...Happy reading...
.......
.......
Hari itu menjadi hari yang sangat melelahkan sekali untuk seluruh jiwa dan ragaku, kalau buat hati masih aman-aman saja sih (ㆁωㆁ)
Mulai dari sang raja atau ayahku itu yang sejak pagi ini terus saja memeluk tubuh kecilku, lalu pelajaran tata krama putri yang terus berdenging di telingaku dan paling parah, kakiku yang keseleo saat belajar dansa karena menggunakan sepatu tinggi.
Hahhh, sangat-sangat merepotkan...
Waktu malam tiba, saat dimana diriku ini bisa bebas dari semuanya. Saat dimana diriku sendiri berada.
Berharap dapat menenangkan diri, aku mencoba berjalan-jalan kecil melengkapi peta istana ini. Jangan main-main dengan istana Celestine, besarnya bukan main!
Mungkin kalau dihitung-hitung, dua kompleks rumahku yang dulu masih kalah jauh dengan luas istana ini (●__●)
Hampir tergambar sempurna diotak, langkah kakiku tak terasa membawa diriku pada taman istana yang penuh dengan bunga.
Tak jauh dari sana, terlihat seorang wanita berambut emas madu yang mengenakan piyama tengah menatap benda bundar bersinar dilangit.
Melihat sosoknya, tanpa sadar langkah kaki kecilku membawaku perlahan padanya.
"Kak Falley??"
Ia melihat kearahku. Meski terlihat terkejut sesaat, wajahnya kembali lesu seperti sangat kelelahan.
"Lauren, kamu belum tidur?" Tanyanya lembut yang segera kujawab dengan gelengan cepat.
"Sepertinya sulit untuk tidur malam ini ya." Lanjutnya.
"...."
"...."
Kami sama-sama diam, canggung sekali!
Aku tak bisa berkata apa-apa sekarang!
"Kamu tidak kembali, Lauren?" Huuh akhirnya, untung saja kak Fall peka orangnya!
"Em, aku ingin disini dulu bersama kakak." Cicitku.
Senyum kak Fall mulai menipis, "Tumben ya kita bisa bertemu di tempat seperti in, biasanya juga kakak selalu sibuk dengan urusan kerajaan." Celutukku, memang yang kutau aku jarang sekali bertemu dengan wanita ini. Apakah sesibuk itu mengurus kerajaan ini? Maklumlah aku ini hanya bocah ingusan yang tak tau apa-apa (◕ᴗ◕✿)
"Ya karena besok perayaan, kakak berpikir untuk merehatkan sementara seluruh tubuh dan pikiran kakak. Ayah juga sudah kembali kekerajaan.." Jelasnya.
Aku termenung sesaat memandangi wajah lesunya, "Kak, ada yang selalu menjangggal di pikiranku selama ini. Kalau saja ku tanyakan, apa kakak bisa menjawabnya..."
"Hm, apa itu?"
"Sampai saat ini aku belum pernah melihat ibu... Emm, kemana dia kak?"
Kak Falley terdiam sejenak, ekspresi yang tadinya lesu mendadak kosong.
Ugh, apa aku salah bicara?
"Em, kak?"
Kak Fall menghela nafas gusar, "Sudah kuduga, kamu bakal bertanya begitu."
"..."
Suasana mendadak menjadi hening lagi.
Apa itu semacam hal tabu untuk dibicarakan, ayolah seseorang, beritahu aku!!
"Ibu sudah tiada ketika kita menemukan mu...."
"Mungkin ini bakal menjadi kisah yang paling sedih dalam hidupku"
"...."
"Dua tahun yang lalu, tepatnya saat festival panen berlangsung. Ibukota diserang oleh seorang penyihir hitam yang membawa ratusan monster magis dibawah pengaruhnya.
