali wanita separu baya tersebut mengucapkan terima kasih pada Rama. Rama tampak tersenyum dan kembali membelai kepala anak itu.
....................
Begitu lembut sekali hatimu pangeran
Kau penyayang dan dermawan.
Tidak hanya tampangmu yang rupawan
Tapi juga kelembutan hatimu yang menawan
Membuat hati jadi tertawan
Oh .....Rama, engkaulah sang pangeran
.......................
Rama melanjutkan langkahnya menyusuri jalan. Dengan diam-diam Maria mengikuti dari belakang. Maria membatalkan menghampirinya karena ia masih merasa malu dengan kejadian tadi. Namun Maria tetap mengikutinya, ia sangat penasaran ke mana tujuan Rama. " Mau kemana dia? Mengapa ia berjalan sendiri ? Mengapa teman-temannya tidak bersamanya ?" rasa penasaran semakin kuat di hati Maria.
Sebenarnya Rama ingin shalat berjama'ah di mesjid. Meskipun ada mushala di kantornya itu namun Rama tetap ingin pergi ke mesjid karena sesudah shalat ia ingin menikmati pemandangan di halaman mesjid, sambil duduk dibawah pohon menikmati angin sepoi-sepoi. Rama sengaja tak mengajak teman-temannya karena biasanya teman-temannya shalat di mushala saja. Ia pun sengaja berjalan kaki pergi ke mesjid karen tak terlalu jauh, dan hitung-hitung jadi olah raga yang tanpa terasa.
Saat dalam perjalanan, di tengah jalan dekat taman pahlawan nampak anak laki-laki berumur 10 tahun, berpakaian seragam sekolah sedang sibuk memperbaiki sepedanya. Nampak rantai sepeda anak itu lepas. Rama yang merasa kasihan kembali menawarkan bantuannya. " Lepas rantainya dik ? " tanya Rama. " Iya kak. " jawab anak itu. " Biar kakak bantu memperbaikinya. Rama berjongkok memperbaikinya. Keringat nampak mengucur di dahinya. Sungguh saat itu wajah Rama semakin tampan. Sesekali nampak Rama menyeka keringatnya dengan lengannya. Mariapun mengkhayal, " Begitu sempurna Tuhan menciptakanmu. Andai aku ada di dekatmu tentu sudah kuseka keringatmu dengan sapu tanganku. Ah....mesranya." Maria jadi tersenyum sendiri. Tak apa mengkhayal bak adegan mesra drama korea yang bikin baper. He...he....maklum menjadi salah satu korban drama korea, jadi kalau susah jadi kenyataan terpaksa mengkhayal saja.
" Sudah dik, kamu sudah bisa menaiki sepedanya ." ucap Rama " Terima kasih kak." ucap anak itu tersenyum senang, ia kemudian melanjutkan perjalanannya. Sebelum pergi ia melambaikan tangannya ke arah Rama dan Rama pun membalas lambaian itu.
Oh..... Rama.......your sweet. Selain tampan juga dermawan, punya jiwa penolong, entah apalagi pesonamu Rama. Yah.................alim dan rajin beribadah. Itulah yang dirasakan Maria ketika sampai di Mesjid raya.
" Ha...mesjid....? em....ternyata rajin beribadah juga wow......" Maria tersenyum senang, ia semakin bersemangat mengikuti Rama dan semakin tenggelam dalam pesonanya.
Rama memasuki mesjid menuju kamar mandi mesjid, ia nampak membersihkan tangannya yang kotor karena memperbaiki sepeda tadi dengan sabun di kamar mandi tersebut. Setelah itu ia pun mengambil air wudhu. Tetesan air wudhu membasahi wajahnya. Maria kembali menelan slavinanya saking terpesonanya.
