Luar biasa

Sepertinya orang tua Steven semakin gencar untuk mengeluarkan Alvaro dari sekolah ini, dan itu semua tidak luput dari penglihatan seorang, Mentari.

Apa lagi saat dia mengetahui jika profesi orang tua Alvaro, adalah sopir. Dan itu semakin membuat Mamah Steven ingin menyudutkan mereka, terutama untuk mengeluarkan Alvaro dari sekolah ini.

Mamah Steven tersenyum meremehkan, sedangkan sang suami hanya diam saja menunggu kepala sekolah angkat bicara dengan kasus ini.

Ternyata selama ini mereka hanya mendengar gosip, jika Alvaro merupakan anak pengusaha? Karna buktinya seorang berbaju hitam mengenalkan dirinya sebagai orang tua Alvaro.

"Saya ingin anak sopir ini dikeluarkan dari sekolah!'' kata Mamah Steven kepada kepala sekolah.

Sementara Mentari mendudukkan kepalanya, apakah dia bisa mengeluarkan pendapatnya? Dia sangat tau, berdebat dengan orang kalangan atas akan membuat kita terinjak.

"Mah," tegur sang suami kepada Mamah Steven.

"Pah. Papa nggak lihat anak kita masuk rumah sakit karna ulah anak berandalan ini?" Tunjuk Mamah Steven, kepada Alvaro.

Alvaro hanya diam dengan raut wajah dinginya. Sementara jantung Mentari masih berdegup kencang dengan situasi seperti ini.

"Kita dengarkan penjelasan dari kepala sekolah dulu," kata Papah Steven.

"Kalangan bawah seperti kalian tidak pantas mencari masalah dengan keluarga kami!" Mamah Steven berkata pedas tanpa mempedulikan perasaan seseorang.

Sudah Mentari katakan bukan, jika kalangan bawah akan terinjak-injak jika mencari masalah dengan kalangan atas, tidak semuanya tapi kebanyakan seperti itu.

"Anak sopir yang berandal kayak kamu tidak pantas sekolah disini!" Mamah Steven, tak berhentinya berkata pedas dan menghina Alvaro, apa lagi saat dia mengetahui jika yang melukai anaknya sampai masuk rumah sakit hanya kalangan bawah.

"Jaga ucapan, Anda," kata pria yang mengaku sebagai orang tua Alvaro. Dia menatap tajam Mamah Steven.

Kepala sekolah menarik nafasnya panjang,"Maaf Bu, silahkan diam dulu," kata kepala sekolah.

Hening.

Belum ada yang mengeluarkan suara, ruangan kepala sekolah menjadi hening karna menunggu apa yang akan dikatakan oleh kepala sekolah.

"Maaf Bu, kami tidak bisa mengeluarkan Alvaro dari sekolah ini."

Mentari langsung menatap kepala sekolah yang berkata serius kepada orang dihadapannya. Apa Mentari tidak salah dengar? Jika kepala sekolah tidak bisa mengeluarkan Alvaro dari sekolah ini?

Wajah Mamah Steven merah padam, dia tidak habis fikir dengan apa yang diucapkan oleh kepala sekolah yang berkacamata dihadapannya ini.

"Tapi kami akan menyuruh Alvaro, untuk minta maaf Kepada Steven. Dan pihak sekolah akan memberikan scorsing kepada Alvaro selama satu minggu." Kepala sekolah berkata lagi kepada kedua orang tua Steven.

Mentari menatap Alvaro. Apa cowok itu mau minta maaf kepada Steven? Tapi bagaimana jika Alvaro tidak mau?

Mentari bersyukur karna Alvaro tidak dikeluarkan dari sekolah, hanya di scorsing saja selama satu minggu lamanya.

Kepala sekolah menatap Alvaro, yang hanya diam saja sembari memasang wajah dinginya.

"Alvaro, setelah Steven sadar. Kamu harus minta maaf sama dia," kata kepala sekolah sembari menatap Alvaro.

"Tidak akan!"

