Keterpesonaan

Kepala sekolah yangKepala mengunakan kacamata sedkit tebal itu untuk menatap Alvaro yang hanya memasang wajah dinginya saja." Dan untuk kamu Alvaro." Kepala sekolah itu menjedah perkataannya," apa jiwa mu akan hilang jika kamu tidak buat masalah di lingkungan sekolah ini," sambungnya menatap Alvaro yang sama sekali tidak takut dengannya.

Alvaro menggeser kursinya lalu berdiri menatap kepala sekolah itu, seakan-akan dia lupa jika dia hanya seorang murid dan di hadapannya adalah seorang kepala sekolah.

Kepala sekolah itu bertatapan dengan wajah dingin Alvaro, entah mengapa tatapan Alvaro mampu membuat siapapun akan takut menatap manik mata cowok itu.

Mentari hanya bisa menatap Alvaro dan kepala sekolah itu dari manik matanya, dia tidak berani terang-terangan menatap antara murid dan kepala sekolah itu.

Mentari akui jika Alvaro memang pandai mengintimidasi lawannya hanya melalui tatap matanya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun Alvaro langsung keluar dari ruangan kepala sekolah meski belum di persilahkan untuk keluar.

Mentari yang melihat punggung Alvaro hanya menarik nafasnya panjang, kepala sekolah saja tidak dia dengarkan apa lagi hanya dirinya hanya seorang ketua kelas.

"Dan untuk kamu Mentari, awasi teman-teman sekelas kamu. Terutama Alvaro," ucap kepala sekolah kepada Mentari.

"Ibu percayakan tugas ini ke kamu.Jadi, jangan buat saya kecewa dengan kepercayaan yang saya kasi ke kamu," sambungnya dengan tegas.

"Baik Bu," Kata Mentari, dia tidak mengucapakan kata-kata lain lagi kecuali mengiyakan ucapan kepala sekolah di hadapannya.

Dia pusing, semenjak kelas sepuluh dia selalu menjadi ketua kelas. Dan pada akhirnya dia yang akan mengurusi masalah teman sekelasnya u Alvaro Tanujaya.

"Kalau begitu silahkan kembali ke kelas. Cek dalam kelas kamu jangan sampai Alvaro bolos lagi." Kepala sekolah memperingati Mentari.

Setelah berpamitan, gadis itu langsung meninggalkan ruangan kepala sekolah. Rasanya dia sangat letih dalam satu hari ini.

Langkah kakinya mengantarkannya untuk segera ke kelasnya untuk mengecek teman sekelasnya apakah ada bolos.

Mereka kelas MIPA, namun bukan berarti mereka selalu taat akan aturan yang di tetapkan oleh pihak sekolah.

Saat langkahnya kakinya sudah sampai di ambang pintu, pergerakan langkah kaki gadis itu langsung terhenti di depan ambang pintu karna mendengar suara kegaduhan di samping kelasnya.

Mentari tidak jadi masuk ke dalam kelas, dia harus memeriksa apa yang sedang terjadi di samping kelasnya.

Mentari langsung menegang saat melihat siapa yang sedang berantem, yaitu sosok Alvaro. Baru saja cowok itu keluar dari ruangan kepala sekolah dan sekarang dia sedang berantem di samping kelas.

Mentari masih tidak bergeming, rasanya otaknya menjadi dejavu melihat pertengkaran Alvaro dan juga Agas.

Dengan suara seraknya gadis itu berteriak."Agas! berhenti!" teriak Mentari dengan suara seraknya.

Suara Mentari membuat tangan Agas hanya melayang di udara tidak jadi membalas pukulan Alvaro.

Jelas saja Mentari meneriaki nama Agas, jika dia memanggil nama Alvaro, cowok itu tidak akan mendengarkanya seolah-olah dia tuli.

Lebam di wajah Alvaro belum di obati dan sekarang cowok itu berantem lagi dengan teman sekelasnya.