O.....ngebayangin enggak ? ada cowok gagah dan tampan yang wajahnya basah dengan air yang menetes dari dahinya, lalu ......singgah di bulu mata yang teduh dan lentik, lalu........hidungnya yang mancung, lalu........bibirnya yang tipis yang bakal membuatmu menelan slavina karena ingin melumatkan bibirnya itu, mengakses setiap sudut bibirnya, saling bertukar slavina dengannya, dan kamu merasa begitu manis rasa slavina itu, tenggelam.....tenggelam......dalam gairah yang tidak dapat kamu bendung lagi. Lalu air itu berakhir menetes di dagunya yang lancip. Sempurna......, dan kamu bakal menghujani wajah tampannya dengan ciuman kamu, sampai lehernya kamu hujani juga dengan ciuman yang membekas agar ia terstempel resmi menjadi milikmu. Yah....milikmu hanya milikmu. Lalu ................ngebayangin enggak ?air itu menetes di tubuhnya yang gagah dengan dada yang bidang dan berotot perut.....yang bakal membuat kepalamu ingin mendarat di dadanya, merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat seakan-akan jantung itu hanya berdetak untukmu. Lalu kau kembali menatap wajahnya dengan napas dan detak jantung yang beradu. Em........tentu saja kamu bakal menelan slavina berkali-kali. STOP......., bayangan disensor dulu cukup sampai air yang menetes di dagunya yang lancip, soalnya air itu hanya menetes ke bajunya saja. Rama.......tentu saja pakai baju.
Saat itu Rama betul-betul tak menyadari ada orang yang mengawasinya. Ramapun berdoa setelah berwudhu, kemudian memasang peci hitam dari dalam kantong celananya ke kepala. Sinar keimanan pun terpancar dari wajahnya.
Saat berjalan dari tempat whudu menuju mesjid, Rama mulai merasa seperti ada yang mengawasinya. " Mengapa perasaan aku aneh ya? Kayaknya ada yang mengawasi." Rama menatap sekeliling, Maria langsung menundukan kepalanya dan berjalan mengiringi beberapa ibu-ibu yang juga ingin berwudhu. " Maafkan aku, aku belum siap ketemu denganmu Rama." Maria begitu gugup. Saat ini Maria merasa pesonanya betul-betul tak sebanding dengan pesona Rama.
" Ah...mungkin hanya perasaanku saja. " ucap Rama dalam hati, mencoba membuang pikiran itu, ia pun kemudian berjalan memasuki mesjid.
Maria mengambil air wudhu, berdoa dan masuk ke dalam mesjid. Waktu dzuhurpun tiba, azanpun berkumandang dengan merdunya. Dan tahukah siapa yang azan ? Dialah Rama, ternyata Rama mempunyai suara yang amat merdu ketika azan. Maria yang baru masuk mesjid tentu saja melihat Rama yang sedang azan. Mariapun terpaku, tubuhnya gemetar dan serasa merinding mendengar azan begitu merdu dikumandangkan oleh Rama. Dan detik itu juga, Maria telah kalah telak oleh Rama. Tanpa bisa ditolak , Maria benar-benar jatuh cinta pada Rama. Tenggelam dalam pesona Rama.
.......................
Aku tenggelam dalam pesonamu
Pesonamu menggetarkan jiwaku
Suara merdumu merasuki relung hatiku
Tanpa bisa ku tolak perasaanku padamu
Rama... aku mencintaimu
Rama....aku tergila-gila padamu
Rama...aku tak dapat lagi mendustai hatiku
Kini aku percaya, aku telah jatuh cinta padamu.
.................
Setelah selesai shalat berjamaah, seperti yang Rama inginkan Rama kemudian beristirahat dibawah pohon sambil menikmati angin yang sepoi-sepoi. Maria masih mengintip Rama. Ia kini menatap Rama dengan binar cinta. " Hari ini aku kalah pak polisi. Semula aku yang ingin membuatmu jatuh cinta terlebih dahulu, tapi justru aku yang jatuh cinta padamu. Masih ada 12 hari lagi untukmu pak polisi. Aku akan mengejar cintamu tapi kali ini bukan karena sebuah janji
tapi karena cintamu pak polisi." ucap Maria dalam hati.