Saat itu, semua ksatria, penyihir dan penyihir roh yang ada di ibukota segera menuju garis depan untuk menghadang monster-monster yang mau memasuki kota. Dan, Ibu saat itu yang mengambil alih komando pada garis depan, seorang penyihir yang dapat mengusai 3 sihir kuno. Itulah ibu...."
Apa ini akan menjadi cerita sedih? Ayolah aku ingin menghemat air mata kali ini! Sudah cukup airmata ku hampir kering karena sadend novel yang kubaca sebelumnya!
"Disisi lain, ayah sedang memimpin para prajurit dari istana untuk segera mengirim bala bantuan di garis depan. Saat itu, hanya terdapat kita berdua di istana dan beberapa prajurit yang bertugas berjaga di kastil.."
"..." Aku hanya manggut-manggut layaknya pendengar handal mendengar cerita kak Fall.
"Yang muncul dibenaku saat itu hanya bergegas menemui adik kecilku, membuatnya sibuk agar ia tidak panik jika mengetahui situasi luar karena keadaannya yang sangat kacau."
Kak Fall menghadapku, tatapan yang dipancarkan oleh kedua matanya nampak sendu. "Banyak teriakan orang terdengar amat nyaring dimana-mana..."
"Saat kakak sampai dilorong kamarmu, yang kakak lihat hanyalah beberapa penjaga yang terkapar tak sadarkan diri saat itu..."
Tiba-tiba kak Falley langsung memelukku, membuat rasa hangat menyelimuti seluruh bagian tubuh bocilku.
"Mencoba melawan histeris besar, kakak memberanikan diri untuk melihat kedalam kamarmu..."
Di atas bahuku, mulai turun beberapa rintik hujan yang sepertinya milik kak Fall disertai dengan nada bicaranya yang mulai berubah.
"Disana hiks hiks disana hanya terdapat seorang wanita hiks dengan pakaian hiks hitam menyelimuti hiks tubuhnya ya-yang hiks sedang mencekek leher adik tersayangku dengan tangan kanannya sembarikan membaca beberapa manta gelap....."
"Maaf hikss hikss maafkan kakakmu yang lemah ini, Lauren.."
"Hikss.. hiks.."
Tangisan kak Fall bagai gendang merdu tersendiri ditelingaku, apa sepertinya kak Falley terus merasa bersalah ya selama ini.
"Kak, bisa temenin aku kekamar? kita lanjutkan kisahnya besok ya, besok kakak tidak sibukkan?"
Aku hanya dapat mengusap pelan punggung dan kepalanya, berharap ia akan tenang.
Rambutnya yang sangat cerah nan lembut seakan mengambarkan semua covernya. Orang yang selalu terlihat cerah dan lembut tak selamanya daapt begitu, kadang mereka juga bisa merasa sangat sedih seperti ini.
"Lauren, biarkan kakak begini sebentar, ya.."
"Iya.."
Aku kembali bersama kak Falley kekamarku.
"Selamat malam kak..."
"Selamat malam, tidur yang nyenyak ya.."
Ctakk (Tutup pintu)
Kujatuhkan lemas diriku diatas ranjang.
Huuhf, apa lagi itu?!
Dari cerita kak Falley yang masih menggantung tadi. Dapat kuambil kesimpulan bahwa, seperti nya wanita yang berpakaian serba hitam itu ialah seorang penyihir hitam.
Iyalah penyihir hitam, orang bajunya saja hitam semua (ノಠ益ಠ)ノ彡┻━┻
Di dunia ini, setidaknya yang kutau terdapat 2 jenis penyihir.
Pertama, penyihir yang meminjam kekuatan dari roh menggunakan mana serta beberapa mantra dan dari itu, ia dapat menghasilkan berbagai elemen. Contohnya seperti elemen tanah, api, air, angin dan lain-lain .
Yang kedua, ada penyihir roh yang kekuatannya mengambil fokus titik pada satu roh, penjinak menjadi kata yang tepat untuk menggambarkannya.
Mereka (penyihir roh) dapat memanipulasi elemen dengan hanya membayangkan. Jika kita mengambil titik lemahnya, para penyihir roh hanya memiliki satu elemen tergantung rohnya dan harus punya mental yang tinggi agar dapat mengendalikannya.
Pada akhirnya, keduanya sangat bergantung pada kekuatan dari roh
Berbeda dalam kasus penyihir hitam. Sebelum dapat menggunakannya, sang pengguna harus terlebih dahulu mengabdikan dirinya kepada iblis agar dapat menguasai unsur paling pentingnya, elemen kegelapan.
Energi kegelapan adalah senjata andalan bagi bangsa iblis.
Tapi tunggu sebentar, apa yang tujuan seorang penyihir hitam dengan kekuatan luar biasa itu menyerang ibukota Celestine yang notabenenya merupakan salah satu negara terkuat? Ia mau cari mati?
Juga, apa untungnya coba buat dia sampai harus repot-repot mengumpulkan banyak sekali monster jika tujuannya hanya untuk memperlambat dan menerobos masuk ke kamar putri Lauren?
Siapa sebenarnya sosok putri Lauren itu?!
Masih banyak sekali pertanyaan yang belum jelas jawabannya.
Untuk sekarang, yang pasti kubutuhkan adalah pengetahuan dan pengalaman.
Iya, jawabannya aku harus bertualang. Dengan itu, lebih banyak informasi yang kudapat dari pada hanya terus menetap di dalam istana ini.
Tapi masalahnya, jika dengan aku yang sekarang pasti kak Fall dan ayah akan melarangku...
"Yoss!!! Sudah ditentukan, tujuanku sekarang ialah mencari ilmu sebanyak-banyaknya dan menjadi yang terkuat sedunia!!"
..._____...
Matahari terlihat perlahan timbul diantara pegunungan timur. Kubuka selimutku lalu bangkit, kuganti piyamaku secepat mungkin sebelum para pelayan memasuki kamarku.
Masih risih rasanya kalau dipakaikan baju oleh orang lain ಠ﹏ಠ
Sambil berlari kecil, aku segera bergegas menuju perpustakaan kerajaan tanpa memperdulikan beberapa maid dan prajurit yang menegurku.
Kubuka pintunya perlahan, terlihat dari sini kepala perpustakaan yang tengah membersih-bersikan rak buku yang tingginya hampir sekitar 3 meter.
"Paman Elf!" Teriakku antusias
Sang paman menoleh lalu tersenyum, "Hohh, putri Lauren. Sampai datang pagi-pagi begini, apa ada yang sedang anda cari?" Tanyanya hangat.
Aku mengangguk cepat, "Sepertinya hari ini aku hanya ingin mencoba menamatkan seluruh buku di lantai 2 saja sebelum acara dimulai."
Paman Elf terenggun, "Eh? Menamatkan kata anda?!" Ucapnya terkejut.
Aku hanya tersenyum kecil untuk menjawab rasa bingungnya.
Menghela nafas, paman Elf mengangguk. "Baik kalau begitu tuan putri, silakan nikmati waktu anda.."
"Terimakasih!"
Kubaca buku pertamaku dilantai 2 ini. Terus membaca dan membaca semuanya.
Sampai saat ini, aku sudah menghapal sampai ratusan mantra sihir dari beberapa refrensi yang sudah kubaca.
"Exsalia, kamu dengar??"
[Master, tumben sekali, ada apa?]
"Menurut mu, apa aku bisa memakai sihir?"
[Kalau untuk sihir dari roh sepertinya sangat mustahil. Tapi kalau untuk sihir kuno, sepertinya bukan masalah. Lagipula, di dunia ini jiwa Master memiliki mana yang melebihi manusia rata-ra....]
"Tunggu-tunggu... Hanya sihir kuno, maksudmu??"
Aku cepat memotong kata-katanya.
[Master juga tau bukan apa itu penyihir roh?!]
"Iya, aku tau..."
