Maria tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya.
" Mau kemana ?" ucap Anggi heran. Maria tersenyum. " 14 harinya terhitung dari sekarangkan? Aku akan buat sensasi biar para polisi itu melirik kita." Ucap Maria pasti.
" Kalian ikut aku. " Maria berjalan di iringi teman-temannya yang masih kebingungan, namun mereka tetap mengikuti Maria.
Maria sengaja lewat di depan teman-teman Rangga, para polisi. Namun seperti dugaan, para polisi ganteng tak melirik Maria dan teman-temannya. Terlebih Rama, ia malah asyik melihat hp nya. " Apa cewek seperti kami memang tidak masuk hitungan ?" Maria tampak kesal.Tebar pesonanya gagal. Maria kembali berjalan sampai di depan panggung hiburan grup musik gambus yang sedang menghibur para tamu. Teman-teman Maria saling berpandangan. Maria menghampiri sang pembawa acara. " Boleh nyumbang lagu ?" ucap Maria " Oh ..boleh, lagu apa neng?" ucap pembawa acara ramah " Lagu Habibie ya nurul 'ain ". ucap Maria lagi " oh..boleh neng, saya perkenalkan dulu ya." ucap pembawa acara.
" Ah...enggak usah, saya langsung nyanyi aj." ucap Maria, Maria melirik teman-temannya
" Kalian joget yach. " ucap Maria " Oke...siap boss! " seru teman-teman Maria serempak.
Maria memegang mick, " Lagu ini saya nyanyikan untuk kedua mempelai yang sedang berbahagia. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Amin ..amin ya rabbal'alamin. Adapun judul lagunya adalah Habibie ya nurul ' ain, yang berarti kekasih cahaya mataku ". ucap Maria di iringi tepukan penonton yang mulai antusias menonton, musik pun mulai berbunyi. Hentakan musik gambus membuat Maria dan teman-temannya berjoget, para penonton dibuat heboh, mereka ikut berjoget zapin arab.
Maria mulai bernyanyi, suara merdu Maria pun terdengar serasi dengan alunan musik. Sayang Rama dan teman-temannya tidak begitu terpesona, mereka terlihat hanya manggut-manggut doang. " Ternyata musik gambus enak juga di dengar." ucap sigit. Rama tersenyum, ia tak begitu menikmati lagu yang Maria, ia asyik dengan hp nya. Padahal lagu itu dinyanyikan Maria untuk menarik perhatian Rama. Kesan pertama yang dibuat Maria kembali gagal.
" Rama...coba lihat ! Melati dan teman-temannya, " ucap Budi tiba-tiba. Sekelompok cewek berpakaian putih-putih lewat di depan para polisi dengan anggunnya. Mereka duduk berseberangan meja di mana Rama dan teman- temannya duduk. Para perawat tersenyum manis kepada para polisi, tentu saja dibalas dengan senyum manis pula dari para polisi. Sekilas Melati melirik Rama, tapi Rama cuek asyik bermain game online di hpnya. Sigit menyenggol Rama. " Melati melirikmu bro." ucap Sigit kemudian berbisik. Rama mengangkat wajahnya, ia pun tersenyum manis. Melati langsung salah tingkah, cewek cantik itu tak mampu menyembunyikan rasa gugupnya. " Beruntung sekali kau bro.., senyum sanggup buat cewek cantik klepek-klepek." ucap Sigit, Rama tak menyahut, ia tenggelam permainan game onlinenya." Hei..bro, kau masih saja cuek. Jangan-jangan kau enggak suka wanita." ucap sigit bercanda, Rama langsung pasang muka cemberut. " Kalau bercanda itu jangan kelewatan, aku ini masih normal bro. Aku itu mencari cewek yang mampu menggetarkan hatiku.Yang mampu membuat aku merasa pahit manisnya cinta. Kalau menilai dari wajah, itu cuma sekedar memanjakan mata bukan mengetarkan hati." ucap Rama. " Tapi Cinta itu dari mata turun ke hati. Wajar aja memanjakan mata." ucap Sigit.
" Aku enggak menyalahkan pendapat itu kok. Cuma untukku, Aku ingin cinta itu datang dari hati turun ke mata." ucap Rama. Sigit ketawa, Agung, Budi, Indra, Jimi yang tadi mendengarkan adu argumen antara Sigit dan Rama ikut tertawa. " Kok, pepatahnya terbalik Ram." ucap Indra. " Ia nih Rama ada-ada saja." Jimi yang agak pendiam ikut tertawa. " Punya wajah tampan tapi punya fikiran antik." ucap Agung. " Iya iya deh. terserah kalian bro." ucap Rama melihat temannya yang pada ketawa. Rama memang enggak gampang marah, ia juga cowok yang romantis.
