Pingsan

"Capek banget sih rasanya," keluh Kana meletakan cucian bersih yang baru saja dia angkat dari jemuran lalu meletakkannya begitu saja di dekat kaki meja makan. Lalu dia duduk di samping Kanda yang sibuk dengan nasi padangnya. Lagi-lagi Kanda datang. Kali ini dengan alasan sekalian lewat padahal sebenarnya cuma mau ketemu Kana.

"Aelah ngangkatin jemuran aja daah capek. Nyuci juga pakai mesin, dasar lemah!" ledek Kanda melirik sewot lalu menyuapkan lagi makanannya.

Kana cemberut tanpa berminat menanggapi ledekkan kakaknya. "Akhir-akhir ini aku mudah capek deh Bang," curhat Kana mendekat ke arah Kanda mencuil rendang yang baru setengah dimakan Kanda.

"Curhat gak pake nyomot makanan orang juga kali Na," sindir Kanda tangannya menepuk punggung tangan Kana dan menghalaunya jauh-jauh.

"Menggoda sih Bang, makanya beli jangan cuma satu. Udah makannya nebeng, tuan rumah gak dibawain,"gerutu Kana matanya sesekali melirik ke ada nasi padang Kanda.

Nasi Padang Kanda terlihat berbeda dari nasi padang yang biasa dia beli. Terlihat lebih menggoda.

"Lu mau? Kirain gak mau jadi gue beli satu,"sahut Kanda cuek dan menikmati makanannya kembali tanpa berniat membagi sedikit pun pada adiknya yang sejak tadi menatap penuh damba ke arah makanannya.

"Besok kalau aku beli sendiri, jangan minta!" sergah Kana sewot melipat kedua tangannya dengan bibir mengerucut lucu.

"Sana beli!" Kanda menahan senyum melihat wajah adiknya yang cemberut. Kana tak merespon dia masih kesal karena tidak diperbolehkan meminta makanan Kanda.

Kanda ngeri juga kalau Kana sampai benar-benar marah dan tidak mau bicara lagi padanya. Bisa-bisa dia tidak diperbolehkan lagi datang ke rumah

ini, padahal rumah ini adalah tempat yang pas untuk lari dari teror 'mama minta mantu'. Jujur saja salah satu alasan Kanda datang ke rumah Kana selain rindu dengan adiknya juga karena dia lari dari mamanya yang selalu mendesak untuk segera menikah. Tapi boro-boro nikah pacar aja gak gablek. Selain itu masih belum ada yang klik di hati Kanda lagipula dia masih ingin bebas tanpa ada ikatan apapun.

"Ya udah nih, makan." Kanda mendorong bungkus nasi Padang itu ke depan Kana lebih baik berdamai saja. Senyum Kana pun melebar melihat makanan yang dia inginkan sudah ada di depannya.

Tanpa menunggu lebih lama Kana melahap makanan yang diberi Kanda itu. "Ehnakk!" Kana mengacungkan jempolnya memuji rasa masakan yang dia makan.

Kanda memutar bola mata sambil meneguk minumannya. Ya, jelas enak lah!Gratis ini!

"Mukanya kenapa kayak gak iklhas gitu sih Bang?"tanya Kana.

Kanda melengos lalu bangkit dari duduknya membuka kulkas untuk mencari makanan yang bisa dia makan.

"Adrian masih sakit Na?" tanya Kanda, dia berdecak kesal saat melihat isi kulkas Kana hanya berisi bahan makanan mentah, yang bisa dimakan hanya pisang.

"Masih. Aku suruh periksa gak mau. Kak Ian terlalu sibuk sampai sering lupa sama kesehatannya." Kana membereskan bungkus bekas nasi Padangnya. Membuat Kanda melongo tak percaya.

Gila! sejak kapan nih kuya makannya jadi banyak begini? Mana cepet lagi, perasaan baru gue tinggal nengok sebentar.

"Buset, abis Na?"

Kana nyengir ."Enak! Besok bawain lagi ya." Kana berkedip-kedip lucu.

" Yakin banget lu gue kemari lagi?"

"Yakin lah!"Kana beranjak dari duduknya. "Bang Kanda kan ke sini buat kabur dari mama yang nyuruh kawin terus." Kana memeletkan lidah mengejek kakaknya lalu merapikan meja makan membereskan piring-pirinh yang kotor untuk dia cuci nanti.

Kampret! kebaca juga niat terselubungnya selama ini.

"Lagian disuruh nikah gak mau. Padahal nikah enak lho Bang!" Kana terkikik geli saat melihat wajah kakaknya yang masam.

"Terus aja Na, bikin gue keki. Kalau gak karena restu gue yang mau dilangkahin. Gak mungkin sekarang ini lu jadi istri Adrian."

"Iya deh iya makasih kakak. Makanya Bang, jangan pacaran terus seriusin salah satu." Kana membuka kulkas mengambil satu buah pisang dan memakannya.

"Belum ada yang nyangkut."

Kana melebarkan matanya. "Emang hanyut?"

Membuat Kanda mendecih kesal. Lemot!

"Maksudnya belum ada yang pas di hati. Makanya Na, kenalin dong sama temen lu. Biasanya anak kuliahan banyak yang cantik." Kanda menatap adiknya penuh harap.

