Reinkarnasi Seorang Putri
...Happy reading!...
.......
.......
Kepala ku pusing, darah terus berceceran dimana-mana. Kuangkat kepalaku dari kemudi mobil, kulihat sekeliling sangatlah sepi tak ada orang lewat satu pun. Penglihatan ku mulai kabur-kabur, kepalaku terus mengeluarkan sakit yang bukan main. Rasanya aku sudah tidak kuat lagi menahannya.
Kenapa aku bisa berakhir begini ya? Apakah ini yang namanya takdir yang sudah menunggumu. Aku bahkan belum mengucapkan selamat tinggal pada semuanya. Hahaha, sepertinya tak bakal sempat ya. Sudah waktunya kurasa.
Kututup mataku perlahan-lahan, rasa sakit nya lama-lama menghilang bersamaan dengan nyawaku yang terasa terangkat perlahan-lahan
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Selamat datang, tuan Fardhan Yotsuki!"
Suara imut itu muncul tiba-tiba memasuki indra pendengaranku.
Aneh, aku yang memang aneh atau tubuhku yang dasarnya dari lahir sudah aneh? Kenapa aku merasa bahwa hawa sekitar tubuh ku juga sangatlah berbeda, apa ini yang namanya kematian?
Kalau ini kematian, lantas siapa yang memanggil ku barusan? Apa kali ini mbak kunti punya niat main petak umpet? Ukh mengerikan!
Saya paling anti sama yang namanya horor bin jumpscare kawan!
"Tuan Fardhan? Mungkin anda sekarang bertanya-tanya dimana anda sekarang dan apa yang sedang terjadi, pertama bukalah dulu mata anda lalu saya akan menjelaskan apa yang terjadi pada anda." jelas suara tersebut, sungguh suaranya sangat imut sekali!
Mengikuti permainan mbak kunti sekaligus karena tak punya pilihan lain, akhirnya kubuka perlahan kedua mataku penuh dosaku, Upss...
"Bagaimana?"
Suara itu kembali terdengar tak kala netraku mulai terbentur cahaya yang sejak tadi mencoba untuk menyelinap masuk.
Ekspresi terkejut tak lagi dapat terbendung, penglihatanku dibuat seakan tak percaya sebab keberadaan (yang tadinya kukura kunti) ternyata adalah seorang wanita cantik bersayap diseberang meja yang ada diantara kita.
Tunggu, bersayap? Dan kenapa telinganya terlihat lebih panjang? Apa ini bentuk surga wibu tersendiri untukku?
Dalam benakku dipenuhi oleh berbagai macam tanya yang entah datangnya dari mana, sisi wibu menguasai sekarang (◔‿◔)
"Mungkin anda sedang bertanya-tanya seperti siapa saya? Dimana ini? Kenapa bisa ada perempuan yang sangat cantik bersama anda, akan saya jelaskan satu persatu." Dia berkata seperti itu dengan tangan yang mengepal memukul pelan dadanya.
Cantik katanya? Ugh memang kuakui ia adalah gadis ketiga tercantik sedunia bagiku (Tentu saja yang pertama ialah ibuku dan kedua adalah calon istriku nantinya, valid no debat!) Tapi bukannya dia terlalu narsis?
"Perkenalkan, saya adalah roh peri dunia Exsalia. Saya yang nanti akan mendampingi anda didunia ini. Singkatnya nanti anda akan dihidupkan kembali, tapi bukan di dunia asal anda. Sudah mengerti bukan?"
Tunggu-tunggu, dunia lain? Dihidupkan kembali? Apa kau bercanda?
"Apa maksudnya?" Sebuah pertanyaan keluar dari mulut indahku, ya kurasa dua kalimat itu cukup untuk mewakili semua bentuk pertanyaan diotakku.
"Pertanyaan itu akan saya jawab nanti. Untuk sekarang tolong persiapkan diri anda tuan, selamat menikmati hidup baru anda!" Wanita itu melemparkan senyum manis padaku sambil mengangkat satu tangannya keatas, dua jari saling bersentuhan lalu terdengar bunyi...
Ctekk!!
Tanpa sempat menanyakan alasan dari perkataannya, secara mendadak tempatku duduk berubah menjadi ruangan putih yang hampa. Sangat hampa bak dunia tanpa batas jika kalian bertanya bagaimana rupanya.
Jika muncul lagi dipikirkan kalian bahwa semua ini ada di studio film aksi, aku menolak keras pemikiran itu.
Telapak kakiku terasa hampa, tubuhku terus terasa terombang-ambing oleh derasnya aliran yang terus saja menyedot sedikit demi sedikit seluruh tubuhku.
Akhhh, siapapun tolong !
"BELIAU BERNAFAS!"
Hmm?!
Perasaanku mulai memburuk menyadari ada sesuatu yang aneh..
Sekarang tak tau kenapa, aku merasa sekujur tubuhku terasa sangat lemas sekali. Seperti baru saja disuruh kerja paksa selama seminggu tanpa asupan para wanita seksi (・∀・)
Tidak ada satupun anggota tubuhku yang dapat kugerakan.
