ngambek mode on

Kana mengejar Adrian yang berniat pergi itu. " Kak, mau ke mana? " Kana berdiri di depan Adrian menghadangnya menjadi pusat perhatian pengunjung yang makan siang di cafe tersebut.

"Kenapa kamu harus bohong sih Na?" Adrian terlihat gusar membuat Kana mengernyit binggung.

"Bohong apa sih Kak?" Kana balik tanya dia tidak mengerti kenapa Adrian tiba-tiba menuduhnya berbohong.

Adrian melirik kesekeliling cafe risih saat menjadi pusat perhatian. "Kamu bilang belanja ke supermarket sama Kanda. Tapi kenapa malah ngobrol di sini sama kumis lele itu?"

Kana makin binggung, sejak kapan dia bisa bahasa lele sehingga bisa ngobrol dengannya jangankan mau ngobrol ngeliat hewan itu aja Kana takut. "Lele apaan. sejak kapan Kana bisa bahasa Lele?"

Adrian menatap wajah Kana antara kesal dan gemas jadi satu. " Maksudnya, kenapa kamu malah ada di sini sama mantan kamu itu?" Adrian menekankan kata mantan.

"Terus mana Kanda mana belanjaan kamu?"imbuh Adrian, Kana tersenyum Oalah suaminya ini ternyata sedang merajuk lagi dalam ngambek mode on? Dan apa tadi dia memberi julukan Amar kumis lele? Astaga, Kana ingin tertawa mendengarnya.

"Sini deh Kak." Kana menarik tangan Adrian lalu membimbingnya ke meja mereka duduk. Masih ada Amar di sana duduk dengan santai seperti tidak terjadi apa-apa dan memang tidak terjadi apa-apa. Adrian aja yang terlalu sensitif dan baperan entah kenapa sejak menikah dengan Kana bukannya tenang Adrian malah cemburuan.

Adrian melirik calon iparnya yang tersenyum ramah padanya itu.

"Jadi Kak, tadi aku gak bohong kalau aku belanja sama bang Kanda. Habis belanja makan di sini terus bang Kanda balik ke kantor karena ada meeting. Aku ditinggal karena belum selesai makan. Terus ketemu lah si Amar di sini. Begitu. " Kana menjelaskan dengan runtut.

"Belanjaan kamu?" tanya Adrian.

"Di mobil bang Kanda." Kana tersenyum geli melihat perubahan wajah Adrian yang semula kesal berangsur-angsur tenang.

"Oh, ya maaf." Adrian berkata lirih.

"Kakak minta maaf dong sama Amar," bujuk Kana. Adrian mengumpat dalam hati. Kenapa harus minta maaf juga sama dia,?

"Sorry Mar. Aku salah paham." Tapi ya sudahlah manut daripada malam ini Kana

menyuruhnya tidur di luar.

Amar tersenyum geli. " Santai saja Mas. Ya wajarlah mungkin kalau aku lihat istri aku ngobrol sama pria lain berduaan apalagi itu mantannya pasti juga cemburu." Amar berusaha tidak menahan tawanya membuat Adrian meliriknya kesal.

"Wah, jadi Kakak tadi itu cemburu?" celetuk Kana dengan mata berbinar. Adrian meringis. Jadi dia baru sadar kalau Adrian cemburu?

"Nah, polosnya begini mas yang bikin banyak pria mudah jatuh hati padanya," bisik Amar membuat Adrian mendelik tajam padanya.

"Jangan macam-macam, kamu udah mau jadi bapak. Dia istriku!" Adrian berbisik memperingatkan, membuat Amar lebih semangat menggodanya.

"Aku cinta pertamanya lho mas." Amar lalu melipat bibir menahan tawa dia suka melihat wajah calon sepupunya yang terlihat seperti ingin menerkamnya hidup-hidup.

"Kamu ini!"

*

Kana meletakkan semangkuk mie instan di depan suaminya.

" Kok mie instan?"

"Kita kehabisan bahan Kak, kan belanjaannya masih di mobil bang Kanda." Kana mengaduk-aduk kuah mie instannya.

"Kamu telepon aja Kanda. Suruh buruan ke sini!" Adrian masih terlihat kesal karena kejadian tadi siang. Dia cukup terganggu dengan kata-kata Amar yang mengatakan kalau dia adalah cinta pertama Kana. Bagaimanapun banyak yang bilang cinta pertama itu sulit untuk dilupakan. Adrian sungguh khawatir kalau Kana masih belum melupakan Amar, apalagi mereka sebentar lagi jadi saudara.

"Kakak kenapa?" Kana menatap suaminya heran, tidak biasanya Adrian protes masalah makanan.