Deg

Jantung Mentari berdegup kencang, sudah dia dugah jika cowok keras kepala seperti Alvaro tidak akan mau mengucapkan kata maaf, apa lagi jika bukan dia yang salah.

Semua didalam ruangan terdiam mendengar perkataan Alvaro, bahkan orang tua Steven terdiam mendengar jawaban dari Alvaro yang dingin, tanpa rasa takut di wajah cowok itu.

Sementara Mamah Steven, mengepalkan tangannya. Bisa-bisanya Alvaro tidak ingin minta maaf kepada anaknya.

"Saya ingin anak berandalan ini dikeluarkan dari sekolah ini! Anak berandalan seperti dia tidak pantas sekolah disini!" Kata Mamah Steven menggebu-gebu. Nama Mamah Steven adalah Fara.

"Apa kepala sekolah masih ingin mempertahankan murid seperti dia?" Tunjuk Fara kepada Alvaro yang hanya diam saja, seakan-akan yang terjadi diruangan saat ini tidaklah penting baginya.

"Kami mohon Maaf, kami tidak bisa mengeluarkan Alvaro dari sekolah ini," kata kepala sekolah lagi membuat Fara mengepalkan tangannya.

"Alvaro. Pihak sekolah tidak mengeluarkan kamu dari sekolah ini atas apa yang kamu lakukan kepada Steven. Tapi kamu harus minta maaf!" Kepala sekolah berkata dengan tegas, dia tau murid dihadapannya ini mempunyai prinsip yang tidak akan dia langgar.

Jika dia sudah mengatakan tidak akan, maka kata-katanya itu tidak akan dia tarik.

"Apa yang saya katakan tidak saya akan tarik kembali!" balas Alvaro tanpa raut takut sekalipun.

Sementara Papah Steven bernama Bram memperhatikan lekuk wajah Alvaro dan cara berbicara anak itu, dia sangat tidak asing dengan wajah anak itu, dan cara berbicaranya sangat mirip dengan seseorang. Tapi Bram lupa anak itu mirip dengan siapa.

Perkataan yang keluar dari mulut Alvaro, memang luar biasa membuat Bram kagum dengan cara bicara anak itu yang berani.

"Alvaro!"

"Saya tidak akan minta maaf jika bukan saya yang salah. Biarpun kepala sekolah memaksa saya!" Alvaro berkata dengan tegas.

Bram semakin memperhatikan Alvaro, anak itu sangat mirip dengan seseorang dan prinsip mereka juga yang sama, serta wajahnya yang dingin dan keras kepala membuat Bram semakin yakin jika Alvaro mirip dengan seseorang.

Tapi ini pertama kalinya, Bram melihat Alvaro.

"Al-" Perkataan kepala sekolah itu tercekat di tenggorokannya.

"Apa saya berbicara kurang jelas!" Alvaro langsung berdiri dari tempat duduknya . Alvaro menatap Mentari sejenak lalu melenggang keluar dari ruangan kepala sekolah.

Fara semakin ingin meledak saat Alvaro langsung pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah. Sementara Bram memandang punggung kokoh Alvaro yang sudah keluar dari ruangan kepala sekolah.

Anak itu sangat berani, tidak ada raut wajah khawatir sedikitpun diwajah anak itu.

"Saya minta maaf atas perlakuan anak saya," kata sopir itu bernama pak Farhat.

Sementara Bram tidak percaya jika orang yang mengaku sebagai orang tua Alvaro adalah orang tua aslinya. Tidak ada kemiripan diantara mereka berdua.

"Saya mau anak itu dikeluarkan dari sekolah ini, jika dia tidak minta maaf kepada anak saya! Dasar anak orang miskin. Sudah miskin berandal tidak tau diri!"

"Saya permisi," kata pak Farhat lalu keluar untuk menyusul Alvaro.

"Mah," kata Bram tegas.

"Kenapa? Papah mau membelah anak yang sudah membuat anak kita masuk rumah sakit?"

Sementara Mentari masih diam saja, sembari menunggu kepala sekolah mempersilahkan dirinya untuk balik kekelas.