Secara samar, terbentuk beban di bagian dahiku.
Rasa penasaran tak dapat kubendung lagi. Kubuka kedua mataku perlahan, terlihat disana bayang-bayang wujud seseorang berpakaian putih tengah menaruh telapak tangannya yang bercahaya tepat di dahiku.
Hanya satu pertanyaanku, siapa kakek bau tanah ini! Berani sekali menyentuh jidat mulusku!
Cepat singkirkan tanganmu dasar bau tanah!
Darr!!!
Suara benturan pintu terdengar keras masuk kegendang telingaku. Mengikuti gelombang suaranya yang perlahan menghilang, seorang wanita cantik dengan rambut emas panjang dihiasi tiara diatasnya berdiri diambang pintu.
"Bagaimana, hufhh.. hufh.. bagaimana keadaan Lauren sekarang?" Tanyanya dengan pernafasan yang belum stabil.
Sang bau tanah berbalik, nampak kulihat sekilas muncul senyum tipis diwajah keriputnya. "Walau ada sesuatu yang menjanggal, selebihnya Putri Lauren sudah sadar." Ucapnya.
Senyum lega terukir diwajah si wanita cantik, "Itu kita bicarakan diluar saja. Yang terpenting saat ini..."
Wanita itu berlari kecil ke arahku. Tanpa sempat menyadarinya, ia dengan cepat memeluk tubuhku yang masih berbaring diatas kasur bersama tetesan-tetesan air yang jatuh dari kedua matanya.
"Syukurlah Lauren, syukurlah kamu sudah sadar." Ucapnya tersedu-sedu.
Lauren? Siapa Lauren? Maksudnya aku ya? Maksudnya? Hahhh?
"Putri Falley, mungkin sekarang putri Lauren masih dalam keadaan bingung. Untuk selebihnya, akan saya beritahu ketika diluar.."
"Iya..."
"Kalau begitu, orang tua ini unjuk permisi dulu."
"Terima kasih, saya nanti akan keluar secepatnya."
Bau tanah itu membuka pintu lalu pergi meninggalkan kami.
Hmm, kalo dilihat dari pakaiannya, si bau tanah itu sepertinya seorang pendeta karena pada topi panjangnya terdapat tanda salib.
Tapi sementara kita lupakan dulu itu, sebenarnya sampai kapansih wanita ini mau terus memeluk ku? siapasih sebenarnya dia ini? Kamu tidak tau kalau seumur hidupku ini aku tidak pernah dipeluk perempuan selain ibuku? Bikin salting banget dah mbaknya (╯°□°)╯︵ ┻━┻
Apa lebih baik kutanya saja ya? Tapi bagaimana seharusnya? Akhh, kutanya dulu sajalah!!
"Permisi.." Ugh suaraku terasa serak berat-berat, rasanya seperti sudah tidak minum selama 3 hari saja.
"Iyaaa ada apa Lauren? Apa badanmu masih sakit? Atau kamu lapar?"Jawab wanita itu spontan dengan nada penuh kekhawatiran.
Aku hanya dapat menggeleng kecil, "Sebenarnya anda siapa?" Tanyaku.
Wajahnya nampak memucat, matanya yang sebelumnya bercahaya seakan lenyap tanpa sisa.
Bermodal senyum tipisnya, ia menjawab pertanyaan singkatku.
"Kamu tak perlu tau siapa aku, yang terpenting sekarang adalah kesehatanmu. Nanti lambat laun kamu akan tau siapa itu aku, sekarang lebih baik kamu tidur ya, Lauren."
Ia mencium lembut dahiku lalu tersenyum tipis.
"Selamat malam."
Meninggalkan senyuman kecil, ia menarik gagang pintu lalu keluar. Sosoknya kini menghilang perlahan lalu tak lagi tertangkap oleh lingkup pandangku.
Sebenarnya siapa sebenarnya gadis speak bidadari surga itu? Apa dia sekarang ceritanya jadi salah satu selir dari sekian banyak wanitaku?
[Tuan, anda itu ternyata orangnya sangat percaya diri sekali ya!]
Dahiku mulai berkerut tanda bingung, "Suara ini, kamu yang tadi Exsalia-Exsalia itu bukan? dimana kamu?" Tanyaku.
[Saya?? Saya selama ini dalam tubuh tuan..]
"Tubuhku, bagaimana bisa kamu didalam sana?"
[Nanti akan saya jelaskan lebih detailnya. Intinya, sekarang jiwa tuan telah ditransferkan ke dalam tubuh yang berbeda. Tuan sekarang hanyalah sekedar jiwa yang menggantikannya saja...]
"Setelah mati, sekarang kamu menyuruhku untuk pura-pura jadi orang lain, yang benar saja!"
[Tuan, kita bahas itu nanti saja. Yang terpenting kita harus segera mengikat kontrak agar kita bisa saling terhubung]
"Mengikat kontrak? Maksu-bukan bukan, bagaimana caranya?"
[Tuan tinggal fokus, tenangkan dan kosongkan pikiran]
"Untuk apa melakukan itu?!"
[Sudahlah, lakukan saja!!]
