Tuan muda David selain membanting barang - barang tuan muda Davis juga pernah melukai dirinya karena merasa dirinya sangat tidak berguna wajahnya rusak, ke dua kakinya lumpuh dan calon istri yang dicintainya tega mengkhianati dirinya.
Untunglah asisten Han ketika membuka pintu melihat tuan muda David ingin bunuh diri langsung melangkahkan kakinya dengan cepat dan mengambil pecahan kaca agar tuan muda tidak jadi bunuh diri.
Tuan muda David marah dan mendorong tubuh asisten Han membuat asisten Han terluka terkena pecahan dan langsung memerintahkan kepala pelayan untuk menghubungi dokter pribadi. Asisten Han tidak memperdulikan tangan dan tubuhnya terluka asalkan tuan muda David tidak jadi bunuh diri.
Belum ada sepuluh menit dokter pribadi datang dan memberikan obat penenang. Besoknya tuan muda David bangun dan memanggil asisten Han karena dirinya ingin membanting barang tapi barangnya tidak ada. Asisten Han bersedia membeli barang lagi untuk di banting asalkan tuan muda David berjanji untuk melepaskan kemarahannya lewat barang yang tidak bersalah dan tidak melakukan bunuh diri dan tuan muda David terpaksa setuju.
Karen berlari hingga ke lantai tiga hingga di depan pintu kamar tuan muda David, Karen mendorong pintu dengan kasar.
brak
Tuan muda David sangat terkejut ketika pintu di buka secara paksa terlebih ketika melihat Karen yang telah melihat wajahnya yang sangat menyeramkan membuat David memerintahkan kursi rodanya untuk berputar. Kursi roda itupun mengikuti tuannya dan otomatis langsung berputar.
" Pergi!!! kenapa kamu ke sini!!! pergi!!!" Teriak tuan muda David mengusir Karen.
" Aku tidak akan pergi jika tuan muda David masih membanting barang - barang." Ucap Karen dengan tegas
" Itu bukan urusanmu, ini semua barang milikku dan aku yang membelinya jadi pergilah dari kamarku!!!" bentak tuan muda David
" Aku tahu tapi aku mohon cukup ini yang terakhir tuan muda David membanting semua barang." Pinta Karen memohon.
Tuan muda David terdiam mendengar permohonan Karen.
" Bolehkah aku bertanya satu hal?" tanya Karen
" Tanyalah." Ucap tuan muda David singkat
" Kenapa tuan muda David membanting semua barang?" tanya Karen sambil berjalan perlahan.
" Ini bukan urusanmu, pergilah!!!" Teriak tuan muda David
" Aku tidak akan pergi sebelum mendapatkan jawabannya." Ucap Karen bersikeras.
" Pergi!!!" Teriak tuan muda David kembali.
" Aku tidak akan pergi sebelum aku mendapatkan jawabannya." Ucap Karen mengulangi perkataannya.
" Aku tidak akan menjawabnya." Ucap tuan muda David
" Kalau begitu aku tidak akan pergi dari kamar tuan." Ucap Karen sambil melangkahkan kakinya perlahan dan berhati - hati agar tidak terkena pecahan keramik dan vas bunga.
Tuan muda David mendengar dengan jelas langkah kaki seseorang dan dirinya tahu kalau Karen berjalan mendekati dirinya.
" Stop di lantai banyak pecahan beling kakimu bisa terluka." Ucap tuan muda David dengan nada kuatir.
" Aku akan berhenti berjalan jika tuan menjawab pertanyaanku. Kenapa tuan marah - marah?" tanya Karen walau dirinya sudah tahu tapi dirinya ingin mendengar sendiri dari mulut tuan muda David.
" Kamu tidak takut dengan wajahku?" tanya tuan muda David
" Tidak, kenapa aku mesti takut?" tanya Karen
Tuan muda David memerintahkan kursi rodanya untuk berputar agar bisa melihat Karen dengan jelas.
" Apakah kamu tidak takut padaku? atau kamu ingin menghinaku?" Tanya tuan muda David sambil memandang Karen dengan tatapan sendu.
" Aku bukan wanita seperti itu." Jawab Karen sambil tersenyum
David memerintahkan kursi rodanya agar mendekati ke arah Karen tanpa memperdulikan di lantai banyak pecahan keramik dan vas bunga dan juga makanan yang belum tersentuh ikut juga di banting oleh tuan muda David.
