Taruhan

" Aku tidak akan marah, katakan sekali lagi." ucap tuan muda David

" Honey." Ucap Karen sambil melepaskan pelukannya dan menatap wajah tuan muda David sambil tersenyum.

" Aku sangat suka mendengarnya dan mulai sekarang dan seterusnya panggil lah namaku dengan sebutan honey bukan tuan lagi." Ucap tuan muda David.

" Baik honey." Jawab Karen.

Tuan muda David menggeserkan tubuhnya ya h berada di atas tubuh Karen.

" Pakailah bajumu karena aku ingin kita melakukan itu setelah kita resmi menikah." Ucap tuan muda David.

cup

" Terima kasih honey." Ucap Karen sambil mengecup pipi tuan muda David tanpa ada rasa jijik sedikitpun.

Tuan muda David hanya tersenyum sedangkan Karen mengambil pakaian yang berserakkan di lantai kemudian memakainya. Setelah selesai Karen membantu tuan muda David untuk mengambil pakaian tuan muda David yang berserakkan di lantai. Tuan muda David memakai pakaiannya dengan di bantu oleh Karen. Kini mereka sudah memakai pakaian lengkap.

" Honey di mana kotak obat?" tanya Karen

" Untuk apa?" tanya tuan muda David

" Nanti honey akan tahu." Jawab Karen

" Ada di laci, hati - hati banyak pecahan kaca dan pecahan keramik dan juga vas bunga." Ucap tuan muda David.

" Ok." Jawab Karen singkat

Karen berjalan dengan hati - hati tapi ada pecahan beling berukuran kecil dan terinjak oleh kaki Karen membuat Karen menahan perih di kakinya dan menarik pecahan beling tersebut dan membuangnya di tong sampah. Tuan muda David melihatnya langsung bertanya dengan nada kuatir.

" Kakimu terinjak pecahan keramik?" tanya tuan muda David karena melihat Karen menundukkan tubuhnya ke bawah seperti mengambil sesuatu.

" Tidak, hanya membuang pecahan beling ke dalam tong sampah." Ucap Karen sambil membuang pecahan itu dan mengambil pecahan yang lainnya agar tuan muda David tidak curiga

" Biarkan saja nanti pelayan yang membersihkan semuanya." Ucap tuan muda David .

" Baiklah." Jawab Karen sambil menghentikan kegiatannya membuang beling ke tempat sampah. Karen kemudian membuka laci untuk mengambil kotak obat dan berjalan ke arah ranjang di mana tuan muda David sedang duduk di kepala ranjang.

" Bisakah honey menghubungi pelayan untuk menyiapkan baskom yang sudah di isi air hangat dan handuk juga sekalian memanggil pelayan untuk membersihkan lantai." Pinta Karen

Tanpa menjawab tuan muda David menghubungi kepala pelayan untuk menyiapkan sesuai yang di minta oleh Karen. Selesai menghubungi tuan muda David menyimpan kembali ponselnya dan diletakkan di meja dekat ranjangnya kemudian mengambil topeng yang berada di atas meja dekat ponselnya untuk di pakaikan ke wajahnya.

" Kenapa topengnya di pakai?" Tanya Karen

" Aku tidak ingin kamu tidak nyaman dengan wajah burukku ini." Ucap tuan muda David sambil memakaikan topengnya ke wajahnya.

Tangan Karen menahan tangan tuan muda David.

" Honey bolehkah aku meminta satu hal darimu?" tanya Karen sambil menampilkan puppy eyes nya yang menjadi andalannya.

" Apa itu?" tanya tuan muda David dengan nada curiga.

" Aku merasa honey tidak nyaman bila menggunakan topeng itu." Ucap Karen.

" Memang benar katamu tapi aku tidak ingi. kamu takut ataupun jijik melihat wajah burukku." Ucap tuan muda David sambil menatap mata indah Karen dengan tatapan sendu

" Karena itu, bolehkah aku meminta jika bersamaku honey tidak perlu memakai topeng. Aku sama sekali tidak merasakan takut ataupun jijik." Ucap Karen

David menghembuskan nafasnya dengan perlahan hatinya sangat senang karena Karen bukan seperti wanita lain yang berada di luaran sana yang hanya mengincar hartanya dan menghina wajahnya.

" Apakah kamu tidak takut?" tanya tuan muda David untuk memastikannya.

" Tidak, buka ya? aku mohon." Mohon Karen sambil mengatupkan ke dua tangannya di dadanya dan menampilkan puppy eyes nya.

" Baiklah." Jawab tuan muda David sambil tersenyum melihat wajah Karen yang sangat menggemaskan.

David pun melepaskan topengnya bertepatan dengan kedatanganempat pelayan. Karen turun dari ranjang dan berjalan dengan perlahan untuk mengambil baskom kemudian Karen membalikkan badannya dan berjalan ke arah ranjang di mana tuan muda David sedang duduk di kepala ranjang.

" Honey berbaringlah." Pinta Karen

Tanpa banyak bertanya tuan muda David berbaring di ranjang.

