BAB-7

VOTE LIKE KOMEN KOPI DAN BUNGA DULU. KIRIM YA 🙏🤗

Aaron memarkirkan mobilnya di tempat private parking miliknya. Aaron mengguncang pelan tubuh Ellena, tetapi tidak ada respon.

Akhirnya Aaron memutuskan untuk mengangkat tubuh Ellena yang masih dalam keadaan pingsan. Dipeluknya tubuh terkulai lemah itu, menuju pintu yang langsung terhubung dengan unit miliknya.

Setelah merebahkan tubuh Ellena ditempat tidur dikamar nya, Nico dan dokter Dewi datang. Dokter langsung memeriksa keadaan Ellena.

"Tidak ada yang perlu di kuatirkan, keadaan pasien hanya demam ringan. Segera ganti pakaiannya dan biarkan ia istirahat", ucap dokter kepada Aaron yang terlihat panik.

Setelah memberikan resep obat dokter Dewi pamit pulang.

Aaron meminta bik Sumi mengganti pakaian Ellena dengan kemeja yang ada di wardrobe miliknya.

Nico yang dari tadi tertegun, merasa aneh melihat kelakuan bosnya itu, tapi mana berani untuk bertanya. Ada apa dengan bos nya tersebut, mulai dari menampakkan wajah paniknya, menempatkan Ellena dikamarnya, sampai urusan pakaian pun ia pikirkan, "gumam Nico dalam hati.

Setelah menebus obat Ellena, Nico pun pamit pulang. Sementara Aaron membersihkan dirinya dan menyelesaikan pekerjaan nya di diruang kerja.

*

Ellena mengerjap-ngerjapkan matanya. "Apakah aku sedang bermimpi sedang berada disurga?", pikirnya sambil memutar kedua netranya ke penjuru ruangan kamar megah yang terasa asing baginya.

Ellena berusaha bangun, tubuhnya terasa sakit semua. Ia berusaha mengingat-ingat dimana ia berada saat ini.

"Pakaian ku... kenapa pakaian ku begini?", Ellena panik dan memeriksa tubuhnya.

"S-iapa yang menggantikan pakaian ku?". Pikirannya sudah menduga yang tidak-tidak, dan semakin membuat kepalanya berdenyut.

Ellena teringat pada ketiga laki-laki jahat yang bermaksud merampoknya sepulang kerja tadi. Ia ingat sebelum pandangannya gelap, seperti melihat bayangan tuan Aaron yang datang membantu nya.

"Ahh..."lirihnya sambil memijat kening.

"Dimana aku sekarang?", ucapnya pelan.

Kriuk... kriuk

"Perutku lapar", Sejak sore Ellena ingat ia belum makan apapun. Ellena menekan perutnya. Ia meneguk air yang ada diatas nakas, ia tidak tahu milik siapa itu langsung diminum nya saja hingga tandas. Ia masih takut untuk keluar dari kamar itu.

Sejenak ia ingat ibunya.

"ibu pasti kuatir pada ku", batin Ellena lirih.

"Aku harus memberitahu ibu, bahwa keadaan ku baik-baik saja".

Sambil matanya mencari-cari sesuatu, ia berusaha bangun dari tempat tidur. Dan melihat tasnya dimeja sofa, Ellena mencari telepon genggam nya. Jam sudah menunjukkan dini hari. Cepat-cepat ia menelpon ibunya, memberi tahu bahwa dia baik-baik saja dan tidak perlu kuatir karena malam ini ia menginap dirumah temannya yang dekat dengan kantor karena kehujanan.

Ellena, tidak berani mengatakan yang sebenarnya ia takut akan membuat ibunya kuatir, dan akan berdampak pada kesehatannya.

Beberapa saat kemudian ada yang membuka handle pintu.

Terlihat wanita paruh baya berdiri di depan pintu sambil membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Non, sudah baikan?".

"Non, sebaiknya makan dulu kemudian minum obatnya", ucapnya sambil meletakkan makanan dimeja.

Perempuan itu menjelaskan, bahwa saat ini Ellena sekarang berada di apartemen tuan Aaron, dan ia yang sudah mengganti pakaian Ellena dengan kemeja tuan Aaron.

Mendengar perkataan perempuan itu,

membuat hati Ellena lega.

Ellena, mengucapkan terimakasih kepada perempuan yang bernama bik Sumi tersebut. Usianya sepertinya seumuran dengan ibunya.

Ellena merasa tubuhnya sudah pulih setelah menghabiskan makanan dari bik sumi.

Sejujurnya Ia merasa tidak enak, tidur dikamar tuan Aaron.

Emangnya siapa dia, sampai tidur dikamar atasannya tersebut," batin Ellena dalam hati.

Dengan ragu-ragu, Ellena menanyakan dimana tuan Aaron kepada bik Sumi...

"Maaf bik, tuan Aaron tidur dimana sekarang? Bukankah ini kamarnya?" tanya Ellena pelan.

"Tuan ada diruang kerjanya sekarang non", jawab Sumi menjelaskan.

Tuan Aaron memang sering menghabiskan waktunya di apartemennya ini karena lebih dekat dengan kantornya dan lokasinya juga ditengah kota. Hanya sesekali saja tuan pulang ke mansionnya".

"Bik, sebaiknya saya tidur dikamar bibik saja ya, saya ngak enak tidur dikamar tuan Aaron bik", suara Ellena terdengar bergetar karena merasa sudah merepotkan bos-nya.

"Tapi non, kata tuan anda istirahat disini sampai pulih", jawab bik Sumi.

"Saya tidak berani membantah perintah tuan non".

Ellena tetap memaksa keluar dari kamar itu, mengikuti langkah bik Sumi.

...***...

KARYA EMILY LAINNYA :

FIRST LOVE LAST LOVE

MENJADI YANG KEDUA

PENGANTIN PENGGANTI

AIR MATA SCARLETT

MARRIAGE AGREEMENT

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

cieee si Arrogan 😄

2023-02-16

0

Bismilah Hirrohmanirrohim

Bismilah Hirrohmanirrohim

ada apa dgn Aaron..apa dia udah ada rasa dgn ellena.. semangat up nya Thor..sehat terus ya..

2023-01-04

0

dewi tio

dewi tio

nextnextnext

2022-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!