Siapa dia?!

Kana meletakkan ponselnya di meja dengan kesal. Adrian belum memberinya kabar sama sekali. Semalam setelah gagal melancarkan malam pertama dan suaminya berangkat ke Jogja mengantar mertuanya, Kana baru tidur selama 3 jam saja. Untung dia tidak ada kelas jadi dia bisa malas-malasan ditemani kakak tercinta.

"Adrian kapan pulang Ra?" tanya Kanda yang asik makan mie instan sambil menonton film kartun di sebuah televisi swasta. Sengaja Kana menyuruh kakaknya datang untuk menemaninya.

"Hari ini."

"Kenapa lo gak ikut aja sih malah ngerepotin gue," gerutu Kanda.

Kana menatap tajam ke arah kakaknya. "Ya udah, pulang sana! Gak ikhlas banget nemenin!"

Kanda berjengit kaget . "Galak amat! Lo lagi PMS apa semalam gak klimaks?" Kanda menaik turunkan alis dengan muka tengilnya

Kana tidak terlalu bodoh untuk tahu apa artinya kata terakhir Kanda. "Ihh, jorok!"

"Bukan jorok Na, tapi itu penting bagi hubungan suami-istri. Ah, gitu aja gak tau lo."

Kana menutup kedua telinganya saat Kanda bicara. Entah kenapa Kana masih geli tiap membicarakan hal-hal yang berbau intim.

"Bentar deh, jangan-jangan kamu sama Adrian belum ya?" tebak Kanda. Kana cuma diam tanpa ingin menjawab pertanyaan tak penting Kanda.

"Diam tandanya bener. Astaga kasian betul nasib bujang lapuk itu. Haahahah ..." Kanda tertawa terbahak-bahak meledek Adrian.

"Kak Adrian bukan bujang lapuk! Lo tuh Bang yang bujang karat," bela Kana. Walau bagaimanapun dan di manapun kehormatan seorang suami harus dijaga dengan baik.

"Kampret lo ah!" Kanda nyaris melempar bantal kursi ke kepala Kana kalau saja tidak terdengar bel pintu rumah berbunyi.

Kana menatap ke arah Kanda isyarat agar dia mau membuka pintu rumah.

"Lo nyuruh gue buka pintu? Gue tamu di sini ya Na!" Kanda sewot lalu mengabaikan adiknya yang berdiri dengan muka ditekuk.

"Ihh, nge-betein!" dengus Kana lalu bergegas membuka pintu.

"Lho, Kak Adrian!" seru Kana saat tahu siapa yang berdiri di depan pintu ketika dia membukanya.

" Hai," balas Adrian tersenyum lelah lalu memeluk Kana.

" Kok gak ngabarin dulu?" Kana melepas pelukan Adrian.

"Panjang ceritanya. Itu di luar ada motor Kanda. Dia ke sini?" Adrian mengarahkan pandangannya ke belakang Kana.

"Iya Kak. Aku yang minta habisnya takut kalau sendirian." Kana mengapit lengan Adrian menariknya masuk.

"Pusing banget kepalaku Na. Belum tidur. Di pesawat juga gak bisa tidur ," keluh Adrian suaranya benar-benar terdengar letih.

Gimana tidak capek kalau baru sampai Jogja langsung pulang ke Jakarta?

"Kakak istirahat saja kusiapkan air panas dulu." Kana tersenyum manis, sesuai dengan tips yang dia baca di internet, salah satu cara agar suami betah itu layani keperluannya .

"Wiidih, kita sambut perjaka dan perawan kita hari ini!" Kanda bertepuk tangan saat melihat Adrian dan Kana masuk ke dalam rumah, dia sengaja meledek.

"Dari mana kakak kamu tahu?" bisik Adrian. Kana nyengir dan Adrian bisa menebak dari mana kakak iparnya yang tengil itu tahu kalau bukan dari tingkah polos sang istri.

"Kasian amat ya Ian, pusaka lo belum pernah diasah seumur hidup." Kanda mengejek Adrian yang langsung salah tingkah itu.

"Kayak pusaka lo pernah diasah aja." Adrian tak mau kalah menyindir balik Kanda yang melotot kesal

"Tapi wajar dong kalau gue, karena memang belum ada tempat buat ngasah-nya. Lha lo..." Kanda tertawa terbahak-bahak tangannya memukul-mukul punggung sofa. Adrian tersenyum kecut melirik sang istri yang menatap keduanya binggung.

"Kakak punya pusaka? Semacam keris gitu ya?" Pertanyaan polos Kana membuat dua lelaki itu saling berpandangan dan meledaklah tawa Kanda sedangkan Adrian hanya mengacak rambutnya.

***

Dengkuran halus Adrian membuat Kana tak tega untuk membangunkannya karena Adrian kelihatan sangat lelah bahkan dia memilih melewatkan makan malam dan berakhir semua makanan ludes dimakan Kanda yang memutuskan untuk menginap lagi karena malas untuk pulang.

Kana duduk di samping ranjang memperhatikan Adrian yang tidur meringkuk seperti bayi. Diusapnya dengan lembut pipi Adrian lalu tangannya merapikan anak rambut Adrian yang berantakan.

Adrian menggeliat lalu tidur lagi membuat Kana terkikik kecil lalu pandangannya beralih pada ponsel Adrian yang berbunyi tanda pesan masuk. Dan sepertinya bukan hanya satu pesan. Kana berniat membuka pesan di ponsel Adrian takut jika pesan itu penting.