Karen duduk dekat di bawah kaki tuan muda David kemudian meletakkan baskom tersebut yang berada di bawah kaki kiri tuan muda David. Karen mengangkat kaki kanan tuan muda David kemudian di angkat dan paha Karen digunakan sebagai bantalan kaki tuan muda David. Karen meniup perlahan ke arah kaki kanan tuan muda David sambil membersihkan darah yang segar yang keluar dari kaki tuan muda David.

" Walau di tiup dengan menggunakan angin topan sekalipun aku tidak akan merasakan sakit sama sekali jadi percuma saja di tiup." Ucap tuan muda David dengan wajah di tekuk.

" Pffftttt hahahaha..." Karen tertawa lepas

" Kenapa tertawa?" tanya tuan muda David sambil menatap tajam ke arah Karen walau hatinya sangat senang melihat tawa lepas Karen.

" Kalau angin topan yang datang kaki honey memang tidak merasakan sakit tapi yang ada tubuh honey terbang karena anginnya kencang dan tubuh honey yang akan merasakan sakit." Ucap Karen menjelaskan.

Tuan muda David tersenyum begitu pula dengan Karen, Karen meniup kembali kaki tuan muda David sambil membersihkan setelah bersih Karen membuka kotak obat dan memberikan obat luka dan menutupnya dengan perban. Setelah lima belas menit Karen telah selesai.

" Sudah selesai. Apakah honey pernah berobat agar honey bisa berjalan?" tanya Karen

" Tidak buat apa?" tanya tuan muda David

" Apakah honey tidak ingin berjalan?" Tanya Karen

" Ingin, tapi buat apa?" tanya tuan muda David

" Demi aku, maukah honey berobat?" pinta Karen sambil memijat kaki kanan David.

Tuan muda David menatap wajah cantik Karen dengan bingung.

" Aku ingin melihat honey bisa berjalan seperti dulu." Ucap Karen sambil memijat kaki tuan muda David.

" Kamu pijat sampai sekeras apapun aku tidak akan merasakan sakit sedikitpun." Ucap tuan muda David tanpa memperdulikan ucapan Karen.

" Benarkah? mau taruhan?" tanya Karen

" Taruhan apa?" tanya tuan muda David sambil menaikkan salah satu alisnya.

" Jika ternyata aku memijat kaki honey dan honey berteriak maka apapun yang aku pinta honey harus memenuhi keinginanku tapi jika honey tidak berteriak maka apapun yang honey minta aku akan mengabulkannya walau sulit aku akan berusaha untuk melakukannya." Ucap Karen.

" Baiklah, aku setuju dan aku sangat yakin kamu bakalan kalah." Ucap tuan muda David sambil tersenyum menyeringai.

" Kita lihat saja." Jawab Karen sambil tersenyum menatap wajah tuan muda David.

Karen mulai meraba - raba kaki kiri tuan muda David untuk mencari titik syaraf. Awalnya tuan muda David tersenyum melihat Karen yang sedang konsentrasi membuat dirinya sangat gemas tapi lama kelamaan kakinya merasakan sakit yang luar biasa.

" Akhhhhh... sakit..." Ucap tuan muda David sambil berteriak kesakitan.