" Kita delivery order saja. Aku sedang malas makan mie instan." Adrian mendorong mangkuk mienya menjauh tingkahnya benar-benar seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Ih, jangan! Tadi Kana udah belanja bahan makanan. Kakak, makan seadanya dulu. Kan kakak bilang kita harus hemat. Lagian mienya kan aku kasih telur."

Adrian menatap istrinya yang terlihat mulai kesal itu. Kapan dia bilang harus hemat? Sebelum Kana bisa masak juga tiap hari beli. Adrian menarik napas kasar, lalu dengan malas akhirnya dia mengambil mangkuknya kembali lalu mulai makan.

"Kak Adrian masih marah soal aku ketemu Amar?"

Akhirnya dia peka juga! Adrian menatap Kana sekilas lalu pura-pura sibuk makan padahal dia sama sekali tidak menikmati makanannya.

Adrian tak langsung menjawab biar Kana sadar kalau dia benar-benar kesal.

"Kak, aku sama Amar kan cuma ngobrol. Itu aja bukan karena sengaja." Kana memperhatikan suaminya sambil asik mengunyah makanan.

"Kakak cemburu ya?" ledek Kana tersenyum jahil ke arah suaminya yang gelagapan itu.

" Ya, wajarlah.Sekarang kamu bayangin aja. Kamu cemburu gak kalau Kakak pamit ke kantor ternyata makan bareng mantan di restoran?"

Kana terdiam berpikir sebentar membayangkan suaminya duduk manis dengan wanita lain.

"Enggak," jawab Kana santai.

"Kenapa begitu?"tanya Adrian tak terima.

"Kakak kan gak punya mantan, jadi aku gak bisa bayangin deh!" sahut Kana cuek, Adrian mendelik kesal dia menggaruk-garuk kepalanya gusar

"Aku rubah saja pertanyaan. Gimana kalau kamu lihat aku makan bareng wanita lain?"tanya Adrian.

Ajaib, Kana langsung menatap suaminya. "Ya aku lihat dulu alasan kenapa kalian makan bareng cuma berdua atau ramai-ramai."

"Cuma berdua."

"Terus wanita itu suka Kakak gak?"

"Suka."

"ya udah gak papa."

"Kok gitu?"

"Lha kakak suka dia gak?"

"Enggak."

"Ya udah. lagian emang Kakak tega makan berdua sama wanita lain padahal istri cantiknya di rumah sibuk ngepel?" Kana menatap Adrian dengan tatapan ala-ala anak kucing yang sedang manja-manjanya.

Membuat Adrian mematung melihat tatapan polos Kana yang selalu membuatnya luluh itu.

"Ya eng-gak."

"Ya udah." Kana tersenyum manis lalu melanjutkan makannya. " Aku sama Amar udah gak ada perasaan apapun Kak?"

"Tapi dia cinta pertama kamu." Mengingat itu Adrian kesal sendiri.

"Cinta monyet, yang penting kan kakak cinta terakhir Kana. Jadi, Kakak gak usah cemburu lagi ya." Kana beranjak dari duduknya menuju westafel cuci piring berniat mencuci mangkuk yang bekas dia pakai.

Adrian bernapas lega. Lalu beranjak dari duduknya mendekati Kana yang sedang sibuk mencuci piring. "Maafin Kakak ya Na." Adrian memeluk istrinya dari belakang. Menyandarkan kepalanya ke bahu Kana.

"Kakak sih gitu aja cemburu. Kalau dipeluk wanita hamil tuh baru patut dicurigai, "sindir Kana mengingatkan kejadian dulu. Adrian tersenyum geli.

"Maaf ya." Adrian mengecup pundak terbuka Kana lalu membalikkan badan Kana sampai berhadapan dengannya setelah melihat Kana selesai memcuci peralatan makannya.

"Kakak cemburuan sekarang. "

Kana menyentuh dada Adrian mendongak menatap wajah Adrian yang tersenyum manis itu.

"Soalnya aku terlalu cinta sama kamu." Adrian menyentuh dagu Kana lalu menarik ke arah wajahnya mencium bibir Kana yang mungil, ********** kecil-kecil, tangannya yang bebas mengusap-usap punggung Kana.

"Waduhhh ada adegan 17+++," teriakan itu membuat Kana dan Adrian tersentak kaget lalu saling menjauh dengan muka merah.

"Lain kali tutup pintu. Pada kebiasaan ya?"" Kandang lalu meletakkan belanjaan di meja makan.

Kana menunduk malu dan Adrian menggaruk tengkuknya salah tingkah. Selalu saja terciduk di saat mereka sedang bermesraan.

*********

Maafkan jika gak ada gregetnya. terimakasih sudah baca. jangan lupa vote, komen dan like ya!

Terpopuler

Comments

Nur Fadilah

Nur Fadilah

lanjut

2020-06-14

1

Siti hopipah Febrianty

Siti hopipah Febrianty

kandaaaa lu ya ishh

2020-05-28

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!