................
Saat pertama ku mengenalmu
Ku rasa sesuatu yang berbeda
Ku ingin mendekatimu
Tapi ku takut kau menjauh
Semakin lama rasa ini terpendam
Semakin aku ingin mendekatimu
Dari kejauhan ku melihatmu
Ku berharap kau pun merasakan
Iman dan taqwamu yang meluluhkan
Rasa ini menjadi cinta
Kekasih idaman yang kuharapkan
Semoga cinta ini menjadi nyata
Ana uhibbuka fillah
Ku mencintaimu karena Allah
Jika dia yang terbaik untukku
Dekatkanlah hati kami ya Allah
Ana uhibbuka fillah
Ku mencintaimu karena Allah
Jika dia yang terbaik untukku
Dekatkanlah hati kami ya Allah
...............
Begitulah perasaan Maria saat ini. " Ya ...Allah, Aku telah jatuh cinta padanya. Kau beri anugrah untuk mencintainya. Ya ....Allah jika dia yang terbaik untukku, maka dekatkan hati kami untuk saling mencintai. Amin...ya rabbal'alamin." lantunan doa yang tulus bergema di hati Maria.
Rama masih menikmati angin sepoi-sepoi. Tiba-tiba ia melihat bayangan Maria yang bersembunyi di balik pohon. Naluri polisinya pun bangkit.
" Siapa itu? " ucap Rama agak keras. Maria yang terkejut segera menutupi wajahnya dengan kerundungnya seperti memakai cadar. Dengan cepat ia berlari menghindari Rama. Ia tak ingin Rama mengenalinya dengan kesan bahwa ia seorang penguntit. Ah.....gawat bisa tertangkap, ayo lari Maria. Mariapun berlari cepat menjauhi Rama.
" Jangan lari !" Rama bangkit berlari mengejar. Kejar-kejaranpun terjadi. Dengan sekuat tenaga Maria berlari agar tidak tertangkap. Namun Rama adalah seorang polisi tentu saja dapat mengejar dengan mudah dan.......... Maria pun hampir tertangkap.
Brukk....! Maria jatuh tersungkur, seluruh bajunya pun kotor karena ia mendarat di tanah rerumputan. Aduh........detik-detik kaya gini kamu malah tersungkur non......
" Ah....," Maria meringis kesakitan. Wajahnya pucat. Walaupun bercadar kerudung, ia tak berani menatap Rama yang hanya tinggal 4 meter darinya. " Kena kau." ucap Rama berjalan mendekati Maria yang telah tersungkur. Wah....
.........gawat......gawat .....! Maria semakin takut, tak ada jalan keluar baginya. Mampus deh, gimana nih...............?
" Ya...Allah , aku akan tertangkap. Tolonglah aku ya .....Allah, berikanlah suatu keajaiban untukku. Amin. " doa Maria dalam hati, ia sudah tak berdaya.
Dan............., aduh kalau di film kan rasanya mau merem aja, habis soalnya tidak ada jalan lagi selain tertangkap. Kasihan nih butuh diselamatkan. Gimana ya........? Doa Maria terkabul aja deh.
Tiba-tiba sekelompok anak laki-laki berlari menabrak Rama. Salah satu anak itu jatuh tersungkur. Rama yang kaget, lebih memilih membantu anak itu bangun berdiri ketimbang menangkap Maria. Kesempatan itu segera di gunakan Maria untuk kabur. Maria bangkit dan berlari kembali.
" Hei...jangan lari !" Rama ingin mengejar namun anak laki-laki yang tersungkur tadi tiba-tiba menangis. Rama akhirnya tak jadi mengejar Maria, ia pun sibuk membujuk anak laki-laki yang menangis tadi.
