" Honey di sini saja nanti aku antar makanannya ke kamar." Ucap Karen
" Bagaimana dengan kakimu?" tanya tuan muda David
" Tidak begitu sakit hanya luka kecil." Jawab Karen
" Tapi aku ingin menemanimu memasak." Ucap tuan muda David.
" Tidak lebih baik berbaring di ranjang." Ucap Karen
" Aku bosan menunggu." Ucap tuan muda David dengan wajah di tekuk.
" Hanya kurang dari satu jam makanannya sudah siap." Ucap Karen
" Baiklah." Jawab tuan muda David pasrah.
" Nah gitu donk, honey ku memang sangat tampan." Ucap Karen sambil membelai wajah tuan muda David tanpa ada rasa jijik sedikitpun.
" Pffftttt hahahaha... Karen... Karen... kamu selalu bikin aku tertawa. Baiklah aku akan duduk menunggumu." Ucap tuan muda David.
" Bagus, anak pintar." Ucap Karen sambil mengusap wajah tuan muda David kembali.
Tuan muda David menatap tajam ke arah Karen sedangkan Karen hanya mengedipkan matanya kemudian Karen berjalan keluar dari kamar tuan muda David menuju ke arah dapur sedangkan tuan muda David duduk di kepala ranjang sambil menunggu kedatangan Karen.
Tuan muda David tersenyum bahagia dirinya merasa seperti hidup kembali dan lebih berwarna sejak kedatangan Karen. Sudah setengah jam tuan muda David menunggu kedatangan Karen dengan hati gelisah.
" Kenapa lama sekali memasaknya? Kenapa aku bisa sesenang ini diperhatikan oleh seorang wanita?" Tanya tuan muda David pada dirinya sendiri.
" Tidak... tidak... aku merasa dia pasti berpura - pura berbuat baik padaku agar aku luluh dan dia akan menguasai semua hartaku sama seperti mantanku waktu itu. Aku harus berhati - hati dengan Karen jangan sampai aku tergoda dengannya. Tapi kenapa jantungku berdetak kencang ketika berdekatan dengannya, berbeda dengan mantanku yang sangat menyakiti perasaanku." Ucap tuan muda David
" Jantungku biasa saja jika menatap ataupun berdekatan dengan wanita ular itu berbeda jika aku berdekatan dengan Karen. Apakah aku sudah jatuh cinta padanya? tapi apakah mungkin secepat itu aku jatuh cinta padanya." Ucap tuan muda David.
ceklek
Karen membuka pintu kamar tuan muda David dengan lebar kemudian seorang pelayan mendorong troli yang berisi makanan dan minuman ke dalam kamar tuan muda David kemudian meninggalkan tuan muda David dan nona muda Karen. Karen duduk di samping ranjang tuan muda David sambil menatap wajah tuan muda David.
" Makanan sudah siap, mau memakan yang mana? Tanya Karen sambil tersenyum
" Apakah semua itu kamu yang memasak?" Tanya tuan muda David.
" Aku yang memasak tapi di bantu oleh kepala pelayan. Kepala pelayan memotong bahan - bahan yang akan di masak dan aku yang menumis masakannya." Ucap Karen menjelaskan.
" Apakah itu ada racunnya?" tanya tuan muda David.
" Apakah aku sejahat itu?" Tanya Karen
Awalnya Karen selalu tersenyum sambil menatap wajah tuan muda David tapi senyumannya langsung memudar karena dirinya di curigai oleh tuan muda David membuat Karen menatapnya dengan sendu.
" Akukan tidak tahu, siapa tahu kamu mempunyai niat terselubung." Ucap tuan muda David yang tidak menyadari kalau itu melukai hatinya.
Karen menghembuskan nafasnya dengan perlahan dan matanya mulai berkaca-kaca.
" Baiklah aku yang akan makan terlebih dahulu jika aku mati berarti honey selamat dari racun yang kuberikan." Ucap Karen sambil tersenyum menahan luka hatinya.
Tanpa menunggu jawaban Karen mengambil nasi beserta teman-temannya. Tanpa ragu Karen mulai memakan makanan yang tadi di masaknya dengan santai walau hatinya terluka tapi ditahannya namun di suapan ke dua tangan tuan muda David menahan tangan Karen.
" Suapi aku " Ucap tuan muda David
" Tapi sendok ini bekas mulutku. Apakah honey tidak merasa jijik?" tanya Karen
" Tidak suapi aku." Ucap tuan muda David mengulangi perkataannya.
" Baiklah." Jawab Karen sambil tersenyum
Tanpa banyak protes Karen menyuapi tuan muda David dan tuan muda David langsung memejamkan matanya menikmati masakan pertama dari Karen.
