BAB-10

JANGAN LUPA VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA YA 🙏

Dirumah megah itu sudah dihadiri beberapa keluarga Ellena, ibunya dan adiknya memberikan restu. Saat ini mereka dikamar Aaron bersama Ellena yang masih syock meratapi nasibnya. Aaron

memberikan waktu kepada calon istri nya itu berbicara dari hati ke hati dengan ibu dan adik perempuan nya.

"Nak.. kamu harus sabar walaupun pernikahan ini mendadak tetapi ibu yakin nak Aaron Laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Tadi pagi Ia menemui ibu dirumah dan menjelaskan maksud nya menikah dengan mu.

"Tapi aku merasa ia laki-laki yang sangat jahat bu. Aku tidak mencintainya, bahkan dia laki-laki asing bagi ku", ujar Ellena berurai air mata di pipinya.

"Aku benar-benar benci kepada nya, memang aku sudah cukup umur untuk menikah. Tapi aku ingin menikah dengan laki-laki yang ku cinta dan sayangi, bukan Laki-laki itu", seru Ellena terisak.

Hughh...Aryati menarik nafas dalam-dalam.

"Nak, dengarkan ibu. Beiringnya waktu cinta itu akan hadir dengan sendirinya, yang terpenting kamu mau menerima kelebihan maupun kekurangan suami mu. Ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kalian. Jadilah istri yang baik untuk suami dan anak-anak keturunan kalian kelak".

"Ibu sudah tua dan sudah sakit-sakitan, ibu ingin sekali menimang cucu dari mu", ucap ibu Aryati lembut, sambil mengelus rambut anaknya yang masih sesenggukan.

"Setelah menjadi seorang istri, kau sudah menjadi tanggung suami mu. Kau harus patuhi semua perkataan suami mu", Ujar ibunda Ellena lembut.

Ellena sedih memikirkan pernikahan seperti yang akan ia alami, baginya pernikahan itu hanya sekali seumur hidup dan sakral.

Bukan pernikahan mendadak seperti ini, terlebih lagi menikah dengan laki-laki yang tidak dikenalnya sama sekali.

Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore.

Pernikahan antara Ellena dan Aaron akan segera dimulai . Aaron terlihat sangat tampan memakai stelan jas bermerk Giorgio Armani berwarna Beige.

Semakin membuat nya tampil Elegan.

Sementara Ellena tampak anggun dengan menggunakan kebaya sederhana walaupun sebenarnya rancangan desainer terkenal. Asisten Aaron lah yang telah menyiapkan semuanya. Tidak sulit mencari kebaya seukuran tubuh Ellena yang proporsional.

Mereka nampak pasangan yang serasi.

Walaupun acara pernikahan mereka sederhana tetapi sangat khidmat, karena dihadiri keluarga inti saja.

Orang tua Aaron yang menetap di Amerika, berhalangan hadir karena mendadaknya Aaron menyampaikan berita bahagia nya tersebut kepada mereka.

Ellena sudah sah menjadi seorang istri Aaron Brylee. Walaupun ia belum bertemu dengan keluarga Aaron tetapi kedua orangtuanya telah memberikan restu kepada anaknya tersebut, mengingat usia putra mereka telah cukup umur.

Ibu dan Tiya , pamit pulang ke rumahnya mereka.

Aaron sudah meminta mertuanya dan saudara Ellena menginap dirumahnya. Namun mertuanya tersebut menolak secara halus. Aaron terlihat hangat dan menghormati keluarga Ellena.

Tapi di mata Ellena itu hanya kebohongan belaka. Hanya bersandiwara, batin Ellena.

Satu persatu keluarga yang hadir pamit pulang. Di rumah besar dan megah, menyisakan para pekerja rumah saja.

Sebelum Ellena dan Aaron kekamar , Aaron mengumpulkan para pekerja dirumahnya. Untuk mengenalkan nyonya mereka. Satu persatu mereka memperkenalkan diri.