" Tuan muda David, berhenti banyak pecahan keramik dan piring. Aku sangat takut nanti kaki tuan terluka." ucap Karen dengan nada kuatir.
" Kenapa kamu perduli? semua orang tidak ada yang perduli hanya asisten Han dan kepala pelayan yang perduli padaku." Ucap tuan muda David.
" Aku juga sangat perduli padamu tuan." Ucap Karen
" Perduli padaku atau perduli dengan uangku?" tanya tuan muda David dengan nada sinis.
" Tuan... kaki tuan berdarah." Teriak Karen tanpa memperdulikan ucapan tuan muda David.
Kaki kanan tuan muda David tertusuk keramik yang sudah pecah hanya saja pecahan keramik itu berukuran agak besar dan runcing hingga darah segar keluar dari telapak kaki kanannya membuat Karen berteriak.
Karen sangat terkejut kemudian berjalan dengan hati - hati menuju ranjang. Karen melepaskan pecahan yang menempel di kaki tuan muda David kemudian menarik ke dua tangan tuan muda David dengan sekuat tenaga membuat tuan muda David kehilangan keseimbangan dan jatuh menimpa tubuh mungil Karen.
deg
deg
deg
deg
Ke dua jantung tuan muda David dan Karen berdetak kencang. Tuan muda David menatap bibir Karen yang berada dibawah tubuh ya dan wajahnya didekatkan ke wajah Karen sedangkan Karen memejamkan matanya dan ke dua tangannya di kalungkan ke leher tuan muda David.
cup
Ciuman pertama buat Karen sedangkan tuan muda David ciuman ke dua karena tuan muda David pernah berciuman dengan calon istrinya.
" Manis." Ucap tuan muda David sambil menjilati bibirnya.
Karen membuka matanya kemudian tersenyum dan melepaskan ke dua tangannya yang tadi dikalungkan ke leher tuan muda David. Tangan kanan Karen diarahkan ke wajah tuan muda David tapi tuan muda David memalingkan wajahnya.
" Aku mohon ijinkan aku membelai wajah tuan." Mohon Karen
" Apakah kamu tidak jijik padaku? atau takut melihat wajahku?" tanya tuan muda David sambil menatap wajah cantik Karen dengan tatapan sendu.
" Tidak, kenapa jijik? aku tidak merasakan jijik ataupun takut." Ucap Karen sambil tersenyum.
Karen membelai wajah David dengan perlahan terasa sekali bentuk yang tidak beraturan di tangan Karen sedangkan tuan muda David merasakan tangan Karen yang halus membelai wajahnya.
Tuan muda David merasakan adik kecilnya semakin menegang sedangkan Karen merasakan bagian privasinya ada yang menusuk - nusuk. Tuan muda David memegang tangan Karen kemudian mengecup kening, mata dan mencium bibir Karen semakin lama ciuman itu semakin menuntut.
Tuan muda David ******* bibir Karen kemudian turun ke bawah leher Karen dan memberikan tanda stempel. Desa**n keluar dari mulut Karen membuat tuan muda David semakin terhanyut hingga tanpa sadar kini mereka tidak menggunakan sehelai benang pun.
" Honey... ahhh..." ucap Karen sambil mendesah
David menghentikan kegiatannya dan menatap wajah cantik Karen. Karen yang tadi tanpa sadar memanggil honey membuat dirinya malu dan langsung menyembunyikan wajahnya ke dada bidang tuan muda David.
" Coba ulangi." Ucap tuan muda David
" Yang mana?" tanya Karen pura - pura lupa
" Yang barusan." Ucap tuan muda David.
" Maaf tua saya janji tidak akan menyebut kata itu lagi." Ucap Karen sambil memeluk tuan muda David dengan erat takut tuan muda David marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Em Danti
masa dokter dk ingat
2022-07-09
0
MustikaDyahSukmawati[BundaIke]
Orang , Manusia Berbudi Luhur , Penyabar , Legowo , Penuh Welas Asih & Penyayang~Pengasih , itu akan menerima Pasangannya apa adanya , bukan ada apanya yg Dia mempunyai~d punyai & memiliki~d miliki & Mengerti Dia apa adanya bukan embel~2× nya ‼️‼️
2022-04-07
0
Risna Murni
knp ga kenal suaranya? kan udh bbrapa kali ketemu
2022-03-25
1