Kana termenung sejenak, mengingat siapa-siapa cewek di kampus yang menurutnya cantik dan mau sama kakaknya. Sayangnya, Kana tidak bisa menemukan bayangan siapapun. "Yang cantik sih banyak banget Bang."

Kanda tersenyum girang, yes! pasti adiknya ini akan mencarikannya jodoh. Teman Kana kan banyak cantik-cantik pula, pasti ada satu aja yang mau sama dia.

"Tapi yang mau kayaknya gak ada." Kata-kata Kana barusan mematahkan harapan Kanda yang setinggi langit. Kana tertawa melihat perubahan wajah kakaknya. Menggerutu dengan wajah ditekuk.

Pandangan Kana beralih pada ponsel pintarnya yang berkedip-kedip bertanda ada panggilan masuk.

"Kak Ian?"Kana bergumam pelan saat membaca nama yang ada di layar ponselnya. Lalu segera memangkatnya.

"Hallo Kak."

"...."

"Oh, iya ini istrinya. Kak Ian-nya mana?"

"...."

"Rumah sakit?"

"...."

Kanda menatap kaget ke arah adiknya saat mendengar kata rumah sakit, apalagi wajah Kana yang tiba-tiba berubah pucat.

"A-apa?" Kana memekik tak percaya, seluruh badannya mendadak lemas lalu seperti adegan di sinetron tiba-tiba ponsel yang Kana pegang terlepas nyaris jatuh, untung Kanda dengan sigap bisa menangkapnya.

"Ada apa sih, Na?"Kanda bertanya tangannya sibuk mengusap-usap ponsel Kana. Takut-takut lecet atau pecah karena ponsel Kana ini dia yang membelikannya setahun lalu. Kan sayang sekali kalau sampai rusak, gajinya sebulan nih!

"Kak Ian pingsan sekarang di rumah sakit,"ucap Kana panik, matanya mulai berair.

Kanda melongo. "Pingsan?"

*

1 jam kemudian Kanda dan Kana sampai di rumah sakit. Kanda yang mendengar penjelasan dari Joddy teman sekantor Adrian sekaligus juga temannya tentang apa penyebab Adrian pingsan itu terkikik geli bahkan berulangkali Kana harus menyikut perut Kanda agar menghentikan tawanya. Bagaimana tidak tertawa, kalau alasan Adrian pingsan adalah karena kekurangan nutrisi. Mana tadi dia jantungan lagi, ngelihat Kana yang bereaksi seperti adegan di sinetron dan ternyata Adrian cuma kurang makan.

Kana sebenarnya memberi makan Adrian tidak sih? Sampai Adrian kurang makan begitu.

"Kok bisa ya?" Kanda masih bertanya-tanya. Sejak dari parkiran hingga sebentar lagi sampai di ruang adrian dirawat itu Kanda masih penasaran. Sampai-sampai Joddy yang dapat tugas menjemput mereka di parkiran memilih merangkul bahu Kana dan mengajaknya bicara.

"Na, lu gak kasih makanan Ian atau gimana sih? Sampai-sampai Adrian pingsan kurang makan begitu?" tanya Kanda penasaran.

"Kak Ian makan kok, malah makannya banyak. Lagian bukan kurang makan tapi kurang nutrisi," jelas Kana.

Kanda mendecih. Apa bedanya?

"Kak Joddy emang Kak Ian pingsan karena kurang makan?" Kana meminta pendapat pria yang sejak tadi merangkul bahunya. Menatap Joddy dengan tatapan polosnya, membuat Joddy terpaku, langkahnya memelan.

Tak bisa dipungkiri Kana dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah. Cantik, polos dan menggemaskan. Sayangnya, Joddy hanya bisa menganggap Kana adik, tidak bisa lebih dari itu. Sialnya lagi malah Adrian yang bisa mendapatkan Kana, padahal kan Joddy yang lebih dulu kenal Kana sebelum Adrian. Tapi dasar rejekinya, Adrian berhasil mendapatkan Kana.

"Ehm, Adrian cuma kecapekan kok Dek."Joddy tersenyum manis mengabaikan delikan mata Kanda di sisi kanan Kana.

"Tuhkan Bang!Bang Kanda sih sok tau!"

"Terserah Na, terserah!" seru Kanda kesal. Joddy terkekeh lalu melepas rangkulannya karena mereka sudah sampai di depan pintu di mana Adrian dirawat.

Joddy membuka pintu kaca yang tertutup rapat lalu mempersilahkan Kana untuk masuk lebih dulu. Kana tersenyum sudah tidak sabar bertemu dengan Adrian. Tapi langkahnya mendadak berhenti saat melihat adegan di depannya.

"Kak?" panggil Kana dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

*******

Terimakasih sudah membaca story ini. maapkeun jika berbelit-belit I love you all

Terpopuler

Comments

Siti Suprihatin

Siti Suprihatin

semangat Thor ❤️❤️❤️❤️

2021-05-26

0

Devi Yanti

Devi Yanti

T O P B G T👍👍👍👍

2020-06-07

1

💕NTAN CAYNK💕❤

💕NTAN CAYNK💕❤

semangat yh thor buat up nys 💜💪

2020-06-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!