Wajah Fara sangat merah padam, pertama kalinya dia melihat tingkah seperti Alvaro, dan itu mampu membuatnya memanas.

Bram mengatur nafasnya panjang, istrinya itu sangat susah dibilangi.

"Kalau boleh tau apa alasan Alvaro tidak dikeluarkan dari sekolah ini?'' Tanya Bram. Dia juga penasaran kenapa Alvaro tidak dikeluarkan dengan kesalahan besar yang dia perbuat.

Bram juga penasaran kenapa pihak sela sangat kekeh mempertahankan Alvaro di sekolah ini.

Tapi Alvaro juga keterlaluan, jika tidak ingin minta maaf kepada anaknya, yaitu Steven.

Terpopuler

Comments

Sunshine

Sunshine

aku tebak mungkin ortu Alvaro adalah orang kalangan atas yang hebat tetapi tidak mau menampakkan wajahnya saat disekolah Alvaro dan mengirim seorang sopir untuk mengaku bahwa dirinya adalah ortu Alvaro. daaannn mungkin ortu Alvaro temennya Bram papah dari Steven. Daan Steven mungkin orangnya licik. intinya itu sih

2021-12-19

4

тια

тια

uwahhh mantap Thor
Next Thor 🥳🥳🥳

2021-12-19

0

Talia Uly

Talia Uly

aku menunggu kelanjutan nya thor

2021-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Buat masalah
3 Keterpesonaan
4 Apa kalian berpacaran?
5 Masalah Atribut
6 Daya tarik tersendiri
7 Ketua IPA dan IPS
8 Jadi, ini alasannya?
9 Melukis wajahnya
10 Ketidaksengajaan
11 Aroma mint, Alvaro
12 IPA vs IPS
13 Anak sopir?
14 Luar biasa
15 Berani melangkah
16 Gue capek (Alvaro)
17 Kedai Coffe
18 Pesanan Alvaro
19 Suatu kemustahilan
20 Ancaman tanpa disadari
21 Yang ke-dua kalinya
22 Pemilihan gaun
23 Kemiripan
24 Gadis yang kasar
25 Datang tepat waktu
26 SMA Pelita yang menarik
27 Singkat, padat dan jelas
28 Perhatian, Agas
29 Rasa yang berbeda
30 Alvaro
31 Menyingkirkan secara halus
32 Hubungan antara Agas dan Laura
33 Seni lukis
34 Lukisan, Laura
35 Cowok yang menggunakan topeng
36 Kita Sahabat
37 Steven dan Agas
38 Ada yang tidak beres
39 Kemarahan Frans
40 Pesta dansa
41 First kist
42 Matahari ku
43 Tamparan yang kesekian kalinya
44 Apa Alvaro?
45 Salah Paham
46 Berpandangan
47 Alvaro yang keras kepala
48 Angkatan meresahkan
49 Agas dan Steven
50 Perintah ibu Silva
51 Coffe Macchiato
52 Penawaran, Agas
53 Malang
54 Meja nomor tiga
55 Membeku di dekat Alvaro
56 Frans, keluar kota
57 Kehadiran Renal untuk Al
58 Pesanan Al
59 Sekolah
60 Supermarket
61 Pengumuman
62 Murid baru
63 Lo suka Mentari?
64 Penakluk cowok nakal
65 3 Brandalan SMA
66 Merebutkan Mentari
67 Kedekatan Mentari dan Alvaro
68 Alvaro curhat pada Mentari
69 Gue yang bakalan menang (Alvaro)
70 Persaingan
71 Steven nembak Mentari
72 Empat pangeran
73 Bulan
74 Rasa penasaran Tamara
75 Alvaro begitu manis
76 Kenapa harus Alvaro
77 Agas dan Mentari
78 Lo sukanya sama siapa?