"Baiklah..." Lagi-lagi, rasanya kesadaranku diambil secara paksa oleh makhluk aneh itu.
..._____...
"Selamat datang kembali tuan!!" Suara lembut Exsalia menyambut kemunculanku.
Walaupun sangat mustahil untuk dipercaya tapi kini, aku sampai lagi keruangan putih dengan meja ditengahnya.
Exsalia, seorang gadis yang adalah peri itu hanya terus tersenyum sembari memperhatikan diriku. Mulai kesal dengan tatapan anehnya, aku membuka pembicaraan.
"Nah, sekarang bagaimana caranya mengikat kontrak?"
"Ahh iya saya sampai lupa. Untuk sekarang, coba tuan berdiri..."
Perintahnya terlihat tidak menyakinkan, tapi yasudah lah mau bagaimana lagi. "Baik." Ucapku menuruti.
Exsalia tersenyum lalu berjalan mendekati tempatku berdiri. Setelah tepat berada didepanku, ia merunduk lalu mengambil tangan kananku dan mencium bagian punggungnya.
"Aku, Roh peri Exsalia dengan ini mengikat kontrak dengan seorang Master, Fardhan Yotsuki atau yang sekarang bernama, Putri Lauren Van Cyles Celestine."
Seketika cahaya memenuhi seluruh pandanganku. Selang setelah cahaya menghilang, terlihat Exsalia yang sudah kembali duduk di tempatnya dengan secangkir teh ditangannya.
"Sudah?" Tanyaku penasaran, bukannya ini terlalu cepat untuk bentuk sebuah ritual aneh?
"Ya, sekarang kita sudah terhubung satu sama lain." Jawabnya.
"Apa untungnya aku memiliki hubungan dengan orang mencurigakan sepertimu?!" Sampai saat ini aku masih merasa aneh, kenapa aku baru menyadari ini? Apa yang bisa kupercaya dari gadis yang mengakui dirinya peri ini?
"Master tidak perlu menyebut saya mencurigakan seperti itu! Dan untuk untungnya memiliki hubungan denganku adalah dapat menggunakan kekuatan khususku!" Ucapnya menanggapi.
"Hehh, kekuatan?! Kamu memiliki kekuatan? Macam tak betul je budak ni!" Keluar sudah logat andalan menyindirku.
"Tak sopan tau!! biarpun begini, saya adalah roh peri agung, roh tertinggi dari semua roh." Jelas Exsalia, ia terlihat menggemaskan dengan kedua pipi yang sudah menggembung besar bak bakpao.
"Dasar tidak sopan!!" Tambahnya lagi sambil bersedekap dada.
"Hehehe, maaf-maaf..."
"Hmff!!" Wah rupanya dia beneran ngambek!
"Oh iya Exsalia, aku belum mengerti apapun tentang sistem dunia ini."
Exsalia menoleh sesaat, "Nantinya Master akan segera paham. Dari pada itu, kenapa Master tak mengurusi diri Master dulu." Hebat, perubahan tiba-tiba darinya.
Yang tadinya ngambek perlahan mulai mencuri-curi pandang padaku dengan sedikit, emm gimana ya, tertawa kecil mungkin?
"Maksudmu??"
Ctingg..
Tepat setelah menjentikkan jarinya, berdirilah sebuah cermin besar tepat di sampingku.
"Master, cobalah mengaca."
"Apa yang mau kamu harapkan dari wajahku-.... Haaahh?!! SIAPA INI???"
Terlihat jelas pada cermin, pantulan seorang gadis berumur 10 tahun dengan rambut putih keabu-abuan panjang, mata yang biru sebiru langit, bibir yang mungil dan lumayan pucat serta kulit putih yang sangat lembut.
Kucubit keras pipiku, ini sama persis seperti yang ada di cermin.
Secara alami teringat sesuatu yang amat penting untukku. Mencoba memastikan, kurogoh bagian selangkanganku.
Gundukan dan.. rawa-rawa....
Exsalia tertawa terbahak-bahak mengeluarkan semua yang sudah ditahannya sejak awal.
"Exsalia, ini nyata?? Ini cuma loluconkan?! KENAPA BISA BEGINI?!!" Aku mulai panik, kemana sudah junior yang sudah kubesarkan seperti anak sendiri itu pergi?!
"Hahahaha, ta-tadi itu sepertinya sudah saya jelaskan ya??" Tanyanya disela tawa.
"Hah?!!" Beoku, semua sistem didalam otakku rasanya dibuat terhenti sejenak sekarang.
"Sekarang ini, Master sudah dipindah jiwakan, tapi dengan tubuh yang berbeda tentunya!"
Senyum Exsalia kian melebar, "Master yang sekarang hanyalah seorang gadis berumur 10 tahun, lebih tepatnya putri kedua kerajaan Celestine. Putri Lauren Van Cyles Celestine.."
"Hahhhhh?!!"
Apa lagi ini?!
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Guardians R
versi dunia biru lebih kasar ya🗿
2022-02-23
3
yui(nama samaran)
dah aku bantu vote writters kun
2021-11-24
6