Dengan adanya Exsalia (seorang roh) didalam tubuhku, mustahil sekarang aku dapat menggunakan sihir roh selain dari miliknya...
"Elemen apa yang bisa kamu pakai??"
[Semuanya...]
"Hahhhhhhh...." teriakku
Upss..
"Ada apa tuan putri???" Paman Elf berdiri bertanya khawatir kepadaku.
"Ohh.... Tidak apa-apa, lupakan saja, hehehe...."
"Benar tidak apa-apa?"
"Iya, tenang saja..."
"Exsalia!!"
[Hmm??]
"Maksudmu semua itu, apa maksudnya?"
[Semua bentuk dari yang ada dialam dunia ini bisa saya kendalikan tuan. Baik itu air, api, tanah, petir, angin, es, tumbuhan, intinya semuanya deh....]
"Ternyata kamu punya kemampuan selicik itu ya..."
[Hehh, tidak sopan] Sangkalnya dengan nada kesal.
"Lalu untuk apa kuhapal jadi semua mantra sihir sebanyak itu" ucapku lesu, bukannya ini namanya pemborosan memori?!
[Ya itu salah Master sendiri tak bertanya dulu pada saya. Tapi tunggu, kalau dipikir-pikir sepertinya ada fungsinya Master!]
[Perbedaan dari 2 jenis penyihir itukan terdapat pada lingkaran sihir dan mantranya.]
[Bukannya aneh jika terdapat penyihir roh yang dapat menguasai semua jenis elemen?!]
"Jadi??"
[Bagaimana jika Master menyamar jadi penyihir saja?]
Perkataan Exsalia ada benarnya sih....
Hal pertama dan wajib bagi setiap penyihir adalah belajar membentuk lingkaran sihir dan menghafal mantra, berbeda dengan penyihir roh yang hanya perlu fokus membayangkan dan mencari tempat yang banyak untuk dapat digunakan oleh rohnya. Contohnya penyihir roh air, ia sangat diuntungkan jika bertarung di atas laut, karena dapat dengan mudah memanipulasi air disekitarnya tanpa harus memakai energi rohnya.
Mereka tak butuh lingkaran sihir karena sihir roh bisa langsung muncul dari mana pun seperti yang diinginkan sang pengguna. Sangat praktis jika kita membandingkan antara keduanya. (antara kedua penyihir)
Di perpustakaan ini, hanya kutemukan definisi dan cara kerja dari 3 sihir kuno yang kemungkinan adalah milik ibuku seperti kata kak Falley tadi.
Sihir kuno adalah sihir yang diciptakan dan dikembangkan oleh orang di zaman dahulu tanpa bantuan roh ataupun sentuhan alam
Pada zaman itu masih ada beberapa orang yang tak sepenuhnya terlalu bergantung dari roh dan dewa. Mereka melakukan penelitian dan akhirnya beberapa darinya bisa menghasilkannya, semua sihir kuno memiliki kekuatan yang tak masuk akal pikiran manusia dan terlepas dari hukum alam, itulah hebatnya orang di zaman dahulu
Berbeda dengan zaman sekarang yang manusianya terlalu bergantung pada roh dan keberadaan dari penelitian pembuatan sihir lambat laun hilang dengan adanya Alchemis, mustahil manusia di zaman sekarang dapat menemukan konsep sihirnya sendiri dan menggunakannya. Maka dari itu sihir kuno perlahan menghilang sekitar ribuan tahun lamanya.
Hanya sedikit orang yang dapat menguasai beberapa dari sihir kuno. Ibuku bisa dibilang termasuk orang yang langka, karena ia dapat menggunakan lebih dari 2 sihir kuno yang merupakan batasan manusia dunia ini.
Sihir itu adalah sihir penciptaan, penyegel dan pemindahan.
"Tuan putri, sudah saatnya.."
Suara pelayan sudah sampai diluar pintu
"Iya aku segera kesana..."
Saatnya pergi..
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments