" Bisa saya lihat barangnya?" tanya asisten Han
" Silahkan tuan." Jawab dokter tersebut sambil memberikan bungkusan tersebut.
Asisten Han menerima bungkusan tersebut dan membukanya, setelah di periksa asisten Han menghembuskan nafasnya dengan berat karena barang berupa jam tangan dan cincin tunangan hanya satu - satunya limited edition adalah milik tuan David.
" Iya benar, ini milik tuan David." Ucap asisten Han.
" Baiklah kalau begitu silahkan di simpan." Ucap dokter tersebut.
" Bagaimana keadaan tuan David?" tanya asisten Han
" Akibat kecelakaan tersebut wajah tuan David mengalami kerusakan parah dan bagian - bagian tubuhnya mengalami luka - luka kemungkinan ledakan itu sangat hebat." ucap dokter tersebut menjelaskan.
Asisten Han hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
" Apakah wajahnya bisa di operasi wajah." tanya asisten Han
" Bisa tuan." Jawab dokter tersebut
Asisten Han hanya membalikkan badannya dan diam tanpa menjawab ucapan dokter tersebut.
" Kalau begitu saya permisi tuan." Jawab dokter tersebut meninggalkan asisten Han
Asisten Han lagi - lagi diam hanya memandangi tubuh dan wajah tuan David.
" Aku tidak tahu jika tuan sadar apakah menerima ini semua?" ucap asisten Han
Tiba - tiba ponsel milik asisten Han berdering membuat asisten Han keluar dari ruangan icu. Asisten Han mengambil ponselnya dan melihat bodyguardnya menghubungi dirinya.
" Ada apa?" tanya asisten Han
" Maaf tuan, ini nona Celline dan nyonya Cel.." ucap bodyguardnya terpotong oleh Celline
" Hei asisten sia*an kemana calon suamiku?" tanya Celline dengan nada satu oktaf
Asisten Han hanya menghembuskan nafasnya dengan kasar rasanya ingin menampar mulutnya yang tidak sopan dan kurang ajar tapi karena nona Celline adalah calon istri tuan David membuat asisten Han menahan dirinya.
" Hei bod*h kamu dengar ngga sich!!" bentak Celline
" Tuan David mengalami kecelakaan di rumah sakit Cinta Kasih sekarang di rawat di ruang ICU." ucap asisten Han sambil menahan amarahnya.
" Apa???" teriak Celline
Asisten Han langsung menjauhkan ponselnya karena membuat telinganya sakit mendengar teriakan nona Celline.
" Sekarang bagaimana keadaannya?" tanya Celline.
" Wajahnya rusak dan seluruh tubuhnya di perban tubuhnya juga mengalami luka - luka." ucap asisten Han.
Tut tut tut tut tut tut
Celline mematikan secara sepihak tanpa menjawab ucapan asisten Han.
" Akhhhhh rasanya ingin menguliti tubuhnya." ucap asisten Han dengan nada kesal.
Asisten Han langsung menutup mulutnya dan menatap tajam ke arah mereka karena banyak orang yang menatap asisten Han. Asisten Han langsung masuk kembali ke ruang ICU menunggu tuan David.
5 Hari Kemudian
Asisten Han sebelum berangkat ke kantor dan pulang ke kantor selalu mampir ke rumah sakit untuk melihat keadaan tuan David sedangkan Celline tidak pernah datang hanya saja Celline bilang akan datang jika tuan David sudah sadar.
Pulang kerja seperti biasa asisten Han duduk di ruang icu menunggu tuan David sadar. Perbannya ada beberapa yang sudah di lepas hanya tinggal wajahnya yang belum.
" Tuan cepatlah sadar." Mohon asisten Han
Perlahan jari jemari tuan David mulai bergerak membuat asisten Han terkejut sekaligus sangat senang dan langsung menekan tombol. Setelah beberapa menit dokter dan perawat membuka pintu ruang icu.
" Maaf tuan ada apa?" tanya dokter tersebut
" Aku melihat jari jemari tuan David bergerak." ucap asisten Han.
" Baik dan maaf silahkan menunggu di luar." Ucap dokter tersebut.
" Baik." Jawab asisten Han sambil berjalan meninggalkan ruang ICU.
Dokter itupun mulai memeriksa keadaan tuan David dan perlahan tuan David membuka matanya dan melihat dokter sedang menatap dirinya. Tuan David sadar dari komanya membuat dokter tersebut sangat senang.
" Haus." Ucap tuan David
" Tunggu sebentar tuan." ucap perawat sambil keluar untuk mengambil minuman.
" Tuan, apakah ada yang sakit?" tanya dokter tersebut
Tuan David mencoba menggerakkan ke dua kakinya tapi tidak bisa membuat dirinya sangat kaget.
" Kenapa ke dua kakiku tidak bisa digerakkan dok?" tanya tuan David panik
" Baik saya akan mengeceknya." Ucap dokter tersebut
Dokter itupun mulai memeriksa ke dua kaki tuan David.
" Apakah tuan merasakan?" tanya dokter tersebut sambil menyentuh salah satu kaki tuan David
" Saya tidak merasakan dok." Ucap tuan David
" Kalau yang ini?" tanya dokter lagi sambil menyentuh kakinya satu lagi.
" Saya juga tidak merasakan dok." Ucap tuan David dengan wajah berubah pucat pasi.
" Baiklah untuk memastikan lebih lanjut tuan David bisa melakukan CT-scan." ucap dokter tersebut.
" Wajahku kenapa di perban dok?" tanya tuan David sambil memegangi wajahnya.
" Maaf tuan, kecelakaan itu mengakibatkan wajah tuan rusak parah atau cacat pada wajahnya dan jalan satu - satunya harus di operasi wajahnya." Ucap dokter tersebut menjelaskan ke tuan David.
" Apa???" teriak tuan David
" Tuan tenanglah." Ucap dokter tersebut sambil menekan tombol
" Apa katamu tenang? dokter tidak merasakan apa yang aku rasakan!!" bentak David sambil berusaha menarik selang yang menempel di tubuhnya tapi tangannya di tahan oleh dokter tersebut.
bruk
Tuan David mendorong tubuh dokter tersebut hingga terjatuh bertepatan kedatangan dokter dan perawat serta asisten Han. Asisten Han yang melihat dokter dan perawat berlari menuju ke ruang ICU membuatnya ikut masuk ke dalam ruang ICU.
Mereka terkejut melihat tuan David hendak melepaskan semua selangnya dan langsung menahan tangan tuan David agar tidak melakukan hal itu dengan di bantu asisten Han.
" Berikan suntikan penenang." Ucap dokter tersebut yang tadi tubuhnya di dorong oleh tuan David sambil berusaha bangun karena tubuhnya terasa sakit akibat terkena benturan lantai.
Dokter yang baru datang langsung memberikan suntikan penenang ke lengan tuan David. Setelah beberapa saat tuan David mulai tenang dan memejamkan matanya.
" Sebenarnya apa yang terjadi?" tanya asisten Han penasaran
" Ke dua kakinya tidak bisa di gerakkan dan wajahnya cacat. Setelah mengetahui hal itu tuan David marah dan mendorong tubuhku." ucap dokter itu menjelaskan.
Asisten Han sangat terkejut mendengar ucapan dokter tersebut sedangkan dokter dan perawat melepaskan semua selang yang menempel ditubuhnya kecuali selang infus.
" Sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang perawatan." sambung dokter tersebut.
Han hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Ke dua dokter tersebut pergi meninggalkan ruang icu sedangkan ke dua perawat mendorong brankar milik tuan David untuk dipindahkan ke ruang perawatan VVIP dengan diikuti oleh asisten Han.
Asisten Han menghubungi calon istrinya karena waktu itu calon istrinya akan datang menemui tuan David. Deringan pertama langsung di angkat oleh Celline.
" Hallo nona Celline." Panggil asisten Han
" Ya ada apa?" tanya Celline dengan nada ketus
" Tuan David sudah sadar." Ucap asisten Han sambil menggenggam tangan kanannya dengan erat sedangkan tangan kirinya menggenggam ponselnya juga dengan erat menahan emosinya yang ingin meledak.
" Syukurlah, besok siang saya ke sana." Ucap Celline
" Baiklah nona Celline saya akan tu..." ucapan asisten Han terputus karena ponselnya di matikan secara sepihak.
tut tut tut tut tut tut
" Brengs*k." umpat asisten Han sambil berjalan ke ruang perawatan VVIP.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Mia Sagitarius
mungkin wanita ithu x yg jadi dalang kecelakaan david
2025-03-18
0
Mama Gezkara
kq bisa tau pucat pasi kak..kan diperban wajahnya...
2025-03-20
0
Daliffa
mampir Thor,bagus critay 💪💪🙏
2022-10-02
0