Abigail : mas

Panggilannya gitu amat sih!

Abigail: mas

manggil-manggil terus!

Abigail : gak bisa tidur kepikiran

Kana terkesiap membaca pesan yang beruntun itu. penasaran Kana menscroll ke atas percakapan mereka sebelumnya.

Abigail : mas, Abby udah di bandara

Apa mereka janjian?

Abigail : mas kok cuma diread sih!

Rasain!

Abigail : mas udah gak sayang aku lagi?!!

Cukup, Kana sudah tidak tahan membaca semua pesan yang sebenarnya hanya Adrian balas beberapa kali itu. Siapa Si Abigail ini? Kalau dilihat dari foto profilnya dia masih muda tapi jauh lebih tua dibanding Kana? Apa hubungan dia sama Adrian? Jangan... jangan...

Kana menggeleng cepat, saat kata-kata dua temannya dan kakak kandungnya terngiang di telinga. Masa iya Adrian punya cewek lain? Bahkan usia pernikahnnya saja belum ada seumur jagung.

"Kok ngelamun."

Kana terkesiap saat tiba-tiba sepasang tangan melingkari perutnya.

"I Miss you," bisik Adrian dengan suara serak khas orang bangun tidur. Dengan lembut Adrian mengecup pundak Kana lalu merambat ke leher Kana bagian tersensitif dari tubuh istrinya.

Jika di kondisi normal Kana akan merasakan sesuatu yang membuatnya gelisah kali ini rasa itu hilang berganti rasa gelisah menahan cemburu.

"Tuh, ada pesan dari Abby." Kana melepas tangan Adrian yang melingkari perutnya membuat Adrian tertegun mendapat perlakuan seperti itu.

"Abby?"

"Kakak gak usah pura-pura gak tahu. Kakak janjian kan di bandara?" Kana beringsut dari duduknya berdiri menatap Adrian dengan nyalang. Membuat suaminya menatapnya binggung.

"Siapa Abigail? Selingkuhan kakak?"

"Sayang, kamu bicara apa?"

"Jangan karena kita belum melakukan malam pertama kakak bisa seenaknya ya!" teriak Kana dengan mata berkaca-kaca.

Adrian bangkit dari tidurnya. "Ada apa sih Na? Kenapa kamu bicara ngelantur begini? Selingkuhan apa?" Adrian menatap istrinya tak mengerti dia mencoba mengingat-ingat apa yang dia lakukan sebelum dia tidur.

"Nih, baca!" Kana mengambil ponsel Adrian dan menyerahkannya.

Adrian menerima ponsel tersebut dengan kening berkerut. Lalu dia menghela napas kasar saat melihat isi pesan yang dimaksud Kana.

"Na, biar aku jelasin dulu. Ini bukan seperti yang kam-"

"Aku pikirkan? Basi Kak! Ini bukan kayak di sinetron! Kakak gak usah cari pembenaran," sela Kana penuh amarah. Membuat Adrian tak bergeming karena baru sekali ini dia melihat istrinya yang polos dan selalu ceria itu seperti terbakar api.

"Kamu salah paham Kana. Duduk dulu kita bicarakan baik-baik, di luar masih ada Kanda."

"Mau jelasin apa sih Kak? Bahkan di chat kalian ada pertanyaan 'Udah gak sayang lagi.' Itu apa maksudnya?"

Adrian mengacak rambutnya frustasi. "Makanya aku jelasin dulu."

"Gak perlu," sambar Kana lalu membuka lemari baju dan mengambil cardigan-nya.

"Kamu mau kemana?"

"Ke rumah mama."

"Na, kamu jangan kayak anak kecil begini dong! Dikit-dikit ngadu sama mama. Kamu udah nikah Na!" sentak Adrian dengan nada yang sedikit tinggi membuat Kana terperangah karena dia sebelumnya tidak pernah dibentak oleh siapapun.

Mata Kana mulai berkaca-kaca hatinya sakit karena bentakan Adrian. Sadar akan kesalahannya karena membentak Kana Adrian mendekati istrinya dan mencoba meraihnya dalam pelukan tapi Kana menjauh.

"Na, aku minta ma-"

"Aku mau ke rumah mama." Kana mengusap sudut matanya yang mulai berair lalu bergegas keluar kamar dan dia terkejut saat melihat Kanda berdiri canggung di depannya.

"Sorry, itu di luar ada cewek yang nyari laki lo." Kanda berkata takut-takut matanya melirik ke belakang punggung Kana ada Adrian yang berdiri dengan wajah kusut.

Wah habis kena badai Katrina tuh ipar gue!

Kana mendorong kakaknya ke samping lalu menghambur keluar di anak tangga terakhir dia melihat seorang wanita cantik dengan perut buncit tengah menangis tersedu-sedu.

Kana mengernyit mencoba mengingat wajah wanita yang sama persis dengan foto profil wanita bernama Abby yang ada di ponsel Adrian tadi.

"Mas Adrian!" Wanita itu berlari melewati Kana lalu memeluk Adrian yang berdiri di belakang Kana.

Siapa dia?!

**********

Terpopuler

Comments

Siti Suprihatin

Siti Suprihatin

lanjuuuuuut

2021-05-26

0

Ela Laelatul

Ela Laelatul

lama banget ,nungguin lanjutanya.. tambah penasaran deh.

2020-05-12

2

Dian aprilia

Dian aprilia

lnjt Thor.

2020-05-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!