Maria mengakhiri lagunya. Tepuk tangan bergemuruh. Tapi wajah Maria malah muram, karena sepertinya ia gagal lagi. Gagal mendapat perhatian Rama. Terlebih kini ada saingan para perawat yang cantik-cantik.
" Yah..kita dapat saingan." ucap Lisa. " Jangan patah semangat semua baru dimulai kok masih ada 13 hari lagi kalau hari ini gagal." ucap Maria sambil berjalan ke tempat duduknya tadi di iringi Anggi, Lisa dan Fatma. Maria melanjutkan meminum es buah yang ada di meja.
Tiba-tiba Rama berdiri. " Mau kemana bro ?" ucap Agung. " Mau ke toilet ?" ucap Rama.
" Toiletnya di belakang gedung." ucap Sigit. Rama mengangguk kemudian berjalan. Maria yang melihat Rama berjalan segera bangkit mengikuti Rama. Teman-teman Maria terkejut
" Ada apa Mar ?" ucap Anggi. " Akan kubuktikan pepatah yang mengatakan : Cinta dari mata turun ke hati." Maria mengedipkan matanya ke arah teman-temannya. Maria berjalan cepat sambil membawa secangkir es buah yang telah di minum separo, dengan gerakan alami Maria pun menabrak Rama. Es buah yang di bawa Maria pun tumpah di baju Rama . " Ah...maaf ." ucap Maria sambil memasang muka tak berdosa. Ramapun menatap Maria, pandangan mata keduanya pun bertemu. Maria langsung gugup melihat pesona Rama, dadanya bergemuruh seperti gendang yang bertalu-talu. Sedangkan Rama biasa saja dengan entengnya ia tersenyum.
" Sial. Senyumnya membuat wajahnya semakin tampan. Aku tidak boleh menatapnya dua kali ." ucap Maria dalam hati. " Tidak apa-apa kok. Itu tidak disengaja." ucap Rama, ia kemudian mengambil tisu untuk membersihkan baju yang kotor ala kadarnya. Sebenarnya Maria ingin berkenalan lebih jauh tapi Rama melanjutkan langkahnya ke arah toilet. " Maaf yach." ucap Maria, Rama tersenyum dan mengangguk.
Gagal, Maria mengusap kepalanya yang pening. Cinta dari mata turun ke hati malah jadi bumerang. Bukan Rama yang jatuh cinta padanya, tapi malah Maria yang hampir jatuh cinta pada Rama. Yah...hampir saja. Untung Maria cepat-cepat membuang pikiran tersebut.
" Gimana ? Sudah saling bertatapan mata ?" ucap Anggi. " Sudah." jawab Maria singkat.
" Sudah love...love ?" Lisa mengerjapkan matanya. Maria tersenyum. " Baru saja mulai. Tenang aja misi tetap berlanjut ." ucap Maria sambil mencoba menyembunyikan perasaannya yang mulai kacau. " Tapi besok kita masih magangkan di TK, gimana kamu membagi waktunya mengejar cinta Rama ? " ucap Fatma. " Tenang. Aku magang di TK Kemala Bhayangkari kan?" ucap Maria. Mereka memang sedang melaksanakan kegiatan magang di sekolah TK, karena mereka mahasiswi menjelang semester akhir. Magang tersebut telah berlangsung selama 3 minggu, kurang lebih 10 hari lagi magang mereka berakhir.
" Oya, sampai lupa kamu magang dimana. Kebetulan ya, dekat kantor Rama dong." ucap Lisa. Maria tersemyum. " Ah..seandainya mereka tahu kegagalanku. Mengapa aku jadi pesimis. Ayo Maria kamu harus bangkit." ucap Maria dalam hati. Maria menarik napas panjang.
" Anggi, Kayaknya aku enggak bisa hadir disini sampai akhir. Aku harus menghadiri selamatan sepupuku yang baru saja melahirkan.Maaf ya nggi." ucap Maria lembut. " Tidak apa-apa.Tapi sebelum pulang Fhoto bareng dulu sama kakakku." ucap Anggi. " Oke, ayo fhoto bareng " ucap fatma. Mereka berempat segera naik ke atas panggung dimana kedua mempelai bersanding. Merekapun berfhoto bareng.
" Selamat ya kak Angga, kak Anyi semoga ruhui rahayu. Menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah." Maria menjabat tangan kedua mempelai di ikuti Fatma dan Lisa. Maria turun dari panggung / pelaminan penganten. Sebelum Maria meninggalkan tempat itu, Maria melihat Rama yang sedang berbicara Melati dengan akrabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Bilqies
Hai Thor salam kenal yaa,
aku mampir niih, mampir juga yaa di karyaku...
terima kasih 🙏
2024-05-01
0
Nur Meylia Djulfah
Semangat Maria buat ngedapatin pakpol
2022-01-05
1
Conny Radiansyah
apalagi yang mau dilakukan Maria, gue tunggu 🤗
2021-12-24
1