Terpopuler

Comments

Prolice Sadarita

Prolice Sadarita

masak davit tidak kenal sama dr karen ya, kan mustahil tidak kenal

2023-01-20

0

Har Tini

Har Tini

berati dabid masih bisa sembuh dong

2022-05-10

0

Yuni Astuti

Yuni Astuti

so sweet banget 😘😘😘

2022-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Tuan David Mengalami Kecelakaan
3 Tuan David Sadar
4 Pertemuan Dokter Karen dan Tuan David
5 Kita Putus
6 Jatuh Cinta Lagi
7 Menjadi Pewaris
8 Kartu Nama
9 Surat Perjanjian
10 Menandatangani Surat Perjanjian Pernikahan
11 Karen Berlari
12 Ciuman Pertama
13 Taruhan
14 Permintaan Karen
15 Suapan Pertama
16 Siapa Pria Itu
17 Hilang Ingatan
18 Adik Kecil
19 Jatuh Cinta Dengan Nona Karen
20 Percakapan
21 Bertemu Dengan Ayah Tiri
22 Darah Segar
23 Dua Kartu
24 Apakah Kamu Mencintaiku
25 Aku Juga Sangat Mencintaimu
26 Masa Lalu
27 Menggendongmu
28 Pernikahan Karen dan Tuan Muda David
29 Belajar Jalan
30 Operasi Wajah
31 Istrimu Cantik Tidak
32 Kamu Sangat Cantik
33 Piala
34 Calon Suamiku
35 Kena Hukuman
36 Kalau ada imbalannya aku mau
37 Masakan dan Minuman Dari Italia
38 Sudah Lihat Fotoku kan?
39 Takut kenapa?
40 Kamu Hanyalah Budak
41 Pewaris
42 Karen dan Tuan Muda David
43 Kenapa Kamu Menangis?
44 Menenangkan Diri
45 Apakah suamiku akan mengusirku
46 Kamu ingin menggodaku
47 Posesif
48 Apakah kamu mencintaiku?
49 Karen tertabrak truk
50 Kesempatan
51 Tuan Muda David Menangis
52 Apa yang kamu ingat?
53 Masa Lalu
54 Berjanji
55 Awas kamu Karen
56 Kwetiaw Goreng
57 Menahan Amarahnya
58 Mana Garamnya
59 Dokter Sandra dan Asisten Han
60 Nyonya Karen Dokter?
61 Permohonan Karen
62 Aku akan menjadi sopir pribadimu
63 Dokter Sandra dan Asisten Han
64 Aku tidak tahan lagi
65 Asisten Han
66 Tawa Lepas Asisten Han
67 Resepsi Pernikahan
68 Kangen Dengan Ayahku
69 Kamu nakal ya
70 Celline
71 Celline 2
72 Masa Lalu Veni
73 Bodyguard
74 Kenapa mommy tertawa geli?
75 Tuan Muda David
76 Toni dan Tini
77 Rencana Jahat Tini
78 Aku sangat mencintaimu sayang
79 Ingat Jangan Kemana-mana
80 Rahasia
81 Maukah bibi memenuhi permintaanku?
82 Ayah Kita Pergi
83 Satunya lagi kemana?
84 Pergi ke Negara S
85 Han kita pergi ke negara S
86 Hukuman
87 Sudah terlambat permohonan maafmu
88 Dave William dan Darren William
89 Nyonya Angelina Jolie
90 Extra Part
91 Extra Part 2
92 Tamat
93 Lanjutan Ke Novel Terbaru Pengantin Pengganti
94 Novel Cinta Yang Di Abaikan
95 Novel Jerat Dendam Sang Mafia
96 Novel Truly Madly Love
97 Novel Gadis Kembar
Episodes

Updated 97 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Tuan David Mengalami Kecelakaan
3
Tuan David Sadar
4
Pertemuan Dokter Karen dan Tuan David
5
Kita Putus
6
Jatuh Cinta Lagi
7
Menjadi Pewaris
8
Kartu Nama
9
Surat Perjanjian
10
Menandatangani Surat Perjanjian Pernikahan
11
Karen Berlari
12
Ciuman Pertama
13
Taruhan
14
Permintaan Karen
15
Suapan Pertama
16
Siapa Pria Itu
17
Hilang Ingatan
18
Adik Kecil
19
Jatuh Cinta Dengan Nona Karen
20
Percakapan
21
Bertemu Dengan Ayah Tiri
22
Darah Segar
23
Dua Kartu
24
Apakah Kamu Mencintaiku
25
Aku Juga Sangat Mencintaimu
26
Masa Lalu
27
Menggendongmu
28
Pernikahan Karen dan Tuan Muda David
29
Belajar Jalan
30
Operasi Wajah
31
Istrimu Cantik Tidak
32
Kamu Sangat Cantik
33
Piala
34
Calon Suamiku
35
Kena Hukuman
36
Kalau ada imbalannya aku mau
37
Masakan dan Minuman Dari Italia
38
Sudah Lihat Fotoku kan?
39
Takut kenapa?
40
Kamu Hanyalah Budak
41
Pewaris
42
Karen dan Tuan Muda David
43
Kenapa Kamu Menangis?
44
Menenangkan Diri
45
Apakah suamiku akan mengusirku
46
Kamu ingin menggodaku
47
Posesif
48
Apakah kamu mencintaiku?
49
Karen tertabrak truk
50
Kesempatan
51
Tuan Muda David Menangis
52
Apa yang kamu ingat?
53
Masa Lalu
54
Berjanji
55
Awas kamu Karen
56
Kwetiaw Goreng
57
Menahan Amarahnya
58
Mana Garamnya
59
Dokter Sandra dan Asisten Han
60
Nyonya Karen Dokter?
61
Permohonan Karen
62
Aku akan menjadi sopir pribadimu
63
Dokter Sandra dan Asisten Han
64
Aku tidak tahan lagi
65
Asisten Han
66
Tawa Lepas Asisten Han
67
Resepsi Pernikahan
68
Kangen Dengan Ayahku
69
Kamu nakal ya
70
Celline
71
Celline 2
72
Masa Lalu Veni
73
Bodyguard
74
Kenapa mommy tertawa geli?
75
Tuan Muda David
76
Toni dan Tini
77
Rencana Jahat Tini
78
Aku sangat mencintaimu sayang
79
Ingat Jangan Kemana-mana
80
Rahasia
81
Maukah bibi memenuhi permintaanku?
82
Ayah Kita Pergi
83
Satunya lagi kemana?
84
Pergi ke Negara S
85
Han kita pergi ke negara S
86
Hukuman
87
Sudah terlambat permohonan maafmu
88
Dave William dan Darren William
89
Nyonya Angelina Jolie
90
Extra Part
91
Extra Part 2
92
Tamat
93
Lanjutan Ke Novel Terbaru Pengantin Pengganti
94
Novel Cinta Yang Di Abaikan
95
Novel Jerat Dendam Sang Mafia
96
Novel Truly Madly Love
97
Novel Gadis Kembar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!