79 Kedekatan Mentari dan Steven
80 Jadi sahabat lo
81 Menantang
82 Renal alergi
83 Sejarah bagi mereka
84 Mentari dan Alvaro
85 Merasa bahagia
86 Curi Start
87 Kemarahan Mentari
88 Hal pertama
89 Ngeselin
90 Alvaro
91 Renal dan Alvaro
92 Suka sama lo (Tamara)
93 Jantung gue
94 Tuan mudanya jatuh cinta
95 Penawaran
96 Agas dan Nasya
97 Renal dan Meyta
98 Karyawan di cafe Runi
99 Bulan
100 Kebebasan yang di janjikan
101 Lo hebat
102 Kegigihan Steven
103 Cafe
104 Bulan Menyebalkan
105 Kesepian
106 Jelita dan Tamara
107 Keegoisan
108 Memutar balikkan fakta
109 Frans Tanujaya
110 Lo takut
111 Gadis licik
112 Karna dia suka Alvaro
113 Perkelahian
114 Kemarahan kepala sekolah
115 Unek-unek Mentari
116 Begitu manis
117 Kesabaran setipis tisu dibagi tiga
118 Tentang Steven
119 Sesuatu
120 Mama Alvaro
121 Bertemu Stevani
122 Aku membenci mu
123 Berapa murid kurang ajar di kelas ini
124 Tamparan untuk Mentari
125 Alvaro ngamuk
126 Mundur?
127 Kemarahan Frans
128 Ketua Kelas Pilihan
129 Kedatangan Frans
130 Ketua kelas pilihan
131 Ketua Kelas Pilihan
132 Ketua Kelas Pilihan
133 Pernyataan Alvaro
134 Ketua Kelas Pilihan
135 Ketua Kelas Pilihan
136 Ketua Kelas Pilihan
137 Ketua Kelas Pilihan
138 Alvaro dan Mentari
139 Ketua Kelas Pilihan
140 Ketua Kelas Pilihan
141 Ketua Kelas Pilihan
142 Ketua Kelas Pilihan
143 Ketua Kelas Pilihan
144 Ketua Kelas Pilihan
145 Ketua Kelas Pilihan
146 Ketua Kelas Pilihan
147 Ketua Kelas Pilihan
148 Ketua Kelas Pilihan
149 Ketua Kelas Pilihan
150 Ketua Kelas Pilihan
151 Ketua Kelas Pilihan
152 Ketua Kelas Pilihan
153 Ketua Kelas Pilihan
154 Ketua Kelas Pilihan
155 Ketua Kelas Pilihan
156 Ketua Kelas Pilihan
157 Ketua Kelas Pilihan
158 Ketua Kelas Pilihan
159 Ketua kelas pilihan
160 Gue suka sama lo
161 Perkataan Gila
162 Gue mau tinggal bereng lo
163 Menyakitkan
164 Ketua Kelas Pilihan
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Pertama
2
Buat masalah
3
Keterpesonaan
4
Apa kalian berpacaran?
5
Masalah Atribut
6
Daya tarik tersendiri
7
Ketua IPA dan IPS
8
Jadi, ini alasannya?
9
Melukis wajahnya
10
Ketidaksengajaan
11
Aroma mint, Alvaro
12
IPA vs IPS
13
Anak sopir?
14
Luar biasa
15
Berani melangkah
16
Gue capek (Alvaro)
17
Kedai Coffe
18
Pesanan Alvaro
19
Suatu kemustahilan
20
Ancaman tanpa disadari
21
Yang ke-dua kalinya
22
Pemilihan gaun
23
Kemiripan
24
Gadis yang kasar
25
Datang tepat waktu
26
SMA Pelita yang menarik
27
Singkat, padat dan jelas
28
Perhatian, Agas
29
Rasa yang berbeda
30
Alvaro
31
Menyingkirkan secara halus
32
Hubungan antara Agas dan Laura
33
Seni lukis
34
Lukisan, Laura
35
Cowok yang menggunakan topeng
36
Kita Sahabat
37
Steven dan Agas
38
Ada yang tidak beres
39
Kemarahan Frans
40
