Dean POV
Suara langkah kaki itu, langkah yang sudah ku tunggu setelah sekian lama. Mataku mulai mencari arah langkah kaki itu datang dan saat pintu didepanku terbuka, sosok indah yang selama ini aku dambakan muncul dan mencuri seluruh perhatianku.
Luna sangat berbeda dia begitu sederhana. Tidak seperti wanita kebanyakan yang selalu berusaha terlihat cantik dan anggun dihadapanku bahkan mereka tidak segan memakai pakaian mencolok yang mengundang birahi pria.
Mataku tak berhenti menatapnya kagum. Jika aku tidak ingat janjiku pada ibunya mungkin aku akan segera menerjangnya untuk membawanya kedalam pelukanku.
" Selamat malam tuan, saya Aluna Lancaster dari Taman Nasional St. Nature."
" Silahkan duduk."
Dia hanya mengangguk sambil menuju sofa diruang bacaku. Tanpa terlihat gugup atau canggung dia duduk dengan sopan dan tatapannya menuju langsung padaku hal itu membuatku sedikit tersinggung.
" Kau tidak takut padaku?."
" Maaf, maksud anda?."
" Tidak, lupakan saja."
Aku segera meralat perkataanku, aku lupa bahwa Luna belum tahu siapa aku. Selama ini tidak ada yang berani menatap mataku bahkan Joe sekalipun yang sudah kuanggap keluarga.
Jika kau berani menatap langsung mata Sang Alpha maka artinya kau menantangnya dan Luna sedang melakukan itu sekarang.
" Perihal apa anda memanggil saya kemari, tuan?."
" Pppft.. sepertinya kau tidak senang."
Ekspresi Luna sangat lucu, terlihat jelas bahwa dia sedang kesal tapi dia memaksakan senyumnya dan kata-katanya sangat sinis. Dia mengerutkan dahinya melihatku yang terkekeh, tapi aku harus mengontrol diri agar tidak tertawa.
" Tentu saja aku ingin membicarakan masalah pekerjaanmu disini. Aku yakin atasanmu sudah menjelaskan semuanya padamu jadi aku akan menskip masalah itu dan yang ingin aku bicarakan sekarang adalah masalah waktu bekerjamu."
" Tentu saja saya sudah mengerti, saya akan tiba disini pukul 8 pagi, mulai bekerja pukul 9 dan pulang kerumah pukul 5 sore seperti yang biasa saya lakukan."
" Tidak.. tidak seperti itu jika kau bekerja padaku. Luna, rumah kaca milikku adalah sebuah project besar bagiku. Aku tidak bisa mempercayakannya pada sembarang orang, jadi aku ingin kau yang merawat dan mengawasi semuanya 24 jam."
" Apa? jadi anda ingin saya tinggal disini."
" Kau memang gadis yang cerdas, tidak salah atasanmu memilihmu."
" Tuan, saya sangat menyukai pekerjaan saya lebih dari apapun tapi jika anda semena-mena pada saya dan memanfaatkan kondisi saya yang hanya pekerja magang tentu saya akan menolak."
" Coba kau pikir Luna, jika kau bekerja disana kau hanya akan berada diruangan kantor yang pengap. Bukankah pekerja magang sepertimu tidak banyak melakukan riset atau penelitian langsung tapi jika kau disini banyak yang bisa kau lakukan."
Kita lihat ketangguhanmu apakah masih bisa kau pertahanan jika ini menyangkut pekerjaan yang kau sukai ini.
" Tapi tuan tetap saja saya tidak bisa jika harus tinggal bersama anda."
" Kau pasti salah paham, yang ku maksud adalah aku ingin kau tinggal disini agar rumah kaca milikku ada yang mengawasi setiap saat. Lagipula kau berada dalam situasi dimana kau tidak bisa menolak hal ini."
" Ini diluar yang saya pikirkan lagipula atasan saya tidak mengatakan tentang hal ini. Dan juga mengapa anda mau mempercayakan semuanya pada saya. Saya masih belum banyak pengalaman dalam hal ini selain yang saya pelajari di kampus."
" Karena.. atasanmu yang bilang kau pekerja yang giat dan berdedikasi. Kalau aku merekrut seniormu berapa banyak uang yang harus ku keluarkan untuk menggaji mereka."
Ayolah, Luna. Kenapa sulit sekali membujukmu aku harus berbohong sampai sejauh mana untuk bisa mendapatkanmu.
" Saya menolak. Beri saya waktu untuk bicara pada atasan saya lalu setelah itu anda bisa merekrut orang lain."
" Memangnya kau punya pilihan, lagipula kontraknya sudah dibuat dan aku sudah membayar untuk gajimu selama setahun dimuka."
" Apa? Gaji?."
" Sepertinya kau tidak mengecek pesan m-bankingmu."
Luna sedikit menyernyitkan dahi dan berusaha memahami perkataanku ia lalu mengambil ponselnya dan sedetik kemudian ia membelalakan matanya. Wajahnya berubah serius dan sepertinya ia sedang berpikir.
" Baiklah. Saya terima tawaran anda, tapi saya juga akan mengajukan beberapa persyaratan demi kenyamanan saya selama bekerja pada anda."
Gadis ini selain tangguh dia juga sangat pintar ternyata.
" Apapun itu, saya akan terima. Deal?."
Kataku yang diangguki Luna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments