Tok..tok..tok suara ketukan pintu
"Masuk..", Pimpinan buka suara.
Sekretaris Indri masuk membawa berkas-berkas dokumen perusahaan yang di minta Devilito melalui sambungan telpon paralel kantor dan meletakkannya dimeja dengan sopan.
"Ini sudah semua yang saya minta..?" Devilito bicara sambil membuka salah satu map di antara dokumen tersebut secara perlahan,, Hening... Aura dingin sang pemimpin begitu terasa.
"Yang dokumen tentang neraca yang mana..?", kembali bertanya pada sekretarisnya.
"Yang binder warna biru pak Dev..", sambil membantu mengambilkannya.
"Kamu duduk aja Indri, jangan berdiri di samping saya ini, risih saya", sambil menunjuk kursi di depan mejanya.
"Maaf pak Dev, baik", Indri pun melangkah dan duduk diam sambil mengamati wajah Devilito. Dia sangat mengagumi atasannya yang berusia 29 tahun tetapi belum mempunyai istri ini mempunyai paras ganteng dan macho. Tapi dia takut, karena aura atasannya ini begitu dingin, tatapan tajam, jarang senyum dan bicara seperlunya.
Devilito meneliti berkas dokumen kadang bergumam sendiri, kadang manggut-manggut.
20 menit kemudian,.sang bos berdiri dan mengambil Hp nya di meja, lalu menelpon seseorang.
"Bro, lagi dimana..?"
"Seperti biasa home base, kenapa bro..?"
"Kesinj dong ,sekarang ya, gue tunggu.." nada datar ,lalu memutuskan percakapan.
di seberang sana...
"Haelaaah..,ini orang kebiasaan banget main matiin telpon seenak-enaknya aja", gerutu Giring sambil bersiap menuju garasi dan berangkat.
Giring adalah sahabat Devilito dari remaja, persahabatan mereka sangat kental, Giring sangat ahli dalam IT, jago program dan hack. Dia mempunyai tim tersendiri beranggotakan 5 orang yang ahli dibidangnya masing-masing. Bekerja sama dengan jaringan dari berbagai negara lain untuk memperkuat sistemnya. Dan, sering diminta bantuan oleh pihak siber polisi dalam memecahkan sebuah kasus. Dalam pergerakannya, mereka selalu memakai nama 'alias' agar tidak mudah dilacak. Satu lagi kelebihan menarik lainnya yaitu, mahir beladiri Martial Art.
Saat ini Devilito memanggilnya pada saat jam kerja, pasti ada masalah besar, pikirnya.
--Di Kantor--
PT. Cakra Gurita Buana, Tbk di bawah kepemimpinan Devilito Arkansa bergerak di bidang Properti, Garment, Show Room mobil Mewah dan Cargo. Gedung 5 lantai, berdiri diatas tanah lebih kurang 1 Hektar, berada di pusat kota bisnis. Tiap lantai merupakan divisi induk dari masing-masing departemen usaha. Dan, lantai paling atas adalah ruangan khusus pimpinan tersendiri.
Di lantai paling atas...
Setelah menelpon Giring, Devilito menyuruh Indri untuk memanggil semua kepala tiap departemen berikut wakil dan manager akunting nya, untuk meeting 30 menit lagi di ruangan khusus.
"Tapi Direktur Keuangan saya tidak usah diberitahu ya, dia tidak usah ikut dalam meeting ini", seru bos pada Indri.
"Loh, kenapa pak..?bukankah pak Andre sangat diperlukan dalam rapat ini..?", Indri mencoba koreksi bosnya.
"Kamu laksanakan saja perintah saya, I do it what I should be done, kamu tidak usah banyak tanya", perintah Devilito menatap tajam ke arah Indri.
"Baik pak, segera", Indri ketakutan di tatap seperti itu.
Tiba-tiba telpon paralel berbunyi...dari bagian receptionist depan, pimpinan langsung angkat. ." Maaf pak, ada pak Giring mau ketemu, katanya udah janjian, di suruh langsung atau tunggu dulu pak ?"
"Suruh langsung aja"...
"Baik pak".
Yaa..walaupun Giring seorang sahabat tetapi Devilito menerapkan aturan disiplin ketat yang harus dipatuhi tanpa kecuali. Tidak boleh seorang pun yang bisa masuk ke ruangannya tanpa ijinnya, dan ini termasuk poin utama. Bagi yang melanggar langsung dipecat, itu sudah termasuk dalam klausa perjanjian karyawan yang wajib disetujui sebelum diterima bekerja. di perusahaannya. Khusus sahabat-sahabatnya, sendiri Devilito sudah memberikan pengertian untuk menghormati aturannya tersebut.
2 menit kemudian Giring masuk ke ruangan Devilito, dan Devilito pun menyuruh Indri untuk meninggalkan mereka berdua. "Jangan lupa sekarang langsung hubungi yang saya bilang tadi ya".
"Baik pak"
"Waahh..ada apa nih kawanku satu ini memanggil datang ke kantornya, pasti ada urusan berat yah..?", Giring buka percakapan agak formal.
"Tau aja..." , Devilito garuk-garuk kepala yang tidak gatal. "Udah ah, ngga usah formil ama gue, ngga ada orang lain disini", sambungnya.
"Ahahahaha.." Giring tertawa lepas sambil menepuk bahu Devilito.