Pesta dansa
41
First kist
42
Matahari ku
43
Tamparan yang kesekian kalinya
44
Apa Alvaro?
45
Salah Paham
46
Berpandangan
47
Alvaro yang keras kepala
48
Angkatan meresahkan
49
Agas dan Steven
50
Perintah ibu Silva
51
Coffe Macchiato
52
Penawaran, Agas
53
Malang
54
Meja nomor tiga
55
Membeku di dekat Alvaro
56
Frans, keluar kota
57
Kehadiran Renal untuk Al
58
Pesanan Al
59
Sekolah
60
Supermarket
61
Pengumuman
62
Murid baru
63
Lo suka Mentari?
64
Penakluk cowok nakal
65
3 Brandalan SMA
66
Merebutkan Mentari
67
Kedekatan Mentari dan Alvaro
68
Alvaro curhat pada Mentari
69
Gue yang bakalan menang (Alvaro)
70
Persaingan
71
Steven nembak Mentari
72
Empat pangeran
73
Bulan
74
Rasa penasaran Tamara
75
Alvaro begitu manis
76
Kenapa harus Alvaro
77
Agas dan Mentari
78
Lo sukanya sama siapa?
79
Kedekatan Mentari dan Steven
80
Jadi sahabat lo
81
Menantang
82
Renal alergi
83
Sejarah bagi mereka
84
Mentari dan Alvaro
85
Merasa bahagia
86
Curi Start
87
Kemarahan Mentari
88
Hal pertama
89
Ngeselin
90
Alvaro
91
Renal dan Alvaro
92
Suka sama lo (Tamara)
93
Jantung gue
94
Tuan mudanya jatuh cinta
95
Penawaran
96
Agas dan Nasya
97
Renal dan Meyta
98
Karyawan di cafe Runi
99
Bulan
100
Kebebasan yang di janjikan
101
Lo hebat
102
Kegigihan Steven
103
Cafe
104
Bulan Menyebalkan
105
Kesepian
106
Jelita dan Tamara
107
Keegoisan
108
Memutar balikkan fakta
109
Frans Tanujaya
110
Lo takut
111
Gadis licik
112
Karna dia suka Alvaro
113
Perkelahian
114
Kemarahan kepala sekolah
115
Unek-unek Mentari
116
Begitu manis
117
Kesabaran setipis tisu dibagi tiga
118
Tentang Steven
119
Sesuatu
120
Mama Alvaro
121
Bertemu Stevani
122
Aku membenci mu
123
Berapa murid kurang ajar di kelas ini
124
Tamparan untuk Mentari
125
Alvaro ngamuk
126
Mundur?
127
Kemarahan Frans
128
Ketua Kelas Pilihan
129
Kedatangan Frans
130
Ketua kelas pilihan
131
Ketua Kelas Pilihan
132
Ketua Kelas Pilihan
133
Pernyataan Alvaro
134
Ketua Kelas Pilihan
135
Ketua Kelas Pilihan
136
Ketua Kelas Pilihan
137
Ketua Kelas Pilihan
138
Alvaro dan Mentari
139
Ketua Kelas Pilihan
140
Ketua Kelas Pilihan
141
Ketua Kelas Pilihan
142
Ketua Kelas Pilihan
143
Ketua Kelas Pilihan
144
Ketua Kelas Pilihan
145
Ketua Kelas Pilihan
146
Ketua Kelas Pilihan
147
Ketua Kelas Pilihan
148
Ketua Kelas Pilihan
149
Ketua Kelas Pilihan
150
Ketua Kelas Pilihan
151
Ketua Kelas Pilihan
152
Ketua Kelas Pilihan
153
Ketua Kelas Pilihan
154
Ketua Kelas Pilihan
155
Ketua Kelas Pilihan
156
Ketua Kelas Pilihan
157
Ketua Kelas Pilihan
158
Ketua Kelas Pilihan
159
Ketua kelas pilihan
160
Gue suka sama lo
161
Perkataan Gila
162
Gue mau tinggal bereng lo
163
Menyakitkan
164
Ketua Kelas Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!