Sepertinya perkelahian antara Alvaro dan Agas sangat imbang, buktinya saja wajah mereka sama-sama lebam, di tambah lagi lebam Alvaro yang belum di obati karna perkelahian pertamanya dengan anak IPS.

Alvaro menatap dingin Agas lalu pergi dengan baju yang sudah lusuh serta tatapan matanya yang tajam.

"Apa yang lo lakuin Gas?" Mentari berkata kepada Agas. Sehingga cowok itu hanya menatap ke samping tidak berani menatap manik gadis di hadapannya.

"Lo kenapa lakuiin ini Gas?"

Agas berani menatap manik mata Mentari, ini pertama kalinya dia berkelahi setelah berjanji dengan Mentari satu tahun yang lalu jika dia akan meninggalkan kebiasaan buruk itu demi Mentari.

"Gue cuman kasi pelajaran buat Alvaro," jawab Agas kepada Mentari.

"Nggak kayak gini caranya Gas, itu sama aja lo buat gue harus berurusan sama pihak sekolah karna kalian berdua berantem. Lo tau kan gue yang nanggung semuanya Gas." Suara gadis itu sedikit lirih. Bagaimana tidak jika baru-baru saja dia dari ruangan kepala sekolah karna masalah Alvaro, dan sekarang cowok itu berbuat ulah lagi.

Untung saja sekarang jam pelajaran, sehingga tidak ada yang melihat perkelahian antara Alvaro dan Agas.

Agas menarik nafasnya panjang." Gue minta maaf," ucap Agas bersungguh-sungguh." Gue ke bawa emosi sama Alvaro karna dia lo jadi banyak beban kayak gini karna urus masalah dia," sambungnya.

Jelas saja Agas marah akan hal itu, dia kasihan melihat gadis yang dia cintai harus menghadapi masalah Alvaro membuat Mentari tidak bisa beristirahat dengan tenang jika berada dalam lingkungan sekolah.

Meski cintanya belum di balas oleh Mentari, Agas yakin suatu hari cintanya akan di balas oleh sosok gadis di hadapannya.

Mentari memijat pelipisnya yang terasa pusing.

"Gue minta maaf Tar," ucap Agas tulus.

Mentari menatap Agas lalu menarik nafasnya panjang." Gue udah maafin, asal lo nggak ngulangin lagi," kata Mentari si sertai senyuman manis.

Agas langsung mengangguk mengiyakan ucapan Mentari.

"Yaudah lo ke kelas, bentar lagi jam masuk," ucap Mentari sembari mengecek jam di pergelangan tanganya.

"Lo nggak masuk kelas juga?" tanya Agas.

Mentari menggelengkan kepalanya." Gue mau cari Alvaro, jangan sampai dia bolos," ucap Mentari." Jangan lupa luka lo obatin di dalam kelas. Di dalam tas gue ada kotak obat lo tinggal ambil," sambungnya lalu pergi meninggalkan Agas untuk mencari Alvaro.

Agas menatap punggung gadis itu sembari tersenyum lalu berjalan untuk segera ke kelas.

Mentari mencari Alvaro namun cowok itu belum di temukan oleh Mentari membuat Mentari harus ekstra sabar menghadapi cowok seperti Alvaro.

"Alvaro mana sih!"

Gadis itu berjalan ke Roftop sekolah untuk mencari Alvaro, jangan sampai cowok itu tidak masuk ke kelas lagi.

"Al!" panggil gadis itu saat sudah berada di atas roftop sekolah. Hening, di atas Roftop tidak ada siapa-siapa. Lantas kemana Alvaro? Ini tempat terkahir Mentari mencari Alvaro. Karna dia sudah mencari cowok itu di taman sekolah, gedung belakang sekolah, dan kantin.

Mentari memijit pelipisnya pusing, kemana Alvaro? Bahkan untuk masuk ke kelas Mentari tidak akan berani karena yang akan mengajar nantinya adalah wali kelasnya sendiri yang tidak lain dan tidak bukan adalah kepala sekolah.

Mentari mengamati seluruh sudut roftop, hanya ada kursi usam yang tidak terpakai, tidak ada orang di atas roftop ini.

"Di sekolah tempat gue pusing, bukan pusing karna pelajaran tapi pusing ngurusin Alvaro," menolog gadis itu.

Mentari membalikkan badannya untuk segera ke kelas, semogah saja ada keajaiban Alvaro sudah ada di kelas.

Deg

Saat Mentari membalikkan badannya untuk segera turun dari roftop dia langsung melihat Alvaro berdiri di belakangnya menatapnya dingin.

Terpopuler

Comments

dhwhy

dhwhy

lebih baik selesai in yg KITA MASIH LANJUT dulu kak.baru bikin cerita lg.dr pd bikin cerita baru tp yg lama nggk di lanjutin kan syang kak..aku udah nunggu up KML dr kmrn tp ngga up²

2021-11-27

5

тια

тια

uwahhhh Alvaro mau ngapain tuuu
🥳🥳💃💃
next Thor 💕

2021-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Buat masalah
3 Keterpesonaan
4 Apa kalian berpacaran?
5 Masalah Atribut
6 Daya tarik tersendiri
7 Ketua IPA dan IPS
8 Jadi, ini alasannya?
9 Melukis wajahnya
10 Ketidaksengajaan
11 Aroma mint, Alvaro
12 IPA vs IPS
13 Anak sopir?
14 Luar biasa
15 Berani melangkah
16 Gue capek (Alvaro)
17 Kedai Coffe
18 Pesanan Alvaro
19 Suatu kemustahilan
20 Ancaman tanpa disadari
21 Yang ke-dua kalinya
22 Pemilihan gaun
23 Kemiripan
24 Gadis yang kasar
25 Datang tepat waktu
26 SMA Pelita yang menarik
27 Singkat, padat dan jelas
28 Perhatian, Agas
29 Rasa yang berbeda
30 Alvaro
31 Menyingkirkan secara halus
32 Hubungan antara Agas dan Laura
33 Seni lukis
34 Lukisan, Laura
35 Cowok yang menggunakan topeng
36 Kita Sahabat
37 Steven dan Agas
38 Ada yang tidak beres
39 Kemarahan Frans
40 Pesta dansa
41 First kist
42 Matahari ku
43 Tamparan yang kesekian kalinya
44 Apa Alvaro?
45 Salah Paham
46 Berpandangan
47 Alvaro yang keras kepala
48 Angkatan meresahkan
49 Agas dan Steven
50 Perintah ibu Silva
51 Coffe Macchiato
52 Penawaran, Agas
53 Malang
54 Meja nomor tiga
55 Membeku di dekat Alvaro
56 Frans, keluar kota
57 Kehadiran Renal untuk Al
58 Pesanan Al
59 Sekolah
60 Supermarket
61 Pengumuman
62 Murid baru
63 Lo suka Mentari?
64 Penakluk cowok nakal
65 3 Brandalan SMA
66 Merebutkan Mentari
67 Kedekatan Mentari dan Alvaro
68 Alvaro curhat pada Mentari
69 Gue yang bakalan menang (Alvaro)
70 Persaingan
71 Steven nembak Mentari
72 Empat pangeran
73 Bulan
74 Rasa penasaran Tamara
75 Alvaro begitu manis
76 Kenapa harus Alvaro
77 Agas dan Mentari
78 Lo sukanya sama siapa?
79 Kedekatan Mentari dan Steven
80 Jadi sahabat lo
81 Menantang
82 Renal alergi
83 Sejarah bagi mereka
84 Mentari dan Alvaro
85 Merasa bahagia
86 Curi Start
87 Kemarahan Mentari