"Gini sob...di kantor ini ada tikus mau bermain-main nih ama gue, mainin anggaran, padahal gue udah kasih gaji + insentif besar + bonus ama dia, tapi dasar manusia ngga ada puasnya tetap aja menggerogoti anggaran, di kiranya gue jadi bos karena warisan kali, gampang dikibuli", Devilito berbicara lebih tepatnya menggerutu.
"Nah, gue mau minta tolong, blokir semua account dari bank manapun, luar dan dalam negeri orang-orang yang nanti gue kasih daftarnya, ngga banyak cuma 3 orang aja. Gue udah hitung-hitung beberapa hari ini sama akuntan jumlah seluruh pendapatannya dari gaji/insentif/bonus mulai dari awal dia bekerja sampai hari ini., gue sengaja nggak langsung ke pihak yang berwajib plus pihak bank untuk kerja sama, karena gue ingin shock therapy mereka dulu, nanti baru urusan kepolisian dan kejaksaan untuk penyitaan asetnya. Dan elo tolong nanti kerjasama dengan orang dalam pihak bank dan kepolisian ya, gunakan koneksi lo, jangan sampai kita yang melanggar hukum nantinya",
Devilito menjelaskan panjang lebar, dan Giring hanya manggut-manggut tanda mengerti. Dia sudah tahu apa yang harus di lakukannya.
"Nah..sekarang berapa gue harus bayar untuk tugas ini ..?" Devilito melanjutkan.
"Bayarannya...??, traktir ngopi ajalah, kayak gue nggak ada duit aja lo kira, hahaha", Giring tertawa..
"Oh ya, itu orang mau lo apain bro..?" Giring bertanya karena dia belum tau rencana selanjutnya.
"Nanti malam kumpul di markas ya., gue mau olahraga, udah lama nggak pegel-pegel badan gue, dia masih muda, paling 3 atau 4 tahun diatas gue, boleh laah,", Devilito bicara sambil senyum-senyum, dan melakukan peregangan otot, tapi Giring sudah tahu maksudnya..
"Udah ah, gue mau meeting dulu..!, ntar gue hubungi marcel sekalian mau tau kabarnya" sambil mengambil jas nya dan bersiap keluar ruangan.
"Ok. bro" Giring ikut keluar ruangan, langsung meninggalkan Devilito tanpa basa basi lagi.
Devilito menghampiri meja Indri dan bertanya apakah semua sudah bersiap untuk meeting, dan Indri menjawab sudah dipersiapkan berikut dokumen yang di perlukan nantinya.
"Mereka sudah di ruang meeting pak"
--Di Ruang Meeting--
Devilito masuk ruang meeting dengan wajah seperti biasa, dingin. Dia menatap satu persatu wajah mereka ,lalu berkata,
"Saya langsung mulai tanpa basa basi, saya mau bertanya kepada kalian semua, ada yang bekerja disini baru dibawah 2 tahun..?"
"Tidak pak, rata-rata di atas 2 tahun"
"Bagus, kalian tahu perusahaan ini sudah berdiri selama 8 tahun, dan saya membangunnya dengan susah payah, mengalami fase up - down, perusahaan ini bukan saya dapat dari warisan orang tua. Jadi saya sangat mengetahui seluk beluk yang terjadi di perusahaan ini, termasuk dengan alur keluar masuk dana perusahaan." Dia mengambil salah satu dokumen didepannya.
"Dalam dokumen ini, tercatat semua data termasuk data fiktif, jadi tujuan saya mengumpulkan kalian, cuma mau memberitahu, bahwa dalam perusahaan ini ada orang yang bermain-main dengan keuangan proyek, kerugian total hampir 100 milyar, tepatnya 97 milyar. Saya sudah punya catatan lengkap siapa saja yang bermain disini. Jadi, siapa yang merasa punya salah dalam hal ini, silahkan temui saya, Saya kasih waktu 2 hari ini tidak ada yang mengaku, percayalah..saya lebih kejam dari yang kalian pikirkan, dan dipastikan hidupnya menderita dan cacat...!, sekian, silahkan bubar.". Devilito keluar ruangan rapat diikuti oleh Indri. Sampai di ruangannya, Devilito langsung menelpon kepala keuangannya.
"Pak Andre, Anda ke ruangan saya sekarang ya.."
"Maaf pak Dev, saya posisi sekarang ada di gedung X bertemu dengan rekanan dari perusahaan M membahas proyek bahan impor untuk garmen yang di kota S, sekitar jam 4 sore saya kembali ke kantor pak Dev".
"Baik, kalau begitu nanti jam 7 malam ketemu sama saya di daerah Parung di rumah rekan, saya nanti di share lokasi nya, jangan telat ya..!"
"Siap pak Dev"
"Cih..ada urusan apa dia mengurus client garmen..?, bukan kerjaan nya", Devilito bergumam sinis.
Devilito melirik jam di tangannya baru jam setengah 2 siang, dia berpikir lebih baik dia keluar kantor sekalian makan siang karena dari tadi belum makan.
Dia meletakkan jas nya kemudian keluar ruangan dan berkata pada Indri kalau dia keluar kantor dan tidak kembali ,
Turun ke parkiran mobil karena dia tidak pernah memakai sopir pribadi. Masuk mobil Hammer dan berangkat ke sebuah restoran langganannya yang ada di Mall daerah Pondok Indah.
--
--
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Fitri Yani
peran utama pria nya mna🤔
2022-04-10
1