" Tidak enak ya?" Tanya Karen
Tuan muda David membuka matanya dan menatap wajah cantik calon istrinya.
" Enak banget, sekarang gantian kamu yang makan setelah itu baru suapi aku lagi." Ucap tuan muda David.
" Baik honey." Jawab Karen
Akhirnya Karen menyuapi dirinya setelah itu barulah tuan muda David. Suapan pertama dari seorang gadis karena sejak David dilahirkan ditinggalkan oleh ibunya yang hilang entah kemana sedangkan dengan mantan calon istrinya tidak pernah memasak ataupun memperhatikan dirinya hanya uang dan uang yang diminta.
" Lakukan terus saling bergantian makannya sampai aku kenyang." Ucap tuan muda David.
" Baik." Jawab Karen
Karen melakukan tanpa banyak protes hingga nasi yang berada di piring habis tanpa sisa.
" Tambah lagi." Perintah tuan muda David.
" Baik." Jawab Karen.
Karen menambah nasi beserta lauknya kemudian kembali menyuapi tuan muda David kemudian dirinya hingga akhirnya tinggal setengah lagi.
" Honey, aku sudah kenyang, honey yang melanjutkan makanannya ya?" ucap Karen
" Baik tapi suapi aku." Ucap tuan muda David.
" Baik." Jawab Karen singkat dan patuh.
Karen menyuapi tuan muda David hingga habis tanpa sisa membuat Karen tersenyum bahagia kemudian Karen memberikan minuman ke tuan muda David dan tuan muda David langsung meminum pemberian Karen hingga menyisakan setengah gelas air mineral.
" Minumlah bekasku." Perintah tuan muda David
" Baik." Jawab Karen
Tanpa ragu dan jijik Karen langsung meminumnya membuat tuan muda David terkejut karena pertama waktu sendok bekas dirinya Karen tetap memakan dengan menggunakan sendok yang sama dan kini gelas begitu juga tanpa ada rasa jijik sedikitpun.
" Kamu tidak jijik makan satu piring bersama dan minum juga di gelas yang sama?" Tanya tuan muda David.
" Tidak, kenapa?" Tanya Karen dengan nada bingung.
" Apakah kamu tidak takut jika aku terkena penyakit dan bisa saja menularimu." Ucap tuan muda David
" Tidak buat apa takut? Honey saja tidak jijik bekas sendok yang aku makan karena itu aku juga tidak jijik ." Ucap Karen sambil tersenyum.
David terdiam hatinya sangat senang mendengar ucapan Karen.
" Aku akan bawa troli ini ke dapur." Ucap Karen sambil berdiri dan mendorong troli.
" Tidak usah biar pelayan saja yang membawanya." Ucap tuan muda David
" Ok." Jawab Karen sambil menghentikan trolinya dan membalikkan badannya dan berjalan ke arah ranjang tuan muda David.
Tuan muda David menghubungi kepala pelayan untuk datang ke kamarnya setelah selesai tuan muda David menaruh ponselnya di meja dekat ranjang. Tidak berapa lama terdengar suara ketukan pintu.
tok
tok
tok
" Masuk." Ucap tuan muda David
ceklek
Kepala pelayan membuka pintu kemudian masuk ke dalam dan Karen langsung berdiri untuk mendorong troli ke arah kepala pelayan.
" Maaf ngerepotin." Ucap Karen.
" Tidak apa - apa nona ini sudah tugas saya." Ucap Kepala pelayan.
" Permisi tuan muda dan nona muda." Sambung kepala pelayan sambil membungkukkan badannya tanda hormat.
" Ok, Terima kasih." Ucap Karen sambil tersenyum
Karen tersenyum ke arah pelayan kemudian membalikkan badannya dan berjalan ke arah ranjang tuan muda David dan duduk di sampingnya sedangkan kepala pelayan setelah menundukkan kepalanya kepala pelayan itu pergi meninggalkan mereka berdua.
" Itukan tugasnya kenapa kamu bilang ngerepotin?" Tanya tuan muda David.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Rita Zulaikha Amini
maaf, kenapa saya merasa ceritanya mirip dengan yg pernah kubaca. bedanya si gadis merelakan diri sendiri untuk bayar hutang ayahnya.
2022-05-11
2
Ida Rosida
mestinya udh pd kenal y, kan d rumah sakit dirawat sm karen.setidaknya Karen yg mengenalnya dgn melihat asisten han
2022-05-07
3
MustikaDyahSukmawati[BundaIke]
Perasan aecu Suapan yg k 02 x nye & Suapi~menyuapi , 1 poling 2 Mulut 👄 & loro 💋 Bibir + munim siji glass berserobogan , bertubrukan , berciuman bersatu~padu Saleng menyom yg pelteme ✖️nyo
2022-04-07
0