Uh.....jadi lega. Untung saja ada anak yang menabrak kamu Rama. Maria pasti sangat berterima kasih karena enggak jadi tertangkap. Kamu yang sabar ya .....Rama belum saatnya kamu ketemu Maria.
" Jangan menangis, dimana yang sakit ?" ucap Rama lembut, di bersihkannya baju anak itu, sambil memeriksa apakah anak tersebut terluka. Rama kemudian memeriksa kaki dan tangan anak itu sambil mengurutnya perlahan. Ternyata anak laki-laki itu tidak apa-apa. Anak itu menangis hanya karena takut saja. Rama menarik napas panjang, ia pun merasa lega anak itu tidak apa- apa. " Sudah tidak apa-apakan ? " ucap Rama dengan penuh perhatian. " Iya om.......,maaf ya om." ucap anak itu menyadari kesalahannya. " Tidak apa-apa, lain kali hati-hati ya, untuk tidak apa-apa." ucap Rama memberi nasehat. " Baik om, " ucap anak itu sambil mengangguk. Anak itu kembali berlari bersama teman-temannya.
" Em ......anak-anak, jadi ingat masa kecil dulu." Rama tersenyum menatap anak-anak yang masih saja berlarian di halaman mesjid. " em... kemana cewek itu? hebat juga ia bisa lolos dari aku. Aneh.....mengapa dia mengintipku ya ? Apa ia bermaksud jahat ? ah....mana mungkin ada cewek bermaksud jahat di mesjid lagi.Tapi kenapa ia lari.....? em....aneh, ia seperti ingin mendekat tapi malah menjauh. Apa yang ada di fikiran cewek itu ? Sayang, aku enggak punya waktu mencarinya semoga saja suatu saat aku bertemu lagi dengannya." ucap Rama dalam hati. Sebenarnya Rama masih penasaran ingin mencari Maria, namun waktu tidak memungkinkan ia harus kembali bekerja. Ramapun berjalan meninggalkan tempat itu.
Melihat kepergian Rama, Maria yang bersembunyi di balik pohon pun menghelan napas lega. " Ah.....untung saja. Terima kasih ya Allah atas pertolonganmu. Aku sungguh tak bisa bayangkan jika aku tertangkap." Maria mencoba duduk dikursi dekat tempat bermain anak-anak. Ia sedikit meregangkan kakinya yang agak sakit karena tersungkur tadi. Tak beberapa lama ia pun melihat Iqbal yang datang menjemputnya di pintu gerbang mesjid.
" Kak...!" Iqbal melambaikan tangannya, Mariapun menghampirinya.Iqbal merasa heran melihat pakaian kakaknya yang kotor " Kakak kenapa ?" tanya Iqbal khawatir. " Tadi aku tak sengaja terpeleset. " ucap Maria berbohong.
" He....he, kok sampai terpeleset, ngelamun kali." Iqbal tertawa menggoda." Uh...kamu ledeken kakak sih, bukan bertanya apa kakak sakit kek. " wajah Maria cemberut. " He.....he, iya deh..., apa ada yang sakit ?" ucap Iqbal lagi masih disertai tawanya. " Em....Basi tau ! Ayo ....
kita pulang, perutku sudah berdendang lagu keroncong nanti bakal bahaya bila sampai perut ini dangdutan." ucap Maria lagi, ia memang mulai merasa lapar. " Oke Boss , ayo tancap gas." ucap Iqbal menyerahkan helm kepada kakaknya. Mariapun naik ke motor adiknya di bagian belakang dan kemudian memasang helm yang di berikan adiknya. Merekapun berboncengan meninggalkan tempat itu.
.....................
Mohon kritik dan sarannya yach. Pasti ku terima dengan senang hati. Terima kasih.
.......
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Bilqies
aduh kasihan Maria 😭😭😭
2024-05-04
0
Maria Olfah
Ya..senjata makan tuan, akhirnya jatuh cinta duluan
2022-01-05
0
Nur Meylia Djulfah
Terpesona juga Maria ke Rama
2022-01-05
1