88 Hal pertama
89 Ngeselin
90 Alvaro
91 Renal dan Alvaro
92 Suka sama lo (Tamara)
93 Jantung gue
94 Tuan mudanya jatuh cinta
95 Penawaran
96 Agas dan Nasya
97 Renal dan Meyta
98 Karyawan di cafe Runi
99 Bulan
100 Kebebasan yang di janjikan
101 Lo hebat
102 Kegigihan Steven
103 Cafe
104 Bulan Menyebalkan
105 Kesepian
106 Jelita dan Tamara
107 Keegoisan
108 Memutar balikkan fakta
109 Frans Tanujaya
110 Lo takut
111 Gadis licik
112 Karna dia suka Alvaro
113 Perkelahian
114 Kemarahan kepala sekolah
115 Unek-unek Mentari
116 Begitu manis
117 Kesabaran setipis tisu dibagi tiga
118 Tentang Steven
119 Sesuatu
120 Mama Alvaro
121 Bertemu Stevani
122 Aku membenci mu
123 Berapa murid kurang ajar di kelas ini
124 Tamparan untuk Mentari
125 Alvaro ngamuk
126 Mundur?
127 Kemarahan Frans
128 Ketua Kelas Pilihan
129 Kedatangan Frans
130 Ketua kelas pilihan
131 Ketua Kelas Pilihan
132 Ketua Kelas Pilihan
133 Pernyataan Alvaro
134 Ketua Kelas Pilihan
135 Ketua Kelas Pilihan
136 Ketua Kelas Pilihan
137 Ketua Kelas Pilihan
138 Alvaro dan Mentari
139 Ketua Kelas Pilihan
140 Ketua Kelas Pilihan
141 Ketua Kelas Pilihan
142 Ketua Kelas Pilihan
143 Ketua Kelas Pilihan
144 Ketua Kelas Pilihan
145 Ketua Kelas Pilihan
146 Ketua Kelas Pilihan
147 Ketua Kelas Pilihan
148 Ketua Kelas Pilihan
149 Ketua Kelas Pilihan
150 Ketua Kelas Pilihan
151 Ketua Kelas Pilihan
152 Ketua Kelas Pilihan
153 Ketua Kelas Pilihan
154 Ketua Kelas Pilihan
155 Ketua Kelas Pilihan
156 Ketua Kelas Pilihan
157 Ketua Kelas Pilihan
158 Ketua Kelas Pilihan
159 Ketua kelas pilihan
160 Gue suka sama lo
161 Perkataan Gila
162 Gue mau tinggal bereng lo
163 Menyakitkan
164 Ketua Kelas Pilihan
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Pertama
2
Buat masalah
3
Keterpesonaan
4
Apa kalian berpacaran?
5
Masalah Atribut
6
Daya tarik tersendiri
7
Ketua IPA dan IPS
8
Jadi, ini alasannya?
9
Melukis wajahnya
10
Ketidaksengajaan
11
Aroma mint, Alvaro
12
IPA vs IPS
13
Anak sopir?
14
Luar biasa
15
Berani melangkah
16
Gue capek (Alvaro)
17
Kedai Coffe
18
Pesanan Alvaro
19
Suatu kemustahilan
20
Ancaman tanpa disadari
21
Yang ke-dua kalinya
22
Pemilihan gaun
23
Kemiripan
24
Gadis yang kasar
25
Datang tepat waktu
26
SMA Pelita yang menarik
27
Singkat, padat dan jelas
28
Perhatian, Agas
29
Rasa yang berbeda
30
Alvaro
31
Menyingkirkan secara halus
32
Hubungan antara Agas dan Laura
33
Seni lukis
34
Lukisan, Laura
35
Cowok yang menggunakan topeng
36
Kita Sahabat
37
Steven dan Agas
38
Ada yang tidak beres
39
Kemarahan Frans
40
Pesta dansa
41
First kist
42
Matahari ku
43
Tamparan yang kesekian kalinya
44
Apa Alvaro?
45
Salah Paham
46
Berpandangan
47
Alvaro yang keras kepala
48
Angkatan meresahkan
49
Agas dan Steven
50
Perintah ibu Silva
51
Coffe Macchiato
52
Penawaran, Agas
53
Malang
54
Meja nomor tiga
55
Membeku di dekat Alvaro
56
Frans, keluar kota
57
Kehadiran Renal untuk Al
58
Pesanan Al
59
Sekolah
60
Supermarket
61
Pengumuman
62
Murid baru
63
Lo suka Mentari?
64
Penakluk cowok nakal
65
3 Brandalan SMA
66
Merebutkan Mentari
67
Kedekatan Mentari dan Alvaro
68
Alvaro curhat pada Mentari
69
Gue yang bakalan menang (Alvaro)
70
Persaingan
71
Steven nembak Mentari
72
Empat pangeran
73
Bulan
74
Rasa penasaran Tamara
75
Alvaro begitu manis
76
Kenapa harus Alvaro
77
Agas dan Mentari
78
Lo sukanya sama siapa?
79
Kedekatan Mentari dan Steven
80
Jadi sahabat lo
81
Menantang
82
Renal alergi
83
Sejarah bagi mereka
84
Mentari dan Alvaro
85
Merasa bahagia
86
Curi Start
87
Kemarahan Mentari
88
Hal pertama
89
Ngeselin
90
Alvaro
91
Renal dan Alvaro
92
Suka sama lo (Tamara)
93
Jantung gue
94
Tuan mudanya jatuh cinta
95
Penawaran
96
Agas dan Nasya
97
Renal dan Meyta
98
Karyawan di cafe Runi
99
Bulan
100
Kebebasan yang di janjikan
101
Lo hebat
102
Kegigihan Steven
103
Cafe
104
Bulan Menyebalkan
105
Kesepian
106
Jelita dan Tamara
107
Keegoisan
108
Memutar balikkan fakta
109
Frans Tanujaya
110
Lo takut
111
Gadis licik
112
Karna dia suka Alvaro
113
Perkelahian
114
Kemarahan kepala sekolah
115
Unek-unek Mentari
116
Begitu manis
117
Kesabaran setipis tisu dibagi tiga
118
Tentang Steven
119
Sesuatu
120
Mama Alvaro
121
Bertemu Stevani
122
Aku membenci mu
123
Berapa murid kurang ajar di kelas ini
124
Tamparan untuk Mentari
125
Alvaro ngamuk
126
Mundur?
127
Kemarahan Frans
128
Ketua Kelas Pilihan
129
Kedatangan Frans
130
Ketua kelas pilihan
131
Ketua Kelas Pilihan
132
Ketua Kelas Pilihan
133
Pernyataan Alvaro
134
Ketua Kelas Pilihan
135
Ketua Kelas Pilihan
136
Ketua Kelas Pilihan
137
Ketua Kelas Pilihan
138
Alvaro dan Mentari
139
Ketua Kelas Pilihan
140
Ketua Kelas Pilihan
141
Ketua Kelas Pilihan
142
Ketua Kelas Pilihan
143
Ketua Kelas Pilihan
144
Ketua Kelas Pilihan
145
Ketua Kelas Pilihan
146
Ketua Kelas Pilihan
147
Ketua Kelas Pilihan
148
Ketua Kelas Pilihan
149
Ketua Kelas Pilihan
150
Ketua Kelas Pilihan
151
Ketua Kelas Pilihan
152
Ketua Kelas Pilihan
153
Ketua Kelas Pilihan
154
Ketua Kelas Pilihan
155
Ketua Kelas Pilihan
156
Ketua Kelas Pilihan
157
Ketua Kelas Pilihan
158
Ketua Kelas Pilihan
159
Ketua kelas pilihan
160
Gue suka sama lo
161
Perkataan Gila
162
Gue mau tinggal bereng lo
163
Menyakitkan
164
Ketua Kelas Pilihan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!